Anda di halaman 1dari 32

3.9.

Evolusi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 8 Mataram


Mata pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XII/2
Topic : Evolusi
Alokasi Waktu : 8 JP (3 pertemuan X 2 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1.2 Menyadari dan mengangumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data danfakta, disiplin, tanggung
jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium

3.9.Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam dengan pandangan baru
mengenai pembentukan spesies baru di bumi berdasarkan studi literature.

4.9.Mengevaluasi pemahaman diri tentang berbagai pandangan mengenai evolusi


makhluk hidup dan menciptakan gagasan baru tentang kemungkinan-kemungkinan
teori evolusi berdasarkan Pemahaman yang dimilikinya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1. Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi
DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta
pengaturan proses pada makhluk hidup

2.1.1. Menunjukkan perilaku ilmiah, tekun, jujur terhadap data dan fakt
3.9. Evolusi

2.1.2. Melakukan berbagai kegiatan dengan serius dan teliti.


2.1.3. Bekerjasama dalam melakukan diskusi
2.1.4. Santun dan bertanggungjawab dalam mengemukakan pendapat

3.9.1. Menjelaskan teori evolusi


3.9.2. Menjelaskan seleksi alam seleksi alam dengan pandangan baru
mengenai pembentukan spesies baru di bumi
3.9.3. Menjelaskan bukti-bukti adanya evolusi.
3.9.4. Menjelaskan mekanisme evolusi.
3.9.5. Menjelaskan spesiasi.
3.9.6. Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam dengan pandangan
baru mengenai pembentukan spesies baru di bumi

4.9.1. mempresentasikan hasil evaluasi pemahaman diri tentang berbagai pandangan


mengenai evolusi makhluk hidup dan menciptakan gagasan baru tentang
kemungkinan-kemungkinan teori evolusi berdasarkan Pemahaman yang
dimilikinya.

D. Materi Pembelajaran
Evolusi merupakan proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam waktu
yang sangat lama, sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang lebih lengkap
struktur tubuhnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang berbeda dengan
makhluk hidup jaman dahulu. Nenek moyang makhluk hidup sekarang yang bentuk dan
strukturnya (mungkin) berbeda mengalami perubahan-perubahan baik struktur maupun
genetis dalam waktu yang sangat lama, sehingga bentuknya jauh menyimpang dari struktur
aslinya dan akhirnyamenghasilkan berbagai macam spesies yang ada sekarang. Jadi
tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah makhluk hidup yang pertamakali berada
di bumi, tetapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau.
Pemahaman teori dan bukti evolusi
Ada dua macam evolusi, yaitu evolusi progressif dan evolusi regressif. Evolusi
progressif merupakan proses evolusi yang menuju kemungkinan dapat bertahan hidup
sehingga menghasilkan spesies baru. Evolusi regressif merupakan evolusi menuju
kemungkinan mengalami kepunahan.
Teori Darwin dan Lamarck
Charles Darwin dianggap sebagai pencetus teori evolusi sekalipun telah banyak ahli sebelum
Darwin yang mengemukakan gagasannya mengenai evolusi, antara lain Anaximander,
Empeclodes, Erasmus Darwin, Count de Buffon, dan Lamarck. Hal itu disebabkan karena
dalam mengemukakan pendapatnya Darwin menyertakan bukti dan alasan yang dapat diterima
di dunia ilmiah.
Teori evolusi menurut Jean Baptiste de Lamarck
Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya
karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering
digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan
pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan
lagi makin lama akan menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan
dan sudah sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada
lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda
dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan
tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah
seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju daripada
moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan ‘use and disuse’.
3.9. Evolusi

 
Pendapat Lamarck mengenai panjang leher jerapah 

Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang
jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian
rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang
ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya
leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu
leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher
panjang.
Teori evolusi menurut Charles Darwin
Charles Darwin adalah seorang naturalis berkebangsaan Inggris. Ia menyatakan bahwa
evolusi berlangsung karena adanya proses seleksi alam (natural selection). Yang dimaksud
seleksi alam adalah: proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk
hidup di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki variasi sesuai dengan lingkungan
yang bisa bertahan hidup, sedang yang tidak sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup
inilah yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan pada
generasi berikutnya.

 
Pendapat Darwin mengenai penjang leher jerapah
Sebagai pembanding dengan teori Lamarck, panjang leher jerapah dapat dijelaskan dengan
teori Darwin sebagai berikut. Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher, ada yang
berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan,
lingkunganpun berubah dan, berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah berleher pendek tidak
dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa bertahan
hidup. Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap dapat memperoleh makanan dari daun-daun
di pohon sehingga dapat bertahan hidup. Karena mampu bertahan hidup maka jerapah tersebut
mampu berbiak dan mewariskan sifat adaptif yaitu leher panjang pada generasi berikut. Itulah
sebabnya semua jerapah sekarang berleher panjang.
Teori yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
1. Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa). Di tempat ini
Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh burung Finch. Terjadinya
keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis makanannya.
2. Pendapat Charles Lyell  dalam bukunya “Principles of Geology“ yang menyatakan
bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin peristiwa
ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup.
3. Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya “An Essay on the Principle of
Population”  yang menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih
3.9. Evolusi

cepat daripada kenaikan produksi pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan
terjadinya suatu persaingan untuk  kelangsungan hidup.
Berdasarkan tiga hal tersebut akhirnya Darwin menulis bukunya “On the Origin of Species by
Means of Natural Selection” yang berisi dua hal pokok:
 spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa lampau, dan
 evolusi terjadi melalui proses seleksi alam
Contoh-contoh konsep yang mendukung teori Darwin
1.    Percobaan August Weismann
Untuk membuktikan apakah lingkungan menyebabkan perubahan sifat yang menurun (teori
Lamarck) Weismann melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus, lalu mereka
dikawinkan. Ternyata anak tikus yang lahir tetap berekor panjang. Lalu anak tikus tersebut
dipotong lagi ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata keturunan selanjutnya tetap berekor
panjang. Langkah itu dilakukan sampai dengan 21 generasi dan keturunan yang lahir ternyata
tetap berekor panjang.
Dari apa yang dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan bahwa perubahan sel tubuh karena
pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada  keturunannya. Evolusi adalah proses yang
menyangkut seleksi alam terhadap faktor genetika. Individu yang memiliki variasi genetik
yang sesuai dengan lingkungan yang akan lestari dan memiliki kesempatan mewariskan gen
yang adaptif pada generasi berikut.
2.    Kupu-kupu Biston betularia

     
Ada 2 jenis Biston betularia: bersayap terang dan bersayap gelap

     
Perhatikan perubahan lingkungan yang terjadi. Gambar kiri sebelum Revolusi industri,
kupu bersayap gelap lebih gampang terlihat. Gambar kanan setelah Revolusi Industri,
kupu bersayap terang yang lebih gampang terlihat. Ini mempengaruhi pergeseran
peluang predasi.
Sekitar tahun 1850 yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris, kupu
Biston berwarna cerah lebih banyak daripada yang berwarna gelap. Tetapi setelah
berlangsungnya revolusi industri, ternyata kupu yang berwarna gelap lebih banyak daripada
yang berwarna cerah. Hal ini dimungkinkan karena sebelum revolusi industri pohon di
habitatnya masih bersih, sehingga kupu berwarna cerah lebih adaptif, akibatnya sulit untuk
dilihat predator. Ketika berlangsung revolusi industri dan sesudahnya, pohon dan daun habitat
kupu tersebut tertutup oleh jelaga. Ini berakibat kupu berwarna gelap lebih adaptif sehingga
sulit dilihat predator.
3.9. Evolusi

3.    Seleksi alam berdasarkan resistensi

Evolusi dan adaptasi tidak selamanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Bakteri yang
resisten terhadap penicillin misalnya, dapat terbentuk dengan cepat. Kejadiannya juga
diterangkan berdasar konsep seleksi alam. Dimana dalam suatu koloni bakteri, hanya sedikit
bakteri yang bertahan hidup ketika penicillin diberikan. Namun beberapa lama kemudian
koloni bakteri yang resisten terhadap penicillin menjadi banyak. Pada peristiwa ini penicillin
hanya merupakan faktor pengarah terhadap perkembangan populasi bakteri yang resisten
terhadap antibiotik.
Bukti Tentang Adanya Evolusi
Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu
terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap
sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang
tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu
kenyataan yang telah terjadi. Berikut ini merupakan bukti-bukti evolusi yang ada.
1.    Adanya variasi antar individu dalam satu keturunan
Di dunia ini tidak pernah dijumpai
dua individu yang identik sama,
bahkan anak kembar sekalipun
pasti punya suatu perbedaan.
Demikian pula individu yang
termasuk dalam satu spesies.
Misalnya perbedaan warna,
ukuran, berat, kebiasaan, dan lain-
lain. Jadi antar individu dalam satu
spesies pun terdapat variasi.

Perhatikan bahwa dalam satu keturunan pun akan


selalu memunculkan variasi. Ini disebabkan karena
pada perkawinan selalu terjadi rekombinasi gen.

Variasi adalah segala macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu spesies. Hal
ini dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan habitat.
Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan menyebabkan munculnya
spesies baru yang berbeda dengan moyangnya. Oleh karena itu adanya variasi merupakan
bahan dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru.
2.    Pengaruh penyebaran geografis
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami
penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena di tempat yang
baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi
bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat
bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula.  Dua tempat yang dipisahkan oleh
3.9. Evolusi

pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda
sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain disebabkan
adanya isolasi geografis.

 
Perkembangan variasi paruh burung Finch. Terjadi karena terseleksi secara alami oleh
jenis makanan yang berbeda.
Contohnya adalah mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan Darwin di kepulauan
Galapagos. Dari pengamatannya tampak burung-burung Finch tersebut memiliki bentuk paruh
dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan mempunyai hubungan dengan burung Finch yang
ada di Amerika Selatan. Mungkin karena sesuatu hal burung itu bermigrasi ke Galapagos.
Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda dengan lingkungan hidup
moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan keturunannya yang mempunyai sifat
sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedang yang tidak akan mati. Karena
lingkungan yang berbeda, burung-burung itu menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang
ada di Galapagos. Akhirnya terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk
dan ukuran paruhnya.
3.    Ditemukannya fosil di berbagai lapisan batuan bumi
Fosil adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau jejak-jejak yang tercetak pada
batuan. Darwin menyatakan bahwa fosil yang ditemukan pada lapisan batuan muda berbeda dengan
fosil yang terdapat pada lapisan batuan yang lebih tua, dan menunjukkan suatu bentuk
perkembangan.
UNTUK MENETAPKAN
UMUR FOSIL DAPAT
DILAKUKAN DENGAN DUA
CARA : SECARA LANGSUNG
DAN TAK LANGSUNG. 
SECARA LANGSUNG
DENGAN MENETAPKAN
UMUR BATUAN TEMPAT
FOSIL DITEMUKAN. CARA
YANG INI KURANG VALID.
SECARA TAK LANGSUNG
DENGAN CARBON DATING
MENGGUNAKAN ISOTOP
14
C . CARA YANG KEDUA INI
LEBIH VALID.
3.9. Evolusi

Bagan yang menunjukkan perkembangan evolusi kuda

Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat digunakan sebagai
petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Dari
studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan dari nenek moyang kuda (Eohippus)
yang hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern sekarang (Equus), yaitu:
 tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
 leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga bagian mata
menjadi makin jauh
 perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk makan daun
menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput
 bertambah panjangnya anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari cepat, tetapi
bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh menurun.
 adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang selanjutnya
memanjang, kemudian disokong teracak.
4.    Adanya homologi organ pada berbagai jenis makhluk hidup
Organ-organ berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian
berubah struktur sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog. Homologi organ
menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ yang homolog
kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya mungkin sama.

Homologi organ: perhatikan bahwa anggota gerak pada makhluk di atas memiliki
bentuk berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki bagian yang sama. Perbedaan ini
disebabkan karena perbedaan fungsi.
Contohnya: tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan
paus yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang
homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.
Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari berbagai makhluk
hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan organ-
organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.
5.    Studi perbandingan embriologi
Perkembangan embrio berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan adanya
persamaan pada fase tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio. Hal
ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata,
yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek moyang.
3.9. Evolusi

 
Perbandingan perkembangan embrio pada ikan, ayam, babi, dan manusia. Mirip
Ernst Haeckel menyatakan dalam hukum Rekapitulasi yang dikemukakannya
bahwa ontogeni suatu organisme merupakan rekapitulasi (ulangan singkat) dari filogeni.
Ontogeni adalah sejarah perkembangan individu mulai zigot sampai dewasa. Filogeni adalah
sejarah perkembangan makhluk hidup dari bentuk sederhana sampai dengan bentuk yang
paling sempurna (evolusi).
6.    Studi perbandingan biokimia
Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata hasilnya mendukung teori
evolusi. Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan simpanse atau gorilla daripada dengan
anjing atau cacing tanah. Tingkat kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat
kekerabatannya dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah.

Asal-usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)


Sampai sekarang belum ada seorangpun yang berhasil memecahkan masalah bagaimana asal
kehidupan di bumi ini. Banyak teori atau faham yang diajukan, tapi sampai sekarang belum
memberikan jawaban yang memuaskan. Usaha manusia untuk mengetahui bagaimana dan
darimana asal kehidupan sudah dimulai sejak jaman Yunani kuno, tetapi kebanyakan hanya
berupa mitos.
Beberapa teori yang pernah diajukan untuk menjawab permasalahan tersebut diantaranya
adalah:
1. Teori Kreasi Khas (Special Creation) : menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh suatu
zat supranatural
2. Teori Mantap : menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal-usul (keadaan mantap)
3. Teori Kosmozoan : menyatakan bahwa kehidupan berasal dari spora kehidupan yang
datangnya dari luar angkasa
4. Teori Generatio Spontanea : menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta secara mendadak
(spontan).
5. Teori Abiogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup.
(Teori ini sering rancu dengan Generatio Spontanea, sehingga sering dikatakan bahwa
menurut teori Abiogenesis makhluk hidup berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara
spontan. Sebenarnya ini dua teori yang berbeda)
6. Teori Biogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya
7. Teori Naturalistik/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik : menyatakan bahwa
kehidupan tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan pada
konsep biologi modern.
 
3.9. Evolusi

Teori Abiogenesis
Teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari benda
tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio spontanea). Misalnya cacing dari tanah,
ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori ini dianut oleh banyak orang selama beberapa abad.
Aristoteles (384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno.
Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi ikan yang
sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-
induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari
Lumpur.
Aristoteles (384-322 SM)
Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja secara
spontan. Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga generation spontanea. Bila
pengertian abiogenesis dan generation spontanea digabung, maka konsepnya menjadi: makhluk
hidup yang pertama kali di bumi berasal dari benda mati / tak hidup yang terjadinya secara
spontan (sebenarnya ini adalah dua teori yang berbeda, tetapi orang sudah kadung salah
kaprah).
Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan tahun
sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie Van
Leeuwenhoekmenemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati
makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh
para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-
olah memperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis. Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya
dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi judul “Living in a drop of water“. Tokoh lain
pendukung teori ini adalah John Needham.

Antonie Van Leeuwenhoek Mikroskop ciptaan Antonie


Van Leeuwenhoek

 Teori Biogenesis
Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal pendukung teori
ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
1. Francesco Redi
Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen untuk membantah teori
abiogenesis. Dia melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging segar yang
ditempatkan dalam labu dan diberi perlakuan tertentu.
 Labu I    :  diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
 Labu II   :  diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
 Labu III  :  diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa hari. Hasilnya adalah sebagai
berikut:
 Labu I    :  dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
 Labu II   :  dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
 Labu III  :  dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
3.9. Evolusi

Percobaan Francesco Redi


Menurut Redi belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ke III tidak
terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk. Sayangnya, meskipun
tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa muncul belatung. Ini disebabkan karena Redi
tidak melakukan sterilisasi daging pada disain percobaannya.
2. Lazzaro Spallanzani
Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis, tetapi
menggunakan bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
 Labu I   : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka
 Labu II  : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang disegel dengan lilin, kemudian
dipanaskan
Setelah dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama. Beberapa hari kemudian hasilnya
sebagai berikut.
 Labu I   : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung mikroba (bakteri)
 Labu II  : tetap jernih, tidak mengandung mikroba

Percobaan Lazzaro Spallanzani


Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal dari
mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan disain
Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang tertutup menyebabkan gaya hidup
(elan vital) dari udara tidak dapat masuk, sehingga tidak memungkinkan munculnya makhluk
hidup (mikroba).
3. Louise Pasteur
3.9. Evolusi

Percobaan Pasteur Louise PasteurPada percobaan Pasteur mikroorganisme terperangkap pada


pipa S sehingga tidak bisa masuk ke dalam kalduJika labu dimiringkan, dan kaldu sedikit
meluap menyentuh bagian pipa S maka mikroorganisme terbawa masuk ke dalam kaldu.
Mikroorganisme yang tumbuh menyebabkan kaldu menjadi keruh
Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia menggunakan kaldu dalam labu
yang  disumbat dengan gabus. Selanjutnya gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk
leher angsa (huruf S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian
diamati. Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup dari
udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur,
mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena
terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa
sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari
kemudian menyebabkan busuknya kaldu.
Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori biogenesislah yang benar.
Muncullah ungkapan :
“  OMNE VIVUM EX OVO, OMNE OVUM EX VIVO, OMNE VIVUM EX VIVO”
yang artinya: makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup, makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup.
Teori Evolusi Organik
Sumber: http://biologimediacentre.com/asal-usul-kehidupan-evolusi-organik-2/, diakses 03-1-
2016, 0.03 wib
Louise Pasteur berhasil menumbangkan teori abiogenesis dan mengukuhkan teori biogenesis.
Tetapi ia belum berhasil menjelaskan kapan dan darimana sel yang pertamakali terbentuk. Para
ahli seperti Alexander Ivanovich Oparin dari Rusia, Harold Urey dan Stanley Miller dari
Amerika yang pertamakali mengajukan hipotesa tentang terbentuknya sel hidup yang pertama
berdasarkan konsep biologi modern, terutama biokimia.
Kondisi awal mula kehidupan : Big Bang !
Mengenai teori terbentuknya bumi dan planet-planet lain ada dua teori yang terkenal yaitu teori
kabut asal (nebula) dan teori dentuman besar (big bang).Teori nebula menyatakan bahwa
bermilyar tahun yang lalu bintang-bintang di angkasa yang tidak stabil meledak. Debu dan gas
hasil ledakan ini lalu membentuk kabut yang disebut kabut asal (nebula). Kabut asal kemudian
memadat lalu meledak, menghasilkan bintang dan planet baru termasuk bumi.
Bumi pada mulanya diperkirakan berupa gumpalan gas dan debu yang tersusun dari berbagai
unsur seperti oksigen, nitrogen, karbon, silikon, besi, nikel, dan aluminium. Unsur-unsur
tersebut kemudian mencair. Unsur yang lebih berat mengendap dan yang ringan akan
membentuk atmosfir. Kondisi saat itu diperkirakan amat panas dengan suhu 40000 C – 80000 C.
Ketika mulai mendingin, karbon dan beberapa logam mengembun dan membentuk inti bumi,
sedangkan permukaannya mungkin gersang, tandus, dan tidak datar. Oleh kegiatan vulkanik
permukaan bumi yang masih lunak itu bergerak dan berkerut terus menerus, dan ketika
mendingin kulit bumi tampak berlipat dan pecah.
3.9. Evolusi

Keadaan atmosfer juga berbeda dengan keadaan atmosfer sekarang. Gas ringan seperti
hidrogen, helium, nitrogen, oksigen, dan argon lepas meninggalkan bumi karena medan
gravitasi bumi yang sebagian mengembun itu tidak dapat menahan gas tersebut. Namun
senyawa sederhana yang mengandung unsur tersebut di atas ditahan, seperti air dalam bentuk
uap, amonia, hidrogen, dan metana. Ketika suhu turun di bawah 1000 C berlangsunglah proses
pendinginan, air di atmosfer mengembun dan hujan turun, akhirnya terbentuklah sungai yang
mengandung mineral yang larut dari lapisan bumi menuju ke laut.
Evolusi Kimia

Oparin Hipotesis Oparin


Dalam kondisi awal bumi seperti di atas Alexander Ivanovich Oparin mengajukan hipotesis,
bahwa pada atmosfer purba bumi waktu itu terdapat senyawa air (H 2O), hidrogen (H2), amonia
(NH3), dan metana (CH4). Dengan bantuan energi yang ada pada saat itu misalnya energi panas
bumi, sinar matahari, sinar ultra violet, sinar kosmis, maupun loncatan petir, menyebabkan
bahan-bahan tersebut terurai dan terbentuklah molekul-molekul organik. Molekul organik
yang terbentuk terkumpul pada permukaan perairan baik laut, danau, sungai, maupun kolam.
Kumpulan bahan organik yang terdapat di perairan tersebut dinamakan sup purba atau sup
primordial. Di sinilah diperkirakan tempat kehidupan pertamakali muncul.
Meskipun telah mengajukan hipotesis, tetapi Oparin tetap berpendapat sangat sulit
mempertimbangkan mekanisme transformasi molekul organik sebagai benda tak hidup ke
benda hidup. Percobaan yang dilakukan A.L. Herrera untuk membuktikan hipotesis Oparin,
menghasilkan asam amino dan suatu pigmen. Tetapi seperti halnya Oparin, dia gagal
mengkorelasikan pendapatnya dengan masalah asal mula terjadinya kehidupan.
Mirip dengan hipotesis yang diajukan Oparin, seorang ahli kimia Amerika, Harold Clayton
Urey, menyatakan bahwa pada suat saat atmosfer bumi kaya akan molekul metana, hidrogen,
uap air, dan amonia. Karena pengaruh radiasi sinar kosmis dan aliran listrik halilintar terjadilah
reaksi yang menghasilkan zat hidup. Menurut Urey zat hidup pertama tersebut selama berjuta-
juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti sekarang
ini.
Stanley Miller, mahasiswa Urey di Chicago University, merancang alat yang digunakan untuk
membuktikan hipotesis Urey. Ke dalam alat yang diciptakannya Miller memasukkan gas
hidrogen, metana, amonia, dan air, kemudian dipanaskan selama seminggu sehingga gas-gas
tersebut dapat bercampur di dalamnya. Sebagai pengganti energi listrik halilintar, ia mengaliri
perangkat tersebut dengan loncatan listrik tegangan tinggi. Berberapa waktu kemudian
dilakukan pemeriksaan terhadap air yang tertampung, ternyata terdapat senyawa organik
sederhana seperti asam amino, adenin, dan gula sederhana seperti ribosa.
/Stanley Miller/EksperimenMiller
Eksperimen Miller tersebut banyak dikaji ulang oleh para ahli lain dan ternyata memberikan
hasil yang lebih mantap. Bila ke dalam perangkat tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata
dapat dibentuk ATP. Lembaga penelitian lain menyatakan dalam percobaannya dapat
dihasilkan nukleotida yang merupakan penyusun utama DNA dan RNA yang berfungsi
mengendalikan aktivitas sel dan penurunan sifat.
Evolusi Biologi
Miller telah membuktikan bahwa interaksi antar metana, amonia, air, dan hidrogen, ternyata
membentuk asam amino yang merupakan substansi dasar sel hidup. Dengan demikian teori
evolusi kimia telah berhasil dibuktikan secara eksperimental. Akan tetapi sampai sekarang
belum diketahui bagaimana proses munculnya sel hidup yang pertama. Namun demikian para
ahli sepakat menyusun skenario sebagai berikut:
3.9. Evolusi

Bahan organik yang terdapat di perairan (sup purba) akan saling berinteraksi


membentukmakromolekul. Ini dibuktikan oleh Sydney W. Fox dengan mencampur berbagai
asam amino dan juga berbagai monomer atau subunit seperti glukosa dan kemudian
memanaskannya. Ternyata makromolekul-makromolekul memang dapat terbentuk.
Makromolekul yang telah terbentuk cenderung membentuk agregat atau koaservat. Koaservat
berbentuk bulatan atau tetesan kecil di dalam air dan dibatasi dari medium luarnya oleh lapisan
membran tipis. Fox dalam percobaannya juga menunjukkan bahwa molekul protein yang
terbentuk dengan pemanasan juga membentuk koaservat. Koaservat-koaservat memiliki
membran yang memisahkannya dari medium di sekelilingnya. Bahkan Fox juga menunjukkan
bila koaservat tersebut dimasukkan de dalam larutan yang hipertonik, mereka akan menyusut.
Ini menunjukkan bahwa koaservat mempunyai sifat dapat melakukan osmosis seperti halnya
sel hidup.
/Tahapan dalam evolusi kehidupan menurut hipotesis Oparin: 1. Bumi primitif. Atmosfir
mengandung hidrogen, air, metana dan amonia. 2. Sintesis dari campuran organik sederhana:
alkohol, gliserin, asam organik, purin, dan pirimidin. 3. Sintesis dari makromeolekul:
karbohidrat, lemak, protein, enzim, nukleotida, dan asam nukleat. 4 Gabungan dari berbagai
makromolekul membentuk partikel-partikel besar dan kompleks. 5. Membran membungkus
organisme-organisme heterotrof primitif yang melakukan fermentasi. 6. Permulaan duplikasi
dan reproduksi molekular. 7. Fotosintesis dan respirasi
Koaservat satu dengan yang lain lalu berinteraksi membentuk koaservat yang lebih besar. Ini
memungkinkan terbentuknya berbagai campuran molekul-molekul berbeda di dalam satu
koaservat. Terbentuknya membran primitif akan disusul oleh terbentuknya membran yang
sesungguhnya. Membran tersebut akan melindungi makromolekul-makromolekul yang ada di
dalamnya. Disamping itu juga mendekatkan antar molekul tersebut agar dapat lebih mudah
berasosiasi atau meningkatkan kesempatan mereka melakukan reaksi-reaksi kimia.
Koaservat dengan membran akan berkembang menjadi lebih kompleks bila di dalam reaksi
kimia selanjutnya dapat membentuk asam nukleat yang dapat memegang peranan penting
dalam pengendalian aktivitas koaservat, termasuk kegiatan pembentukan keturunan yang harus
memiliki struktur dan komposisi molekul-molekul yang  sama dengan koaservat
induknya. Fase inilah yang dianggap sebagai tahap sel hidup pertama (sel primitif).
Transformasi bahan organik hasil evolusi kimia menjadi sel hidup yang pertama, berlangsung
melalui evolusi biologi, dan berlangsung sampai sekarang hingga tercipta seluruh makhluk
hidup yang ada saat ini.
Mekanisme Evolusi
Evolusi dapat terjadi karena dua hal utama, yaitu seleksi alam dan variasi genetika.
Mengenai seleksi alam sudah kita bahas di depan, mengenahi variasi genetic dapat
disebabkan karena adanya mutasi gen dan rekombinasi gen dalam keturunan.
Mutasi Gen
Angka laju mutasi adalah angka yang menunjukkan jumlah gen yang bermutasi dari
seluruh gamet yang dihasilkan oleh satu individu dari suatu spesies. Angka laju mutasi
suatu spesies umumnya sangat rendah, yaitu secara rata-rata 1 : 100.000. artinya, dalam
setiap 100.000 gamet terdapat satu gen yang bermutasi.
Rekombinasi Gen
a. Frekuensi Gen dan Genotip dalam Suatu Populasi
Contoh, pada suatu daerah terdapat populasi bunga mawar yang berwarna merah (MM) dan
bunga mawar yang berwarna putih (mm). kedua bunga sama-sama adaptif. Jika diadakan
persilangan, akan diperoleh suatu keturunan bunga yang berwarna merah muda (Mm).
Jika sesama F1 disilangkan, diperoleh frekuensi genotip F2 berupa 25% MM, 50% Mm,
dan 25%mm. dengan kata lain rasio genotip pada F2 adalah 1MM : 2Mm : 1mm.
Perhatikan diagram persilangan berikut!
P1. MM >< mm
3.9. Evolusi

G M m
(50%) (50%)
F1 Mm
P2 Mm >< Mm
G M M
m m
F2
Gamet M m (50%)
(50%)
M (50%) MM Mm
(25%) (25%)
m(50%) Mm Mm
(25%) (25%)

Frekuensi gen pada F2 = MM : 2 Mm : mm


= 25% : 2. 25% : 25% = 1 : 2 : 1
Berdasarkan hasil tersebut,frekuensi keseimbangan genotip F2 merupakan hasil kali dari
frekuensi gen pada masing-masing induknya. Penulisan matematikanya ialah seperti
berikut.; (M + m) (M + m) = MM + 2 Mm + mm = M2 + 2 Mm + m2
Hukum Hardy-Weinberg
Ahli matematika Inggris, G.H. Hardy, dan seorang dokter dari Jerman, W. Weinberg,
melakukan penelitian tentang frekuensi gen dalam suatu populasi. Hasil penelitiannya
berupa hukum Hardy-Weinberg yang berbunyi sebagai berikut.
Frekuensi genotip MM, Mm, mm dan perbandingan antara gen M dan m dari generasi ke
generasi selalu sama jika
1). genotip MM, Mm, dan mm mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama; 2).
perkawinan terjadi secara acak;3). terjadinya mutasi dari A ke a dan sebaliknya sama
besar;4). populasi besar;5). tidak ada migrasi. Jika gen M = p dan m = q, penulisan Hukum
Hardy-Weinberg pada F2 hasil perkawinan Mm x Mm yang gamet induknya ½ M dan ½
m, frekuensi genotip keturunanya adalah;
(½ M + ½ m) (½M + ½ m) = (½ p + ½ q) (½ p + ½ q)
= ¼ p2 + ½ pq + ¼ q2 = p2 + 2pq +q2
Sehingga rasio genotip p2 : 2pq : q2 = 1 : 2 : 1
Karena M + m =1 maka p + q = 1 dan p2 + 2pq +q2 = 1
Seperti apakah genotip p2, pq, dan q2 itu? Perhatikan diagram berikut!
Diagram p2 , 2pq dan q2 ;
Gamet M=p m=q
M=p MM = p2 Mm = pq
m=q Mm = pq Mm = q2
2
p = makhluk hidup homozigot dominant
pq = makhluk hidup heterozigot
q2 = makhluk hidup homozigot resesif
Perubahan Perbandingan Frekuensi Gen pada Populasi
Pada suatu populasi dapat terjadi perubahan perbandingan frekuensi gen. perubahan ini
disebabkan oleh peristiwa mutasi, seleksi alam, migrasi, rekombinasi gen dan seleksi.
Spesiasi atau terjadinya spesies baru:
Spesiasi adalah proses pembentukan spesies baru. Ada enam cara spesiasi, yaitu spesiasi
allopatrik, spesiasi simpatrik, spesiasi parapatrik, spesiasi kromosomal, spesiasi
parthenogenesis, serta spesiasi divergensi dan konvergensi.
3.9. Evolusi

Mekanisme-mekanisme spesiasi yang telah dijelaskan diatas sebenarnya dapat


dikelompokkan kedalam tiga mekanisme spesiasi berupa mekanisme isolasi intrinsik,
domestikasi, dan poliploidi.

Tumbangnya Teori Evolusi


Evolusi adalah proses perubahan kumulatif yang terjadi dalam bentuk dan mode adanya
populasi organisme dalam konteks generasi-generasi berikut yang dikaitkan dengan
pendahulunya.
Akibat terjadinya mutasi-mutasi (adanya penambahan atau pengurangan panjang rantai)
selama proses evolusi, banyak urutan protein yang diturunkan dari leluhur telah
menyimpang sehingga hubungan kekerabatan antara protein-protein tersebut tidak dapat
dideteksi dari urutannya sendiri. Oleh karena itu, jalan lain untuk mengetahui hubungan
kekerabatan itu harus dicari lewat pendekatan kemiripan struktur-struktur 3D dari berbagai
jenis protein.
Hubungan fundamental antara dua entitas berkerabat adalah kesamaan (homologi). Dua
molekul dikatakan homolog jika mereka diturunkan dari satu leluhur (nenek moyang).
Molekul homolog dibagi menjadi dua kelompok, yaitu paralog (homolog yang ada pada
satu spesies, tetapi sering kali fungsi molekulnya berbeda) dan ortolog (homolog pada
spesies-spesies berbeda, tetapi fungsinya sama atau identik).
Kaitan evolusi pada berbagai spesies makhluk hidup pada tingkat molekul ditunjukkan
dalam urutan protein. Selama proses evolusi, struktur protein-protein vital yang ada dalam
berbagai jenis makhluk hidup harus tetap terjaga (lestari) sehingga mereka mampu
menggerakkan metabolisme. Kerusakan struktur protein vital itu, maka akan memusnahkan
spesies makhluk hidup.
E. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Pem- Sintak Model Alokasi
Deskripsi
belajaran Pembelajaran Waktu
a. Guru dan siswa datang tepat waktu. 5 mnt
a. Guru mengucapkan salam.
b. Mengecek kebersihan kelas
(apabila lingkungan kotor,
meminta regu piket untuk
membersihkannya).
c. Mengecek kehadiran siswa.
Kegiatan
d. Prasyarat : Guru memotivasi peserta
Pendahuluan
didik pemahaman tentang adanya
fosil, dikaitkan dengan evolusi.
e. Motivasi : Fosil sebagai bukti adanya
makhluk hidup di jaman purba.
f. Guru membimbing peserta didik
menyebutkan indikator pencapaian
kompetensi yang akan dicapai.
Guru memberi motivasi atau 10 mnt
1. Stimulation rangsangan untuk memusatkan
(simullasi/Pember perhatian pada topic, dengan cara:
ian rangsangan) menunjukkan gambar fenomena
Kegiatan Inti panjang leher jerapah, perubahan
(DL) jumlah populasi kupu-kupu saat
revolusi industri di Inggris.
2. Problem Guru memberikan kesempatan pada 10 mnt
statemen peserta didik untuk mengidentifikasi
3.9. Evolusi

Langkah Pem- Sintak Model Alokasi


Deskripsi
belajaran Pembelajaran Waktu
(pertanyaan/identi sebanyak mungkin pertanyaan yang
fi-kasi masalah) berkaitan dengan gambar yang
disajikan, antara lain ; siapakah tokoh
yang mengemukakan pandangannya
tentang evolusi, mengapa evolusi bisa
terjadi, bagaimana asal-usul kehidupan,
dll
Peserta didik mengumpulkan informasi 20 mnt
3. Data collection yang relevan untuk menjawab pertanyan
(pengumpulan yang telah diidentifikasi melalui
data) kegiatan: mengkaji fenomena evolusi
menurut Darwin menggunakan gambar
jerapah, burung Finch dan kupu-kupu
Biston betularia, dikaitkan kenyataan
yang ada sekarang. (teori seleksi alam
dan use and dis-use)
Peserta didik dalam kelompoknya 15 mnt
4. Data berdiskusi mengolah data hasil
processing pengamatan dengan cara :
(pengolahan mengolah data hasil pengamatan dengn
Data) bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
Peserta didik mendiskusikan hasil 10 mnt
5. Verification pengamatannya dan memverifikasi hasil
(pembuktian) pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber.
6. Generalization Peserta didik berdiskusi untuk 10 mnt
(menarik menyimpulkan tentang asal-usul
kesimpulan/ kehidupan, teori-teori evolusi, usaha
generalisasi) pembuktian teori – teori evolusi.
Kegiatan a. Evaluasi : pemberian tes tulis uraian 10 mnt
penutup b. Penugasan :
Tugas Mandiri Terstruktur : mencari
informasi mengenahi berbagai macam
petunjuk adanya evolusi.

Pertemuan ke-2
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan a. Guru dan siswa datang tepat waktu. 5 mnt
Pendahuluan b. Guru mengucapkan salam.
c. Mengecek kebersihan kelas (apabila
lingkungan kotor, meminta regu piket
untuk membersihkannya).
d. Mengecek kehadiran siswa.
e. Prasyarat : Guru mengingatkan
kembali fenomena paruh burung
Finch di kepulauan Galapagos.
f. Motivasi : Mengaitkan fenomena
paruh burung dengan petunjuk
3.9. Evolusi

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
evolusi dan pandangan evolusi
menurut Darwin.
g. Guru membimbing peserta didik
menyebutkan indikator pencapaian
kompetensi yang akan dicapai.
Guru memberi motivasi atau 10 mnt
1. Stimulation rangsangan untuk memusatkan
(simullasi/Pemberi perhatian pada topik : pokok-pokok
an rangsangan) pikiran teori evolusi Darwin.
persamaan dan perbedaan pandangan
para ahli tentang evolusi dan faktor-
faktor dan petunjuk-petunjuk
pendukung terjadinya evolusi, dengan
cara: menunjukkan gambar variasi
paruh burung Finch, gambar fosil,
embriologi perbandingan, gambar
fenomena leher jerapah.
2. Problem Guru memberikan kesempatan pada 10 mnt
statemen peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/identifi sebanyak mungkin pertanyaan yang
-kasi masalah) berkaitan dengan gambar yang
disajikan, misalnya apa berbedaan
antara homologi dan analogi, mengapa
terjadi variasi paruh burung Finch, dan
sebagainya.
Kegiatan Inti Peserta didik mengumpulkan informasi 20 mnt
(DL) 3. Data collection yang relevan untuk menjawab pertanyan
(pengumpulan yang telah diidentifikasi melalui
data) kegiatan: membaca dari beberapa
sumber yang ada.
Peserta didik dalam kelompoknya 15 mnt
4. Data processing berdiskusi mengolah data hasil
(pengolahan Data) membaca/pengamatan dengan cara :
mengolah data hasil pengamatan dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja yang telah disiapkan.
Peserta didik mendiskusikan hasil 10 mnt
5. Verification membaca, hasil mengerjakan LKS dan
(pembuktian) memverifikasi hasilnya dengan data-
data atau teori pada buku sumber.
Peserta didik berdiskusi untuk membuat 10 mnt
6. Generalization kesimpulan tentang ; pokok-pokok
(menarik pikiran teori evolusi Darwin, persamaan
kesimpulan/ dan perbedaan pandangan para ahli
generalisasi) tentang evolusi dan faktor-faktor dan
petunjuk-petunjuk pendukung
terjadinya evolusi.
Kegiatan a. Evaluasi : pemberian kuis 10 mnt
penutup b. Penugasan :
Tugas Mandiri Terstruktur : mencari
3.9. Evolusi

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
informasi tentang hukum Hardy
Weinberg dan spesiasi.

Pertemuan ke-3
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
a. Guru dan siswa datang tepat waktu. 5 mnt
b. Guru mengucapkan salam.
c. Mengecek kebersihan kelas
(apabila lingkungan kotor,
meminta regu piket untuk
membersihkannya).
Kegiatan d. Mengecek kehadiran siswa.
Pendahuluan e. Prasyarat : Guru mengingatkan
kembali tentang persilangan
monohybrid, untuk memahami
hukum Hardy Weinberg.
f. Guru membimbing peserta didik
menyebutkan indikator pencapaian
kompetensi yang akan dicapai.
1. Stimulation Guru memberi motivasi atau 10 mnt
(simullasi/Pemberi rangsangan untuk memusatkan
an rangsangan) perhatian pada topik : hukum Hardy
Wienberg dengan cara: mengulang
kembali persilangan dihibrid.
2. Problem Guru memberikan kesempatan pada 10 mnt
statemen peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/identifi sebanyak mungkin pertanyaan yang
-kasi masalah) berkaitan dengan gambar yang
disajikan. Pertanyaan yang diharapkan,
apa syarat berlakunya hukum Hardy
Weinberg?
Peserta didik mengumpulkan informasi 20 mnt
3. Data collection yang relevan untuk menjawab pertanyan
Kegiatan Inti (pengumpulan yang telah diidentifikasi melalui
(DL) data) kegiatan: membaca dan mencermati
contoh soal penerapan hukum Hardy
Weinberg, proses spesiasi.
Peserta didik dalam kelompoknya 15 mnt
4. Data processing berdiskusi mengolah data hasil
(pengolahan data) membaca dengan cara :
menghitung beberapa soal terkait
dengan penerapan hukum Hardy
Weinberg.
Peserta didik mendiskusikan hasil 10 mnt
5. Verification pengamatannya dan memverifikasi hasil
(pembuktian) pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber dan konfirmasi
dari guru.
6. Generalization Peserta didik berdiskusi untuk 10 mnt
3.9. Evolusi

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
(menarik menyimpulkan ; syarat hukum Hardy
kesimpulan/ Weinberg, dan proses spesiasi.
generalisasi)
Kegiatan c. Evaluasi : pemberian kuis 10 mnt
penutup d. Penugasan :
Tugas Mandiri Terstruktur : mencari
informasi tentang pandangan baru
tentang evolusi.

Pertemuan ke-4
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembela-jaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan a. Guru dan peserta didik datang tepat 10 menit
waktu.
b. Guru memberi salam dan peserta
didik menjawab salam dari guru.
c. Guru menanyakan absensi peserta
didik, peserta didik menjawab
pertanyaan guru.
d. Apersepsi tentang sistematika
membuat rancangan atau laporan
ilmiah.
e. Guru memotivasi peserta didik
dengan membimbing peserta didik
menyebutkan indikator pencapaian
kompetensi.
Kegiatan Inti 1. Penentuan Guru membimbing peserta didik untuk
(Model PjBL) pertanyaan menemukan pertanyaan-pertanyaan 10 Menit
mendasar mendasar terkait dengan : penyusunan
proposal kunjungan lapangan.
2. Mendesain Peserta didik diminta merencanakan 15 menit
Perencanaan proyek. Peserta didik diharapkan akan
Proyek merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
Peserta membuat ketentuan kunjungan;
1. Dilakukan secara berkelompok
2. Waktu pelaksanaan dalam 1 minggu
3. Pembagian tugas dalam kelompok
4. Waktu penyelesaian laporan
5. Sistematika pelaporan.
3. Menyusun Dengan bimbingan Guru, peserta didik 20 menit
Jadwal menyusun jadwal aktivitas kunjungan
lapangan;
Waktu Rencana Kegiatan
06.30 – Berkumpul di SMA 5 dan
07.00 persiapan
07.00 – Perjalanan ke lokasi
08.30
08.30 – Kunjungan museum
10.30
10.30 – Penyusunan Laporan
3.9. Evolusi

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembela-jaran Pembelajaran Waktu
12.00
12.00 Ishoma dan persiapan
pulang.
4. Memonitor Guru menggunakan rubrik memonitor 5 menit
peserta didik dan aktivitas yang penting dari peserta didik
kemajuan proyek selama menyusun jadwal di dalam
kelompok (selanjutnya monitor
dilakukan di luar jam pelajaran).
5. Menguji Hasil,  Guru menilai hasil proposal. 10 menit
 Guru memberikan saran-saran untuk
perbaikan.
6. Mengevaluasi  Pada akhir proses pembelajaran, 10 menit
Pengalaman guru dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas selama
menyusun proposal
 Perwakilan peserta didik diminta
untuk mengungkapkan
pengalamanya selama
menyelesaikan proposal.
 Guru dan peserta didik
mengembangkan diskusi untuk
memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada
akhirnya ditemukan suatu temuan
baru (new inquiry) untuk menjawab
permasalahan yang diajukan pada
tahap pertama pembelajaran.
Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan memberi 10 menit
pertanyaan untuk dijawab secara
bersama, terkait evaluasi yang
diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan tugas untuk
persiapan pertemuan berikutnya,
presentasi hasil
d. Tugas mandiri terstruktur :
mengerjakan soal-soal tentang
evolusi.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian :
No Aspek Teknik Bentuk instrumen
1 Sikap  Obsevasi kegiatan diskusi Lembar observasi
 Penilaian diri Lembar penilaian
2 Pengetahuan  Tes tertulis/Quis Soal essay
3 Keterampilan Penilaian proposal Lembar pengamatan
Penilaian saat presentasi

2. Instrumen penilaian (selengkapnya, terlampir)


a. Penilaian sikap : lembar observasi sikap saat diskusi
3.9. Evolusi

b. Penilaian pengetahuan : soal essay


c. Penilaian keterampilan : Lembar pengamatan keterampilan penyusunan proposal
dan saat presentasi

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran remidial dilaksanakan segera setelah quis dinilai. Peserta didik yang
mendapat nilai di bawah 75, dengan pemberian soal seperti di bawah ini;
1) Bagaimana pandangan para ahli seperti Darwin, Lamark dan Weismann tentang
evolusi?
2) Sebutkan petunjuk-petunjuk terjadinya evolusi berdasarkan pendapat Darwin!
3) Sebutkan contoh dan apa yang dimaksud dengan:homologi, analogi, antogeni
dan filogeni!
4) Jelaskan keterkaitan antara mutasi dengan evolusi!
5) Dalam keadaan bagaimanakah hukum Hardy-Weinberg berlaku?

b. Program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang sudah memenuhi KKM
dengan pemberian tugas ; Membuat makalah tentang pandangan Harun Yahya
terhadap Evolusi, diberi waktu (Diberi waktu seminggu dan dikumpulkan dalam
bentuk laporan)

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


a. Media/Alat : gambar evolusi jerapah penelitian Lamarck, gambar aneka paruh burung
Finch hasil penelitian Darwin, gambar eksperimen Fransisco Redi, gambar
eksperimen penelitian Myler, gambar eksperimen Pasteur, gambar fosil kuda, gambar
homolog dan analog, gambar evolusi embriogenesis, komputer/laptop, LCD
b. Bahan : LKS
c. Sumber Belajar: Bacaan yang relevan dari internet, Campbell,N.A.,J.B.Reece, dan
L.G.Mitchell.2008.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Alih Bahasa: Rahayu Lestari.
Jakarta.
d. Pujiyanto, Sri dan Rejeki Siti Ferniah; 2014; Menjelajah Dunia Biologi 3; PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri; Solo
e. http://biologimediacentre.com/asal-usul-kehidupan-evolusi-organik-2/,
f. http://biologimediacentre.com
3.9. Evolusi

Lampiran :
Penilaian
Instrumen penilaian Sikap
a. Instrumen: Penilaian Sikap pada Kegiatan Diskusi
NO Nama Kerjasama Rasa Santun toleransi Responsif Jumlah Nilai
Siswa ingin dan skor
tahu proaktif
1
2
3
4
5
6
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah memberi skor pada kolom – kolom sesuai hasil
pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu :
Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut :
4 : sangat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang
Rumus untuk perhitungan nilai sikap saat diskusi : Nilai = jumlah skor X 100
20

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan


a. Tes tulis (pilihan ganda)
1) Konsep biogenesis dikemukakan oleh Louis Pasteur dalam percobaannya menggunakan 3
tabung reaksi berisi air kaldu. Tiap tabung diberi: pipa lurus pada tabung 1, pipa bentuk U
pada tabung 2, dan pipa bentuk S pada tabung 3. Semua tabung reaksi diisi kaldu yang
sudah disterilkan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa air kaldu dalam tabung reaksi 1
lebih dahulu keruh. Air kaldu menjadi keruh karena ... .
A. pipa tidak disumbat
B. udara langsung masuk ke dalam pipa lurus membawa mikroorganisme
C. udara terhambat masuk ke dalam tabung reaksi
D. udara yang masuk membawa telur lalat
E. dalam kaldu terdapat mikroorganisme

2) Organ homolog merupakan salah satu petunjuk terjadinya evolusi. Organ-organ tubuh
berikut ini yang tidak bersifat homolog adalah ... .
A. tungkai depan katak, selaput terbang kelelawar, dan sirip paus
B. sayap burung, selaput terbang kelelawar, dan tangan manusia
C. tungkai depan kucing, selaput terbang kelelawar, dan sayap burung
D. sayap burung, sayap kupu-kupu, dan selaput terbang kelelawar
E. sirip paus, tangan manusia dan tungkai depan kadal

3) Perhatikan pernyataan yang menunjukkan perbandingan beberapa organ berikut.


1) Sayap burung dan kaki depan kupu-kupu
2) Kaki buaya dan sayap kelelawar
3) Tangan manusia dan belalai gajah
Dari pernyataan tersebut yang dapat digunakan sebagai bukti adanya evolusi adalah ... .
A. (1)
B. (2)
C. (3)
3.9. Evolusi

D. (1) dan (2)


E. (2) dan (3)

4) Cermati pernyataan-pernyataan berikut!


1) Nenek moyang jerapah ada yang berleher panjang dan ada yang berleher pendek.
2) Jerapah berleher panjang berasal dari jerapah berleher pendek.
3) Memanjangnya leher jerapah karena pengaruh lingkungan.
4) Jerapah berleher pendek mati kelaparan, sedangkan jerapah berleher panjang
bertahan hidup.
Pernyataan yang sesuai dengan mekanisme seleksi alam menurut Charles Darwin terdapat
pada nomor ... .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

5) Diketahui dua populasi serangga yang berbeda mengalami interhibridisasi akibat adanya
migrasi. Diperkirakan kedua populasi serangga tersebut berasal dari nenek moyang yang
sama. Peristiwa ini memunculkan variasi baru, yaitu species yang resisten terhadap
insektisida kimia dan bersifat fertil sehingga mendorong terjadinya evolusi. Hal ini terjadi
karena ... .
A. interaksi gen-gen yang sama akan memunculkan sifat baru yang berbeda dengan
induknya
B. perpindahan populasi mengakibatkan terjadinya mutasi alami terhadap serangga
tersebut
C. gen dominan mendominasi sehingga menghasilkan keturunan yang lebih kuat
D. masing-masing induk serangga mewariskan setengah dari sifat-sifatnya
E. gen-gen resesif pada kedua populasi tidak dapat bertahan

6) Keseimbangan frekwensi gen dalam suatu populasi menurut Hardy-Weinberg dapat


mengalami perubahan yang dapat disebabkan oleh beberapa hal. Hal yang bukan
merupakan faktor penyebab perubahan tersebut adalah ... .
A. terjadi bencana sehingga sebagian besar anggota populasi mati
B. didatangkan banyak individu dari tempat lain
C. terjadi kebocoran reaktor nuklir sehingga terjadi peningkatan paparan zat radioaktif
yang menyebabkan mutasi
D. sifat tertentu dari populasi tersebut sangat disukai sehingga banyak anggota populasi
yang diburu
E. rekombinasi dan seleksi

7) Stanley Miller dan Harold Urey menguji hipotesis Oparin dengan menciptakan perangkat
percobaan seperti pada gambar.Senyawa X adalah .....
3.9. Evolusi

A. senyawa organik terdiri dari asam amino, asam nukleat dan ribosa
B. senyawa organik, terdiri dari protein kompleks, polinukleotida dan karbohidrat
C. senyawa anorganik terdiri dari asam amino, glukosa dan asam nukleat
D. senyawa anorganik terdiri dari protein kompleks, poliribosa, dan polinukleotida
E. senyawa anorganik terdiri dari asam amino, polinukleotida dan karbohidrat

8) Daerah dengan 10.000 penduduk, 16 orang diantaranya albino. Perhatikan pernyataan


berikut!
1) Frekwensi gen albino 0,69.
2) Frekwensi gen normal 0,04.
3) Frekwensi inividu albino 0,16%.
4) Jumlah individu normal heterozigot 768 orang.
5) Jumlah individu normal homozigot 9216 orang.
Pernyataan tersebut yang benar sehubungan dengan data di atas ditunjukkan oleh nomor ...
.
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 1, 3 dan 5
D. 2, 3 dan 4
E. 3, 4 dan 5

9) Dalam suatu hutan di Inggris terdapat populasi ngengat Biston betularia bersayap terang
dan bersayap gelap. Dengan adanya perkembangan industrialisasi di Inggris, maka ... .
A. pertumbuhan populasi ngengat sayap terang terhambat daripada ngengat sayap gelap
B. pertumbuhan populasi ngengat sayap gelap terhambat daripada ngengat sayap terang
C. ngengat sayap terang berubah menjadi ngengat sayap gelap
D. ngengat sayap gelap berubah menjadi ngengat sayap terang
E. kedua jenis ngengat tersebut musnah

10) Perhatikan pernyataan-pernyataan tentang isolasi di bawah ini!


1) Empat jenis katak yang tergolong gnus Rana, meskipun hidup di daerah yang sama
tetapi tidak terjadi persilangan karena perbedaan masa akitf perkawinan.
2) Tenaman tembakau, meskipun serbuk sari diletakkan pada putik tetapi tidak terjadi
fertilisasi karena inti serbuk sari tersebut tidak dapat mencapai inti sel telur dalam
ovula
3) Apabila hewan jantan dari suatu spesies jauh lebih besar ukurannya daripada jenis
betina atau sebaliknya, tidak dapat menghasilkan keturunan.
Manakah pernyataan di atas yang termasuk isolasi mekanik?
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
3.9. Evolusi

C. 2 dan 3
D. 2
E. 3

11) Perhatikan organ ini:


1) Umbai cacing
2) Rambut kapala
3) Rambaut dada
4) Tulang ekor
5) Rambut mata
Petunjuk evolusi dari alat yang tersisa pada manusia adalah ... .
A. 1 dan 2
B. 4 dan 5
C. 2 dan 3
D. 3 dan 5
E. 1 dan 4

12) Berikut pernyataan yang berhubungan dengan asal usul kehidupan. Suatu perubahan
diturunkan pada generasi kehidupan:
1) belatung tidak terbentuk dari daging membusuk
2) timbulnya kehidupan hanya mungkin jika telah ada suatu kehidupan sebelumnya
3) ikan-ikan tertentu berasal dari lumpur
4) asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi serta
atmosfernya
Pernyataan yang sesuai dengan teori biogenesis adalah ... .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

b. TesTulis (Soal Essay)


Pertemuan ke-1
1) Jelaskan perbedaan antara teori abiogenesis dan biogenesis!
2) Jelaskan beberapa pendapat tentang teori asal-usul kehidupan!
3) Jelaskan keterkaitan teori evolusi kimia dari Stanley Miller dan Harlod Urey!
4) Jelaskan teori evolusi biologi dari Oparin!
5) Sebutkan komponen-komponen yang dapat membentuk kehidupan yang paling
sederhana melalui teori evolusi kimia?

Pertemuan ke-2
1) Jelaskan kembali tentang pengertian evolusi?
2) Sebutkan macam-macam evolusi berdasarkan objek dan arah evolusi?
3) Bagaimana pandangan tentang evolusi menurut Anaximander, Aristoteles dan Coun
De Buffon?
4) Buku apa yang mempengaruhi pemikiran Darwin untuk mencari hubungan antara
geografi dan biologi?
5) Sebutkan 2 teori pokok tentang evolusi menurut Darwin yang tertuang dalam bukunya
yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection!
3.9. Evolusi

Pertemuan ke-3
1) Berdasarkan gambar di bawah ini, deskripsikan kembali tentang penemuan fosil kuda
sebagai petunjuk adanya evolusi!

2) Bagaimana paham katalisme (catalysm) oleh George Cuvier?


3) Bagaimana homologi dapat menjelaskan adanya evolusi?
4) Bagaimana teori rekapitulasi yang dikemukakan oleh Ernest Haeckel? Berikan pula
contohnya!
5) Mengapa adanya alat tubuh yang tersisa dijadikan petunjuk adanya evolusi? Berikan
pula contohnya!

Pertemuan ke-4
1) Sebutkan komponen-komponen proposal kegiatan studi fosil!
2) Di manakah kita dapat studi tentang fosil?(dalam wilayah Solo Raya)
3) Bagaimana menentukan umur fosil?
4) Mengapa fosil sering ditemukan tidak utuh?

b. Kunci Soal dan Norma Penilaian


Pertemuan ke-1
Kunci Soal dan Norma Penilaian :
No. Kunci Norma
Soal Penilaian
1) Teori Abiogenesis disebut juga generation spontanea, 5
bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja, berasal dari
benda mati. Teori biogenesis merupakan kebalikan dari
abiogenesis, bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup sebelumnya.
2) Teori tentang asal-usul kehidupan yang pernah disusun 5
oleh para ahli di antaranya:
1. Kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (ghaib) pada
saat istimewa (teori kreasi khas)
2. Kehidupan muncul dari benda tak hidup pada berbagai
kesempatan (teori generatio spontanea)
3. Kehidupan tidak berasal-usul (keadaan mantap)
4. Kehidupan datang di planet ini dari mana saja (teori
kosmozoan)
5. Kehidupan muncul berdasar hukum fisika-kimia
(evolusi biokimia)
3) Stanley Miller memasukkan gas H2, CH4 (metana), NH3 5
(amonia) dan air ke dalam alat. Air dipanasi sehingga uap
air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi
yang bertindak sebagai "halilintar" agar gas-gas dan uap air
bereaksi, digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi.
Ternyata timbul reaksi, terbentuk senyawa-senyawa
organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana
seperti ribosa. Percobaan yang dilakukan oleh Miller sesuai
teori Urey, yang menyatakan bahwa pada masa-masa
tertentu atmosfer bumi mengandung uap metana (CH4),
3.9. Evolusi

No. Kunci Norma


Soal Penilaian
ammonia (NH3), air (H2O), dan karbondioksida (CO2).
Akibat pengaruh radiasi sinar kosmis dan aliran listrik
halilintar, zat-zat tersebut saling bereaksi membentuk zat
hidup.
4) Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer 5
primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan
senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar
ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan
"soppurba" tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa
organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan
(koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya
akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran
molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan
media luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif"
yang memberi stabilitas pada koaservat.
5) Komponen kimia yang memungkinkan kehidupan menurut 5
teori evolusi kimia adalah : uap metana (CH4), ammonia
(NH3), air (H2O), dan karbondioksida (CO2). Akibat
pengaruh radiasi sinar kosmis dan aliran listrik halilintar,
zat-zat tersebut saling bereaksi membentuk zat hidup.
Jumlah 25
Nilai 100
Pertemuan ke-2
Kunci Soal dan Norma Penilaian :
No. Kunci Norma
Soal Penilaian
1) Evolusi dapat diartikan sebagai suatu perubahan atau 5
perkembangan struktur tubuh makhluk hidup yang
berlangsung secara perlahan-lahan serta memakan waktu
yng sangat lama.
2) Berdasarkan objeknya, evolusi yang terjadi pada 5
lingkungan di luar makhluk hidup atau lingkungan abiotik
dinamakan evolusi kosmik atau evolusi universal.
Adapun evolusi yang terjadi pada makhluk hidup
dinamakan evolusi organik.
Berdasarkan arah evolusi, terdapat 2 macam evolusi yaitu
evolusi progresif dan regresif. Evolusi progresif adalah
evolusi yang menghasilkan spesies yang mampu
beradaptasi sehingga terus berkembang biak. Evolusi
regresif adalah evolusi yang menghasilkan spesies yang
tidak mampu beradaptasi sehingga akan tersingkir.
3) Menurut Anaximander, semua makhluk hidup dari lumpur 5
hitam. Akibat disinari oleh matahari, lumpur tersebut
berubah menjadi makhluk hidup yang sempurna dan
akhirnya menjadi beraneka ragam makhluk hidup seperti
sekarang ini. Aristoteles, mengatakan bahwa alam semesta
selalu berusaha untuk berubah dari bentuk sederhana
menjadi bentuk yang lebih kompleks. Coun De Buffon
mengatakan bahwa makhluk hidup sekarang berasal dari
makhluk hidup lain.
3.9. Evolusi

No. Kunci Norma


Soal Penilaian
4) Buku karangan Charles Lyell yang berjudul Principles of 5
Geology atau Prinsip-prinsip Geologi.
5) Dua teori evolusi pokok yang terkandung dalam buku 5
tersebut adalah sebagai berikut, spesies yang hidup
sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lampau
dan evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Jumlah 25
Nilai 100

Pertemuan ke-3
Kunci Soal dan Norma Penilaian :
No. Kunci Norma
Soal Penilaian
1) Kuda yang pertama kali hidup di muka bumi aadalah kuda 5
Hyracotherium. Kuda ini hidup kira-kira pada zaman
Eocene, 60 juta tahun yang lalu. Berdasarkan hasil
rekonstruksi fosil diketahi bahwa Hyracotherium atau
Echippus ini hanya sebesar kucing dewasa. Jika antara
kuda pertama tersebut dan kuda sekarang (Equus)
dibandingkan, tampak sekali perbedaannya. Berdasarkan
gambaran tersebut, kita dapat mempelajari bagaimana
proses evolusi kuda berlangsung. Proses tersebut
memberikan petunjuk tentang adanya perubahan pada
lapisaan bumi secara berangsur-angsur dengan memakan
waktu yang sangat lama.
2) Berdasarkan hasil studinya, Cuvier seorang ilmuwan 5
Perancis yang hidup antara tahun 1769 – 1832 ini
mengatakan bahwa pada masa tertentu telah tercipta
makhluk hidup tertentu yang berbeda dari masa ke masa.
Setiap masa tersebut diakhiri dengan hancurnya alam.
Anggapan seperti ini dikenal dengan paham katalisme
(cataclysm).
3) Homologi adalah organ-organ yang mempunyai bentuk 5
asal sama namun mempunyai fungsi yang berbeda. Adanya
perbedaan fungsi ini disebabkan arah evolusi yang berbeda
akibat adaptasi yang berbeda. Sebagai contoh, tangan
manusia digunakan untuk memegang, sedangkan sayap
burung digunakan untuk terbang. Sesungguhnya kedua
organ tersebut asalnya sama.
4) Teori rekapitulasi adalah peristiwa ulangan antogeni yang 5
serupa dengan peristiwa filogeni. Teori ini dapat digunakan
untuk menjelaskan pertumbuhan ginjal ataupun jantung
Mammalia. Ginjal mamalia dibentuk melalui fase-fase
pronefros, mesonefros, dan metanefros (ginjal). Adapun
jantung Mammalia akan menyerupai jantung ikan pada saat
embrio mamalia menyerupai embrio ikan. Demikian juga
pada saat embrio, jantung Mammalia menyerupai jantung
embrio amfibi dan reptil, sebelum akhirnya menjadi
jantung Mammalia.
5) Hasil penelitian terhadap marfologi hewan vertebrata dan 5
3.9. Evolusi

No. Kunci Norma


Soal Penilaian
manusia menunjukkan terdapat beberapa alat tubuh yang
tidak lagi bermanfaat. Alat-alat tubuh ini dianggap alat-alat
sisa dari perjalanan evolusi makhluk hidup tersebut.
Beberapa alat tubuh sisa pada manusia adalah umbai
cacing, tulang ekor, otot penggerak telinga, dan gigi taring
runcing.
Jumlah 25
Nilai 100

Pertemuan ke-4
Kunci Soal dan Norma Penilaian :
No. Kunci Norma
Soal Penilaian
1) Komponen penyusun proposal adalah latar belakang, 35
maksud dan tujuan, manfaat, tempat, peserta, waktu
pelaksanaan, beaya ditambah lembar persetujuan.
2) Di Sangiran, kabupaten Sragen 5
3) Penetapan umur fosil dapat dilakukan 2 cara: 25
1. Cara tidak langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur
umur lapisan bumi tempat fosil ditemukan.
2. Cara langsung, yaitu dengan mengukur umur fosil itu
sendiri.
4) Fosil ditemukan dalam keadaan tidak utuh karena: (1) 35
Adanya jasad makhluk hidup yang berserakan, lalu adanya
perubahan lapisan bumi, sehingga hanya bagian tertentu
yang tertimbun lapisan tanah hingga membentuk fosil. (2)
Karena jasad sebagian dimakan oleh hewan. (3) Jasad
rusak karena faktor alam (terbawa arus sungai, terbawa
badai) sehingga pada saat jasad tertimbun lapisan tanah
tertentu dalam keadaan tidak utuh.
Nilai 100
3. Instrumen Penilaian Keterampilan
a. Instrumen Penilaian menyusun Proposal
No Aspek yang dinilai Ya Tidak Ket.
1 Mengumpulkan proposal tepat waktu Ya = 3
2 Konsep Biologi pada proposal benar Tidak = 1
3 Kalimat yang digunakan dalam proposal
mengunakan bahasa yang komunikatif
4 Tata bahasa proposal sesuai aturan
5 Merumuskan tujuan dengan benar.
6 Sistematika proposal sesuai aturan yang disepakati
7 Memuat sumber informasi yang akurat
8 Bentuk proposal rapi dan menarik
Skor total
Petunjuk Penyekoran :
Jika aspek yang dinilai ada, beri tanda V pada kolom “Ya” , jika tidak sesuai aspek, beri
tanda V pada kolom “tidak”

Rumus untuk perhitungan nilai keterampilan :


Nilai = jumlah skor X 100
24
3.9. Evolusi

b. Instrumen Penilaian Presentasi


Kelompok Nama Aspek yang dinilai Jumla
Siswa Materi Penggunaan Keterampilan h skor
presentasi Media dalam
mengemukakan
pendapat

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Penggunaan Media Penggunaan media sangat beragam = 4
Penggunaan media beragam =3
Penggunaan media kurang beragam = 2
Penggunaan media tidak beragam =1
Keterampilandala Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
m mengemukakan Terampil mengemukaan pendapat =3
pendapat Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X100
3.9. Evolusi

Lembar kegiatan
Kegiatan Siswa 1 : Seleksi Alam( Eksperimen)
Tujuan : Memahami peristiwa seleksi alam
Alat dan bahan :
- 100 biji kacang tolo - 100 biji kacang hijau - 2 kantung plastik
- 100 biji kedelai - tali raffia 8 meter
Langkah kegiatan :
1. Buatlah tempat berukuran 4 m2 dengan tali raffia di tempat terbuka berupa tanah !
2. Sebarlah 3 macam bijian pada tempat berukuran 4 m2 tersebut masing-masing 50 biji !
3. Dalam waktu 5 menit, ambillah kembali biji-bijian tersebut tanpa memperhatikan jenis
4. bijinya dan masukkan ke dalam kantung plastik !
5. Hitunglah masing-masing jenis biji yang terambil !
Hasil pengamatan :
Rincian data Biji kacang tolo Biji kedelai Biji kacang hijau
Jumlah biji yang
ditaburkan
Jumlah biji yang terambil

Selisih biji yang ditabur


dan yang terambil
Bahan diskusi;
1. Berdasarkan data hasil pengamatan, mengapa jumlah biji yang terambil tidak sama ?
2. Faktor apakah yang berpengaruh ?
3. Lakukan prosedur 1 s.d 4 pada tempat berumput, dengan masing-masing 50 biji
sisanya !
4. Bandingkan data hasil perlakuan kedua dengan data hasil pertama. Apakah diperoleh
data yang sama ? Bila berbeda, mengapa demikian ?
5. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi hasil pengambilan biji berbeda-beda ?
6. Kesimpulan apakah yang dapat anda dapat dari kegiatan ini ?
7. Dalam kehidupan sehari-hari, dapatkah anda menemukan kasus seperti pada
eksperimen di atas ? Berilah contohnya !

Kegiatan 2 :Fosil
Tujuan : Mempelajari fosil kuda sebagai petunjuk adanya evolusi
Alat dan Bahan : Gambar evolusi kuda
Langkah kegiatan;
1. Pelajari gambar evolusi kuda di atas dengan memperhatikan usia fosil dan perubahannya !
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di berikut ini !

Bahan diskusi;
1. Dengan memperhatikan bentuk kuda, perubahan apa saja yang terjadi mulai dari
Hyracotherium hingga Equus ?
2. Dari ukuran kaki dan jumlah jarinya, identifikasi perubahan yang terjadi pada kuda awal
hingga kuda sekarang ?
3. Dari giginya, temukan perubahan apa saja yang terjadi dari kuda awal hingga kuda
sekarang !
4. Dengan menggunakan fosil kuda, dapatkah dipakai untuk menjelaskan terjadinya evolusi
makhluk hidup ?
5. Mengapa jarang/tidak ada fosil yang ditemukan dalam keadaan utuh ? Jelaskan !
3.9. Evolusi

Kegiatan 3 : Hukum Hardy-Weinberg


Tujuan : Membuktikan bahwa perbandingan gen dan genotif dari generasi ke generasi selalu
sama.
Alat dan Bahan : Charta
Langkah kegiatan;
1. Pahami data berikut ini;
 Diketahui perbandingan antara Ercis berbunga Merah dengan ercis berbunga putih pada
 generasi pertama = 3 : 1, dan warna merah dominan terhadap putih.
2. Isilah titik-titik dan tabel di awah ini !
1) Frekuensi gen M adalah …. dan frekuensi gen m adalah …..
2) Perbandingan genotif MM : Mm : mm pada generasi I adalah ….
3) Lengkapi tabel yang menunjukkan kemungkinan terjadinya persilangan antar induk dari
generasi I


MM Mm mm


MM 1……………. 2 ……………. 3 ………………
Mm 4……………. 5 ……………. 6 ………………
Mm 7……………. 8 ……………. 9 ………………
4) Bila generasi I mengadakan persilangan secara acak maka perbandingan genotif
MM : Mm : mm adalah : …. : …. : ….
Catatan :
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

Mataram, Juli 2019


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 8 Mataram Guru Mata Pelajaran Biologi

Hj. Suprapti, S.Pd,. M.Pd Mardiatin, S.Pd


Pembina Tk. I ( IV/b ) NIP: 197504262014062005
NIP. 196406181986022006

Anda mungkin juga menyukai