Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA

DOSEN PENGAMPU
Dr. Ir. Abdul Kahar, S.T., M.Si

DISUSUN OLEH
Kelompok 3 :
1. Fenny Havianty As’ari (2101026006)
2. Triya Dwi Saputri (2101026012)
3. Nur Octavia (2101026014)
4. Anugrah Ekapricilia W. (2101026060)
5. Salma Raidatun’nissa (2101026096)
6. Karisma Lisha Utari (2101026144)
7. Fuadatun Nadhifa (2101026146)
8. Florensia Gomeda S. (2101046189)

UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu
Alamiah Dasar yang berjudul “Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya” dengan
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Kami sebagai penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Ir. Abdul Kahar
S.T., M.Si selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan dalam segala aspek. Untuk itu diharapkan kepada bapak Dr. Ir. Abdul Kahar,
S.T., M.Si selaku dosen pengampu dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun bagi penyusunan makalah di masa yang akan mendatang.

Samarinda, 29 Maret 2022

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

M................................................................................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... 3

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................................................4

BAB II. PEMBAHASAN................................................................................................................................... 5


2.1 Biosfer dan Makhluk Hidup...........................................................................................................................5
2.2 Asal Mula Kehidupan di Bumi......................................................................................................................11
2.3 Keanekaragaman Makhluk Hidup...............................................................................................................15
2.4 Persebaran dan Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup...........................................................................19

BAB III. PENUTUP........................................................................................................................................ 25


3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................................25
3.2 Saran............................................................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................... 26

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keanekaragaman (diversity) adalah ukuran integritas komunitas biologi dengan menghitung dan
mempertimbangkan jumlah populasi yang membentuk dengan kelimpahan relatifnya. Sedangkan,
Keanekaragaman makhluk hidup merupakan kekayaan alam yang meliputi hewan, tumbuhan,
mikroorganisme, dan semua gen yang terkandung di dalamnya, serta ekosistem yang dibangun.
Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi akibat beberapa faktor perbedaan, yaitu perbedaan
warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, dan penampilan.
Keanekaragaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk
hidup. Keanekaragaman makhluk hidup dan kelestarian makhluk saling mempengaruhi. Suatu
kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi.
Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman yang
rendah pula.
Salah satu faktor yang menyebabkan adanya keanekaragaman makhluk hidup adalah mutasi.
Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti genetik atau faktor
lingkungan, seperti radiasi dan suhu. Rekombinasi adalah proses atau peristiwa yang berakibat
terbentuknya kombinasi gen baru pada kromosom.
Di bumi ini memiliki berbagai jenis makhluk hidup yang sangat bervariasi, maka dari itu kita
perlu m ejgenemukan cara untuk membedakan berbagai makhluk hidup tersebut. Dapat disadari, tiap-
tiap daerah di muka bumi ini memiliki keanekaragaman makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang khas
sesuai dengan daerah tempat tinggalnya. Seperti penguin yang hidup di Kutub Utara, onta yang hidup
di padang pasir, sapi yang hidup di daratan, eceng gondok yang hidup di air kurma yang hidup di
padang pasir, dan bunga mawar yang hidup di darat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kelompok kami ingin membahas lebih dalam tentang
keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya di bumi ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penjelasan mengenai biosfer dan makhluk hidup?
2. Bagaimana asal mula kehidupan di bumi?
3. Bagaimana penjelasan keanekaragaman makhluk hidup?
4. Bagiamana persebaran dan sejarah perkembangan makhluk hidup?

1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk membahas dan mengulas tentang keanekaragaman makhluk
hidup dan persebarannya dalam bumi ini.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biosfer dan Makhluk Hidup


Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan
sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup. Biosfer
adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan
kehidupan dan proses biotik berlangsung. Istilah biosfer pertama kali diperkenalkan oleh ilmiawan
Rusia yang bernama Vladimir Vernadsky pada tahun 1929. Dalam pengertian luas menurut
geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan
hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan
atmosfer (udara) Bumi. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5
miliar tahun usia Bumi. Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk
hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya.
Makhluk Hidup
a. asal-usul makhluk hidup
· Teori Cosmozoa, yang menyatakan bahawa makhluk hidup datang dibumi dari bagian luar lain
alam semesta ini. Diprediksi bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup itu merupakan
suatu partikel-partikel kecil.
· Teori Pfluger, yang menyatakan bahwa Bumi berasal dari suatu materi yang sangat panasa,
kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan notrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).
· Teori Moore, yang menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan
anorganik pada saat Bumi mengalami pendinginan melalaui suatu proses yang kompleks dalam
larutan yang labil.
· Teori Allen, yang menyatakan bahwa pada saat keadaan Bumi seperti keadaan sekarang,
beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar Matahari diserap oleh zat besi yang lembab
dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi.
· Teori Transendemental, atau dari ciptaan yang merupakan jawaban secara religi bahwa benda
hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Mahakuasa diluar jangkauan Sains.
· Teori Naturalistuk/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik menyatakan bahwa
kehidupan tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan pada konsep biologi
modern.
Konsep atau Teori Modern, beberapa ahli Ilmu Alamiah dari Aristoteles samapai beberapa abad
kemudian berpendapat bahwa berdasarkan pengalamannya, benda-benda hidup itu mungkin dapat
timbul dari benda-yang dibebaskan dari opencemaran lalat tidak menghasilkan ulat. Terdapat banyak
bukti bahwa 2000 juta tahun lalu keadaan permukaan Bumi sangat berbeda dengan keadaam bmi
sekarang. Pada saat sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara (atmosfer) terutama terdiri dari gas
metan, amonia, uap air, dan gas hidrogen serta unsur oksigen, nitrigen yang sangat reaktif, yang
bersenyawa sebagai oksidasi nutrida.
a. Litosfer
Merupakan bagian terpenting manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat
tinggal. Litosfer mempunyai ketebalan 32 km yang berupa ketebalan benua 8 km, ketebalan dasar laut

5
yang dalam 3,5 km, dan terdiri adri 2 lapisan yaitu lapisan sebelah atas silicon dan alumunium
demgan berat massa rata-rata 2,65.
Berdasarkan materi penyusunnya litosfer masih dikelompokkan menjadi beberapa lapisan yaitu :
ü Lapisan atas, merupakan tempat dimana makhluk hidup berkembang biak, lapisan atas terdiri atas
pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati yang disebut dengan humus.
ü Lapisan tengah, merupakan lapisan yang sedikit gersang dan terdiri atas air serta pelapukan batuan
yang disebut dengan lapisantanah liat.
ü Lapisan bawah, merupakan lapisan batuan yang masih belum sempurna pembentukannya.
ü Lapisan batuan induk, merupakan lapisan yang terdapat batuan padat sebagai penyusunnya.
b. Hidrosfer
Merupakan lapisan yang menutupi permukaan bumi hingga 75 % yamg meliputi lautan, danau dan es
yang terdapat dalam kedua kutub. Hidrosfer berpengaruh terhadap atmosfer karena keadaan air yang
menguap akan membenntuk awan yang selanjutnya akan menimbulkan hujan dan kembali ke laut
lagi, siklus inilah yang menyebabkan air menjadi asin karena garam mineral pada kerak bumi mudah
larut dan terbawa ke laut secara terus menerus. Gas-gas yang ada di atmosfer juga terlarut dalam
hidrosfer dan yang paling penting bagi kehidupan dilaut adalah terlarutnya gas oksigen dan
karbondioksida.
c. Atmosfer
Adalah lapisan gas yang menyelubungi bumi yang mempunyai ketebalan 4800 km terhitung dari
permukaan air laut. Udara berlapis-lapis dan batas setiap lapisan ditentukan oleh peralihan
temperature yang mendadak. Table seluruh lapisan udara ± 1000 km, berat jenisnya makin ke atas
makin mendekati nol.
Kandungan zat di atmosfer :
- Nitrogen 78%
- Oksigen 21%
- Gas lain termasuk (CO2 dan Argon) 1%
Atmosfer dibagi menjadi berikut :
· Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, yang memiliki ketabalan 16 kmyang pada daerah
khatulistiwa menipis hingga hanya 8 km pada kutub-kutub bumi. Pada lapisan ini suhu udara akan
menurun dengan bertambahnya ketinggian, setiap kenaikan 100 m tempereturnya turun 0,5oC. lapisan
ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat
bagi seluruh makhluk hidup, karena sebagian besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan
troposfer seperti iklim hujan, salju, angin dan badai. Hal ini disebabkan di lapisan ini banyak
mengandung uap air. Didalam tropossfer terdapat 3 jenis awan yaitu awan rendah (cumulus) yang
tingginya antara 0-2 km, awan pertengahan (alto cumulus lenticularis) tingginya antara 2-6 km serta
awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6-12 km. pesawat terbang mengarungi udara sampai batas
lapisan ini.
· Stratosfer

6
Lapisan ini terletak diantara lapisan troposfer dan ionosfer dengan ketinggian 16-80 km di atas bumi
dengan suhurata-rata -35oC. Ciri penting dari lapisan ini adalah keberadaan lapisan ozon yang
berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet sehingga sebgaian besar tidak akan mencapai ke
permukaan bumi, serapan radiasi sinar matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya
menyebabkan suhu udara pada lapisan ini meningkat. lapisan ini mengandung udara kering karena
tidak mengandung uap air.
· Ionosfer
Lapisan ini terletak di diatas lapisan Stratosfer dengan ketinggian 80-800 km. pada lapisan ini terjadi
aliran listrik yang kuat yang dikarenakan adanya pancaran sinar ultraviolet dari matahari, atom dari
lapisan udara ini terionisasi. Lapisan yang paling terionisasi ialah lapisan Kennelly-Heaviside dan
lapisan Appleton, lapisan ini sangat penting dalam komunikasi radio karena dapat dipergunakan
sebagai lapisan pemantul gelombang radio.
Teori Evolusi Manusia
A. Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin
Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip
kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun lalu,
dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk manusia modern dan nenek moyangnya. Menurut
skenario yang dibuat-buat ini, ditetapkanla empat kelompok dasar sebagai berikut:
1. Australophithecines
2. Homo habilis
3. Homo erectus
4. Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis
digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti “kera dari selatan”.
Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai
bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan
rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai “Australopithecus >
Homo Habilis > Homo erectus > Homo sapiens,” evolusionis secara tidak langsung menyatakan
bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.
B. Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur'an (Nabi Adam as)
Saat Allah Swt. Terjadinya manusia, ketika Allah mulai membuat “cerita” tentang asal-usul manusia,
Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan merencanakan kerusakan di muka bumi. Di
dalam Al-Quran, kejadian itu diabadikan,
“.. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya, Aku akan
menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya
ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah padanya dengan bersujud” (QS. Al Hijr: 28-29).
Firman inilah yang membuat para malaikat bersujud, sementara iblis tetap dalam kesombongannya
dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk
Allah yaitu kesombongan. Karena kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan
sudah dipastikan masuk neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam. Allah
berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu buah di surga, namun Iblis

7
menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa dalam kondisi yang menakutkan. Allah
menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan Hawa
bertaubat. Taubat mereka diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap dibumi. Baca Surat
Al-Baqarah Ayat 33-39.
Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu
pengetahuan dan mengatur kehidupan sendiri. Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk
menjadi penguasa dunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam
inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan bumi. melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam
keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; lokasi lembah, gunung, gurun
pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang
bunyinya:
“Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka didaratan dan di lautan;
Kami memberikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan
yang sempurna atas kebanyak makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. al-Isra' [17]: 70)
Ciri-ciri Makhluk hidup
· Bernapas
Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2)
dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan
makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh atau disebut juga
oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya.
Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat hidup dan jenis
makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki sistem pernapasan yang berbeda
dengan makhluk hidup yang hidup di air. Adapun nama-nama alat pernapasan selain paru-paru
yakni:
- Alat pernafasan pada tumbuhan disebut stomata atau lentisel
- Alat pernafasan pada hewan adalah paru paru,insang trakea dan kulit
- Burung memiliki alat bantu pernafasan yang disebut pundi pundi udara
· Bergerak
Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas tampak
terlihat. Dari geerakan itu makhluk hidup bisa berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan, terbang,
dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan dibantu oleh alat
gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki,
silia, dan lainnya. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini
tidak mudah dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila
disentuh. Daun-daun pohon petai cina yang menutup pada sore hari, arah tumbuhnya tanaman
selalu ke arah datangnya sinar matahari, dan bunga matahari yang selalu menghadap matahari.
Gerakan pada tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar.

- Makan
Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan harus mengandung
zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin,

8
dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Fungsi makan pada
makhluk hidup:
 Menimbulkan energi ( tenaga )
 Pembangun tubuh ( pertumbuhan )
 Mengganti sel-sel tubuh yag rusak . Makhluk hidup yang dapat embuat makanan sendiri
adalah tumbuhan hijau daun lewat proses fotosintesa.

- Iritabilitas
Salah satu ciri makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan. Kemampuan makhluk hidup
memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Gerak pada tumbuhan terjadi karena
adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air dan sentuhan. Misalnya pada daun putri
malu akan menutup bila disentuh, akar tumbuhan menjalar ke tempat banyak air, batang tumbuhan
akan kea rah sinar matahari serta akar tumbuhan yang selalu tumbuh ke arah pusat bumi. Hewan dan
manusia untuk iribalitas menggunakan panca indera yang terdiri dari:

 Telinga untuk mendengar


 Mata untuk melihat
 Kulit untuk meraba
 Hidung untuk mencium
 Lidah untuk mengecap

- Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam biji
akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram
setiap hari, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besar. Pertumbuhan merupakan pertambahan
sel-sel tubuh sehungga ukuran tubuh menambah dan tidak bisa mengecil kembali.

- Berkembang Biak
Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh
keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan pada
hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu secara generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak
kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya berkembang biak secara kawin, sedangkan pada
hewan tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif (tak kawin). Tumbuhan tidak hanya
berkembang biak dengan biji, tetapi juga dapat berkembang biak secara vegetative Contoh
perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan tunas.
 Generatif , yaitu peristiwa terbentuknya individu baru yang didahului oleh pembuahan (
fertilisasi ) , peembuahan berarti meleburnya sel kelamin jantan dengan betina untuk
membentuk zigot , contoh : cacing, rayap, katak, lebah dll
 Vegetatif yaitu cara berkembang biak tanpa perkawinan, jadi tidakmeliatkan sel gamet
atau sel kelami, contoh peremangan vegetatif : tunas, membelah diri, spora, umbi
geragih

9
- Adaptasi
Untuk dapat bertahan hidup di lingkungannya, makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan
lingkungannya,Tempat hidup bagi makhluk hidup dapat melakukan aktifitasnya disebut habitat.
Apabila makhluk hidup tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan
mati atau bisa harus berpindah ke lingkungan yang baru.adapun jenis-jenis adaptasi yakni :
 Adaptasi morfologi : penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk
tubuh, misalnya katak dan itik mempunyai selaput renang pada kakinya yang digunakan
untuk berenang.
 Adaptasi tingkah laku : penyesuaian terhadap lingkungandan bentuk tingkah laku, misalnya
hewan bermigrasi ke tempat yang banyak makanan.
 Adaptasi fisiologi : penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku, misalnya
berkeringat saat cuaca panas.

- Memerlukan Suhu Tertentu


Semua makhuk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu
antara 5 derajat celcius sampai dengan 30 derajat. untuk jenis bakteri dapat sampai suhu 80 derajat,
sedangkan tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0 – 43 derajat celcius.
- Mengeluarkan Zat Sisa ( sekresi)
Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam
tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat sisa
pada hewan atau manusia , yaitu :

 Paru paru mengeluarkan CO2


 Kulit mengeluarkan keringat
 Ginjal mengeluarkan urine

Dari ciri-ciri tersebut ada perbedaan ciri hidup yang dimiliki antara hewan/manusia dengan
tumbuhan, anatara lain :
Hewan/Manusia
1. BergerakMelakukan gerak pindah tempat.
2. Cara memperoleh makanan: Tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) . Bahan yg
dimakanberupazatorganik.
3. Pertumbuhan: Hanya sampai batas usia tertentu
Tumbuhan
1. Bergerak :Tidak dapat berpindah tempat sendiri.
2. Cara memperoleh makanan: Dapat membuat makanan sendiri (autotrof), Bahan yang diperlukan
untuk membuat makanan berupa zat anorganik
3. Pertumbuhan : .Tumbuh terus menerus sampai mati.

10
2.2 Asal Mula Kehidupan di Bumi
a) Asal Mula Kehidupan
Pertanyaan “Bagaimanakah kehidupan ini bisa terjadi?” sudah terbersit pada benak
cendikiawan di bumi sejak masa lampau. Hal ini menyebabkan banyak nya pemikiran / teori
tentang asal mula kehidupan, Berikut adalah beberapa teori tentang asal mula kehidupan
didunia :
a) Teori Transedental
Merupakan paham penciptaan khusus (special creation) bahwa semua ciptaan
di bumi ini secara religi adalah ciptaan Super Nature atau Tuhan Yang Maha Kuasa
di luar jangkauan sains. Tuhan langsung turun tangan kemudian menciptakan hidup
di atas bumi. Ilmuwan tidak menolak anggapan ini tetapi keterangan semacam ini di
luar taraf dan ilmu pengetahuan.
b) Teori Abiogenesis atau Generatio Spontanea
Dianut sebelum abad 17, pelopornya Aristoteles. Beliau menyatakan bahwa
bahwa hidup ini bermula dari benda mati yang secara tiba-tiba menjadi jasad hidup.
c) Teori Panspermia yang sering disebut teori eksogenesis atau Teori Cozmozoa
Pendapat ini menyatakan bahwa makhluk hidup datang di bumi dari bagian
lain alam semesta ini. Asal-usul makhluk hidup dari luar bumi. Teori ini bertentangan
dengan teori abiogenesis dan mengemukakan bahwa benih kehidupan sudah ada dan
tersebar di seluruh jagat raya. Benih kehidupan tersebut berkembang di mana saja
yang lingkungannya memungkinkan. Jadi, asal mula kehidupan menurut teori ini
bersumber dari benih-benih kehidupan yang ada di luar angkasa. Teori ini
berhipotesis bahwa organisme mikroskopis datang dari luar angkasa, kemudian
berkembang dan berevolusi di bumi.
d) Teori Evolusi Kimia
- Teori Pfluger
Teori ini berpendapat bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, dari
bahan yang mengandung karbon (C) dan nitrogen (N) terbentuk senyawa
Cyanogen (CN). Senyawa itu dapat terjadi pada suhu yang tinggi, selanjutnya
terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk
hidup.
- Teori Moore
Teori ini menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok
dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu
proses yang kompleks, saat fase keadaan kompleks tercapai maka muncullah
hidup itu.

11
- Teori Allen
Interaksi antara Nitrogen (N), Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), dan
Sulfur (S) yang terdapat dalam genangan air di muka bumi akan membentuk
zat-zat yang difus yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.
- Teori Urey
Teori ini dicetuskan oleh Harold urey (1893), ahli kimia USA menyatakan
bahwa atmosfer bumi pada awalnya kaya akan gas-gas metana (CH4),
amoniak (NH3), hidrogen (H2), dan Air (H2O), zat tersebut merupakan
unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Adanya
energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsurunsur itu
mengadakan reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat yang hidup mula-
mula terbentuk kira-kira sama dengan virus, zat ini berjuta-juta tahun
berkembang menjadi berbagai jenis organisme.
e) Teori Oparin-Haldane
Teori ini dicetuskan oleh Oparin seorang ahli biologi Rusia. Dia berpendapat
bahwa pada suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air, CO, CH4, NH3,
dan Hidrogen karena adanya radiasi sinar UV, senyawa sederhana tsb membentuk
senyawa organik/senyawa hidrokarbon yg lbh kompleks. Proses radiasi tersebut
berlangsung di lautan dalam jangka waktu yg panjang memungkinkan lautan menjadi
timbunan senyawa organik.
f) Teori Biogenesis
Para ilmuwan tidak percaya begitu saja terhadap teori tanpa pembuktian yang
sifatnya ilmiah. Maka itu, beberapa ilmuwan berusaha membuktikan kebenaran teori
abiogenesis yang sudah sangat lama bertahan.
 Omne Vivum Ex Ovo
Pernyataan ini dikemukakan oleh Fransisco Redi, ahli biologi Italia, Beliau
menyatakan makhluk hidup berasal dari telur. Hal ini dibuktikan dengan
ditemukan larva dari telur lalat. Apa yang dilakukan oleh Redi?
Percobaannya cukup sederhana, Pertama, sediakan tiga buah stoples yang
diisi daging. Stoples 1 diisi daging dan dibiarkan terbuka. Stoples 2 diisi
daging dan ditutup rapat. Stoples 3 diisi daging dan ditutup dengan kain kasa
agar udara masih bisa masuk. Setelah beberapa hari, diperoleh hasil sebagai
berikut. Stoples 1 daging membusuk dan berisi belatung Stoples 2 daging
membusuk dan tidak ada belatung Stoples 3 daging membusuk dan tidak ada
belatung, tetapi timbul belatung di atas kain kasa. Percobaan Redi (teori
biogenesis) tersebut ternyata belum mampu menumbangkan teori abiogenesis

12
karena beberapa ilmuwan masih mempertahankan teori tersebut. John
Needham (1700) menentang teori yang dikemukakan Redi (biogenesis). Ia
berupaya membuktikan bahwa teori abiogenesis sudah benar. Needham
melakukan percobaan dengan cara merebus air kaldu untuk membunuh
mikroorganisme dan memasukkannya dalam wadah dan ditutup rapat.
Ternyata, setelah beberapa lama, timbul mikroorganisme dalam kaldu
tersebut.
 Omne Ovo Ex Vivo
Pernyataan ini dikemukakan oleh Lazzaro Spallanzani Spallanzani
tidak setuju dengan hasil percobaan Needham karena ia mengetahui
kelemahan percobaan yang dilakukan Needham tersebut. Ia berpendapat
bahwa rebusan kaldu yang dilakukan Needham kurang lama sehingga belum
semua mikroorganisme mati.
 Omne Vivum Ex Vivo
Pernyataan ini dikemukakan dicetuskan oleh Louis Pasteur. Beliau
menyatakan bahwa Kehidupan yang baru berasal dari kehidupan sebelumnya.
Pada tahun 1863, Louis Pasteur mencoba menyempurnakan percobaan
Spallanzani dengan mempertahankan adanya gaya hidup (udara), yaitu
menggunakan kaldu yang dipanaskan dalam labu dan ditutup tabung
berbentuk leher angsa. Setelah beberapa hari air kaldu pada percobaan
tersebut dibiarkan, ternyata kaldu tersebut tetap bening dan tidak timbul
mikroorganisme. Akan tetapi, apabila tabung leher angsa dipatahkan, kaldu
tersebut ditumbuhi banyak mikroorganisme. Mengapa demikian? Karena,
mikroorganisme di udara tidak sampai dalam kaldu akibat tertahan oleh
penutup yang berbentuk leher angsa. Dengan demikian Louis Pasteur
berkesimpulan bahwa semua kehidupan yang ada berasal dari kehidupan
sebelumnya yang kemudian terkenal dengan slogan omne vivum ex vivo

b) Teori Evolusi dan Kebenarannya


Evolusi merupakan perubahan secara bertahap dari semua makhluk hidup, terjadi
secara perlahan dan terus-menerus. Teori evolusi menyatakan berbagai makhluk hidup berasal
dari nenek moyang yang sama. Menurut teori ini, makhluk hidup mengalami proses
perubahan dan menjadi berbeda satu sama lain dalam jangka waktu yang sangat lama melalui
perubahan sedikit demi sedikit secara bertahap.

c) Sejarah Tahap Perkembangan Teori Evolusi Tahap perkembangan teori Evolusi


dibedakan menjadi tiga besar :

13
(1) Masa Pra-Darwin, (2) Masa Darwin, dan (3) Masa Pasca Darwin.
1) Masa Pra Darwin
Pada masa pra Darwin, teori evolusi organik memperkirakan bahwa sejak kehidupan
muncul di bumi, telah terjadi suatu proses berkesinambungan. Organisme yang hidup
berasal dari bentuk-bentuk sebelumnya. Variasi-variasi yang besar adalah sabagai
hasil respons makhluk hidup terhadap perubahan lingkungan. Respons ini berupa
perubahan struktur dan fungsi tubuh makhluk individu hidup yang kemudian
dilangsungkan kepada generasi selanjutnya melalui suatu proses pewarisan sifat yang
telah mengalami perubahan itu. Masa ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu:
a) Masa Fiksisme (Aristoteles, Plato, Leeuwenhoek, Cuvier, Linnaeus,
Buffon, Hooke,dll), yang pemikirannya memiliki kedekatan dengan mitos,
sehingga pendapatnya juga lebih bercorak sebagai fiksi ilmiah. Konsep-
konsep utama yang berkembang masa itu:
b) Masa Adaptasi & Transformasi
Semua ahli yang menyatakan teori evolusi masa ini didasarkan atas adanya
perbedaan antara makhluk satu dengan lainnya. Erasmus Darwin, yang
tiada lain kakek Charles Robert Darwin, dalam bukunya “Zoonomia”
menyatakan bahwa kehidupan itu berasal dari asal mula yang sama.
Respons fungsional yang dimiliki oleh individu makhluk hidup akan
diwariskan kepada keturunannya.
2) Masa Darwin
a) Masa Seleksi Alam
Charles Robert Darwin Konsep Darwin tentang spesiasi ini ditulisnya
sebagai buku yang berjudul : The Origin of Species by Means Natural
Selection and Preservation of The Fits in Struggle for Life, pada tahun
1844. Menurut Darwin evolusi terjadi karena adanya seleksi alam (faktor
alam yg mampu menyeleksi makhluk hidup. Adaptasi merupakan penyebab
terjadinya seleksi alam (mekanisme seleksi alam). Ia juga mengoreksi
pendapat Lamarck tentang jerapah. Jerapah yang berleher panjang berasal
dari yang berleher panjang pula, sedangkan yang berleher pendek musnah.
Faktor yang menyebabkan evolusi (mekanisme evolusi adalah seleksi
alam).
b) Masa Teori Genetika
Gregor Johan Mendel : Hukum Pewarisan Sifat Pengkajian kembali
kembali karya Gregor Johan Mendel mengenai genetika, yang tidak
diketahui oleh Darwin dan Wallace, dikemukakan oleh Hugo de Vries

14
untuk menjelaskan tentang pewarisan sifat makhluk hidup kepada
keturunannya.

C) Masa Pasca Darwin


Pada masa ini masyarakat ilmiah lebih komunikatif, dibandingkan pada masa
sebelumnya, sehingga para ahli bisa melihat keterkaitan antara ilmu satu dengan
lainnya. Penemuan oleh Hugo de Vries dan lainnya pada awal 1900-an memberikan
dorongan terhadap pemahaman bagaimana variasi terjadi pada sifat tumbuhan dan
hewan. Seleksi alam menggunakan variasi tersebut untuk membentuk
keanekaragaman sifat-sifat adaptasi yang terpantau pada organisme hidup. Walaupun
Hugo de Vries dan genetikawan pada awalnya sangat kritis terhadap teori evolusi,
penemuan kembali genetika dan riset selanjutnya pada akhirnya memberikan dasar
yang kuat terhadap evolusi, bahkan lebih meyakinkan daripada ketika teori ini
pertama kali diajukan.

2.3 Keanekaragaman Makhluk Hidup


Keanekaragaman hayati merupakan varasi atau perbedaan bentuk-bentuk makhluk hidup,
meliputi perbedaan pada tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, materi genetik yang di kandungnya,
serta bentuk-bentuk ekosistem tempat hidup suatu makhluk hidup. Apabila anda mendengar kata
“Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-
macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah.
Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang
dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah. Sedangkan
kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan
bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga
“Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat
adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.
Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara
makhluk hidup.Jika Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan
tumbuhan tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang
berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang
berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil,
serta bunga yang berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang
memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau
serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain. Begitu pula
pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing,
sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut.

Pengertian keanekaragaman hayati yang lainnya adalah variabilitas di antara makhluk hidup dari
semua sumber, termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan lautan dan ekosistem akuatik lain
serta kompleks ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya. Hal ini meliputi
keanekaragaman jenis, antar jenis dan ekosistem (Convention on Biological Diversity, 1993).
Menurut Encyclopaedia Britannica (2015), keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan yang
ditemukan di suatu tempat di bumi. Sedangkan menurut Sudarsono (2005), keanekaragaman hayati

15
adalah adalah segala bentuk variasi mengenai ketersediaan jenis genetic dan keanekaragaman
ekosistem. Sedangkan Ani Mardiastuti (1999), keanekaragaman hayati adalah kelimpahan variasi dari
berbagai jenis sumberdaya alam hayati, baik dari tumbuhan dan hewan.
Secara garis besar keanekaragaman hayati adalah  istilah yang dipergunakan untuk menyebutkan
berbagai jenis mahluk hidup yang ada tinggal di bumi, jenis- tersebut dibagi atas perbedaan gen dan
ekosistem sehingga melahirkan bentuk dan rupa beserta ciri khas yang berbeda.
Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup. Keanekaragaman dari
makhluk hiudp dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tesktur,
penampilan dan sifat. Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi menjadi tiga:

1.    Keanekaragaman Tingkat Genetik


Keanekaragaman gen merupakan variasi genetik dalam satu spesies. Tingkat tersebut timbul
karena setiap individu mempunyai bentuk gen yang khas. Gen adalah mateti dalam kromosom
makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme. Gen pada setiap individu meskipun perangkat
dasar penyusunannya sama tapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.
Penyebab terjadinya gen adanya perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis dari kedua
induk. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua
induk. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanakaragaman
individu dalam satu spesies berupa varietes-varietes secara alami atau buatan. Beberapa contoh antara
lain:
1. variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor
2. variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya
3. variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya
4. variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina
Yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu jenis ( fenotif ) adalah faktor gen ( genotif ) dan
faktor lingkungan ( environment )

2.    Keanekaragaman Tingkat Individu/Spesies (Jenis)


Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil
(mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup tersebut
merupakan satu spesies.
Keanekaragaman hayati tingkat spesies ini menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat
pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada
berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat. Hal ini dapat dilihat pada contoh berikut
ini:
1. famili Fellidae : kucing, harimau, singa
2. famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar
3. famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri
4. familia graminae  : rumput teki, padi, jagung
5. genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea crassicaulis)
6. genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes)

3.    Keanekaragaman Tingkat Ekosistem


Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup
(komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri
lingkungan fisik,  lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi
lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut
menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini
disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.

16
Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara, suhu,
angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan
kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada
tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut..
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem terestrial) dan
ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya
bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis,
bioma taiga, dan bioma tundra.
Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam
iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki karakteristik komponen
biotik dan abiotik. Adapun ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem
laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang.
Keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis, sehingga dapat
digambarkan suatu urutan berikut :
Gen ——> keanekaragaman gen  ——> keanekaragaman jenis  ——> keanekaragaman
ekosistem

Hal ini dapat dilihat pada conoh berikut ini,


a.        Ekosistem Lumut
Ekosistem lumut adalah ekosistem yang mayoritas lingkungannya ditumbuhi oleh lumut. Umumnya
ekosistem ini terdapat di kawasan dengan temperatur rendah, seperti puncak gunung, perbukitan,
lembah dan daerah dekat kutub. Hewan yang hidup di ekosistem lumutnya biasanya mempunya ciri
berbulu tebal dan toleran terhadap suhu dingin.
b.       Ekosistem Hutan Berdaun Jarum
Ekosistem berdaun jarum terdapat di kawasan beriklim sub tropis. Ekosistem ini biasanya berada di
lingkungan bersuhu rendah atau dingin.
c.        Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Ekosistem hutan hujan tropis memiliki aneka tumbuhan yang bermacam-macam. Keanekaragaman
hayati di kawasan ini sangat bervariasi, contohnya adalah hutan-hutan di Indonesia dengan jutaan
spesies yang hidup di dalamnya.
d.       Ekosistem Padang Rumput
Ekosistem padang rumput atau sabana merupakan wilayah yang didominasi oleh rerumputan yang
terhampar luas. Ekosistem ini terdapat di kawasan kering, seperti hutan-hutan Afrika.
e.       Ekosistem Padang Pasir
Salah satu ciri ekosistem padang pasir adalah adanya tumbuhan kaktus dengan sifat membutuhkan
sedikit air untuk bertahan hidup. Hewan-hewan yang hidup di kawasan ini contohnya adalah reptil,
mamalia kecil serta berbagai jenis burung.
f.         Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai terdapat di wilayah pesisir yang berbatasan dengan laut atau samudera. Contoh
hewan yang berhabitat di wilayah ini adalah kepiting, serangga, serta burung-burung pantai.

Manfaat Keanekaragaman Hayati


Kehati sejatinya telah menjadi menjadi bagian penting dalam rantai kehidupan manusia, yaitu sebagai
sistem pendukung kehidupan. Kehati ini merupakan life support system yang mana menjadikan
keberadaannya mutlak ada karena kerusakan terhadap keanekaragaman hayati dapat mengancam
kehidupan manusia. Peran keanekaragaman hayati sangat penting bagi manusia, jadi menjaga
keanekaragaman hayati berarti menjaga kehidupan, sebab memiliki manfaat sebagai berikut:
 
1.    Sebagai Sumber Pangan

17
Manfaat pertama yang bisa diambil dari keanekaragam hayati adalah sebagai sumber pangan.
Manusia membutuhkan energi untuk bisa beraktivitas (baca : Energi Dalam Ekosistem). Energi
tersebut diperoleh dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Makanan tersebut bisa berasal dari
hewan maupun tumbuhan.
 
2.    Sebagai Bahan Obat- Obatan
Indonesia mempunyai sekitar seribu spesies tanaman obat. Tanaman obat tersebut dapat ditanam di
rumah sebagai tanaman obat keluarga (toga). Selain itu, teknologi yang terus berkembang membantu
industri jamu atau obat tradisional untuk mengetahui manfaat dari setiap bagian tanaman yang
berkhasiat. Penggunaan tanaman sebagai obat ini lebih aman dan mengurangi efek samping. Contoh
beberapa tanaman obat yang sering digunakan yaitu tanaman jahe, kencur, temulawak, daun sirih,
kayu putih, buah mengkudu dan alang- alang.
 

3.    Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan


Seseorang harus mengetahui ilmu anatomi hewan dan tumbuhan agar bisa mengembangkan potensi
dari tumbuhan dan hewan tersebut.Dengan meneliti flora dan  manusia bisa mendalami berbagai ilmu
terutamanya adalah biologi. Penelitian tersebut akan menghasilkan berbagai metode keilmuan,
misalnya perkembangbiakan vegetatif buatan pada hewan maupun tumbuhan. Ilmu pengetahuan bisa
terus berkembang dan berguna bagi manusia jika keanekaragaman hayati sebagai sumber ilmu itu
sendiri terus dijaga eksistensinya.
 
4.    Sebagai Aspek Budaya
Budaya dibeberapa daerah di Indonesia masih menggunakan tanaman dan hewan tertentu. Misalnya
pada upacara adat di daerah Sulawesi mengharuskan memotong hewan kerbau. Ritual Larung sesaji di
Jawa juga menyembelih sapi atau kerbau untuk di larutkan ke laut. Budaya nyekar atau berkunjung ke
makam juga memanfaatkan jenis- jenis flora seperti mawar, melati dan kenanga untuk di tabur di atas
makam.
 
5.    Sebagai Penyeimbang Ekosistem
Manfaat paling penting dari keanekaragaman hayati adalah sebagai penyeimbang ekosistem. Setiap
makhluk hidup yang mendiami suatu ekosistem mempunyai perannya masing- masing. Jika
keberadaan makhluk hidup tersebut terancam, tentu akan mengganggu keseimbangan. Apabila
ekosistem tidak seimbang, maka akan mengakibatkan berbagai bencana yang merugikan manusia,
lingkungan dan makhluk hidup yang lain.
 
6.    Meningkatkan Produktivitas Ekosistem
Salah satu manfaat keanekaragaman hayati adalah dapat meningkatkan produktivitas ekosistem dari
masing-masing spesies. Meski sekecil apapun peranan dari setiap spesies, produktivitasnya akan
bermanfaat bagi suatu ekosistem. Misalnya, berbagai macam tanaman yang dapat dikonsumsi oleh
hewan dan manusia, atau bahkan dapat dijadikan obat-obatan. Ekosistem akan menjadi lebih aktif
dengan adanya manfaat dari setiap spesies tersebut.
 
7.    Menjamin Keberlanjutan Alam
Adanya keanekaragaman hayati juga bermanfaat untuk menjamin keberlanjutan alam. Semua spesies
dalam ekosistem akan saling mendukung untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Contohnya
adalah tanaman-tanaman bakau di pantai yang dapat menjaga bibir pantai dari abrasi air laut. Manfaat
ini dapat mencegah terjadinya kerusakan lingkungan sehingga keberlanjutan alam akan terjaga.
 
8.    Menjaga Keseimbangan Alam

18
Keanekaragaman hayati juga menjadi elemen penjaga keseimbangan alam. Tanpa keragaman, alam
akan menjadi tidak seimbang. Misalnya, pada ekosistem hutan hujan tropis yang menjadi habitat dari
berbagai macam spesies hewan dan tumbuhan. Bisa dibayangkan jika ekosistem hutan hujan tropis
tidak ada, maka alam akan menjadi tidak seimbang.
 
9.    Meningkatkan Taraf Kehidupan Manusia
Keanekaragaman hayati menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan taraf hidup manusia.
Karena kehidupan manusia tidak bisa lepas dari sumber daya alam, yang berasal dari keanekaragaman
dalam tiap tingkatan.
 
10.    Menyediakan Perlindungan Alami
Keanekaragaman hayati juga bermanfaat untuk memberikan perlindungan secara alami dan sejumlah
keuntungan lain bagi alam dan manusia. Misalnya, adanya perlindungan terhadap sumber daya air,
perlindungan terhadap banjir, perlindungan terhadap tanah longsor, kesehatan tanah, dan sebagainya.
Tanpa keanekaragaman hayati, tidak mungkin alam menjadi tempat yang sehat untuk dihuni manusia.
 
11.    Manfaat Edukasi dan Hiburan
Disamping manfaatnya bagi alam dan kehidupan, keanekaragaman hayati juga memiliki manfaat
lainnya di bidang edukasi dan hiburan. Keberadaannya bisa dijadikan objek penelitian dan
pendidikan, serta pariwisata.
 
Ancaman Terhadap Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati bisa terancam oleh kondisi alami maupun akibat kegiatan manusia, antara
lain:
1. Ancaman yang terjadi secara alami, yaitu:
2. Kepunahan biologis dapat terjadi jika spesies tidak mampu beradaptasi dengan kondisi
lingkungan
3. Bencana alam gunung berapi juga mampu menjadi sebuah ancaman bagi kelangsungan kehati
4. Ancaman yang terjadi akibat aktifitas manusia, yaitu:
5. Alih fungsi hutan
6. Intensifikasi lahan pertanian
7. Perburuan liar dan penebangan hutan secara liar
8. Perusakan hutan
9. Industrialisasi dan pencemaran lingkungan
10. Penemuan bibit tanaman baru yang menyebabkan bibit lokal atau bibit lama ditinggalkan
11. perburuan satwa
12. penangkapan hewan secara berlebihan
13. pembakaran atau penebangan hutan

2.4 Persebaran dan Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup

Biogeografi
Salah satu cabang geografi adalah “biogeografi” atau “geografi biologi”. Biogeografi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari sebaran secara spesial makhluk hidup pada saat yang lalu dan saat ini.
Untuk tujuan praktis sesuai dengan pembagian makhluk hidup menjadi tumbuhan dan hewan,
biogeografi pada umumnya dibagi atas “geografi tumbuhan” (fitogeografi) dan “geografi hewan”
(zoogeografi). Biogeografi merupakan cabang dari biologi yang mempelajari makhluk hidup dan
geografi, dalam penyebaran atau distribusi makhluk hidup di bagian bumi termasuk asal dan cara

19
penyebarannya. Penyebaran makhluk hidup dibedakan atas penyebaran hewan dan tumbuhan.
Pengetahuan biogeografi erat kaitannya dengan klimatologi dan paleontologi. Biogeografi adalah
cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan
waktu. Biogeografi yaitu bidang ilmu yang mempelajari dan berusaha untuk menjelaskan distribusi
organisme di permukaan bumi. Cabang keilmuan ini bertujuan untuk mengungkapkan mengenai
kehidupan suatu organisme dan apa yang mempengaruhinya. Studi tentang penyebaran spesies
menunjukkan bahwa spesies-spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar ke
berbagai daerah. Organisme tersebut mengadakan diferensiasi selanjutnya menjadi subspesies baru
dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Biogeografi berguna dalam mengetahui
dan menentukan faktor yang menyebabkan atau membatasi penyebaran suatu jenis makhluk hidup.
Faktor-faktor yang memungkinkan timbulnya varietas baru merupakan pengetahuan dasar untuk
memahami terjadinya species baru. Jika dua individu yang mempunyai varietas suatu species tertentu
menghuni dua tempat yang berbeda tidak memungkinkan dapat melakukan hubungan reproduksi,
mereka akan mengalami perubahan-perubahan dan akhirnya menjadi dua species yang berbeda,
misalnya, munculnya berbagai species burung Finch di kepulauan Galapagos, diperkirakan nenek
moyangnya berasal dari daratan Amerika.

Persebaran makhluk hidup


Studi mengenai penyebaran spesies makhluk hidup, menunjukan bahwa spesies-spesies yang
berasal dari satu tempat, selanjutnya menyebar ke tempat/ daerah lain , setelah itu mengalami
diferensiasi menjad subspesies baru dan spesies baru yang dapat hidup pada daerah tersebut.
Keanekaragaman hayati tidak tersebar merata, dimana daerah tropis memiliki keanekaragaman yang
lebih tinggi dan semakin jauh dari ekuator.

1) Persebaran Hewan
Persebaran Hewan di Dunia
Berdasarkan persamaan fauna (hewan) pada daerah tertentu , maka geografi hewan di duna ini
dikelompokan menjadi enam , yaitu:
a) Eropa dan Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, gurun Sahara sebelah utara disebut
peliartik. Hewan penghuninya, antara lain biso dan rusa rein.
b) Afrika dan Arab disebut Etiopian, hewan yang menghuni antara lain gajah afrika ,jerapah, dan
gorila.
c) Australia dan sekitarnya , disebut Australian. Hewan penghuninya adalah kanguru ,koala, dan
wombat.
d) India sampai Indonesia, disebut Oriental . Dihuni oleh hewan seperti harimau, gajah india, dan
kerbau.
e) Daerah Amerika Utara dan sekitarnya disebut Neartik. Hewan yang menghuni adalah bison,
rusa rein( Caribau)
f) Daerah Amerika Selatan disebut Neotropikal. Hewan yang menghuni yaitu tapir, monyet
howler.

Persebaran Hewan di Indonesia


a) Wilayah Indonesia barat (Oriental) Wilayah Indonesia bagian barat memiliki fauna oriental
(Asia) seperti kera,gajah, harimau,kerbau liar , babi hutan , dan rusa. Adapun ciri-ciri hewan
oriental, antara lain:
 Banyak spesies mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng , harimau, badak.
Mamalia berkantung jumlahnya sedikit,bahkan hampir tidak ada.
 Terdapat berbagai macam kera , misalnya bekantan , tarsius, orang utan.

20
 Terdapat hewan endemik, seperti badak bercula satu, binturung(Artictis binturong),
monyet(Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus),kukang (Nyeticibus coucang).
 Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung
yang endemik misalnya jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai
mengkilat(Myophoneus melurunus) , elang putih (Mycrohyerax latifrons).
Indonesia bagian barat wilayahnya meliputi :
1).Sumatra, dihuni oleh hewan-hewan khas seperti gajah, tapir,badakbercula
dua,harimau,siamang,dan orang utan.
2).Pulau Jawa, dihuni oleh banteng, harimau, dan badak bercula satu.
3).Kalimantan, dihuni oleh badak bercula dua, macan tutul,orang utan,beruang madu dan kera
berhidung panjang.

b) Wilayah Indonesia Timur (Australia) Indonesia bagian timur (Papua, maluku,Sulawesi,dan


Nusa Tenggara) dihuni oleh hewan/fauna tipe Australia,seperti burung berwarna mencolok
(kasuari,burung nuri, parkit, cendrawasih,merpati jambul) dan beberapa hewan berkantung
misalnya: kanguru,wallabi,dan kanguru pohon. Ciri-ciri hewan d Indonesia Timur adalah
mamalia berukuran kecil, banyak hewan berkantung, tidak dijumpai spesies kera,dan memiliki
berbagai jenis burung beragam warna. Papua memiliki 110 spesies mamalia termasuk 14
spesies mamalia berkantung ,misalnya kanguru(Dendrolagus ursinus dan Dendrolagus inustus),
kaskus (Spilocus maculatus),bandicot dan oposum. Di Papua juga terdapat 27 spesies hewan
pengerat(rodentia) dan 17 diantaranya merupakan spesies endemik. Koleksi burung terbanyak
dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia, kira-kira ada 320 jenis dan setengah
diantaranya merupakan spesies endemik. Burung cendrawasih yang terdapat di Papua dan
beberapa pulau di Maluku. Di Nusa Tenggara, khususnya di Pulau Komodo,Padar,dan Rinca
ditemui reptilia terbesar,yaitu komodo. Komodo adalah reptilia purba yang sampai saat ini
masih bertahan hidup.
c) Wilayah Indonesia Tengah (Peralihan) Alfred Russel Wallace, tahun 1856 datang ke Indonesia,
Wallace menemukan perbedaan yang mencolok fauna di beberapa daerah di Indonesia (Waktu
itu Hindia Belanda). Pada waktu berkunjung ke Bali dan Lombok, melihat perbedaan hewan di
kedua tempat tersebut. Di Bali, dijumpai banyak hewan yang mirip dengan hewan-hewan yang
ada di Asia(oriental) , sedangkan di Lombok hewannya mirip dengan Australia. Oleh karena
itu,kemudian Wallace membuat garis pemisah memanjang dari Selat Lombok ke utara
melewati Selat Makasar dan Filipina Selatan. Garis ini disebut garis Wallace. Indonesia dibagi
menjadi dua 141 zoogeografi dengan batas garis Wallace. Garis Wallace membelah Selat
Makasar menuju ke selatan hingga ke Selat Lombok, sehingga memisahkan wilayah oriental
(temasuk Sumatra,Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah Australia (Sulawesi,Irian,
Maluku,Nusa Tenggara Barat,dan Timur). Setelah Wallace, Weber (ahli zoologi Jerman) juga
mengadakan penelitian tentang penyebaran hewan d Indonesia. Weber melihat bahwa hewan-
hewan di daerah Sulawesi tidak dapat sepenuhnya dikelompokan menjadi hewan kelompok
Australia. Hewanhewan tersebut ada yang memiliki sfat-sifat seperti halnya hewan-hewn di
daerah oriental. Akhirnya Weber mengatkan bahwa fauna di Sulawesi merupakan fauna
peralihan,kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur Sulawesi
memanjang ke utara ke Kepulauan Aru. Pulau Sulawesi merupakan pulau pe,batas antara
wilayah oriental mencolok. Sulawesi dihuni oleh sebagian hewan Oriental dan sebagian hewan
Australia. Contohnya di Sulawesi terdapat oposum dari Australia , tetapi juga ada keraMacaca
dari Oriental. Hewan lainnya yang ada di Sulawesi adalah burung maleo,berbagai jenis kupu-
kupu, anoa, babi rusa , dan primata primitif Tarsius spectra.

21
2) Persebaran Tumbuhan
Berdasarkan kemampuan adaptasi tumbuhan, di Indonesia terdapat tiga bentuk vegetasi
utama,yaitu :
1).Vegetasi Dataran Rendah
Vegetasi ini merupakan bagian terbesar di daratan Indonesia. Daratan rendah meliputi
daerah yang memiliki ketinggian 0-700 m di atas permukaan air laut. Vegetasinya hutan
bakau,hutan rawa air tawar ,hutan tepi sungai ,hutan sagu dan hutan rawa gambut.
2). Vegetasi dataran Tinggi
Meliputi daerah pegunungan atau dataran tinggi, dengan ketinggian 700-1500 m di atas
permukaan air laut. Komunitas vegetasi yang berkembang antara lain tumbuhna paku-
pakuan,tumbuhan bunga,tumbuhan membelit,dan tumbuhan lumut.
3). Vegetasi Gunung atau Monsun
Vegetasi monsun adalah komunitas vegetasi yang terdapat di daerah hutan musim. Hutan ini
mempunyai pergantian antara musim hujan dan kemarau. Ciri khas vegetasinya adalah daun
tumbuhan rontok pada musim kemarau dan daunnya tumbuh pada musim hujan. Selain
vegetasi di atas, Indonesia memili dua bioma dunia, yaitu hutan hujan tropis dan bioma
savana. Bioma hutan hujan tropis ternyata mempunyai keanekaragaman flora/tumbuhan
sangat tinggi,yaitu flora Malesiana.Flora ini meliputi tumbuhan yang terdapat di Sumatra,
Kalimantan,dan lainnya. Tumbuhan yang terkenal khas Malesiana adalah Raflesia arnoldi,
hidup parasit melekat pada akar atau batang tumbuhan memanjat Tetrasigma. Penyebaran
raflessia meliputi Jawa, Kalimantan, Sumatra, Aceh, Bengkulu, dan Malaysia. Di hutan
tropis Indonesia, memiliki keanekaragaman hayati ± 300 kali lebih besar bila kita
bandingkan dengan hutan iklim sedang.

Persebaran Bioma di Dunia


a. Bioma Hutan Hujan, yang ada di sekitar khatulistiwa,adalah rumah bagi setidaknya separuh
spesies tumbuhan dan hewan dunia. Iklimnya hangat dan lembab sepanjang tahun.
b. Bioma Pegunungan. Suhu semakin dingin di daerah yang semakin tinggi. Habitat seperti hutan,
dataran berumput dan tanah berbatu ada di pegunungan. Puncak beberapa gunung tertutup es dan
salju sepanjang tahun. Hewan yang ada di habitat ini harus tahan dengan udara gunung yang
dingin dan menusuk.
c. Kutub. Kawasan Kutub ada di kedua ujung bumi, Arktik di utara dan Antartika di selatan. Suhu
beku, angin sedingin es, serta musim dingin yang panjang dan gelap menjadikan kawasan kutub
sebagai habitat tak ramah. Akibatnya,hanya sedikit hewan yang hidup di sana.
d. Hutan Konifer. Kawasan hutan konifer yang luas membentang di wilayah utara Amerika Utara,
Eropa, dan Asia. Pohon-pohonnya kebanyakan berdaun jarum,seperti pinus dan cemara.
Makanan dan perlindungan cukup tersedia bagi hewan yang hidup di sana.
e. Padang Rumput. Padang rumput meliputi lebih dari seperempat permukaan Bumi. Padang
rumput adalah dataran luas terbuka dengan curah hujan yang hanya cukup untuk menumbuhkan
rumput. Bioma ini menyediakan makanan bagi hewan,seperti antelop, zebra, bison, dan singa.
f. Hutan Gugur. Hutan gugur yang beriklim ramah dan lembab, banyak terdapat di bagian selatan
hutan konifer. Hutan gugur subtropis ditumbuhi oleh pepohonan berdaun lebar yang
menggugurkan daunnya pada musim gugur, seperti pohon oak,mapel, dan beech. Hutan ini
tampak tandus dan mati pada musim dingin. Namun, pada musim panas kaya akan kehidupan liar
seperti rusa, rubah dan burung.
g. Gurun. Gurun adalah tempat terkering di Bumi. Pasir,batu, dan kerikil banyak terdapat di sana.
Hanya hewan paling tangguh yang bisa bertahan hidup. Beberapa hewan mengembangkan
beragam cara adaptasi terhadap kondisi gurun.

22
h. Laut. Lebih dari dua pertiga permukaan Bumi tertutup laut. Kehidupan luar paling beragam
seperti ikan,spons, dan kerang-kerangan ada di sekitar terumbu karang di laut

Sejarah Perkembangan Manusia


Sejarah perkembangan manusia, dimula sejak ditemukannya fosil manusia (pramanusia). Manusia
merupakan makhluk yang sudah berjalan dengan dua kaki (bipedal). Perubahan dan perkembangan
tubuhnya dalam kurun waktu yang lama, menjadikannya ke bentuk manusia masa kini (masa
modern).
a. Asal manusia
Ada dua teori tentang asal dan penyebaran manusia di dunia:
-Teori pertama, menyatakan bahwa antara 100 ribu dan 200 ribu tahun yang lalu, manusia modern
(Homo sapiens) muncul dari Africka. Berkemang biak secara lambat menggantikan spesies
manusia yang sudah ada sebelumnya. Teori ini disebut “ Out of Africa”.’ Sejak lama para ilmuan
yakin bahwa Etiopia dan Tanzania merupakan asal tempat tinggal nenek moyang manusia modern.
Dengan adanya bukti DNA terbaru African Eve yang diperkirakan adalah nenek moyang manusia
berumur 150 ribu tahun lalu besar kemungkinan pernah hidup disana. Studi genetik menunjukan
bahwa manusia tertua berdasarkan DNA nya berasal dari Afrika Timur. Termasuk populasi tertua
seperti Sandawe, Burunge, Gorwwa, dan orang-orang Dattog yang hidup di Tanzania. Penemuan
para peneliti menjadi bukti bahwa terdapat variasi genetik yang tinggi atau terjadi keanekaragaman
genetik antara mitochondrial DNA dari individu berbeda dalam populasi tersebut. Mitochondrial
DNA tersebut diturunkan melalui garis keturunan Ibu. Menurut pakar genetika Dr. Spencer Wells,
Afrika Timur merupakan rumah asal manusia. Adapun menurut Profesor Ult Gullensten(pakar
biologi molekul- Universitas Uppsala Swedia), agar para saintis tidak gegabah mengklaim silsilah
DNA tertua berasal dari Afrika Timur. Tishkoff telah mngumpulkan 1.000 sampel mitochondria
DNA manusia Tanzania ternyata etnik Burunge dan Gorawwa bermigrasi dari Etiopia ke Tanzania
dalam kurun waktu 500 tahun terakhir. Sehingga menurut Tishkoff, Etiopia bisa jadi menjadi
wilayah manusia modern. Fosil tengkorak yang ditemukan di desa Herto, sekitar 170 km dari
Adddis Ababa- Etiopia tidak sama persis dengan tengkorak manusia yang hidup saat ini. Ukuran
meraka lebih besar, lebih panjang, dan tulang alisnya tebal. Hal ini menunjukan kalau mereka
manusia modern pertama yang hidup berdampingan dengan Neandertal. Neandertal adalah
manusia yang tinggal di gua lebih dari 144 130 ribu tahun lalu. Dengan demikian, Neandertal
berbeda dengan Edaltus yang hidup 160 ribu tahun lalu.

-Teori kedua menyatakan bahwa manusia modern muncul secara bersamaan di Afrika,Eropa, dan
Asia dari satu pendahulu Homo erectuss yang meninggalkan Afrika kurang lebuh 2 juta tahun
yang lalu.

b. Masa Kehidupan Manusia


1). Masa Berburu
Masa berburu merupakan masa pertaman dari hidup manusia bermasyarakat, yaitu sejak
manusia pertaman ada, dimana manusia hidup bebas tidak ada ikatan ,semuanya tersedia di
alam semesta dengan bebas dan di gua-gua. Dalam memenuhi kebutuhan seharihari , manusia
berburu, mencari ikan,mengambil buah-buahan, daundaunan di hutan.
2). Masa Berternak
Masa ini merupakan masa kedua , di mana manusia yang semula hidup dengan berburu,mencari
ikan, lama kelamaan manusia mengerti bahwa binatang yang diburu ada yang dapat dipeliharan

23
dan dapat berkembang biak. Dengancara memelihara/berternak ,maka tidak harus selalu
berburu,bila membutuhkan daging hewan. Masa ini disebut dengan masa berternak.
3). Masa Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam merupakan masa ketiga, dimana manusia menanan tanaman dari
biji/buah yang diambil dari hutan. Manusia mengetahui bahwa tanaman yang dimakan dan
diberikan pada hewan piaraan dapat dibudidayakan. Pada masa ini manusia mulai bertempat
tinggal dengan membuat rumah dari daun-daun ,kulit pohon, kulit binatang. Sejak masa ini
manusia memiliki peradaban dan akhirnya dapat membuat rumah dari kayu yang diambil dari
alam sekitarnya.
4). Masa Kerajinan
Setelah manusia berpengalaman pada masa ketiga, yatu berocok tanam,maka manusia
melakukan pengolahan tanah untuk ditanami. Akhirnya muncul dalam pikirannya untuk mebuat
alat pertanian,seperti cangkul, sabit, bajak, gergaji, pisau,dan lain-lain. Dengan munculnya
mebuat peralatan,maka disebut masa kerajinan.
5). Masa Industri
Masa industri merupakan masa kelima,dimana manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
memerlukan barang-barang dari hasil industri,baik dari industri kecil,menengah maupun besar.
6) Masa Komputer dan Telekomunikasi
Pada saat ini sudah masuk masa komputer dan informasi. Aplikasi teknologi informasi dan
komunikasi telah banyak dilakukan pada dunia bisnis, perusahan, perbankan, pendidikan,
kesehatan, pemerintahan, dan lainlain. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan
setiap pelaku usaha menerapkan teknologi informasi di lingkungan kerja masng-masing.

1. Proses Penyebaran
Dari Afrika Homo sapiens Edaltus berpencar ke Eropadan Asia, kemudian ke benua Amerika.
Disana komunitas tersebut berkembang dan bertambah. Edaltu berarti orang tua(bahasa Afar). Mereka
unik,yaitu memiliki kedekatan dengan manusia modern.

2. Faktor Penyebab
Penyebaran Bagi makhluk hidup yang hidup di darat, air merupakan faktor penghambat
penyebaran (water barrier). Sebaliknya, makhluk yang hidup di air,daratan merupakan faktor
penghambat penyebaran(land barrier). Sebagai gambaran Costarica di Amerika Tengah (daratn yang
sempit) 146 menjadi penghambat (filter/saringan) penyebaran makhluk daratan Amerika Utara dan
Amerika Selatan. Selat Panama merupakan filter (penghambat) bagi makhluk hidup di Samudra
Atlantik dan Pasifik. Sebaliknya,kepulauan dapat berfungsi sebaga jembatan penyebrangan antara
Eurasia dan Australia.
Tiga faktor,yatu air,daratan,dan kepulauan dapat menentukan variabilitass biografi. Tetapi kita
tidak boleh melupkan bahwa faktor variasi genetik hasil perkawinan dan mutasi genetik juga dapat
menentukan variabilitas.

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keanekaragaman (diversity) adalah ukuran integritas komunitas biologi dengan menghitung dan
mempertimbangkan jumlah populasi yang membentuk dengan kelimpahan relatifnya. Sedangkan,
Keanekaragaman makhluk hidup merupakan kekayaan alam yang meliputi hewan, tumbuhan,
mikroorganisme, dan semua gen yang terkandung di dalamnya, serta ekosistem yang dibangun.
Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan
sphere yang berarti lapisan. Biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup. Biosfer
adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan
kehidupan dan proses biotik berlangsung.
Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu
pengetahuan dan mengatur kehidupan sendiri. Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk
menjadi penguasa dunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam
inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan bumi. melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam
keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; lokasi lembah, gunung, gurun
pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi.
Evolusi merupakan perubahan secara bertahap dari semua makhluk hidup, terjadi secara perlahan
dan terus-menerus. Teori evolusi menyatakan berbagai makhluk hidup berasal dari nenek moyang
yang sama. Menurut teori ini, makhluk hidup mengalami proses perubahan dan menjadi berbeda satu
sama lain dalam jangka waktu yang sangat lama melalui perubahan sedikit demi sedikit secara
bertahap.
Keanekaragaman hayati merupakan varasi atau perbedaan bentuk-bentuk makhluk hidup,
meliputi perbedaan pada tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, materi genetik yang di kandungnya,
serta bentuk-bentuk ekosistem tempat hidup suatu makhluk hidup. Keanekaragaman hayati
menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup. Keanekaragaman dari makhluk hiudp dapat
terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tesktur, penampilan dan sifat.
Biogeografi merupakan cabang dari biologi yang mempelajari makhluk hidup dan geografi,
dalam penyebaran atau distribusi makhluk hidup di bagian bumi termasuk asal dan cara
penyebarannya. Penyebaran makhluk hidup dibedakan atas penyebaran hewan dan
tumbuhan.Pengetahuan biogeografi erat kaitannya dengan klimatologi dan paleontologi.
Sejarah perkembangan manusia, dimula sejak ditemukannya fosil manusia (pramanusia). Manusia
merupakan makhluk yang sudah berjalan dengan dua kaki (bipedal). Perubahan dan perkembangan
tubuhnya dalam kurun waktu yang lama, menjadikannya ke bentuk manusia masa kini (masa
modern).

25
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat mengenai materi Keanekaragaman Makhluk
Hidup dan Persebarannya, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Apabila ada kritik
dan saran yang ingin disampaikan, silahkan disampaikan kepada kami. Apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan, sekiranya mohon dimaafkan.

DAFTAR PUSTAKA

26

Anda mungkin juga menyukai