Anda di halaman 1dari 14

SELEKSI ALAM

(Laporan Praktikum Biologi Umum)

Disusun oleh:
Nama Npm
Taza Nur Utami 1411050204
Umi Salamah 1411050215
Wahidatus Solekhah 1411050219
Yudi Kurniawan 1411050230
Yunia Lestari 1411050235
Yunita Ade Dwi Wandika 1411050237

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Percobaan : Seleksi Alam
Tanggal : 30 November 2014
Tempat : Lapangan Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Pendidikan Matematika
Kelas :D
Kelompok : 1 (satu)

Bandar Lampung, Desember 2014


Mengetahui,

Dosen Pembimbing
Dora Yusnita

SELEKSI ALAM
Oleh:
Kelompok 1

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan tentang seleksi alam pada hari Minggu, 30


November 2014 di lapangan Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung pada pukul
09.00 WIB yang bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui bahwa peristiwa
seleksi tidak hanya terjadi karena buatan, tetapi juga karena peristiwa alam dan
memahami bahwa sifat individu yang sesuai dengan lingkungannya akan
memungkinkan lebih lama.
Dengan menggunakan sebuah perforator (pembolong kertas), satu set
kertas manila berwarna merah, kuning, hijau, dan hitam, sepuluh meter tali rafia,
empat buah patok kayu, dan empat buah kantong plastik maka kami melakukan
percobaan tersebut sesuai buku panduan yaitu dengan menaburkan potongan-
potongan kertas manila berwarna merah, kuning, hijau, dan hitam di lapangan
rumput terbuka yang sudah dibuat kuadrat dengan menggunakan patok dan tali
rafia kemudian dipungut kembali, serta dibimbing oleh dosen pembimbing.
Setelah mendapatkan hasil pengamatan dan kemudian kami analisis, kami
dapat mengamati bahwa pada kertas kuning mempunyai selisih antara jumlah
yang ditabur dan yang dipungut paling besar, hal ini dikarenakan saat percobaan
dilakukan di padang rumput yang menguning sehingga bisa disimpulkan bahwa
Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk
hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang stidak dapat terus
bertahan hidup dan peristiwa seleksi dipengaruhi oleh peristiwa alam.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
ABSTRAK........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................2
BAB III PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan...............................................................................7
3.2 Langkah-langkah Percobaan..........................................................7
BAB IV HASIL, ANALISIS, PEMBAHASAN
4.1 Hasil...............................................................................................8
4.2 Analisis..........................................................................................8
4.3 Pembahasan...................................................................................8
BAB V KESIMPULAN....................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................11
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seleksi alam adalah proses pemilihan atau penyeleksian yang dilakukan
oleh alam terhadap makhluk hidup yang dapat beradaptasi karena adanya
perubahan-perubahan alam. Seleksi alam juga terjadi pada setiap tahap kehidupan
makhluk hidup, yaitu pada saat makhluk hidup belum mencapai masa reproduksi
(masih muda), pada saat masa reproduksi (dalam mencari pasangan), atau pada
masa pembuahan dan masa embrio. Dari berbagai kemungkinan tersebut, seleksi
yang berlangsung sebelum reproduksi tampaknya yang paling mudah terjadi. Hal
itu disebabkan karena dengan ketidakmampuan makhluk hidup melakukan
reproduksi berarti tidak dapat mewariskan gen kepada keturunannya.
Evolusi akibat seleksi alam merupakan campuran antara kebetulan dalam
pemunculan variasi genetik baru (awalnya karena mutasi) dan pemilihan ketika
seleksi alam lebih menguntungkan beberapa alel dari alel-alel yang lain. Untuk
mengkaji seleksi alam lebih dalam lagi, maka praktikum ini sangat penting
dilakukan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah agar dapat:
1. Mengetahui bahwa peristiwa seleksi tidak hanya terjadi karena buatan,
tetapi juga karena peristiwa alam.
2. Memahami bahwa sifat individu yang sesuai dengan lingkungannya
akan memungkinkan lebih lama.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Seleksi Alam
Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih
makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak
dapat terus bertahan hidup. Makhluk hidup yang terus dapat bertahan hidup akan
tetap hidup sedangkan makhluk hidup yang tidak dapat bertahan hidup akan mati.
Selama kehidupan di bumi ini terus berlangsung, peristiwa alam juga akan terus
berlangsung menyertai aktivitas kehidupan makhluk hidup. Peristiwa alam
tersebut dapat berlangsung setiap saat dan setiap waktu tanpa adanya kesiapan
dari makhluk hidup yang ada di alam ini. Peristiwa alam tersebut erat
hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup seperti banjir, tanah
longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan bencana alam lain.
Keadaan tersebut dapat di artikan bahwa alam telah melakukan seleksi
terhadap mahluk hidup yang ada di dalamnya. Mahluk hidup yang mampu
bertahan hidup akan dapat bertahan hidup, sedangkan mahluk hidup yang tidak
bertahan hidup akan mati dan mengalami kepunahan. Seleksi alam erat kaitannya
dengan jenis (spesies), macam (varian), rantai makanan, jaring-jaring makanan,
perkembangbiakan secara kawin, genetika dan adptasi. Proses perubahan karena
seleksi alam tersebut berlangsung secara perlahan, sedikit demi sedikit, dan dalam
jangka waktu yang relatif sangat lama (ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun).
Seleksi alam adalah keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi
(kemampuan individu yang tidak sama untuk bertahan hidup dan reproduksi),
seleksi alam terjadi melalui suatu interaksi antara lingkungan dan
keanekaragaman yang melekat diantara individu organisme yang menyusun suatu
populasi. Produk seleksi alam adalah adaptasi pepoulasi organisme dengan
lingkungannya. Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori
bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya
lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu
beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling
bersaing untuk mempertahankan hidupnya.
Teori seleksi alam bersandar pada tiga prinsip utama :
1. Pada setiap generasi dihasilkan keturunan yang jumlahnya banyak, lebih
banyak daripada yang apat didukung oleh sumber-sumber terbats (makanan,
air, tempat teduh dan pasangan kawin).
2. Terdapat variasi yang dapat diwariskan dalam populasi keturunan yang terlalu
besar.
3. Terjadi kompetisi demi kesintasan, yang menyebabkan varian-varian yang
teradaptasi denga lebih baik terhadap lingkungan tertentulah yang akan
berhasil dan menghasilkan keturunan yang mewarisi sifat-sifat adaptif
tersebut.
Seleksi Alam merupakan suatu populasi memiliki kemampuan yang sama
untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan. Populasi terdiri dari individu
yang bervariasi dan rata-rata beberapa varian menghasilkan lebih banyak
keturunan dibandingkan yang lain. Keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi
ini adalah seleksi alam dan alel akan diturunkan ke generasi berikutnya. Seluk-
beluk seleksi alami adalah pentingnya populasi dalam evolusi. Suatu populasi
adalah satuan terkecil yang dapat berkembang. Evolusi dapat diukur sebagai
peruahan dalam pembagian relative variasi dalam suatu populasi selama beberapa
generasi.
Contoh kerja seleksi alam adalah kegiatan para saintis menguji hipotesis
Darwin bahwa paruh burung Finch Galapagus merupakan adaptasi evolusioner
terhadap sumber makanan yang berbeda. Masih jelas teringat di benak kita
tentang teori evolusinya yang menceritakan bahwa awalnya jerapah ada yang
berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Lalu jerapah yang berleher
panjang lebih mudah menjangkau daun-daun muda yang tempatnya memang lebih
tinggi dibandingkan dengan jerapah berleher pendek. Akhirnya, jerapah berleher
panjang dapat bertahan hidup dan jerapah berleher pendek perlahan-lahan akan
punah. Ini yang disebut Charles Darwin sebagai Seleksi Alam.

2.2 Teori-Teori Tentang Seleksi Alam


1) J.B Lamarck Jean Baptiste Lamarck (1774-1829)
adalah seorang ahli biologi dari Perancis yang membuat suatu teori
mengenai makhluk hidup yang sederhana dengan yang modern mamiliki
suatu hubungan asal-muasal. Teori Lamarck dikenal dengan paham "use
and disuse" dari buku Philosophie Zoologique yang sudah tidak dapat
diterima alias gagal. Dalam bukunya lamarck menjelaskan teorinya
dengan inti sari sebagai berikut di bawah ini :
a) Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup
yang sempurna / modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.
b) Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.
c) Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke
taraf yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak
pernah digunakan akan menghilang.
d) Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi
berikutnya atau keturunannya.
2) Charles Darwin Charles Darwin (1809-1882)
memiliki nama panjang Charles Robert Darwin adalah ilmuwan asal
negara Inggris yang menemukan hasil penelitian di pulau galapagos
untuk menunjang teori evolusi. Charles Darwin disebut sebgai bapak
evolusi karena memiliki data yang lebih lengkap untuk menguatkan teori
evolusi. Charles Darwin mengeluarkan dua buah buku yang memberikan
andil yang cukup penting bagi perkembangan teori evolusi, yakni:
a) On the origin of species by means of natural selections - tahun 1859
b) The descent of man - tahun 1857 .
Dua inti pokok dari teori darwin:
a) Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup yang
berasal dari masa lampau.
b) Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural selections).

3) Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788).


Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi karena
pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi.
4) Alfred Russel Wallace (1823-1913)
mengadakan pengamatan tentang adanya penyebaran flora dan fauna
di wilayah oriental yaitu Sumatera, Jawa, dan Kalimantan yang ternyata
mempunyai banyak persamaan dengan wilayah Australia dan Maluku serta
Sulawesi sebagai daerah transisi. Dengan gagasan dan teori kedua tokoh
yaitu, Malthus dan Wallace, maka Darwin menggunakan teori evolusinya
lebih lanjut. Ide-ide Darwin berdasarkan hasil observasinya antara lain
seperti berikut.
a. Tidak ada individu yang sama. Antara individu satu dengan yang
lainnya mempunyai perbedaan atau variasi walaupun dalam satu
spesies dan variasi tersebut bersifat menurun.
b. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena mempunyai
kemampuan untuk bereproduksi.
c. Bertambahnya populasi tidak akan berjalan terus-menerus, tetapi
kenaikan populasi akan dipengaruhi oleh faktor-faktor pembatas.
d. Jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada individu
yang dapat bertahan hidup.
e. Individu-individu akan mengadakan persaingan untuk mendapatkan
makanan agar dapat mempertahankan hidupnya.
f. Adanya seleksi alam akan mengakibatkan individu harus beradaptasi
dengan lingkungannya. Individu yang dapat beradaptasi akan dapat
terus hidup dan akan mewariskan sifat-sifatnya pada keturunannya.

2.3 Contoh-contoh Seleksi Alam


Adapun contoh-contoh terjadinya seleksi alam adalah sebagai berikut.
1. Kepunahan Dinosaurus akibat adanya seleksi alam.
2. Jari kaki kuda semula lima buah untuk menyesuikan diri dengan tanah
yang lunak sekarang berjari satu.
3. Adanya kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap lebih banyak
dibandingkan yang bersayap cerah di daerah industri.
4. Adanya variasi paruh burung finch di kepulauan Galapagos.
5. Jerapah-jerapah yang berleher panjang.
6. Punahnya reptil-reptil raksasa.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan saat melakukan percobaan
diantaranya :
1. Perforator (pembolong kertas) 1 buah/kelompok
2. Karton manila berwarna marah, kuning, hijau dan hitam 1 set/kelompok
3. Tali Rafia 10 m/kelompok
4. Patok Kayu 4 buah/kelompok
5. Kantong Plastik 4 buah/kelompok

3.2 Langkah-langkah Percobaan


Adapun langkah-langkah poercobaan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Membuat potongan-potongan kecil karton manila dengan menggunakan
perfator. Menyediakan masing-masing seratus potong untuk karton manila
berwarna merah, kuning, hijau, dan hitam.
2. Memasukkan potongan-potongan karton itu masing-masing ke dalam
kantung yang terpisah.
3. Mencari lapangan rumput yang terbuka dan membuat kuadrat dengan
menggunakan patok dan tali rafia seluas 1 m2.
4. Menaburkan potongan-potongan karton merah, kuning, hijau, dan hitam
diatas kuadrat tersebut.
5. Memungut kembali potongan-potongan karton tersebut selama 5 menit.
Memulai pungutan dari ujung-ujung yang berlawanan, lalu bergerak
menuju pusat lapangan karna orang yang memungut berjumlah dua orang.
6. Menghitung jumlah kertas merah, kuning, hijau, dan hitam yang terpingut
kembali.

BAB 1V
HASIL, ANALISIS, PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Perincian Data Merah Kuning Hijau Hitam


Jumlah yang 100 100 100 100
ditaburkan
Jumlah yang
terpungut 95 81 93 88
kembali
Selisih antara
jumlah yang 5 19 7 12
ditabur dan
yang dipungut
4.2 Analisis
Dari hasil percobaan di atas mengenai seleksi alam. Dapat di ketahui jumlah
potongan merah, kuning, hijau dan hitam sebelum ditabur keempatnya berjumlah
100 potongan. Namun setelah ditaburkan dan setelah itu diambil dalam waktu 5
menit, dapat diketahui jumlah potongan keempatnya mengalami perbedaan
jumlah, potongan berwarna merah jumlahnya menjadi 95 potongan, potongan
berwarna kuning jumlahnya menjadi 81 potongan, potongan berwarna hijau
jumlahnya menjadi 93 potongan, dan potongan berwarna hitam jumlahnya
menjadi 88 potongan. Dan dari sini, dapat diketahui selisih anatara jumlah yang
ditabur dan yang dipungut, selisih potongan berwarna merah adalah 5, selisih
potongan berwarna kuning adalah 19, selisih potongan berwarna hijau adalah 7,
Dan selisih potongan berwarna hitam adalah 12.

4.3 Pembahasan
Setelah menganalisis, ternyata terjadi seleksi alam. Hal ini dapat dibuktikan
dengan banyaknya jumlah potongan yang terambil setelah ditabur, percobaan ini
dilakukan di rumput hijau yang menguning, dimana potongan yang banyak
terambil setelah ditabur adalah potongan berwarna merah dan hijau, dan potongan
yang sedikit terambil setelah ditabur adalah potongan kuning dan hitam.
Setelah menganalisis dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi warna
potongan yang banyak atau yang sedikit terambil adalah :
1. Faktor adaptasi lingkungan, warna potongan yang mirip dengan
lingkungannnya tidak mudah untuk ditemukan oleh predator dan
sebaliknya. Pada percobaan ini warna merah dan hijau banyak terambil
karena warna hijau dan merah paling jelas terlihat pada daerah
persebarannya yaitu pada rumput yang akan menguning, sedangkan warna
kuning semakin tidak nampak karena hampir sewarna dengan rumput yang
akan menguning (lingkungannya), dan warna hitam yaitu warna yang
gelap sehingga tidak terlalu nampak.
2. Faktor persebaran, potongan-potongan yang persebarannya tidak merata
dapat memudahkan predator untuk menemukannya dan sebaliknya.
3. Factor predator, kejelian predator saat mencari mengambil potongan juga
dapat mempengaruhi.
Saat semua potongan dipungut kembali, ternyata selisih jumlah setiap
potongan warna berbeda-beda. Jumlah selisih potongan berwarna merah adalah
5, jumlah selisih potongan berwarna kuning adalah 19, jumlah selisih potongan
berwarna hijau adalah 7, dan jumlah selisih potongan berwarna hitam adalah 12.
Disini dapat dilihat adanya hubungan kamuflase antara potongan dan rumput,
yaitu potongan berwarna kuning yang hampir sama dengan rumput yang akan
menguning dan potongan warna hitam yang gelap sehingga tidak terlalu
nampak.
Jika percobaan ini dilakukan dipadang rumput yang menguning, maka dapat
kita ketahui bahwa potongan berwarna kuninglah yang paling sedikit terambil,
karna adanya hubungan kamuflase antara potongan berwarna kuning dan rumput
yang menguning.

BAB V
KESIMPULAN

Dari percobaan seleksi alam dapat disimpulkan bahwa potongan berwarna


kuning dan hitam mampu beradaptasi dengan lingkungannya yaitu pada rumput
yang akan menguning, dibandingkan potongan berwana merah dan hijau.
Sehingga potongan berwarna merah dan hijau lebih banyak diambil predator
karena tidak bisa menyesuaikan diri dari lingkungannya.
Hubungan kamuflase juga menentukan banyak sedikitnya potongan yang
terambil, selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi warna potongan yang
banyak atau yang sedikit terambil adalah faktor adaptasi lingkungan, faktor
persebaran, dan faktor predator.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=istimewa:Perubahan
Omegawati, Wigati, Hadi, 2010. PR Biologi. Klaten PT. Intan Pariwara

Anda mungkin juga menyukai