Anda di halaman 1dari 4

PERANAN PRAMUKA DALAM

MENUMBUHKAN JIWA BELANEGARA

Revitalisasi Kesadaran Belanegara melalui Gerakan Pramuka Kehidupan dunia pada era globalisasi
dimana setiap peristiwa disuatu negara menjadi perhatian dan konsumsi Internasional yang telah meresap
dalam kehidupan masyarakat, demikian halnya dengan Indonesia tidak luput dari pantauan dunia
Internasional. Untuk menjaga tetap tegaknya NKRI pada era globalisasi sekarang ini, kesadaran belanegara
serta jiwa nasionalisme merupakan materi yang lebih tepat dibina serta dikembangkan karena merupakan
kunci perekat antar masyarakat, antar agama, antar budaya serta antar daerah. Oleh karena itu dalam rangka
pembinaan dan pengembangan kesadaran belanegara bagi setiap komponen masyarakat salah satunya
dilaksanakan melalui kegiatan kepramukaan khususnya kepada generasi muda sebagai penerus bangsa.
Organisasi pramuka sebagai organisasi kepanduan oleh masyarakat Internasional diterima sebagai
alat yang efektif untuk membina mental/moral, budi pekerti yang berorientasi pada kepentingan hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Demikian pula keanggotaan pramuka tidak terbatas pada usia,
jenis kelamin, profesi, suku, ras dan agama serta golongan. Pramuka sebagai salah satu wujud kegiatan
ekstra kurikuler atau pendidikan non formal sangat berperan dalam membentuk jiwa dan karakter para
generasi bangsa yang handal, berwawasan kebangsaan, penuh kreativitas dan dedikasi untuk menyongsong
hari depan yang lebih baik. Kesadaran belanegara lebih terfokus dan bersifat universal serta penerapannya
lebih fleksibel sesuai kepentingan Nasional dan perkembangan jaman yang berorientasi pada kepentingan,
kebutuhan situasi dan kondisi perkembangan masyarakat, sehingga terwujud warga negara Indonesia yang
memiliki kesadaran belanegara, berbangsa dan bernegara serta cinta tanah air.
Kegiatan pramuka tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah, kegiatan pramuka juga diharapkan
mampu dibentuk di jajaran luar pendidikan. TNI AD melalui Surat Perintah Kasad memerintahkan kepada
para Panglima, Gubernur, Komandan, Direktur dan Kepala Balakpus AD untuk ikut menyemarakkan
kegiatan kepramukaan. Terdapat dua hal yang digaris bawahi berkaitan dengan kepramukaan ini. Pertama,
diharapkan agar setiap lembaga mampu ikut aktif dalam membantu, mendorong dan menggerakkan kegiatan
pramuka dilingkungan asrama. Kedua, Bekerjasama dengan kwarcab untuk membentuk gudep gerakan
pramuka dilingkungan masing-masing. Kasad berharap agar ada peningkatan inovasi untuk menumbuh
kembangkan keberadaan kepramukaan dalam penyelenggaraan pembinaan teritorial di wilayahnya.
Dengan berdirinya gerakan pramuka TNI AD Saka Kartika menjadi wadah kaderisasi pimpinan
bangsa, nilai-nilai kebinekaan dan perekat kebangsaan/ nasionalisme dapat terwujud serta kerjasama antara
TNI AD dengan kwartir Nasional Gerakan Pramuka, menandai dimulainya era baru keikutsertaan TNI AD
dalam memajukan gerakan pramuka di Indonesia sebagai salah satu wadah pembinaan generasi muda yang
berbasis pada nasionalisme, cinta tanah air dan patriotisme atau semangat pantang menyerah dan rela
berkorban demi belanegara. Selain itu peran serta prajurit dalam pramuka juga perlu ditingkatkan dengan
menitikberatkan pada materi belanegara, sehingga harapan pimpinan TNI AD menjadikan pramuka sebagai
wadah kaderisasi pimpinan bangsa, nilai-nilai kebinekaan dan perekat kebangsaan/nasionalisme dapat
terwujud. Disamping itu, didalam pemerintahan Daerah terdapat kewajiban Kepala Daerah untuk membina

pramuka melalui Peraturan Bersama Mendagri, Menhan, Mendiknas, Menag, Menpora dan Ketua Kwartir
Nasional gerakan pramuka tentang pedoman tugas Kepala Daerah dalam pembinaan gerakan pramuka guna
meningkatkan kesadaran belanegara. Melalui gerakan pramuka yang merupakan wadah pendidikan luar
sekolah, banyak kegiatan yang dapat dilakukan, perannya tidak hanya signifikan untuk mencegah terjadinya
berbagai hal negatif tetapi juga sangat penting dalam membentuk kaum muda yang berkepribadian,
berwatak dan berbudi pekerti luhur, beriman dan bertakwa, cerdas dan trampil serta kuat dan sehat sebagai
kader penerus bangsa pada masa yang akan datang.
Sebagaimana yang diajarkan dalam gerakan pramuka yaitu kode etik pramuka adalah TRI SATYA
dan DASA DHARMA yang berbunyi sebagai berikut :

Demikianlah yang diajarkan oleh kepramukaan guna menimbulkan dan menanamkan serta
menjadikan bangsa khususnya para generasi muda sadar akan belanegara, disamping itu membuntuk jiwa
belanegara di setiap individual bangsa Negara Indonesia agar terciptanya Negara yang makmur dan sentosa
serta berkuwalitas bagus dan baik di tingkat Internasional serta Memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan
berbudaya
serta
beragama.
Selain itu, sebagaimana kita ketahui bahwa selain tri satya dan dasa dharma yang diajarkan dalam
kepramukaan, Pancasila pun diajarkan dalam kepramukan yang mana pancasila merupakan dasar Negara
kesatuan republik Indonesia dan juga sebagai ideologi bangsa dan Negara kesatuan republik Indonesia.
Untuk menerapkan dan mengajarkan serta betapa pentingnya pengajaran pancasila uintuk generasi
muda khususnya serta rakyat Indonesia, disamping itu sebagai mana kita ketahui dalam peramuka diajarkan
pancasila seperti dalam upacara pramuka diwajibkan untuk membaca dan diikuti oleh peserta upacara dan
dari segi itulah mendidik generasi muda serta rakyat paham atas pancasila dan menimbulkan rasa serta jiwa
belanegara.

Membangun Kesadaran Bela Negara Masyarakat Indonesia

Pemuda adalah seseorang yang berjiwa besar dalam menghadapi segala hal. Sedangkan Bela negara
adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada negara kesatuan republik
Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara. pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan
dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Pemuda dan kesadaran bela
Negara adalah sesuatu yang memiliki keselarasan dalam jiwa masing-masing orang terutama dari dalam diri
pemuda. Membangun Kesadaran Bela Negara pada pemuda merupakan sesuatu yang penting dan tidak bisa
dianggap suatu hal yang sepele, karena pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang tidak dapat
didisparitaskan dari sejarah bangsa ini. Kendati pun demikian, kesadaran bela negara ini jangan pula ditafsir
hanya berhubungan dengan angkat senjata melawan musuh dari negara luar belaka, melainkan harus lebih
luas memandangnya, sehingga dalam pengejawantahannya, pemuda lebih kreatif mengimplementasikan arti
bela negara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat bela negara itu sendiri.
Dalam hal ini Pemuda harus sadar bahwa masa depan bangsa dan kepemimpinan negara berada di
tangannya. Karena itu pemuda harus mengetahui asas kepemimpinan. Asas Kepemimpinan adalah
kesadaran dan kemauan. Sikap dan ciri pemimpin yang baik adalah:
1) Berilmu, berakhlak, berintegritas, professional, dan pandai
2) Dapat membuat keputusan dan bertangguing jawab atas keputusannya.
3) Dapat mempengaruhi bukan dipengaruhi dan mampu menjadi contoh
4) Bersedia mendengar masukan dan kritik
5) Bisa memberi semangat dan motivasi
Serta pemuda perlu memiliki pengetahun tentang kepemimpinan. Dari apa itu pemimpin, ciri-ciri,
dan tugasnya. Pemimpin adalah seseorang yang pandai dan menggunakan kepandaian tersebut untuk
menggerakkan diri, organisasi dan masyarakat. Diantara kepandaian yang harus dikuasai adalah:
Pandai mengurus diri dan organisasi, termasuk mengatur waktu, keperluan
diri
sendiri, dan kerja.
Pandai mendengar dan menghormati apapun pendapat dan kritikan.
Pandai menganalisa dalam membuat keputusan.
Pandai berkomunikasi dengan bahasa yang santun.
Pandai menulis dan mendokumentasi dan mengerti Iptek
Ada pun seorang pemuda dituntut untuk tidak apatis (masa bodoh) atas segala masalah yang
menimpa bangsa dan negara. Baik itu masalah bencana alam sampai bencana sosial ekonomi dan politik
yang dimana alam bernegara dirusak oleh kebanyakan generasi tua yang haus akan kekuasaan. Pemuda

sebagai generasi penerus dan pemegang tali kekuasaan, harus melawan segala kerbobrokan yang ada. Baik
di area sosial atau pun politik.
Salah satu solusi jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan, dan kenyamanan hidup berbangsa
dan bernegara, Indonesia membutuhkan fundamental ekonomi, budaya, dan pertahanan keamanan nasional
yang kuat dan kokoh. Tanpa fundamental ketahanan nasional yang kuat, ancaman keamanan dan
kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk itu, solusinya adalah pendidikan kewarganegaraan melalui
pendidikan bela negara.
Pendidikan bela negara ini menjadi penting, karena pertama kebutuhan legal. Secara hukum,
khususnya merujuk Pasal 30 UUD 1945, setiap warga negara memiliki kewajiban bela negara. Oleh karena
itu, pelaksanaan pendidikan bela negara menjadi sesuatu hal yang legal dan dipayungi konstitusi negara
yang sangat kuat.
Kedua, sebagaimana merujuk pada penjelasan di atas, pendidikan bela negara menjadi sesuatu yang
wajib, sejalan dengan kenyataan empiris yang berkembang saat ini, yaitu jika dikaitkan dengan kondisi
empiris Indonesia yang berada pada persimpangan kepentingan dunia. Realitas empiris inilah yang menjadi
satu kebutuhan Indonesia untuk melakukan reorientasi sistem ketahanan nasional.
Salah satu upaya lain dalam bela Negara yang dapat dilakukan generasi muda adalah dengan
mengikuti Resimen Mahasiswa. Resimen Mahasiswa (disingkat menwa) adalah salah satu kekuatan sipil
yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan
Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Markas komando Menwa bertempat diperguruan tinggi di
kesatuan masing-masing yang anggotanya adalah mahasiswa atau mahasiswi yang berkedudukan di kampus
tersebut. Menwa merupakan komponen cadangan pertahanan negara yang diberikan pelatihan dasar militer
seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer, senam militer,
penyamaran, navigasi dan sebagainya.
Pemuda harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam melakukan perubahan, hanya
dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa ini, mempersiapkan diri dalam menghadapi
tantangan yang lebih besar, untuk mengantisipasi terjadinya penjajahan gaya baru disegala aspek, atas
derasnya arus globalisasi yang tak terbendung juga merupakan salah satu menjaga negara ini.
Hal lain yang tak kalah pentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan sosial dan memiliki tanggung
jawab atas kondisi masyarakat saat ini, maka harus turut serta mencari solusinya.
Dengan membangun kesadaran itulah, maka pemuda telah melakukan salah satu dari sekian banyak
aspek untuk menjaga keutuhan Negara ini yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Anda mungkin juga menyukai