Anda di halaman 1dari 11

PENINGGALAN MASA MENGUMPULKAN MAKANAN (FOOD GATHERING)

1. Kapak perimbas (chopper)

Kapak Perimbas
Sumber: www.pinterest.com

Berfungsi untuk menebang kayu, memahat tulang dan sebagai senjata.

Kapak perimbas banyak ditemukan di Pacitan provinsi Jawa Timur, sehingga oleh Von Koenigswald
disebut alat dari kebudayan pacitan.

Selain itu juga ditemukan di fuatcepat Gombong provinsi Jawa Tengah, Sukabumi provinsi Jawa
Barat, lahat provinsi Sumatra selatan dan Goa Choukoutieen di Beijing.
2. Alat serpih

Alat Serpih
Sumber: smart-pustaka.blogspot.com

Alat-alat kecil yang terbuat dari batu chalcedon.

Berfungsi untuk menguliti hewan buruan, mengiris daging buruan, memotong umbi-umbian / buah-
buahan, dan berburu.

Tradisi serpih-bilah ini terutama berlangsung di kehidupan gua yang ada di Sulawesi Seltan,
Sulawesi Tenggara dan pulau-pulau Nusa Tenggara Timur.

Perkembangan tradisi serpih-bilah berbentuk mata panah bersayap atau bergerigi dan serpih-bilah
yang khusus dibuat dari fuatcepat batu obsidian.

3. Batu kecil indah (flakes)

Flakes
Sumber: archive.kaskus.co.id
Alat-alat serpih terbuat dari pecahan-pecahan batu kecil (microlith),

Terbuat dari batu kalsedon dan onsidian.

Berfungsi sebagai alat penusuk, pemotong daging, dan pisau,

Alat-alat serpih banyak ditemukan di daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.

Sering disebut sebagai hasil Kebudayaan Ngandong.

4. Alat dari tulang

Alat dari tulang


Sumber: www.emaze.com

Sifat tulang yang lebih keras dari pada kayu namun lebih lunak dari pada batu.

Perkakas tulang dan tanduk hewan banyak ditemukan di daerah Ngandong, dekat Ngawi, Jawa
Timur, sehingga disebut sebagai hasil kebudayaan ngandong.

Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi.

Berfungsi sebagai alat untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga
biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.

Penyebarannya adalah di Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi
Selatan, Bali dan Nusa Tenggara Timur.

Alat-alat dari tulang dan tanduk dibuat copypaste dan digunakan oleh jenis manusia purba Homo
Soloensis dan Homo Wajakensis.
5. Kapak genggam

Kapak genggam
Sumber: blog.gemafia.co.id

Terbuat dari fuatcepat batu yang mirip dengan kapak tetapi tidak mempunyai tangkai dan
digunakan dengan menggenggam.

Salah satu sisi batu sampai menajam sedangkan sisi yang satunya dibiarkan apa adanya sebagai
tempat menggenggam.
Berfungsi untuk menumbuk, membuat serat dari pepohonan, dan berburu binatang.

Kapak genggam banyak ditemukan di wilayah Pacitan Jawa Timur, sehingga diseut sebagai hasil
kebudayaan Pacitan.

Persebaran kapak genggam ada di Sumatra Selatan, Lampung, Bali, Flores, Pacitan, Sukabumi, dan
Bengkulu
6. Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger
Sumber: acehplanet.com

Kjokkenmoddinger adalah sampah sampah dapur atau tumpukan kerang pada masa mesolitikum yang
ditemukan di sepanjang pantai timur Pulau Sumatra seperti di Aceh Tamiang.

7. Lukisan di dinding goa

Lukisan di dinding goa


Sumber: pontidesigns.info

Lukisan di beberapa dinding gua di Maros, Pangkep, Sulawesi Selatan ) berupa cap tangan, perahu dan
garis-garis abstak serta beberapa binatang endemik Sulawesi diantaranya seperti anoa, burung dan
babirusa itu ternyata setelah diteliti umur pembuatannya mencapai 35.000 39.900 tahun yang lalu (tyl)
yaitu fuatcepat pada masa periode Pleistosin (Pleistocene).

PENINGGALAN MASA BERCOCOK TANAM (FOOD PRODUCTING)

1. Kapak lonjong

Kapak lonjong
Sumber: t-indonesia.blogspot.com
Kapak ini mempunyai penampang yang berbentuk lonjong yang terbuat dari batu kali,

Ujungnya agak lancip sehingga dapat di pasang tangkai.

Ukuran yang dimiliki kapak lonjong yang besar lazim disebut dengan Walzenbeil dan yang kecil
disebut dengan Kleinbeil.

Berfungsi sebagai lambang kebesaran, alat upacara, alat tukar dan jimat.

Di Indonesia kapak ini ditemukan di blog fuatcepat, pulau sulawesi, pulau flores, pulau maluku,
sangihe talaud, kepulauan tanimbar dan palinga banyak ditemuka di wilayah pulau papua.

Kebudayaan kapak lonjong dikenal juga dengan Neolitikum Papua yang dibawa oleh bangsa proto
melayu gelomang pertama.

2. Kapak persegi (beliung persegi)

Beliung persegi
Sumber: sejarahbudayanusantara.weebly.com

Kapak ini terbuat dari fuatcepat bahan dasar batu api yang sudah dibuat dengan halus serta di
asah.

Peninggalan zama neolitikum (zaman batu muda)

Diperkirakan masuk ke wilayah indonesia lewat jalur barat dari yunan ke semenanjung malaka
(gelombang ke dua jalur barat)

Berfungsi sebagai lambang kebesaran, alat upacara, alat tukar dan jimat.

Kapak persegi banyak di temukan di pulau jawa, pulau sumatra, pulau kalimantan dan di pulau
nusa tenggara.

3. Alat-alat obsidian

Alat-alat obsidian
Sumber: www.andyyahya.com

Terbuat dari batu obsidian yang diruncingkan


Berfungsi sebagai alat berburu dan sebagai senjata

Banyak ditemukan di sekitar Danau Leles - Garut Jawa Barat

4. Mata panah

Mata panah
Sumber: www.wacananusantara.org

Terbuat dari batu, tulang atau kayu yang diruncingkan.

Digunakan sebagai alat berburu dan menangkap ikan; untuk menangkap ikan mata panahnya
dibuat bergerigi dan terbuat dari tulang,

Mata panah untuk menangkap ikan ini banyak ditemukan di dalam goa-goa di pinggir sungai.

banyak terdapat di Sulawesi Selatan, Flores, Maluku, dan Papua.

PENINGGALAN MASA PERUNDAGIAN (ZAMAN LOGAM)

1. Nekara

Nekara
rbentuk sepertSumber: ifanjayadi1980.wordpress.com

gendang perunggu bei dandang berpinggang pada bagian tengahnya dengan selaput suara berupa
logam atau perunggu

berasal dari Dongsong, Vietnam Utara yang dibawa oleh bangsa deutro melayu

banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Pulau Rote, Pulau Selayar, dan Kepulauan Kei.

berfungsi untuk memenuhi kebutuhan alat dalam upacara ritual seperti pengiring upacara
kematian, upacara memanggil hujan, dan sebagai genderang perang

2. Moko
Moko
Sumber: www.alorkab.go.id

benda kebudayaan dari perunggu yang bentuknya seperti dandang yang terlungkup semacam
nekara dalam ukuran yang lebih kecil dan ramping

banyak ditemukan di fuat cepat Pulau Alor dan Manggarai (pulau Flores)

berfungsi sebagai alat tukar, pendamping dalam kubur, mas kawin, dan perlengkapan upacara
kebesaran

selain itu juga digunakan sebagai benda pusaka dari seorang kepala suku, dan biasanya di wariskan
kepada anak laki-lakinya

3. Arca perunggu

Arca perunggu
Sumber: www.sridianti.com

patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media keagamaan

berfungsi sebagai sarana dalam memuja roh nenek moyang dan media seni rupa

bentuknya beranekaragam seperti manusia, hewan, atau tumbuhan

Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian atasnya

fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil
arca perunggu fuat cepat yang kecil dipergunakan sebagai liontin/bandul kalung.

daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel) dan
Limbangan (Bogor)

4. Kapak perunggu / kapak sepatu / kapak corong

Kapak corong
Sumber: nurulpiano.wordpress.com
bentuknya corong mirip fuat cepat sepatu, sehingga kapak corong juga di sebut kapak sepatu.

berfungsi sebagai alat upacara atau tanda kebesaran dari kepala suku dan para pemimpin
masyarakat

banyak ditemukan di Sulawesi Selatan (pulau Selayar), Sulawesi Tengah, Sumatra Selatan, Jawa,
dan Papua (Danau Sentani)

5. Candrasa

Candrasa dijual di oxl.co.id


Sumber: olx.co.id

semacam kapak corong yang berukuran lebih panjang

teksturnya sangat halus buatannya ini menunjukan tingginya kemampuan membuat benda-benda
dengan bahan dasar perunggu dengan detail yang lebih halus

berfungsi Sebagai alat perlengkapan upacara keagamaan dan tanda kebesaran

ditemukan di Jogjakarta dan Pulau Rote


6. Bejana perunggu

Bejana perunggu
Sumber: www.kotasubang.com

bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng atau seperti gitar Spanyol

mempunyai hiasan fuat cepat yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometri dan
pilin-pilin yang mirip huruf J

berfungsi sebagai hiasan dan wadah tempat menyimapn barang-barang dan barang berharga

ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera), Subang dan Madura.

7. Perhiasan logam
Perhiasan logam
Sumber: safiraa.weebly.com

memiliki beragam bentuknya yaitu seperti fuat cepat kalung, gelang tangan dan kaki, bandul
kalung dan cincin.

terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari lingkaran jari anak-anak. untuk
itu para ahli menduga fungsinya sebagai alat tukar (mata uang).

daerah penemuan perhiasan perunggu di Indonesia adalah Bogor, Malang dan Bali.

PENINGGALAN MASA BATU BESAR (ZAMAN MEGALITHIKUM)

1. Menhir

Menhir di Toraja, Sulawesi Selatan


Sumber: diasporaiqbal.blogspot.com

batu besar yang didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah, namun pada
beberapa tradisi juga ada yang diletakkan terlentang di tanah seperti yang ditemukan di Playen,
Gunung Kidul

menhir yang memiliki pahatan pada permukaannya sehingga fuat cepat membentuk figur tertentu
atau menampilkan pola-pola hiasan disebut sebagai menhir arca(statue menhir)

berfungsi sebagai sarana memuja roh nenek moyang

lokasi penemuan menhir tercatat di Eropa, Timur Tengah, Afrika Barat, India, Korea, serta Nusantara
(Sumatra Barat, Gunung Kidul, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Kalimantan)
2. Sarkofagus
Sarkofagus
Sumber: sejarahbudayanusantara.weebly.com

berbentuk lesung atau palung dengan tutup di atasnya atau semacam bathtub

berfungsi sebagai keranda dari batu besar untuk menaruh jenazah

terdapat di Mesir, Tapanuli, Sumba, Minahasa (dikenal sebagai waruga), serta di Jawa Timur

3. Dolmen

Dolmen di Watu Laba, Sumbawa


Sumber: ilmubermangfaat.blogspot.com

meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang.

di bawah dolmen biasanya sering ditemukan kubur batu.

berfungsi sebagai sarana ritual yang berhubungan dengan kepercayaan dan pemujaan

dolmen juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan mayat sangat mungkin sekali
dikhususkan hanya untuk menyimpan jasad para pemimpin dan orang-orang penting yang
dihormati dalam masyarakat.

ditemukan di Nanding, Tanjungara, Pajarbulan (di sini dolmen ditemukan bersama-sama dengan
lesung batu), Gunungmegang, Tanjungsakti, Pagerdewa, Lampung Barat, Sumba, dan Sumbawa.

Dolmen juga banyak ditemukan di beberapa wilayah di luar Indonesia seperti di wilayah Eropa
misalnya di Irlandia, Belanda, Portugal, Prancis, Jerman, Rusia, Denmark, di Sekitar laut Baltik dan
Laut utara. Di kawasan Timur Tengah Dolmen ditemukan di Isrel, Jordan, dan Siria. Sedangkan di
Afrika,Dolmen ditemukan di wilayah Somalia utara, Tunisia, juga di temukan di Algeria. Dan untuk
Kawasan Asia, Dolmen banyak ditemukan di Semenanjung Korea, India dan beberapa negara di
kawasan Asia lainnya

4. Peti kubur batu


Peti kubur batu yang ditemukan di Cipari, Kuningan
Sumber: www.antaranews.com

peti mayat yang dibentuk dari enam papan batu, terdiri dari dua sisi panjang, dua sisi lebar, sebuah
lantai, dan sebuah penutup.

memilik kesamaan dengan bilik kubur batu karena sama-sama terbuat dari lempengan batu (slab
stone).

rangka manusia diletakkan dalam posisi membujur, terlipat menghadap ke atas atau ke satu sisi.

ditemukan di fuat cepat Lahat, Gunung Kidul, Kuningan, Lampung, Tuban, dan Bojonegoro

5. Waruga

Komplek waruga di Minahasa


Sumber: dahriiskandar.blogspot.com

wadah kubur yang berbentuk trapesium, terdiri dari wadah dan tutupnya

tutupnya dapat berbentuk segitiga, persegi, trapesium, atau kerucut

memiliki fuat cepat hiasan berupa ukiran dengan pola geoometris, manusia, flora, dan fauna

berfungsi sebagai tempat mengubur jenazah manusia dengan posisi joongkok atau duduk

banyak ditemukan di Minahasa, Sulawesi Utara


6. Punden berundak

Punden berundak di Lampung Selatan


Sumber: versesofuniverse.blogspot.com

punden berundak merupakan pengubahan bentang-lahan atau undak-undakan yang memotong


lereng bukit, seperti tangga raksasa.
bahan utamanya tanah, bahan pembantunya batu; menghadap ke anak tangga tegak, lorong,
melapisi jalan setapak, tangga, dan monolit tegak

Punden Berundak pada zaman megalitik selalu bertingkat tiga yang mempunyai makna tersendiri.
Tingkat pertama melambangkan kehidupan saat masih dikandungan ibu, tingkat kedua
melambangkan kehidupan didunia dan tingkat ketiga melambangkan kehidupan setelah meninggal

berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap fuat cepat roh nenek moyang

merupakan konsep dasar pembuatan candi dan piramida


7. Arca batu

Arca batu ibu menyusui anaknya


Sumber: http://www.mongabay.co.id/

ukiran yang terbuat dari batu besar berbentuk binatang atau manusia fuat cepat

melambangkan kehidupan yang harmonis dengan alam, nenek moyang dan menjadi pujaan.

banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah (Palembang), Lahat (Sumatra Selatan), Bengkulu,
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lembah Bada (Sulawesi Tengah)

Sumber:
semua dari google.co.id

Anda mungkin juga menyukai