Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

MODEL PENURUNAN FONDASI DI ATAS TANAH PASIR


(RIGID FOOTING)

Pada bab ini akan dibahas cara untuk menganalisis masalah yang komplek
di bidang geoteknik dengan prinsip metode elemen hingga Konsep dasar dari
metode ini adalah membagi elemen - elemen tak terhingga berbentuk segitiga
tidak beraturan (meshing), sehingga akan mensimulasi model keadaan tanah yang
sebenarnya, dengan memberi kondisi batas (boundary condition) asumsi tersendiri
dengan menggunakan justification secara engineering. Mengingat sifat tanah yang
tidak homogen dan area analisis yang luas maka permasalahan bidang geoteknik
di lapangan dilakukan dengan penyederhanaan dalam analisisnya.
Penyederhanaan yang sering digunakan dalam bidang geoteknik adalah
model plane strain dan axisymmetry. Permodelan menggunakan kondisi plane
strain dimana beban diperhitungkan 1 m di bidang gambar dan kondisi
axisymmetry dimana pembebanan simetri terhadap z ditinjau setengah bentang
dari boundary condition dengan beban bekerja tegak lurus bidang gambar.
Meshing bertujuan membagi geometri model menjadi bentuk segitiga tidak
beraturan menjadi beberapa titik nodal yang mempunyai derajat kebebasan.
A. RIGID FOOTING
1. Input data plaxis
a. Buka program plaxis input .

Gambar 4.1 Program Plaxis Input


b. Kemudian akan muncul kotak dialog Create/Open project , pilih
New Project lalu oke.

Gambar 4.2 Create/Open project

c. Kemudian akan muncul kotak dialog General Setting.


d. Pada kolom title ditulis Latihan1 Mita
e. Kemudian pada kolom model pilih axisymmetry, pada kolom
element diisi dengan 15-Node. Lalu pilih Next.
Gambar 4.3 General settings (project)

f. Setelah di next akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah.

Gambar 4.4 General settings (dimensions)

g. Mentukan satuan box units, Length = m ; Force = kN ; Time = day.


h. Mengisikan pada kolom geometry dimensions Left = 0 , Right=5,
Bottom=0, Top=4. Lalu oke.

2. Penggambaran
a. Geometry countour
1) Setelah layar penggambaran muncul kita lakukan input object,

klik icon untuk penggambaran lapisan tanah.


2) Kemudian klik titik pada (0,0) sebagai titik awal penggambaran.
Lalu klik titik (5,0), kemudian klik titik (5,4), lalu klik titik
(0,4), dan kembali klik titik (0,0) lalu klik kanan untuk
mengakhiri penggambaran.

Gambar 4.5 Hasil penggambaran

b. Boundary condition
1) Kemudian untuk mengatur kondisi batas pilih icon standart

fixities atau klik pada menu loads.

2) Klik icon prescribed displacement untuk menginput


besarnya displacement.
3) Klik pada titik (0,4) lalu geser ke titik (1,4) dan klik kanan
untuk behenti.
Gambar 4.6 Hasil Boundary condition

3. Menentukan material
Untuk menentukan data material tanah pasir adapun langkah langkah
yang dilakukan :

a. Klik tombol Material set .


b. Setelah itu akan muncul kotak dialog Material Sets.

Gambar 4.7 Material sets (soil & interfaces)


c. Klik new maka akan mucul 3 tabset, yaitu General,
Parameters, Interfaces. Pada tab General Isikan nama lapisan
Tanah Pasir pada kolom Identification. Pilih Mohr-
Coulomb pada kolom Material model. Pilih Drained pada
kolom Material type
d. Isikan dry = 17 kN/m3 , wet = 20 kN/m3, kx = ky = 1 m/day. Lalu
klik Next.

Gambar 4.8 Mohr-Coulomb Tanah Pasir (general)

e. Pada tab Parameters, isikan E = 13000kN/m2 ; v (nu) = 0,3 ;


C = 1 ; (phi) = 31. Lalu klik next.

Gambar 4.9 Mohr-Coulomb Tanah Pasir (parameter)

f. Kemudian pada tab Interfaces, kolom Strength dipilih


Rigid, dan pada kolom Permeability dipilih Neutral.
Gambar 4.10 Mohr-Coulomb Tanah Pasir (interfaces)

g. Lalu oke. Kemudian akan muncul kembali kotak dialog


material sets.

Gambar 4.11 Material sets

h. Klik pada nama material kemudian masukkan material lapisan


tanah dengan cara men-drag material, lalu lepaskan saat sampai
pada daerah yang akan diberi material lapisan. Maka hasilnya
akan tampak seperti gambar berikut:
Gambar 4.12 Hasil Material sets
4. Mesh Generation
Setelah input data kemudian dilakukan meshing yaitu membagi elemen
dengan cara :

a. Klik icon Generate Mesh .


b. Kemudian akan muncul jendela baru, lalu klik update.
c. Lalu klik Initial condition.

Gambar 4.13 View Generated Mesh


5. Initial Condition
Sebelum melakukan calculation, kondisi areal terlebih dahulu kita
definisikan, kondisi awal terdiri dari : ground water, geometrid dan
tegangan efektif.
a. Klik initial condition .
b. Maka akan muncul kotak dialog. Lalu pilih oke.

Gambar 4.14 Water weight

c. Kemudian klik calculate . Setelah itu akan


muncul

Gambar 4.15 Hasil calculate


6. Plaxis calculation
Plaxis calculation berisi phase untuk mengeksekusi kalkulasi, yang
digunakan untuk mensimulasikan penurunan pada fondasi telapak.
Penenrunan yang telah ditentukan tadi berfungsi untuk
mengidentifikasi fondasi telapak. Adapun langkah-langkah untuk
mendefinisikan kalkulasi :
a. Pada tabset general pilih plastic pada calculation type, untuk
proses pembebanan pilih load adv. Ultimate level.

Gambar 4.16 Plaxis Calculation

b. Klik next atau langsung pilih parameters.


c. Isikan 100 pada control parameters additional step, lalu
centang pada Delete intermediate steps.
d. Lalu klik next atau langsung pilih multipliers.
Gambar 4.17 Plaxis Calculation (parameter)

e. Penurunan didefinisikan dengan mengisi Mdisp dengan nilai


0.1 artinya niai penurunan seragam yang terjadi pada fondasi
adalah 0.1 x 1.0 m.

Gambar 4.18 Plaxis Calculation (Multipliers)


f. Setelah itu klik select point sebagai sampel untuk
menganalisa sebelum melakukan kalkulasi.
g. Setelah itu akan muncul jendela baru, lalu berikan titik yang
akan ditinjau. Lalu pilih update.

Gambar 4.19 Hasil Calculation

h. Lalu masuk kalkulasi, klik icon calculate .


Kalkulasi sukses dilakukan apabila tidak ada peringatan atau
no error pada jendela info kalkulasi nilai force y menunjukkan
dari penurunan yang bekerja.

Gambar 4.20 Proses akhir Plaxis Calculation


7. Output calculation
a. Klik pada fase hitungan yang terakhir
b. Lalu klik tombol output

Gambar 4.21 Hasil Output


c. Pilih pada toolbar stresses total stresses untuk melihat total
tegangan yang terjadi.

Gambar 4.22 Hasil Stresses


d. Untuk melihat principal directions, mean contours, relative
shear contours, mean shadings, relative shear shadings, pilih
pada menu toolbar seperti pada gambar dibawah :
1) Mean Contours

Gambar 4.23 Mean Contours

2) Relative Shear Contours

Gambar 4.24 Relative Shear Contours


3) Mean Shadings

Gambar 4.25 Mean Shadings

4) Relative Shear Shadings

Gambar 4.26 Relative Shear Shadings


e. Untuk mengecek Effective stresses, pilih icon . Lalu klik
diluar gambar kemudian ditarik garis horizontal. Seperti
gambar dibawah ini.

Gambar 4.27 Cek Effective stresses

Gambar 4.28 Hasil cek Effective normal stresses


8. Untuk melihat hasil output

Pilih icon table , kemudian akan muncul jendela baru.

Gambar 4.29 Hasil Output

9. Untuk membuat kurva

a. Pilih icon .
b. Kemudian akan muncul jendela baru, lalu pilih new kemudian
oke.

Gambar 4.30 Create/Open project


c. Setelah itu pilih nama file yang diberi nama Latihan 1 Mita
Kemudian open.

Gambar 4.31 Select project to import curve from

d. Maka akan muncul kotak dialog lalu klik oke.

Gambar 4.32 Curve Generation


Gambar 4.33 Hasil curve

Anda mungkin juga menyukai