Anda di halaman 1dari 11

PENGAWETAN DAN KOLEKSI

(Laporan Praktikum Termitologi)

Dosen Pengampu: Nurul Yuliana, M.Si

Disusun Oleh: Kelompok 7


Dwi Al Fitri 1811060381
Felis Murni Rolistiana 1811060337
Fikri Fitrizon 1811060286
Mardiyanti 1811060474
Nisa Safitri 1811060059
Nuratika Sepriani 1811060131

LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
GENAP 2020/2021
DAFTAR ISI
PENGAWETAN DAN KOLEKSI

Dwi Al Fitri1, Felis Murni Rolistiana1, Fikri Fitrizon1, Mardiyanti1, Nisa Safitri1,
dan Nuratika Sepriani1
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keragaman makhluk hidup di muka bumi atau sering juga disebut
sebagai keanekaragaman hayati merupakan keragaman yang mencakup
kekayaan yang ada di bumi dengan segala jenisnya yang akhirnya akan
membentuk suatu ekosistem sebagai tempat hidup dari berbagai makhluk.
Mempelajari keanekaragaman hayati yang ada adalah salah satu hal penting
agar dapat mengetahui beragam makhluk hidup dan dapat memuji kebesaran
Allah SWT atas apa yang telah diciptakanNya. Kelangsungan hidup berbagai
jenis hayati akan berbeda dari setiap kelompok dan jenisnya, berbeda habitat,
cara hidup hingga makanannya.
Rayap merupakan serangga yang hidup bersosialisasi di dalam
sebuah koloni. Rayap termasuk salah satu makhluk hidup tertua di bumi,
keberadaan rayap diperkirakan sudah ada sejak 100 hingga 220 juta tahun
yang lalu. Keadaan ini menjadikan rayap sebagai salah satu makhluk hidup
generasi pertama sebagai penghuni bumi. Keragaman spesies rayap cukup
banyak yanag telah diketahui hingga saat ini, telah tercatat 2500 spesies
berhasil diidentifikasi. Rayap telah berhasil dikelompokkan ke dalam tujuh
Famili, dengan 15 subFamili, dan 200 genus yang tersebar di seluruh
dunia.Rayap dikelompokkan ke dalam Ordo Isoptera yang hidupnya berada
dalam koloni, dan memiliki pembagian kasta dalam setaip koloninya. Dalam
satu koloni rayap terdiri atas tiga kasta dengan pembagian tugas yang sudah
jelas.Rayap merupakan salah satu bagian terpenting dalam daur nutrisi yang
terjadi di alam, Rayap berperan sebagai dekomposer serasah tanaman dan juga
kayu yang telah mati. Masyarakat umumnya masih beranggapan bahwa rayap
adalah serangga yang merugikan dan mengganggu kehidupan manusia.
Anggapan ini disebabkan oleh aktifitas rayap yang merusak properti rumah
tangga dan menimbulkan kerugian secara ekonomi.
Koleksi hewan bahan uji merupakan salah satu hal penting bagi
suatu instansi penelitian ataupun instansi pendidikan. Penelitian dan
pendidikan sains sering dilakukan dengan melibatkan hewan sebagai bahan
percobaan. Dunia sains dan pendidikan sangat memerlukan bahan uji dalam
mewujudkan penelitianpenelitian. Penelitian dan pendidikan dilakukan dengan
menggunakan hewan yang diternak khusus maupun hewan yang diperoleh
dari alam sekitar sebagai bahan ujicoba. Negara maju biasanya menjadikan
mutu hewan yang baik sebagai salah satu syarat utama dalam mendapatkan
hasil yang baik pula. Koleksi hewan percobaan biasanya didapatkan dari alam
dengan merawat dan memberikan keadaan yang sesuai dengan kondisi
sebenarnya di alam. Koleksi dilakukan untuk mempermudah pembelajaran
pendidikan dan mengefektifkan penelitian karena tersedianya sumber
pendidikan dan penelitian. Dengan adanya koleksi hewan akan membuat
proses penelitian lebih efektif karna tersedianya bahan penelitian.

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum menganai
pengawetan dan koleksi adalah Mahasiswa dapat mmelakukan pengawetan
dan mengkoleksi rayap yang ada di lingkungannya
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III
METODE KERJA

Telah dilaksanakan praktikum termitologi dengan tema pengawetan


dan koleksi pada tanggal 9 juni 2021 bertempat di ……….. . dengan metode
kerja sebagai berikut

3.1. Alat
Adapaun alat yang dibutuhkan pada praktikum ini dalah sebagai
berikut: alat pengambilan sampel pisau, golok, kantong pelastik, alat
pengawetan sampel rayap botol sampel, kuas, alat tulis, kertas label, selotip,
masker, cawan petri/ penggantinya, dan aspirator/ penggantinya.
3.2. Bahan
Adapun bahan yang diperlukan pada praktikum ini adalah rayap dari
3 kasta yang berbeda yaitu pekerja, prajurit dan reproduktif (ratu) dan alkohol
70%.
3.3. Prosedur Kerja
Metode pengambilan sampel rayap yang akan diawetkan dan
dikoleksi menguunakan metode direct sampling, dimana rayap ditangkap
secara langsung disekitar tempat kelompok praktikum. Pengawetan rayap
dilakukan dengan dengan prinsip pengawetan specimen secara basah yaitu
dengan menggunkan alkohol 70% (herbarium basah). Aapun prosedur
pembuatan awetan basah specimen rayap sebagai berikut:
1. Membersihkan sampel rayap yang akan diawetkan dengan bantuan kuas
dari kotoran berupa tanah atau serasah yang menempel pada tubuh rayap.
2. Mengeringkan tubuh rayap dengan bantuan tissue, pastikan tubuh rayap
benar-benar kering dan bebas dari sisa air sebelum diawetkan.
3. Menyiapakn botol sampel specimen dengan mengisi sepetertiga dari
volume totola botol dengan alkohol 70 % , alkohol terebut tidak perlu
diencerkan.
4. Memasukkan sampel rayap kedalm botol specimen yang telah disiapkan
dan pastikan botol ditutup dengan rapat dan tidak bocor.
5. Memberikan etiket atau label pada botol specimen meliputi jenis atau
kasta rayap, klasifikasi rayap yang diawetkan dan keterangkan tempat dan
waktu specimen tersebut ditemukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. hasil
4.2. pembahsan
BAB V
PENUTUP

5.1. kseimpulan
5.2. saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai