RUU Pertembakauan yang direncanakan masuk pada Prolegnas Prioritas pada tahun
2015 dikabarkan membawa dukungan financial bagi petani, RUU ini diusulkan oleh F-
Nasdem, FPAN, F-PDIP,F-PG. Pada tahun 2012, RUU ini sudah menuai kontroversi karena
tidak memiliki undangundang perlindungan kesehatan, masuk Prolegnas pada tahun 2013,
RUU tersebut masuk ke Prolegnas pada tahun 2014, padahal masih memiliki tanda bintang
serta menuai banyak penolakan.
berikut adalah beberapa pasal yang menjadi kontroversi pada RUU Pertembakauan.
Berdasarkan draf ketiga RUU Pertembakauan per 12 Februari 2016, beberapa pasal yang
berkaitan dengan poin-poin tersebut di antaranya:
- Pasal 3
- Pasal 10
- Pasal 15
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyediakan prasarana pertanian dan sarana
produksi pertanian yang diperlukan oleh petani tembakau.
- Pasal 37
Pemerintah menetapkan: harga Produk Tembakau; Cukai Produk Tembakau; dan tarif bea
masuk Tembakau impor.
Penetapan harga dan Cukai Produk Tembakau berupa Kretek sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32 ayat (3) yang diproduksi industri kecil ditentukan lebih rendah dari hasil produksi
industri menengah dan industri besar.
Penetapan harga dan Cukai Produk Tembakau impor dan hasil olahan tembakau impor
ditentukan paling sedikit 3 (tiga) kali lebih besar dibanding harga dan Cukai Produk
Tembakau dalam negeri.
Penetapan tarif bea masuk tembakau impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
ditentukan paling sedikit 60% (enam puluh persen).
- Pasal 44
Pelaku Usaha dapat melakukan Iklan dan Promosi melalui media cetak, media elektronik,
media luar ruang, media online dalam jumlah terbatas dan waktu tertentu.
- Pasal 50
Pengelola tempat kerja dan tempat umum wajib menyediakan tempat khusus untuk
mengkonsumsi Produk Tembakau.