Anda di halaman 1dari 7

MEKANISME SELEKSI ALAM

(Ruang 612, Rabu 1 Juni 2011)

Kelas/SMT : XII SMA/MTS Semester 2


Standar Kompetensi : Memahami Teori Evolusi serta Implikasinya
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan teori, prinsip dan mekanisme evolusi biologi
Mengkomunikasikan hasil studi evolusi biologi

Indikator :
Menjelaskan pengertian seleksi alam
Membedakan macam-macam seleksi alam

Tujuan Praktikum

Melalui praktikum ini, siswa diharapkan mampu memahami kemampuan adaptasi


yang disebabkan oleh peristiwa alam dan memahami kemampuan adaptasi individu pada
lingkungannya yang memungkinkan individu tersebut dapat bertahan hidup (survive).

Dasar teori

Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk
hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah.
Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan
sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya.

Sebagai suatu proses alamiah, seleksi alam telah dikenal ahli biologi sebelum
Darwin, yang mendefinisikannya sebagai "mekanisme yang menjaga agar spesies tidak
berubah tanpa menjadi rusak".
Seleksi alam menyatakan bahwa makhluk-makhluk hidup yang lebih mampu
menyesuaikan diri dengan kondisi alam habitatnya akan mendominasi dengan cara
memiliki keturunan yang mampu bertahan hidup, sebaliknya yang tidak mampu akan
punah. Sebagai contoh, dalam sekelompok rusa yang hidup di bawah ancaman hewan
pemangsa, secara alamiah rusa-rusa yang mampu berlari lebih kencang akan bertahan
hidup. Itu memang benar. Akan tetapi, hingga kapan pun proses ini berlangsung, tidak
akan membuat rusa-rusa tersebut menjadi spesies lain. Rusa akan tetap menjadi rusa.
Contoh organisme lain yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus.
Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan
bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi.
Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah
besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan
hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus
yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang
tidak mendapat mangsa akhirnya punah.

Alat dan Bahan

1. Gunting
2. 3 kertas manila berwarna ( Hijau, pink, dan kuning)
3. 1 lembaran utuh kertas manila (wamanya salah satu dari 3 warna kertas sebelumnya
misalnya kuning)
4. Stop watch atau pencatat waktu
5. 5- 3 buah kantung plastik
6. Kertas buram

Cara Kerja

1. Buatlah potongan kertas berwama dengan menggunakan gunting, setiap warna 100
potong ( pink 100 potong, kuning 100 potong dan hijau100 potong).
2. Masukkan potongan kertas masing-masing dalam kantong plastik yang berbeda.
3. Bentangkan kertas manila yang utuh di atas meja.
4. Tunjuklah salah seorang anggota kelompokmu agar berperan sebagal selektor /
predator dalam percobaanmu.
5. Sebarkan potongan kertas semua warna yang telah kamu buat ke atas kertas manila
yang kamu bentangkan di meja.

6. Bentangkan plastik buram 5 - 10 cm di atas tebaran butiran kertas berwama.


Perintahkan temanmu yang telah ditunjuk memunguti butiran kertas satu demi satu
yang ia lihat dari celah plastik yang dibentangkan tadi selama 1 menit.

7. Hitunglah masing-masing wama yang terpungut setiap satu menit, catat pada tabel
pengamatan.
8. Tebarkan kembali kertas yang telah terambil ke bawah lembaran plastic ulangi
kegiatan 6-7 sampai 3 kali.

Hasil Pengamatan

Periode Warna Alas Jumlah Potongan Kertas yang diambil


Pink Kuning Hijau
I Pink 5 9 12
II Pink 5 14 10
III Pink 2 10 11
Jumlah 12 33 33
Rata-Rata 4 11 11

Pertanyaan

1. Warna apakah yang rata-rata paling banyak terpungut kembali oleh temanmu?
Mengapa demikian!

Karena warna tersebut kontras dengan warna karton dasar yang digunakan
dalam praktikum ini, sehingga warna tersebut dapat dengan mudah
diambil atau ditemukan dalam praktikum seleksi alam ini.

2. Wama apakah yang paling sedikit terpungut kembali oleh temanmu? Apa
sebabnya?
Karena warna tersebut sama dengan warna karton yang digunakan dalam
praktikum ini sehingga dalam keadaan spontan sulit untuk membedakan
warna dasar karton dengan warna potongan kertas tersebut.

Pembahasan

Lingkungan hidup yang ada di bumi mengalami perubahan dari waktu


ke waktu.Seiring dengan perubahan lingkungan terseb ut, terjadi pula
perubahan pada makhluk hidup. Perubahan-perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup dari zaman ke zaman dipelajari dalam teori evolusi.M a k h l u k
hidup harus berjuang untuk bertahan hidup. Dalam perjuangan
u n t u k bertahan hidup, sifat-sifat yang mendukung pemiliknya untuk mampu bertahan
akan tetapada, sedangkan sifat-sifat yang tidak mendukung akan hilang. Hal ini akan
menghasilkanadaptasi, sebuah modifikasi evolusioner yang meningkatkan kemampuan
makhluk hidupuntuk bertahan hidup dan berkembang biak di suatu lingkungan.
Akumulasi dari modifikasiinilah yang kemudian memunculkan spesies baru. Makhluk
hidup yang mampu bertahanhidup karena mampu beradaptasi di lingkungannya
inilah yang dapat lolos dari seleksi alam

Pada praktikum kali ini terdapat sebuah percobaan yang akan dibahas yaitu
tentang seleksi alam. Dari hasil pengamatan tersebut, dapat dianalisa bahwa ketika alas
karton berwarna m e r a h , j u s t r u p o t o n g a n k a r t o n m e r a h y a n g t e r a m b i l
p a l i n g s e d i k i t . k e t i k a a l a s k a r t o n berwarna kuning, justru potongan
karton kuning yang terambil paling sedikit. ketika alas karton berwarna
hijau, justru potongan karton hijau yang terambil paling sedikit. Ini berarti
bahwa bila suatu individu yang memiliki karakter warna (analogi potongan kertas) yang
mirip dengan lingkungan sekitarnya (analogi lingkungan), ia sulit untuk
ditemukan. D e n g a n d e m i k i a n , i a k e s u l i t a n u n t u k l o l o s d a r i s e l e k s i
alam.

Di satu sisi, praktikan yang mengambil potongan kertas


dianalogikan sebagai hewan pemangsa. Sebagai hewan pemangsa, ia akan lebih
mudah memangsa individu yang mencolok warnanya. Akibatnya, individu yang
memiliki warna sama dengan lingkungan akan tersingkir dari lingkungan
tersebut karena gagal beradaptasi. Hal tersebut dapat dihubungan dengan kejadian
populasi Biston betularia di Inggris. Sebelum revolusi industri (sebelum adanya asap
pabrik/ polusi lainnya), populasi ngengat bersayap cerah lebih besar, alias mudah
ditemukan sehingga lebih adaptif (tidak mudah nampak oleh predator) dan
ngengat bersayap gelap jarang ditemukan karena kurangadaptif. Sedangkan
sesudah revolusi industri (jelaga dan polusi merajalela), populasi ngengat
bersayap gelap malah sering ditemukan/ populasinya lebih banyak sehingga lebih adaptif
(tidak mudah nampak oleh predator) dan ngengat bersayap terang menjadi jarang
ditemui karena mudah ditemui oleh predator sehingga ia jadi
k o r b a n p r e d a t o r ( c e p a t punah).
Kesimpulan

1. P r a k t i k a n yang mengambil potongan kertas dianalogikan


sebagai predator, alas karton sebagai lingkungan alam, dan
p o t o n g a n k e r t a s d i a n a l o g i k a n s e b a g a i individu.
2. S e l e k s i a l a m y a n g b e r h a s i l d i b u k t i k a n y a i t u j i k a
p o t o n g a n k e r t a s ( i n d i v i d u ) memiliki warna yang sama
d e n g a n a l a s k a r t o n ( l i n g k u n g a n a l a m ) , i a s e d i k i t terambil
(bersifat kurang adaptif).
3. Dengan demikian, adaptasi terhadap lingkungan merupakan salah satu
mekanisme seleksi alam. Selain itu, seleksi alam juga dapat berlangsung melalui
resistensi (daya tahan) suatu organisme terhadap faktor tertentu.

Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Seleksi_alam
http://www.scribd.com/doc/44969231/Laporan-Bio-Seleksi-Alam
Pratiwi, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
Catatan Pelaksanaan :
a. Pertanyaan
Zaenal Mustakim :
Bagaimana jika setiap jumlah potongan kertas dengan warna yang berbeda yang
dianalogikan sebagai organisme berbeda-beda perbandingannya?

b. Komentar :
Ibu Eny Rosyidatun : Dalam teknis pelaksanaan praktikum, belum ditemukan
keterkaitan penggunaan kertas buram sebagai faktor perubahan lingkungan.
Zaenal Mustakim : Potongan kertas dianalogikan sebagai organisme
sedangkan alas yang digunakan dianalogikan sebagai lingkungan. Penyesuaian
warna sebagai bentuk adaptasi terhadap faktor perubahan lingkungan.
Fina Nurul Khotimah : Praktikum mekanisme seleksi alam kali ini sangat
apresiatif karena kreatif dalam penggunaan warna-warna merah yang digunakan
dalam praktikum ini. Serta dia menambahkan bahwa seleksi alam dipengaruhi
oleh banyak faktor diantaranya predator, bencana alam, dll dan faktor faktor
tersebut perlu diperhatikan juga.

Anda mungkin juga menyukai