Bab III Ekploitasi Gas Bumi
Bab III Ekploitasi Gas Bumi
[A.1]
Dimana :
Psep
= tekanan separator
Pfl
Pch
Ptub
Prts
GAMBAR AN
Dimana komponen
[A.5]
NRe adalah bilangan tak berdimensi yang dikenal dengan nama bilangan
reynold , seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi lain, untuk memberikan
kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip
secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda
pula, memiliki nilai bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut
memiliki kemiripan dinamis.
Bilangan ini digunakan untuk membedakan antara aliran laminer dan
turbulen. Dengan menggunakan satuan lbm/ft3, ft/sec, ft dan centipoise.
Maka persamaan untuk menentukan bilangan Reynold adalah
[A.6]
Keterangan :
L = Panjang karakteristik,
= Viskositas absolut fluida dinamis,
4
GAMBAR AP
Hubungan antara faktor gesekan dengan bilangan reynold dan kekasaran
relatif pipa diberikan oleh gambar AP diatas.
Persamaan Colebrook bisa dipakai untuk pipa halus dan kasar pada aliran
turbulen. Untuk NRe yang cukup besar bisa digunakan persamaan Nikuratse.
Untuk kisaran kekasaran relative pipa [E/d] antara 10-6 s/d 10-2 dan
bilangan Reynold [NRe] antara 5x103 s/d 108 bisa dipakai persamaan Jain.
[A.12]
GAMBAR AQ
(101,6 mm). Jika kecepatannya 30 ft/sc (9,14 m/dt), tentukan factor gesekan
dengan persamaan Colebrook dan persamaan Jain.
Solusi :
Penggunaan Persamaan Colebrook :
[E/d] untuk stell = 0.00045 [Gambar AQ]
Harga fc yang didapat ini belum sama dengan harga fg, sehingga diperlukan
iterasi kedua dengan memasukkan harga fg = 0,0183. Dengan persamaan dan cara
yang sama iterasi kedua dan ketiga ternyata menghasilkan f = 0,0182.
Penggunaan persamaan Jain :
Terlihat hasilnya tidak terlalu berbeda antara persamaan Colebrook dan persamaan
Jain.
[B.1]
Sehingga :
[B.2]
Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk memperkirakan tekanan statik
berdasarkan persamaan B.2.
METODA TEKANAN & DAN TEMPERATUR RATA-RATA
Jika Z dievaluasi pada tekanan dan temperatur rat-rata, maka persamaan B.2 dapat
dituliskan sebagai berikut :
setelah diintegralkan
[B.3]
Dan dalam satuan lapangan menjadi
[B.4]
Dimana :
Pws = Tekanan statik dasar sumur, Psia
Pts
10
= Temperatur rata-rata, oR
Dimana :
Pms
Ims
Its
Iws
menjadi dua segmen panjang [H/2], menentukan Pms pada H/2 dan menggunakan
harga tersebut untuk menentukan Pws. Adapun Its dapat dihitung dengan
menggunakan kondisi permukaan, yaitu
11
[B.7]
Sehingga harga Pws dapat dihitung secara langsung dengan menggunakan
persamaan berikut ini :
[B.8]
= 0.0375 g TVD/
12
TVD
= Kedalaman sebenarnya,ft
= Temperatur,oR
= Diameter, inch
= Faktor gesekan
Prosedur perhitungan untuk persamaan B.11 sama dengan prosedur
untuk menentukan tekanan statik dasar sumur, kecuali dalam penentuaan faktor
gesekan. Harga Z di evaluasi pada P = (Ptf + Pwf)/2
Dengan membagi sumur mejadi beberapa segmen.akan mendapatkan hasil yang
lebih akurat.prosedurnya adalah :
1. memperkirakan Z*. sebagai perkiraan awal gunakan harga 0.9
2. menentukan tekanan yang tidak di ketahui dengan persamaan B.11(Z yang
di pakai adalah Z*).
3. menentukan tekanan rata-rata.P (Ptf + Pwf)/2
4. menentukan Z pada P dan T rata-rata
5. membandingkan Z dan Z*, jika belum sama ulangi langkah dua dengan Z
anggapan dipakai Z hasil perhitungan
METODA CULLENDER & SMITH
Metoda ini dikembangan berdasarkan persamaan B.10 dengan mensbstitusikan
persamaan V = Q/A dan
sehingga menghasilkan
Atau
[B.12]
13
Dimana
[B.13]
Dimana
[B.14]
Dimana
[B.15]
14
Prosedur perhitungan hampir sama dengan metode Cullender & Smith pada
Tekanan Statik Dasar Sumur.
15
P rata rata
4500
4442
4444
Z
0,932
0,928
0,928
Pws Hitungan
4883
4887
4887
Menentukan Its :
Pada Ts = 70oF dan Pts = 4000 psia, maka didapat Z = 0,84
Dengan menggunakan persamaan B.4 yang difungsikan untuk P ms dan Pts, dimana
kedalaman total sumur [H] dibagi menjadi 2 segmen sehingga H diganti dengan
kedalaman persegmen [H/2].
16
Pada T rata-rata = 145oF dan Pms = 4500 psia maka didapat Z = 0,93
Menentukan Ims :
Harga Pms ini masih berbeda jauh dengan Pms anggapan 4500 psia. Sehingga perlu
dilakukan perhitungan ulang untuk menentukan Pms sehingga didapat perbedaaan
yang cukup kecil antara hasil perhitungan dengan anggapa. Selanjutnya digunakan
Pms = 4238 psia.
Pada T rata-rata = 145oF dan Pms = 4238 psia maka didapat Z = 0,88 menentukan
Ims :
17
Menentukan Iws :
Harga Pws ini masih berbeda jauh dengan Pws anggapan 4768 psia. Sehingga perlu
dilakukan perhitungan ulang untuk menentukan Pws sehingga didapat perbedaan
yang cukup kecil antara hasil perhitungan dengan anggapan. Selanjutnya
digunakan Pws = 4446 psia.
Pada T = 220oF dan Pws = 4446 psia, didapat Z =0,93
Menentukan Iws :
Maka Tekanan Statik Dasar Sumur [Pws] dengan metoda C & S adalah 4447 psia.
= 10000 ft
TVD = 7000 ft
= 0,75
Ts
= 110oF
Tf
= 245oF
Ptf
= 2000 psia
Qsc
= 4,915 MMSCFD
= 2,441 inch
= 0,0006 in
= 0,012 cp
18
19
= 10000 ft
=0
= 0,75
Ts
= 110oF
Tf
= 245oF
Ptf
= 2000 psia
Qsc
= 4,915 MMSCFD
= 2,441 inch
= 0,0006 in
= 0,012 cp
20
Menentukan Pmf
Hasil perhitungan ini masih jauh berbeda dengan harga anggapan 2250 psia.
Untuk itu digunakan tekanan .psia sebagai tanggapan awal.
Menentukan kembali Imf
Pada Pmf = . dan T = 178oF didapat Z = .
Karena sudah tidak jauh dengan tekanan anggapan, maka unutuk segmen bagian
atas [dari 0 sampai H/2] didapat tekanan .. psia.
Prosedur perhitungan selanjutnya adalah menentukan tekanan alir dasar sumur
[Pwf] untuk segmen bagain bawah [ dari H/2 sampai H]
Memperkirakan Pwf* sebagai anggapan awal
Pwf = Pmf [1 + 0,000025.(H/2)] = Pmf [1 + 0,000025 (5000)] = psia
21
Menentukan Imf
Pada Pwf = 2676 psia da T = 245oF didapat Z = 0,867
Menentukan Pmf
Hasil perhitungan ini masih jauh berbeda dengan harga anggpan 2676 psia.
Untuk itu degunakan tekanan 2741 sebagai anggpan awal
Menentukan kembali Iwf
Pada Pwf =2741 psia dan T =245oF didapat Z = 0,868
Karena hasil perhitungan ini sudah tidak jauh beda dengan harga anggapan, maka
dapat disimpulaka bahwa Tekanan Alir Dasar Sumur [Pwf] adalah 2744 psia.
22