EVOLUSI
Oleh:
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
beberapa kekurangan,untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun kesempurnaan penulisan ini. Akhir kata, penulis persembahkan
makalah ini agar bermanfaat, untuk menambah pengetahuan tentang Narkoba dan
dampaknya agar generasi muda kita tidak terlibat dengan Narkoba dan sejenisnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................
D. Manfaat ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evolusi sampai saat ini merupakan teori yang masih menjadi
perdebatan diantara para ilmuan di seluruh dunia. Teori tersebut menyatakan
terjadinya sebuah perubahan pada makhluk hidup atau spesies secara gradual
(perlahanlahan). Perubahan yang dihasilkan membutuhkan waktu yang cukup
lama dalam menghasilkan spesies atau makhluk hidup yang baru. Teori
evolusi menjadi sebuah teori yang tenar ketika dipopulerkan oleh ilmuan
Inggris Charles Darwin (1809-1882). Evolusi adalah konsep terpenting dalam
biologi. Bahkan, seorang ahli genetika, Dodzhansky dalam Luthfi dan
Khusnuryani (2005) mengatakan bahwa tidak ada yang masuk akal dalam
biologi kecuali ditinjau dari sudut pandang evolusi. Teori evolusi menjelaskan
mengapa jutaan spesies dapat eksis. Prinsip ini mempersatukan keseluruhan
sejarah kehidupan. Secara ringkas evolusi menyatakan bahwa
keanekaragaman bentuk kehidupan muncul sebagai hasil perubahan susunan
genetikanya. Organisme-organisme modern merupakan keturunan dari
bentuk-bentuk kehidupan sebelumnya yang mengalami modifikasi. Studi
evolusi biologi memerlukan banyak pemahaman mengenai genetika, biokimi,
embriologi, biogeografi, geologi, biologi, paleontologi, bioologi molekuler,
dan lain sebagainya. Penolakan terhadap teori evolusi terkait dengan
pernyataan Darwin bahwa spesies berkembang dari spesies yang sederhana ke
makhluk hidup yang lebih kompleks. Darwin menyatakan bahwa mutasi
adalah sumber keragaman yang selanjutnya melalui seleksi alam akan
menyeleksi varian yang survive, selanjutnya evolusi terus berlangsung dan
dapat menghasilkan spesies yang sangat berlainan dari spesies asalnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan mekanisme evolusi?
2. Bagaimana teori evolusi Darwin?
3. Apa yang dimaksud dengan seleksi alam?
4. Bagaimakah Contoh-Contoh Mekanisme Seleksi Alam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui mekanisme evolusi
2. Untuk mengetahui teori evolusi Darwin
3. Untuk mengetahui tentang seleksi alam
4. Untuk mengetahui contoh-contoh mekanisme seleksi alam
D. Manfaat
Untuk memberikan informasi dan sebagai bahan referensi pembaca
tentang Mekanisme Evolusi Melalui Seleksi Alam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mekanisme Evolusi
1. Pengertian Teori Evolusi
Teori evolusi merupakan perpaduan antara ide (gagasan) dan
fakta (kenyataan). Yang dianggap sebagai pencetus ide evolusi ialah
Charles Darwin (1809-1892) yang menerbitkan buku mengenai asal mula
spesies pada tahun 1859, dengan judul “On the ofiginof selection” atau
“The preservation of favored races in the struggle for life”.
Evolusi adalah proses perubahan struktur tubuh makhluk hidup
yang berlangsung sangat lambat dan dalam waktu yang sangat lama.
Evolusi juga merupakan perkembangan makhluk hidup yang berlangsung
secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama dari bentuk
sederhana ke arah bentuk yang komplek. evolusi juga dapat diartikan
proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan
waktu yang lama.
Teori evolusi dimaksudkan sebagai penjelasan tentang bagaimana
evolusi itu terjadi (mekanisme evolusi). Bisa terjadi ada beberapa
penjelasan yang diberikan mengenai suatu fenomena. Mengenai evolusi,
pada abad ke-19 Lamarck memberikan penjelasan bagaimana evolusi itu
terjadi, yang dikenal sebagai teori evolusi Lamarck atau teori Lamarck.
Penjelasan yang diberikan oleh Lamarck itu kemudian dianggap tidak
benar karena ada penjelasan lain yang dipandang lebih memuaskan,
terutama yang diberikan oleh Darwin dan dikenal sebagai teori evolusi
Darwin atau teori Darwin.
2. Teori Evolusi Darwin
Darwin membuat konklusi bahwa organisme yang mampu
beradaptasi terhadap lingkungan mampu meneruskan sifat unggul kepada
keturunannya melalui proses reproduksi. Darwin mengemukakan dua kata
kunci dalam teorinya yaitu seleksi alam (natural selection) dan adaptasi
(adaptation). Darwin menyadari bahwa adaptasi berkembang seiring
berjalannya waktu sehingga Darwin perlu menjelaskan mekanisme
evolusi. Darwin mengajukan kata “seleksi alam” sebagai mekanisme
perubahan evolusioner. Beberapa langkah mekanisme seleksi alam
sebagai mekanisme perubahan evolusioner adalah sebagai berikut.
a) Anggota populasi memiliki variasi sifat yang akan melewati proses
seleksi alam (keadaan lingkungan yang tidak menunjang).
b) Anggota populasi yang mampu bertahan hidup (beradaptasi) akan
mampu melakukan reproduksi dengan membawa sifat unggul
daripada individu lain.
c) Seiring berjalan waktu, proporsi sifat yang menguntungkan (mampu
beradaptasi) akan meningkat dalam populasi dan yang tidak memiliki
sifat tersebut akan musnah.
Seleksi alam merupakan proses yang terus berlangsung karena
lingkungan terus berubah. Kepunahan dapat terjadi bila proses adaptasi
tidak sejalan dengan perubahan lingkungan. Pandangan Darwin mengenai
kehidupan memiliki perbedaan yang sangat tajam dengan paradigma
konvensional yang mengatakan bumi baru berumur beberapa ribu tahun
saja, dihuni oleh bentuk-bentuk kehidupan yang tidak berubah dan telah
diciptakan satu per satu selama seminggu penuh di mana Sang Pencipta
membentuk keseluruhan jagad raya sehingga Darwin perlu berhati-hati
dalam menyampaikan gagasannya (Campbell, 2003). Berikut ini akan
dkemukakan penjelasan mekanisme evolusi melalui seleksi alam.
B. Seleksi Alam
Seleksi alam adalah proses non-acak bertahap dimana sifat-sifat
biologi bisa menonjol atau menghilang dari populasi sebagai fungsi perbedaan
reproduksi dari pembawanya. Evolusi melalui seleksi alam adalah suatu
proses dengan mana mutasi genetik yang meningkatkan reproduksi menjadi
ada, menjadi tetap, atau makin banyak dijumpai pada generasi selanjutnya. Ini
sering disebut mekanisme “self-evident” sebab ada tiga syarat yang wajib
terpenuhi agar ini dapat terjadi, yaitu
Ada variasi terwariskan pada organisme dalam populasi tersebut
Organisme menghasilkan lebih banyak anak, namun sedikit sekali
yang bisa survive (bertahan hidup)
Anak-anak atau keturunan ini memiliki kemampuan survive dan
bereproduksi yang bervariasi.
Seleksi alam di dalam populasi untuk suatu sifat yang kisaran nilainya
bervariasi seperti misalnya tinggi badan, dapat dikategorisasi dalam tiga tipe.
Kerja seleksi alam: evolusi paruh pada salah satu burung finch yang
dibahas Darwin. Burung finch darat berukuran sedang (Geospiza fortis),
salah satu dari burung yang ditemukan Darwin di kepulauan Galapagos,
menggunakan paruhnya yang kuat untuk memecah dan menghancurkan
biji-bijian. Jika diberikan kesempatan untuk memilih biji-bijian besar atau
biji-bijian kecil, burung itu akan memilih biji-bijian kecil yang lebih mudah
dipecahkan. Selama tahun-tahun basah (banyak hujan), biji-bijian kecil
dihasilkan sangat berlimpah sehingga burung finch darat relatif
mengkonsumsi hanya sedikit biji-bijian besar. Akan tetapi, selama tahun-
tahun kering (kemarau) ketersediaan semua biji-bijian menjadi berkurang,
dan burung-burung itu secara proporsional memakan lebih banyak biji-
bijian besar. Perubahan dalam pola ketersediaan makanan ini berhubungan
dengan perubahan dalam rata-rata ketebalan (dimensi dari atas ke bawah)
paruh burung tersebut. Sifat ini diwariskan dan bukan didapatkan
(misalnya dengan penggunaan paruh itu untuk biji-bijian besar). Penjelasan
yang paling mungkin adalah burung-burung yang kebetulan memiliki
paruh yang lebih kuat memiliki keuntungan dalam hal makanan dan
dengan demikian memiliki keberhasilan reproduksi yang lebih besar
selama masa kering, burung-burung itu akan menurunkan gen untuk paruh
yang lebih tebal sampai ke keturunannya . Kajian dan penelitian keluarga
Grant mengenai evolusi paruh memperkuat pendapat yang mengatakan
bahwa seleksi alam tergantung pada situasi: apa yang bekerja paling baik
pada lingkungan tertentu bisa jadi kurang sesuai dalam situasi yang
berbeda. Juga penting untuk dipahami bahwa evolusi paruh di Daphne
Major tidak dihasilkan oleh pewarisan sifat-sifat yang didapat. Lingkungan
tidak menciptakan paruh yang memiliki spesialisasi untuk memakan biji-
bijian yang lebih besar atau yang lebih kecil, tetapi bergantung pada curah
hujan tahunan. Lingkungan hanya bekerja pada variasi yang didapatkan
dalam populasi, yang lebih menguntungkan kelangsungan hidup dan
keberhasilan reproduksi beberapa individu dibandingkan dengan individu
yang lain. Seleksi alam akan memperbaiki populasi. Perbandingan burung
finch berparuh tebal meningkat selama musim kering karena secara rata-
rata individu-individu dengan paruh yang lebih tebal menurunkan gen-
gennya ke lebih banyak keturunan dibandingkan dengan burung-burung
yang berparuh tipis. Dan bukti di atas, para saintis telah menunjukkan pada
kita bahwa seleksi alam merupakan suatu mekanisme perubahan dalam
populasi yang terus terjadi: proses itu telah diperkuat secara berulang-ulang
melalui kajian ilmiah yang cermat, di mana prediksi berdasarkan hipotesis
diuji melalui pengamatan dan percobaan. Ironisnya, Darwin sendiri
mengira bahwa seleksi alam selalu bekerja terlalu lambat, sehingga tidak
dapat diamati. la juga tidak dapat memberi jawaban yang memuaskan
mengenai variasi genetik. Sekarang kita mengetahui bahwa variasi tersebut
timbul melalui mekanisme mutasi acak dan rekombinasi genetik.
Lima puluh tahun kemudian, kulit batang pohon menjadi lebih gelap
akibat polusi udara. Keadaan itu sangat menguntungkan ngengat berwarna
gelap karena saat hinggap di pohon tidak terlihat oleh burung
pemangsanya. Sebaliknya, ngengat berwarna cerah mudah dilihat oleh
burung pemangsa. Hal ini mengakibatkan populasi ngengat berwarna gelap
lebih besar daripada ngengat berwarna cerah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan ulasan materi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1. Titik balik yang menentukan perkembangan dalam teori evolusi adalah
kelahiran cabang ilmu biologi baru, yaitu Genetika Populasi. Ilmu ini
menunjukkan tentang luasnya variasi genetik di dalam populasi dan
mengenali arti penting dari perubahan sifat-sifat yang terakumulasi dari
generasi ke generasi. Untuk memahami hubungan genetika populasi
dengan evolusi, mari kita mulai dengan konsep spesies. Spesies adalah
sekelompok individu sejenis yang mempunyai potensi untuk saling
mengawini dan menghasilkan keturunan yang fertil di alam bebas.
Sekelompok spesies yang hidup pada tempat dan waktu yang sama disebut
populasi. Evolusi terjadi ketika ada perubahan di dalam struktur genetika
dari suatu populasi. Untuk memahami bagaimana suatu populasi berubah,
para ahli biologi mempelajari jenis dan jumlah gen dari suatu populasi.
Kumpulan gen (gene pool) adalah seluruh alela dari seluruh gen yang
terdapat dalam seluruh individu dari suatu populasi pada suatu periode
tertentu. Proporsi relatif alela dalam suatu populasi dinyatakan dengan
frekuensi alela. Struktur genetik suatu populasi ditentukan oleh frekuensi
alel dan genotipnya.
2. Darwin membuat konklusi bahwa organisme yang mampu beradaptasi
terhadap lingkungan mampu meneruskan sifat unggul kepada
keturunannya melalui proses reproduksi. Darwin mengemukakan dua kata
kunci dalam teorinya yaitu seleksi alam (natural selection) dan adaptasi
(adaptation). Darwin menyadari bahwa adaptasi berkembang seiring
berjalannya waktu sehingga Darwin perlu menjelaskan mekanisme
evolusi. Darwin mengajukan kata “seleksi alam” sebagai mekanisme
perubahan evolusioner.
3. Seleksi alam adalah proses non-acak bertahap dimana sifat-sifat biologi
bisa menonjol atau menghilang dari populasi sebagai fungsi perbedaan
reproduksi dari pembawanya.
4. Penyelidikan mengenai mekanisme seleksi alam, para saintis menguji
hipotesis Darwin bahwa paruh burung Finch Galapagos merupakan hasil
adaptasi evolusioner terhadap sumber makanan yang berbeda.
B. SARAN
Proses evolusi makhluk hidup masih terus berlanjut hingga saat ini dan
sejalan dengan seleksi alam yang terjadi. Untuk itu, perlu adanya tinjauan
lebih mendalam mengenai aksiologi teori darwin. Pada dasarnya teori darwin
menitikberatkan pada proses seleksi alam dan adaptasi makhluk hidup bukan
pada perubahan morfologis manusia. Aksiologi perlu diperdalam terkait isu
penggunaanya di tengah masyarakat agamis
DAFTAR PUSTAKA
Taufik, L M. 2019. Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini Dan Nanti. Jurnal Filsafat
Indonesia, Vol 2 No 3.