PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan
kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal. Anemia bukan merupakan penyakit,
melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh.
Secara fisiologis, anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk
mengangkut oksigen ke jaringan.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan Anemia. Tujuan penyajian makalah ini adalah sebagai bagian dari
metode pembelajaran di STIKes WIRA MEDIKA PPNI Bali dan untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai imun hematologi. Pemahaman dan pendalaman yang lebih baik akan
membantu dalam menambah wawasan mengenai gangguan imun hematologi.
B. PERMASALAHAN
Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan Anemia?
D. METODE
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kepustakaan dan media
kepustakaan lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Etiologi
Anemia dapat dibedakan menurut mekanisme kelainan pembentukan, kerusakan
atau kehilangan sel-sel darah merah serta penyebabnya. Penyebab anemia antara lain
sebagai berikut:
a. Anemia pasca perdarahan : akibat perdarahan massif seperti kecelakaan, operasi
dan persalinan dengan perdarahan atau perdarahan menahun: cacingan.
b. Anemia defisiensi: kekurangan bahan baku pembuat sel darah. Bisa karena
intake kurang, absorbsi kurang, sintesis kurang, keperluan yang bertambah.
c. Anemia hemolitik: terjadi penghancuran eritrosit yang berlebihan. Karena faktor
intrasel: talasemia, hemoglobinopatie,dll. Sedang factor ekstrasel: intoksikasi,
infeksi malaria, reaksi hemolitik transfusi darah.
d. Anemia aplastik disebabkan terhentinya pembuatan sel darah oleh sumsum
tulang (kerusakan sumsum tulang).
1) Kelelahan
2) Penurunan energy
3) Kelemahan
4) Sesak nafas
5) Palpitasi (Raa jantung balap atau pemukulan tidak teratur)
6) Tampak pucat
b. Anemia Berat
1) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket dan berbau
busuk, berwarna merah marun, atau tampak berdarah jika anemia karena
kehilangan darah melalui saluran pencernaan.
6) Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah
merah
7) Murmur jantung
9) Nyeri dada
10) Pusing atau kepala terasa ringan (terutama ketika berdiri atau dengan
tenaga)
16) Pingsan
a. Sembelit
b. Daya konsentrasi rendah
c. Kesemutan
d. Rambut rontok
e. Malaise (rasa umum tidak sehat), dan
4. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum
tulangdapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, atau
akibat penyebab yang tidak (HB)
Anemia diketahui. Sel darah merah dapat menghilang melalui
perdarahan atau hemolisis. Lisis sel darah merah terjadi dalam sel fagosistik atau
dalam sistem retikulo endothelial, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil
sampingan dari hasil proses tersebut, bilirubin yang terbentuk dalam fagosit akan
memasuki aliran darah. Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam
sirkulasi, maka hemoglobin akan muncul dalam plasma. Apabila konsentrasi
Resiko
plasmanya melebihi kapasitas hemoglobin plasma, Infeksi
hemoglobin akan berdifusi dalam
glomerulus ginjal dank e dalam urin.
Pada dasarnya gejala anemia timbul karena dua hal berikut ini.
1. Anoksia organ target karena berkurangnya jumlah oksigen yang dapat dibawa
oleh darah ke jaringan.
2. Mekanisme kompensasi tubuh terhadap anemia.
Intoleransi Aktivitas
5. Pathway
Kekurangan
Ketidakefektifan Perfusinutrisi
Jaringan Perifer Perdarahan hemolisis (destruksi sel darah merah)
Ketidakseimbangan Nutrisi
SISTEMKurang
IMUN dari Kebutuhan
HEMATOLOGI 4 Tubuh
Resistensi aliran darah perifer Pertahanan sekunder tidak adekuat
Penurunan transport O2
anoreksia
6. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan laboratorium hematologis
Pemeriksaan laboratorium hematologis dilakukan secara bertahap sebagai
berikut.
a. Tes penyaringan: tes ini dikerjakan padatahap awal pada setiap kasusu
anemia. Dengan pemeriksaan ini, dapat dipastikan adanya anemia dan
morfologi anemia tersebut. Pemeriksaan ini meliputi pengkajian pada
komponen-komponen berikut.
1) Kadar hemoglobin
2) Indeks eritrosit (MCV,MCH dan MCHC)
7. Penatalaksanaan Terapi
Pada setiap kasus anemia perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Terapi spesifik sebaiknya diberikan setelah diagnosis ditegakkan .
b. Terapi diberikan atas indikasi yang jelas, rasional dan efisien.
1. Pengkajian
a. Riwayat atau adanya faktor-faktor penyebab
1) Kehilangan darah kronis
2) Riwayat ulkus gastric kronis
3) Adanya penyakit sel sabit
4) Penggunaan kemoterapi
5) Gagal ginjal
6) Penggunaan antibiotic yang lama
7) Defisiensi nutrisis
8) Luka bakar yang luas
b. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda sebagai berikut:
1) Kelelahan, kelemahan (menunjukkan hipoksemia jaringan).
2) Palpitasi (menunjukkan kepekaan miokard karena hipoksemia).
3) Sakit kepala ringan, [eka rangsang (menunjukkan hipoksemia serebral).
4) Napas pendek pada istirahat dan aktivitas (menunjukkan kerusakan fungsi
miokard karena hipoksemia).
5) Pucat pada kulit dan membrane mukosa dan darah kuku.
c. Pemeriksaan diagnostic
1) Jumlah darah lengkap dibawah nilai normal (hemoglobin, hematokrit,
trombosit, dan sel darah merah).
2) Feritin dan kadar besi serum rendah pada anemia defisiensi zat besi.
3) Kadar B12 serum rendah pada anemia pernisiosa.
4) Hemoglobin elektroforesis: mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
5) Masa perdarahan memanjang.
6) Aspirasi sumsum tulang: sel mungkin tampak berubah dalam jumlah, ukuran,
dan bentuk.
7) Tes Schilling digunakan untuk mendiagnosis defisiensi vitamin B12.
d. Kaji pemahaman klien tentang kondisi dan rencana pengobatan.
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosis keperawatan yang muncul pada klien
adalah sebagai berikut:
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan yang berhubungan dengan penurunan
komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel.
b. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen dengan kebutuhan.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan kegagalan untuk mencerna.
SISTEM IMUN HEMATOLOGI 7
d. Risiko tinggi terhadap infeksi yang berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan sekunder.
3. Rencana Keperawatan
Intervensi Rasional
Mandiri: Mandiri:
1. Awasi tanda vital, kaji pengisian 1. Memberikan informasi tentang
kapiler, warna kuku, membrane derajat/keadekuatan perfusi jaringan
mukosa dan dasar kuku. dan membantu menentukan
kebutuhan intervensi.
2. Tinggikan tempat tidur sesuai 2. Meningkatkan ekspansi paru dan
toleransi. memaksimalkan oksigenasi untuk
kebutuhan seluler.
3. Awasi upaya pernapasan: 3. Dipsnea, gemericik menunjukkan
auskultasi bunyi napas. gagal jantung kanan karena regangan
jantung lama/peningkatan kompensasi
curah jantung.
4. Selidiki keluhan nyeri dada, 4. Iskemia seluler memengaruhi jaringan
palpitasi. miokardial.
5. Kaji adanya respons verbal yang 5. Dapat mengidentifikasikan gangguan
melambat, mudah terangsang, fubfsi serebral karena hipoksia atau
agitasi, gangguan memori dan defisiensi vitamin B12.
bingung.
6. Catat keluhan rasa dingin, 6. Vasokontriksi menurunkan sirkulasi
pertahankan suhu lingkungan dan perifer. Kenyamanan klien/kebutuhan
Intervensi Rasional
Mandiri: Mandiri:
1. Kaji kemampuan klien untuk 1. Memengaruhi pemilihan intervensi.
melakukan tugas/aktivitas sehari-
hari normal, catat laporan
kelelahan, keletihan dan kesulitan
menyelesaikan tugas.
4. Implementasi
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.
5. Evaluasi
A. KESIMPULAN
Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan/atau masa hemoglobin yang
beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.
Secara laboratories, anemia dijabarkan sebagai penurunan kadar hemoglobin serta hitung
eritrosit dan hematokrit di bawah normal.
B. SARAN
Dalam keterbatasan yang penulis miliki, tentunya makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, masukan / saran yang baik sangat diharapkan guna
memperbaiki dan menunjang proses perkuliahan.
Proverawati, Atikah. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika
Handayani, Wiwik. dan Haribowo, Andi Sulistyo. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan
pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.