TENTANG :
OLEH :
HILDA SALSABILA
1930106019
BIOLOGI 6A
DOSEN PENGAMPU :
BATUSANGKAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayahnya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tanpa adanya halangan yang berarti. Shalawat beserta salam tak lupa pula
penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita semua dari
alam kegelapan, kebodohan menuju alam yang terang benderang dengan ilmu
pengetahuan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membimbing dan turut membantu dalam penyelesaian makalah ini. Adapun
makalah ini penulis susun yakni untuk memenuhi tugas “EVOLUSI” sebagai salah satu
mata kuliah wajib yang harus dipenuhi pada Semester VI ini. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
baik segi isi makalah, penulisan, serta kalimat dan tata bahasanya. Oleh karena itu
penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca nantinya
sehingga dapat penulis jadikan pedoman untuk penulisan makalah yang lebih baik di
masa akan datang.
Dengan segala hormat, penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan kita tak pernah terlepas dari orang lain, yang mana kita
membutuhkan mereka sebagai pelengkap dalam hidup kita, akan tetapi sebelum
kita mengenal siapa mereka dan bagaimana mereka kita harus bisa beradaptasi
dengan mereka terlebih dahulu. Individu merupakan organisme tunggal, tanpa
bantuan dari orang lain kita tidak bisa hidup sempurna.
Jika diperhatikan hewan-hewan yang ada di sekitar kita, kita akan melihat bahwa
setiap hewan diciptakan Tuhan dengan unik. Makhluk hidup (manusia, hewan dan
tumbuhan) selalu berkembang selama berjuta-juta tahun. Menunjukkan bahwa,
perkembangan makhluk hidup dari nenek moyang terdahulu terus
berkesinambungan hingga sekarang dengan berbagai proses yang dilewati. Bisa jadi
makhluk hidup tersebut merupakan perkembangan menuju bentuk yang kompleks
atau sebaliknya. Baik mamalia besar seperti gajah, kerbau, kuda, hingga serangga
kecil seperti lebah, kupu-kupu dan belalang diberi tuhan kemampuan dan bentuk
tubuh yang paling sesuai dengan tempat dan cara hidupnya. Adaptasi merupakan
bentuk penyuasaian yang dilakukan makhluk hidup agar bisa bertahan hidup dalam
lingkungannya, terlebih lingkungan yang baru, bukan hanya pada manusia saja
tetapi juga pada hewan dan juga tumbuhan, mereka harus bisa beradaptasi dengan
lingkungan dimana mereka berada, demi mempertahankan kelangsungan hidup atau
dalam mempertahankan hidupnya.
Salah satu penyebab kepunahan makhluk hidup adalah ketidakmampuan
makhluk hidup untuk beradaptasi dengan lingkungan misalnya, ketika
memindahkan seekor ikan yang diambil dari habitat aslinya ke
dalam kolam ikan buatan sendiri, beberapa hari kemudian ikan yang dipelihara
mati. Kematian ikan ini disebabkan ikan tersebut tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungan barunya. Maka jelaslah bahwa makhluk hidup yang tidak beradaptasi
dengan lingkungannya akan mengalami kepunahan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka adapun rumusan masalah yang dibahas
pada makalah ini bagaimana konsep dari Seleksi Alam?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana seleksi
alam itu bisa terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Seleksi Alam
Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk
hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan
punah, yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan
lingkungannya, dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk
mempertahankan hidupnya. Teori seleksi alam bersandar pada tiga prinsip utama :
1. Pada setiap generasi dihasilkan keturunan yang jumlahnya banyak, lebih
banyak daripada yang dapat didukung oleh sumber-sumber terbatas (makanan,
air, tempat teduh dan pasangan kawin).
2. Terdapat variasi yang dapat diwariskan dalam populasi keturunan yang terlalu
besar.
3. Terjadi kompetisi demi kesintasan, yang menyebabkan varian-varian yang
teradaptasi dengan lebih baik terhadap lingkungan tertentulah yang akan
berhasil dan menghasilkan keturunan yang mewarisi sifat-sifat adaptif tersebut
(Vitasari, 2013).
Macam-macam seleksi alam antara lain sebagai berikut :
Di alam ini terjadi 3 macam seleksi, yaitu seleksi terarah, seleksi stabilisasi,
dan seleksi disruktif.
a. Seleksi terarah Jika kondisi lingkungan berubah, terjadi tekanan seleksi
terhadap suatu jenis yang menyebabkan spesies tersebut beradaptasi pada
kondisi baru. Didalam populasi, akan ada range atau rentang individu yang
berdasarkan dengan salah satu karakter. Suatu populasi mungkin dapat
berada dalam keadaan dimana individu-individu yang menempati satu
ekstrim dari kisaran fenotip lebih disukai daripada yang lain-lain. Hal ini
terjadi akibat perubahan pada lingkungan fisiknya. Polusi udara yang
disebabkan oleh revolusi industri di Britania Raya berakibat evolusi
populasi berwarna lebih gelap pada banyak sekali spesies ngengat
melanisme industri. Pergeseran fenotip ini biasa disebut penggantian ciri,
ini adalah akibat dari seleksi berarah. Jadi seleksi berarah adalah kekuatan
dinamis yang menyebabkan perubahan progressif dalm genotip dan oleh
karena itu perubahan evolusioner (Swara, 2013).
b. Seleksi Stabilisasi
Seleksi ini terjadi pada semua populasi dan cenderung memperkecil
keekstriman atau penonjolan didalam kelompok. Dalam hal ini, hal tersebut
mengurangi kemampuan menghasilkan variasi dalam suatu populasi,
dengan demikian mengurangi pula kesempatan mengalami perubahan
evolusi.
Seleksi alamiah sering bekerja untuk menyingkirkan individu dari
kedua fenotip ekstrim tersebut,di samping meningkatkan keberhasilan
reproduksi fenotip yang mendekati nilai rata-rata. Dalam hal yang
demikian, seleksi alamiah merupakan kekuatan yang bekerja untuk
memelihara suatu keadaan tetap pada saat tertentu. Misalnya, ekor panjang
dan ekor pendek itu keduanya tidak menguntungkan bagi tikus. Faktor-
faktor yang mungkin melibatkan seperti halnya daya tarik pada lawan
jenis, kemudahan gerak, kerugian karena pemangsa.
Pada manusia misalnya, insiden mortalitas bayi itu lebih tinggi baik
pada bayi dengan bobot sangat berat maupun dengan bobot yang sangat
ringan. Jadi bayi dengan bobot rata-rata pada waktu lahir terseleksi, dan
yang bobotnya pada kedua ekstrim itu tersingkir. Polimorfisme berimbang
yang terjadi karena kemampuan superior heterozigot merupakan contoh
yang lain (Swara, 2013).
c. Seleksi disruktif
Meskipun jenis seleksi ini kurang umum, namun bentuk seleksi ini
penting dalam mencapai perubahan evolusi. Seleksi distruktif dapat terjadi
jika factor – factor lingkungan mengambil sejumlah bentuk yang terpisah.
Tampaknya ada keadaan tertentu dimana individu pada kedua ekstrim dar
kisaran fenotipnya lebih sesuai dari pada yang terdapat di tengah-tengah.
Hal ini dinamakan seleksi disruptif atau seleksi terganggu. Arti penting
evulisionermya terdapat pada kenyataan bahwa seleksi disruptif itu dapat
menimbulkan terpecahnya lungkang (pool) gen tungal menjadi dua
lungkang gen yang berbeda. Hal ini dapat merupakan suatu cara
pembentukan spesies baru. Residu dari operasi pertambahan sering kali
mengandung ion metal toksik dalam konsentrasi sangat tinggi, sehingga
sebagian besar tumbuhan tak dapat tumbuhan ditempat tersebut. Akan
tetapi, beberapa spesies yang kuat, misalnya rumput tertentu, mampu
mentebar dari tanah sekitarnya yang tak terkontaminasi sampai diatas
timbunan limbah tersebut. Pemeriksaan pada tumbuhan ini
memperlihatkan bahwa mereka telah mengembangkan daya tahan yang
tinggi terhadap ion-ion toksik, disamping itu pada saat
yang sama mengembangkan pula kekurangmampuan tumbuh pada tanah
yang tak terkontaminasi. Karena penyerbukan pada rumput terjadi oleh
angin, maka terjadi persilangan antara populasi yang resisten dan tak
resisten, namun akhirnya terjadi seleksi disruptif. Laju kematian yang
lebih tinggi pada tumbuhan yang kurang resisten yang
tumbuh pada tanah yang terkontaminasi, dibandingkan dengan laju
kematian yang lebih tinggi pada tumbuhan yang lebih resisten yang
tumbuh pada tanah yang tak terkontaminasi, menyebabkan divergensi
meningkat dan populasinya terbagi menjadi dua sub populasi dengan
perwujudan ekstrim sifat ini (Swara, 2013).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adaptasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, adaptasi ini bertujuan untuk mempertahankan hidupnya.
Jenis-jenis adaptasi antara lain: Adaptasi Morfologi, adaptasi fisiologi, adaptasi
tingkah laku.
Sejarah seleksi alam berasal dari teori Darwin dan teori Lamarck. persamaan
dari keduanya yakni evolusi sama-sama terjadi karena pengaruh faktor lingkungan.
Sedangkan perbedaannya adalah pada yang menyebabkan perubahan makhluk
hidup, di mana lamarck disebabkan oleh kuantitas penggunaan organ tubuh,
sedangkan darwin pada seleksi alam.
Hukum seleksi alam menyatakan bahwa makhluk-makhluk hidup yang lebih
mampu menyesuaikan diri dengan kondisi alam habitatnya akan mendominasi
dengan cara memiliki keturunan yang mampu bertahan hidup, sebaliknya yang tidak
mampu akan punah. Pengertian seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi
adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang
mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling
bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Jenis-jenis dari seleksi alam antara lain:
Seleksi terarah, Seleksi stabilisasi, Dan Seleksi disruktif.
Contoh peristiwa seleksi alam adalah pada kupu-kupu biston betularia di inggris.
Jerapah yang berleher panjang dengan jerapah yang berleher pendek
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya terdapat beberapa kesalahan baik itu dari
segi penulisan maupun segi isi, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar bisa dijadikan pedoman dalam penulisan makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Jane B.R., Lawrence G.M 2003. Biologi. Jakarta : Erlangga