Anda di halaman 1dari 6

Oleh

1. M.Maulana
2. Bella Aryani





Kata pengantar

Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah biologi tentang hasil Simulasi Seleksi Alam ini dengan baik.
Adapun makalah biologi Simulasi Seleksi Alam ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka
kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah biologi ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah biologi tentang Simulasi Seleksi Alam ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Palembang,19 Februari 2014

Penyusun








Ringkasan materi secara singkat

Alam selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh bencana alam, keadaan suhu yang
terlalu dingin atau panas, pergantian musim, dan sebagainya. Adanya perubahan kondisi alam
tersebut menuntut makhluk hidup untuk melakukan adaptasi.

Tidak semua makhluk hidup mempunyai kemampuan adaptasi yang sama. Akibatnya, ada
makhluk hidup yang dapat bertahan hidup, namun ada pula yang musnah karena tidak mampu
bertahan hidup. Selain dipengaruhi oleh perubahan alam, kehidupan makhluk hidup di muka
bumi ini juga dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, parasit, pemangsa, wabah penyakit, dan
sebagainya.

Suatu jenis makhluk hidup akan selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga
sering kali terjadi persaingan antarmakhluk hidup. Makhluk hidup yang kuat akan menang dan
bertahan, sedangkan mahluk hidup yang lemah akan kalah dan mati atau menyingkir ke tempat
lain. Makhluk hidup yang menyingkir ke tempat yang baru tetap hidup, jika mampu beradaptasi.
Sebaliknya makhluk itu akan mati, jika tidak mampu beradaptasi.

Uraian di atas memberikan gambaran bahwa alam seolah-olah melakukan seleksi terhadap
makhluk hidup yang ada di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri
terhadap kondisi lingkungan baru yang dapat hidup, sedangkan yang tidak dapat menyesuaikan
diri akan mati.


Seleksi Alam

Jadi, seleksi alam adalah proses pemilihan atau penyeleksian yang dilakukan oleh alam terhadap
makhluk hidup yang dapat beradaptasi karena adanya perubahan-perubahan alam.Seleksi
alam juga terjadi pada setiap tahap kehidupan makhluk hidup, yaitu pada saat makhluk hidup
belum mencapai masa reproduksi (masih muda), pada saat masa reproduksi (dalam mencari
pasangan), atau pada masa pembuahan dan masa embrio. Dari berbagai kemungkinan tersebut,
seleksi yang berlangsung sebelum reproduksi tampaknya yang paling mudah terjadi. Hal itu
disebabkan karena dengan ketidakmampuan makhluk hidup melakukan reproduksi berarti tidak
dapat mewariskan gen kepada keturunannya.

Contoh makhluk hidup yang telah punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Hewan tersebut
telah punah sekitar 65 juta tahun yang lalu. Perubahan alam yang terjadi secara terus-menerus
dalam jangka waktu yang lama menyebabkan makhluk tersebut tidak mampu menyesuaikan diri
dan akhirnya punah.

Sekitar 100 juta tahun yang lalu, konon pernah terjadi hujan meteor yang mematikan tumbuhan.
Akibatnya semua hewan pemakan tumbuhan (herbivora) musnah dan yang bertahan hidup
tinggallah hewan pemakan daging (karnivora) dan hewan pemakan segala (omnivora). Hewan-
hewan yang masih hidup tersebut akhirnya secara terus-menerus melakukan persaingan, dan
dinosaurus yang menang adalah kelompok pemakan daging. Namun pada akhirnya semua
dinosaurus tersebut musnah dan dewasa ini kita hanya dapat mengamati fosilnya.

Punahnya beberapa jenis makhluk hidup juga terjadi di Indonesia, misalnya badak Jawa dan
badak Sumatra. Punahnya kedua jenis badak itu sebagian besar dikarenakan hilangnya hutan
dataran rendah dan perburuan. Pengobatan tradisional di Timur Jauh (daratan Cina) masih
banyak yang menggunakan bahan dasar cula badak, juga berperan terhadap kepunahan badak.

Contoh lain peristiwa seleksi alam adalah keadaan populasi kupu-kupu Biston betularia di
Inggris sebelum revolusi industry dan setelah revolusi industri. Di Inggris ada dua macam Biston
betularia, yaitu kupu-kupu bersayap cerah dan bersayap gelap. Sebelum terjadi revolusi industri,
populasi kupu-kupu bersayap cerah lebih besar daripada kupu-kupu yang bersayap gelap.
Adapun setelah terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap cerah lebih kecil daripada
kupu-kupu yang bersayap gelap. Menurut dugaan, hal itu dapat terjadi karena sebelum revolusi
industri lingkungan masih cerah, sehingga kupukupu bersayap cerah lebih adaptif dari pada
kupu-kupu bersayap gelap. Sebaliknya, setelah revolusi industri keadaan lingkungan lebih gelap
oleh jelaga. Akibatnya kupu-kupu bersayap gelap lebih adaptif terhadap lingkungannya
sedangkan kupu-kupu bersayap cerah tidak adaptif sehingga lebih mudah ditangkap oleh
predator.








Simulasi Seleksi Alam

A. Tujuan
Melakukan praktik simulasi seleksi alam

B. Alat dan bahan
1. Kertas berwarna cokelat,kuning dan hijau
2. Gunting
3. Kantong plastic
4. Tali raffia 6 m

C. Cara kerja
1. Potonglah kertas berwarna cokelat menjadi bentuk setitiga sebanyak 50 buah
2. Potonglah kertas berwarna kuning menjadi bentuk lingkaran sebanyak 50 buah
3. Potonglah kertas berwarna hijau menjadi bentuk persergi sebanyak 50 buah
4. Masukkanlah semua potongan kertas ke dalam kantong plastic!
5. Kocoklah plastic tersebut hingga semua potongan kertas bercampur rata
6. Sebarkan lah semua potongan plastic hingga semua potongan kertas bercampur
rata!
7. Mintalah salah satu teman anda untuk mengambil potongan kertas tersebut dalam
waktu satu menit
Hasil Praktikum
Macam data Setitiga-Coklat Bulat-kuning Persegi-hijau Keterangan
Jumlah potongan
kertas sebelum
50 50 50 Jumlah awal
populasi
Jumlah potongan
kertas sesudah
17 20 23 Mengalami
seleksi alam
Jumlah potongan
kertas sisa
33 30 27 Populasi akhir

Kesimpulan : Warna hijau yang paling banyak terambil ada bukti bahwa Hijau gagal lolos dalam
seleksi alam dan merupakan yang paling mudah terlihat (Oleh predator) . sedangkan cokelat
dan kuning yang terambil tidak sebanyak hijau berarti kedua warna tersebut lolos seleksi alam



Daftar Pusaka

http://www.biologisel.com/2013/03/seleksi-alam.html
http://alexotriuca.wordpress.com/ipa1/seleksi-alam-dan-evolusi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Seleksi_alam

Anda mungkin juga menyukai