Anda di halaman 1dari 6

BORANG PORTOFOLIO INTERNSHIP

Diare + Dehidrasi Sedang Berat

DISUSUN OLEH :
dr. Fitriyati Latif

PEMBIMBING :
Dr. Hj. Nurhidayati M.Kes

RSUD MASSENREMPULU
KABUPATEN ENREKANG
SULAWESI SELATAN
2016-2017

PORTOFOLIO KASUS 1
No. ID dan Nama Peserta :
No. ID dan Nama Wahana:

/ dr. Fitriyati Latif


/ Perawatan Anak RSUD Massenrempulu

Enrekang
Topik: Diare + Dehidrasi Sedang Berat
Tanggal (kasus) : 02 September 2016
Nama Pasien : An. R
Tanggal presentasi : 4 November 2016

No. RM : 069810
Pendamping: dr. Hj. Nurhidayati

M.Kes
Tempat presentasi: RSUD Massenrempulu Enrekang
Obyek presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi: Anak laki-laki umur 1 tahun masuk RS dengan keluhan berak encer dialami sejak 2
hari yang lalu, frek. > 10 x, ampas (-), lendir (+), darah (+). Muntah (-), demam (+) sejak 1 hari
sebelum masuk RS, batuk (-).
Tujuan: memberikan terapi simptomatik dan suportif kepada pasien
Bahan
Tinjauan
Riset
Kasus

Audit

bahasan:
Cara

Pos

membahas:
Data Pasien:
Nama klinik

pustaka
Diskusi

Presentasi dan

E-mail

diskusi
Nama: An. R
Perawatan Anak RSUD

No.Registrasi: 069810

Massenrempulu Enrekang
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/gambaran klinis: BAB encer (+) frek. > 10x, berlendir (+), darah (+) demam
(+).
2.
3.
4.
5.

Riwayat pengobatan: (-)


Riwayat kesehatan/penyakit: riwayat pasien sering mengalami keluhan yang sama (+)
Riwayat keluarga: (-)
Riwayat pekerjaan: (-)

6. Lain-lain: (-)

Daftar Pustaka:
a. Mansjoer Arif. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran UI. 2000.
b.
Hasil pembelajaran:

1. Diagnosis diare
2. Penanganan pasien diare

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO


1.

Subyektif:
Anak laki-laki usia 1 Tahun, masuk RS dengan keluhan berak encer dialami sejak 2
hari yang lalu, keluhan ini muncul setelah pasien minum minuman bersoda, frek. > 10
x, ampas (-), lendir (+), darah (+). Muntah (-), demam (+) sejak 1 hari sebelum
masuk RS, batuk (-). Pasien pernah dirawat dengan keluhan yang sama,. Dikeluarga
tidak ada yang mengeluh keluhan yang sama..

2.

Obyektif:
Dari pemeriksaan tanda-tanda vital, ditemukan

N: 120 x/menit
P: 30 x/menit
S: 37,6 o C

Pada pemeriksaan fisis:


KU: gelisah, lemas
Kepala: mata cekung, bibir kering
Thoraks: bronkovesikuler, wh -/-, rh-/Turgor kulit: kurang

3.

Assesment:
Diare ialah buang air besar dengan konsistensi lebih encer/cair dari biasanya, 3
kali per hari, dapat/tidak disertai dengan lendir/darah yang timbul secara mendadak dan
berlangsung kurang dari 2 minggu. Diare kronik apabila diare tersebut perlangsungan
lebih dari 15 hari
Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan :

Lama waktu diare; akut atau kronik,


Mekanisme patofisiologis; osmotik atau sekretorik,
Penyebab; infektif atau non-infektif,

Penatalaksaan pada diare:


1) Rehidrasi
Derajat dehidrasi modifikasi Unhas:
Penilaian
Keadaan Umum
Mata
Mulut
Turgor
Pernafasan
Nadi

1
Baik
Biasa
Biasa
Baik
<30x/menit
<120x/menit

2
Lemas
Cekung
Kering
Kurang
30-40x/menit
120-140x/menit

3
Gelisah, lemah, syok
Sangat cekung
Sangat kering
Jelek
>40x/menit
>140x/menit

Interpretasi:
6 = tanpa dehidrasi
7-12 = dehidrasi ringan-sedang
13 = dehidrasi berat
Pemberian cairan intravena pada anak dehidrasi Ringan- Sedang:
75 cc/kg BB / 3 jam

Pemberian cairan intravena pada anak dehidrasi berat:


Umur < 1 tahun
Umur 1 tahun

1 jam
30 menit
30 cc/kbBB

5 jam
2 jam
70 cc/kgBB

2) Zinc
Kekurangan Zinc banyak terjadi pada anak-anak di negara berkembang dan muncul
di sebagian besar Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah dan Asia Selatan. Zinc
diketahui mempunyai peran penting pada enzim metalloproteinase, poliribosom,
dan membran sel, dan fungsi seluler,yang juga dipercaya memainkan peran sentral
dalam pertumbuhan seluler dan fungsi sistem imun. Pemberian zinc pada anak:
Di bawah umur 6 bulan
: tablet (10 mg) per hari
6 bulan ke atas
: 1 tablet (20 mg) per hari

3) Diet
Melanjutkan pemberian makan yang bergizi merupakan suatu elemen yang penting
dalam tatalaksana diare.
-

ASI tetap diberikan


Meskipun nafsu makan anak belum membaik, pemberian makan tetap
diupayakan pada anak berumur 6 bulan atau lebih.

4) Pemberian antibiotik
Antimikroba jangan diberikan secara rutin. Karena sulit untuk membedakan antara
episode yang secara klinis berespon, seperti diare yang disebabkan enterotoxic E.
coli, dengan penyebab lain yang tidak berespon terhadap antimikroba, seperti
rotavirus atau Cryptosporum. Bahkan untuk infeksi yang berespon secara potensial,
memilih antimikroba yang selektif membutuhkan pengetahuan tentang sensitivitas
dari agen penyebab diare, dan informasi tentang ini biasanya sulit didapat. Lebih
lagi, penggunaan anti mikroba menambah biaya pengobatan, dan berisiko
menimbulkan efek samping dan meningkatkan resistensi bakteri. Antibiotik
diketahui hanya berguna bagi diare berdarah (mungkin shigelosis), suspek kolera
dengan dehidrasi berat, dan infeksi non intestinal serius seperti pnemunia.
Sedangkan obat antiprotozoa jarang sekali diindikasikan.
5) Pendidikan
Pengobatan penyakit diare sangat efektif dalam mencegah kematian, tetapi tidak
memiliki dampak pada insidensi diare. Staf kesehatan yang bekerja di fasilitas
perawatan untuk mengajar anggota keluarga dan memotivasi mereka tentang
langkah-langkah pencegahan. Ibu dari anak-anak yang dirawat karena diare
cenderung sangat menerima pesan-pesan tersebut. Untuk menghindari kelebihan
informasi yang didapatkan ibu, yang terbaik adalah dengan menekankan hanya satu
atau dua saja dari poin-poin berikut, memilih yang paling sesuai untuk ibu dan
anaknya. Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
-

Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting: 1)
sebelum makan, 2) setelah buang air besar, 3) sebelum memegang bayi, 4)

setelah menceboki anak dan 5) sebelum menyiapkan makanan;


\Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara

merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi;


Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat,
kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain);

Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan
jamban dengan tangki septik.

4. Plan
Diagnosis: diagnosis Diare disertai dehidrasi berat ditegakkan berdasarkan anamnesis

dan pemeriksaan fisis.


Pengobatan:
- IVFD Asering guyur 240 cc/ 30 menit
- Cotrimoxazol sirup 2 x 1 cth
- Zink syrup 1 x Cth
- Parasetamol sirup 3 x 1 Cth
- L-Bio 1 x 1 saset

Rujukan: diperlukan jika terjadi kompilkasi serius yang seharusnya ditangani


dirumah sakit dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai

Enrekang, 04 November 2016


Peserta

dr. Fitriyati Latif

Pendamping

dr. Hj. Nurhidayati M.Kes

Anda mungkin juga menyukai