Di seminar motivasi, sudah menjadi tugas saya sebagai motivator Indonesia untuk
mengingatkan peserta.
Pesan saya, "Miliki mental pemenang. Berusaha berpikir positif. Niscaya akan
beruntung."
Sebagai pembicara seminar, kesempatan ini merupakan nikmat tersendiri bagi saya.
Satu hal yang sering saya bahas di seminar motivasi adalah soal mental pemenang.
Dalam keseharian, mereka yang bermental pemenang kadang bersikap terbalik. Dan
rupa-rupanya ini malah menjadi motivasi sukses bagi mereka. Positif.
Misalnya saja:
Orang rata-rata, sukses dulu, baru bisa bersyukur. Mapan dulu, baru mau sedekah. Ini
kan parah. Sekiranya kita mau bersikap positif, niscaya kita akan lebih lucky alias
beruntung.
Dalam karya fenomenalnya, The Luck Factor, Profesor Richard Wiseman seorang
psikolog dari Universitas Hertfordshire telah meneliti 400 orang yang memiliki
karakter yang beruntung dan tidak beruntung, dengan berbagai jenis latar belakang.
Menjadi trainer Indonesia atau motivator Indonesia, sudah menjadi passion bagi Ippho
Santosa, bukan sekadar profesi. Ia berusaha menjadi salah satu trainer terbaik,
motivator terbaik, atau pembicara terbaik di negeri ini. Bukan saja secara nasional
namun juga secara internasional. Dengan izin Yang Maha Kuasa, sekitar satu juta
alumni seminar sudah membuktikan itu, di mana seminarnya telah menembus belasan
negara di empat benua! Bukan sekadar Asia!
Motivator adalah orang yang selalu belajar. Bukan paham kata-kata motivasi saja.
Ippho Santosa pernah belajar langsung dengan nama-nama yang diakui sebagai
motivator dunia, seperti Richard Branson, Anthony Robbins, Harv Eker, Philip Kotler,
dan Nick Vujicic.
Sebagian publik pun menganggap Ippho Santosa sebagai motivator Indonesia terkenal
dan motivator Indonesia terbaik. Yang jelas, ia bukan lagi motivator Indonesia
termuda. Kadang ia diminta tampil sebagai motivator sukses (secara umum),
motivator bisnis, atau motivator islami.
Motivator-Indonesia-Youtube-Motivator-Indonesia-Terkenal-Motivator-Indonesia-
Terbaik-Motivator-Indonesia-Asia-Training-Motivasi-Karyawan
Walaupun disebut-sebut motivasi, di sini perlu diketahui, isinya bukan lagi seruan-
seruan penuh semangat, melainkan lebih ke inspirasi-inspirasi dan hal-hal teknis
dalam mencapai sesuatu. Maka muncullah berbagai daftar tema lain, seperti training
perubahan, training persiapan pensiun (MPP), pelatihan tim penjualan, pelatihan otak
kanan, pelatihan karyawan berprestasi, seminar pencapaian target, dll.
Buku-bukunya, karena sangat menginspirasi, akhirnya menjadi viral dan terjual lebih
satu juta eksemplar. Ya, di atas satu juta eksemplar. Saat ini, hanya dua trainer di
Indonesia yang telah melampaui angka itu, yakni Ippho Santosa dan Ary Ginanjar.
Selama ini, yang sering mengundang Ippho Santosa adalah kementerian, kedutaan,
dan BUMN. Di antaranya, Telkom, Pertamina, Pegadaian, Askrindo, BNI Syariah,
BRI, dll. Sekiranya ingin menghadirkan, silakan SMS 0812-704-9090.
Sekilas terdengar seperti Pizza Hut, Starbucks, Walmart, dan Harry Potter.
Kok bisa? Yuk kita bahas. Wal-Mart Stores, Inc, dengan merek Walmart, adalah raja
ritel asal Amerika yang berdiri sejak 1962. Di China, kemudian merek ini ditiru dan
berdirilah Wumart pada 1994, yang kini berkembang menjadi sekitar 430 toko dan
100 hypermarket.
Begitulah China:
Begini. Jangan gagal panen. Eh, maksud saya, jangan gagal paham. Hehehe. Saya
tidak membenarkan tindakan pemalsuan dan demikian pula bunyi hukum di berbagai
negara. Namun saya setuju dengan reaksi merek-merek besar itu. Alih-alih bermental
pecundang, mereka fokus pada apa-apa yang bisa mereka lakukan. Berbenah. Inovasi.
Improvisasi.
Maaf, rada beda dengan kita, yang sering menyalah-nyalahkan pesaing ketika rugi
atau gagal. Pembenaran mungkin menentramkan hati, namun tak pernah membawa
solusi. Motivator adalah mereka yang berhasil memotivasi dan menginspirasi dirinya,
juga orang-orang di sekitarnya. Itulah motivator sejati alias motivator top. Sekian dari
saya, Ippho Santosa.