DAN PENGANGKATAN PLT/ PLH SISTEMATIKA BAB ISI / CONTENT I Ketentuan Umum 1 Pasal (Pasal 1)
II Maksud dan Tujuan 1 Pasal (Pasal 2)
III Mekanisme Penunjukan dan 24 Pasal (Pasal 3 s.d 27)
Pengangkatan Plt dan Plh IV Pengangkatan Plt Sebagai 1 Pasal (Pasal 28) Pejabat Definitif V Ketentuan Peralihan 1Pasal (Pasal 29)
VI Ketentuan Lain-lain 2 Pasal (Pasal 30 s.d 31)
VII Ketentuan Penutup 2 Pasal (Pasal 32 s.d 33)
• pejabat definitif berhalangan tetap • pensiun, meninggal dunia, perpindahan, diberhentikan dalam jabatan, CLTN, atau tugas
Plt kedinasan di dalam maupun di luar negeri yang
melebihi 6 (enam) bulan
• pejabat definitif berhalangan sementara
• cuti tahunan, cuti besar, cuti bersalin, cuti karena alasan penting, cuti sakit, dan tugas kedinasan di dalam maupun luar negeri yang tidak melebihi Plh 6 (enam) bulan PERSYARATAN Memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan jabatan
Nilai Penilaian Prestasi Kerja selama 2 (dua)
tahun terakhir Baik
tidak dalam keadaan menjalani hukuman
disiplin atau tidak dalam proses pemeriksaan penjatuhan hukuman disiplin berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan Plt PEJABAT YANG PEJABAT DEFINITIF PEJABAT YANG DITUNJUK & BERWENANG YANG DIANGKAT MENUNJUK DAN BERHALANGAN MENGANGKAT Menteri Perhubungan eselon I eselon I lainnya atau eselon II di lingkungannya eselon I eselon II (termasuk eselon II lain di lingkungannya atau Kepala UPT) eselon III lain di lingkungannya eselon II eselon III eselon III lain di lingkungannya atau eselon IV lain di lingkungannya
Sekretaris Direktorat eselon III eselon III lain di lingkungannya atau
Jenderal/ Sekretaris Badan (Kepala UPT) eselon IV lain di lingkungannya
eselon III eselon IV eselon IV lain di lingkungannya
atau eselon V lain di lingkungannya atau Pelaksana atau Jabatan Fungsional
eselon IV eselon V eselon V lain di lingkungannya
atau Pelaksana atau Jabatan Fungsional Plh (1 – 6 Hari Kerja) PEJABAT YANG PEJABAT DEFINITIF PEJABAT YANG DITUNJUK & BERWENANG YANG DIANGKAT MENUNJUK DAN BERHALANGAN MENGANGKAT eselon I eselon I eselon I lainnya atau eselon II di lingkungannya eselon II eselon II eselon II lain di lingkungannya atau eselon III lain di lingkungannya eselon III eselon III eselon III lain di lingkungannya atau eselon IV lain di lingkungannya
eselon IV eselon IV eselon IV lain di lingkungannya
atau eselon V lain di lingkungannya atau Pelaksana atau Jabatan Fungsional
eselon V eselon V eselon V lain di lingkungannya
atau Pelaksana atau Jabatan Fungsional Plh (7 Hari Kerja – 6 bulan) PEJABAT YANG PEJABAT DEFINITIF PEJABAT YANG DITUNJUK & BERWENANG YANG DIANGKAT MENUNJUK DAN BERHALANGAN MENGANGKAT Menteri Perhubungan eselon I eselon I lainnya atau eselon II di lingkungannya eselon I eselon II (termasuk eselon II lain di lingkungannya atau Kepala UPT) eselon III lain di lingkungannya eselon II eselon III eselon III lain di lingkungannya atau eselon IV lain di lingkungannya
Sekretaris Direktorat eselon III eselon III lain di lingkungannya atau
Jenderal/ Sekretaris Badan (Kepala UPT) eselon IV lain di lingkungannya
eselon III eselon IV eselon IV lain di lingkungannya
atau eselon V lain di lingkungannya atau Pelaksana atau Jabatan Fungsional
eselon IV eselon V eselon V lain di lingkungannya
atau Pelaksana atau Jabatan Fungsional TATA CARA PENGUSULAN (PLT & PLH 7 HARI – 6 BULAN) PEJABAT YANG PEJABAT BERWENANG DEFINITIF YANG PEJABAT PENGUSUL MENUNJUK & BERHALANGAN MENGANGKAT eselon I Sekretaris Inspektorat Jenderal/ Kepala Biro Kepegawaian Menteri dan Organisasi/ Sekretaris Direktorat Jenderal/ Sekretaris Perhubungan Badan melalui Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi eselon II (termasuk Sekretaris Inspektorat Jenderal/ Kepala Biro Kepegawaian eselon I Kepala UPT) dan Organisasi/ Sekretaris Direktorat Jenderal/ Sekretaris Badan dengan tembusan Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi eselon III Kepala unit organisasi yang menangani bidang eselon II kepegawaian dan/ atau ketatausahaan eselon III Kepala unit organisasi yang menangani bidang Sekretaris (Kepala UPT) kepegawaian dan/ atau ketatausahaan di Sekretariat Direktorat Direktorat/ Sekretariat Badan Jenderal/ Sekretaris Badan eselon IV Kepala unit organisasi yang menangani bidang eselon III kepegawaian dan/ atau ketatausahaan di lingkup unit kerjanya eselon V eselon IV MASA TUGAS PLT
• paling lama 12 (dua belas) bulan
• dapat diperpanjang 1 (satu) kali CALON KETUA KOMISI III • Bp. SYAFEK (BPSDM) - • Bp. ARIF (MAHPEL) - KETUA • Bp. EKO (HUBDAT) - • Bp. FIRMAN (ITJEN) - • Ibu DWI (BPSDM) - SEKRETARIS • Bp. JEFRI (HUBUD) - • Bp. LOVERIYANTO (HUBLA) - KOMISI IIII MATERI : RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN FASILITATOR : RETNO DEWAYANI, SH, MT (SETJEN) KETUA : YUNIHARTO BASUKI ARIF (MAHPEL) SEKRETARIS : DWI YANTI M. (BPSDM) TIM PERUMUS : 1. SYAFEK JAMHARI (BPSDM) 2. EKO (DITJEN HUBDAT) 3. R.MOCHAMMAD FIRMAN MUTTAQIEN (ITJEN) 4. JAFRIADI (DITJEN HUBUD) 5. LOVERIYANTO (DITJEN HUBLA)
ANGGOTA : 137 (SERATUS TIGA PULUH TUJUH) ORANG WAKIL
DARI UNIT KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PEMBAHASAN
TELAH DILAKUKAN PENCERMATAN
DAN PEMBAHASAN SETIAP PASAL YANG TERDIRI DARI 33 PASAL BERIKUT LAMPIRANNYA DAN MENGHASILKAN BEBERAPA MASUKAN REKOMENDASI, SARAN DAN MASUKAN RPM TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1. Adanya penyesuaian judul semula Tata Cara Penunjukan dan Pengangkatan Pelaksana Tugas dan Pelaksana Harian di Lingkungan Kementerian Perhubungan menjadi Tata Cara Penunjukan dan Pengangkatan Pelaksana Harian dan Pelaksana Tugas di Lingkungan Kementerian Perhubungan 2. Substansi dan Redaksional pasal menyesuaikan dengan perubahan judul: 3. Pada pasal 7 dan 21 huruf c terkait surat keterangan bermaterai akan ditinjau kembali. 4. Pasal 15 dan 27 berakhirnya masa tugas sebagai Pelaksana Harian/Tugas butir d diberhentikan sebagai PNS akan dirujuk ke PP 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN REKOMENDASI, SARAN DAN MASUKAN RPM TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 5. Pasal 18 angka 1) pada butir a,b,c,d dan e akan dihilangkan karena tidak sesuai dengan UU 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan pada Bagian Kedua Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan ayat (2) yang menyebutkan bahwa Apabila Pejabat Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhalangan menjalankan tugasnya, maka Atasan Pejabat yang bersangkutan dapat menunjuk Pejabat Pemerintahan yang memenuhi persyaratan untuk bertindak sebagai Pelaksana Harian atau Pelaksana Tugas 6. BAB VI Ketentuan Lain-Lain, Pasal 30 disempurnakan menjadi Penunjukan dan pengangkatan Pelaksana Harian atau Pelaksana Tugas pada organisasi yang menerapkan pola deeselonisasi/Pengelolaan Keuangan BLU dilaksanakan sesuai dengan ketentuan di atas dengan mempertimbangkan penyetaraan tingkat jabatan akan dicermati kembali TERIMA KASIH