PENDAHULUAN
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai janin lahir,
lamanya 280 hari (40 minggu) terhitung dari hari pertama haid terakhir
dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan
sejati, yang menandai awal periode antepartum (Varney, 2007: 492). Sebagian
besar wanita merasa bahagia jka dirinya hamil apalagi ini merupakan kehamilan
memberikan manfaat yang besar yaitu bisa mendeteksi dini adanya komplikasi
rahim ibu merupankan satu kesatuan yang saling mempengarui. Oleh karena itu
perkembangan janin (Manuaba, 2012: 187). Masalah kematian ibu dan bayi di
kematian tidak langsung. Kematian ibu langsung adalah sebagai akibat komplikasi
kehamilan, persalinan, atau masa nifas, dan segala intervensi atau penanganan
1
2
infeksi, dan preeklampsia. Selain itu, keadaan ibu sejak pra hamil dapat
lain adalah keadaan 4 terlalu (terlalu muda/tua, sering, dan banyak), anemia,
waktu 1990-2015, Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita
menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu
KH, Angka Kematian Balita dari 68 menjadi 23/1.000 KH, dan AKB 97 menjadi
32/1.000 KH pada tahun 2015 (Kemenkes RI, 2016). Pada tahun 2015 MDGs
Development Goals (SDGs) yang telah ditetapkan pada September 2015 lalu,
kesehatan tetap menjadi goals dengan target mengenai kematian ibu adalah
mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan target SDGs mengenai kematian bayi dan balita adalah menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2015 mencapai 305 kematian
ibu per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 22,23 per
1.000 kelahiran hidup, dan angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 26,29 per
1.000 kelahiran hidup. Hal ini berarti telah memenuhi target MDGs tahun 2015
(Kemenkes RI, 2016). Data provinsi Jawa Timur mencatat, pada tahun 2014
3
Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Timur mencapai 176 kematian/tahun dan
pada 2015 kembali menurun menjadi 121 kematian/tahun (DinKes Provinsi Jawa
Timur, 2016). Angka kematian Ibu di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2015
adalah 128,22 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu maternal di
puskesmas. Angka kematian neonatal sebanyak 201 kasus dan angka kematian
bayi (AKB) sebanyak 270 kasus atau 15,05 per 1000 kelahiran hidup (DinKes
Bojonegoro, 2016).
Hasil Riskesdas 2013 mendapatkan proporsi ibu hamil umur 15-49 tahun
Proporsi terendah di Bali (10,1%) dan tertinggi di Nusa Tenggara Timur (45,5%).
Sedangkan untuk Povinsi Jawa Timur, proporsinya sebesar 29,8% (Kemenkes RI,
jumlah ibu hamil yang mengalami KEK di Wilayah Kerja Puskesmas Ngumpak
Dalem sebesar 53 orang dari 432 ibu hamil (12,27%). Sedangkan di Desa
terdapat 20 ibu bersalin yang dirujuk ke rumah sakit, dengan presentase 1 ibu
bersalin dengan diagnosa KPD, 4 ibu bersalin dengan CPD (panggul sempit) dan
15 ibu bersalin dengan KEK. Dari data tersebut diketahui bahwa proporsi tertinggi
Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi gizi
kurang seperti Kurang Energi Kronik (KEK). Angka kematian ibu dan bayi serta
4
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang tinggi pada hakekatnya juga
ditentukan oleh status gizi ibu hamil. Asupan energi dan protein yang tidak
mencukupi pada ibu hamil dapat menyebabkan Kurang Energi Kronis (KEK)
memiliki LILA<23,5cm. Ibu hamil dengan KEK berisiko melahirkan bayi berat
pertumbuhan dan perkembangan anak. KEK juga dapat menjadi penyebab tidak
langsung kematian ibu (Kemenkes RI, 2016: 3). Untuk menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi, maka akan diberikan bentuk asuhan
care), dan asuhan bayi baru lahir (neonatal care) (Varney, 2007: 69).
kehamilan dan persalinannya sehat dan aman, serta melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan upaya Safe Motherhood adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu hamil, bersalin, nifas, dan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
baru lahir. Upaya ini terutama ditunjukan pada negara yang sedang berkembang
2007: 67). Peran bidan sangat penting untuk menurunkan angka kematian ibu dan
angka kematian bayi. Bidan dapat melakukan ANC pada ibu hamil sehingga
pengawasan tersebut dapat ditetapkan kesehatan ibu hamil, kesehatan janin, dan
aman, bersih, dan bebas dari penyult sehingga kesehatan ibu dan janin terpelihara
dengan baik. Setiap wanita hamil dapat menjalani proses persalinan tanpa
gangguan dan akhirnya mampu memelihara bayi serta memberikan ASI sampai
midwifery care) pada Ny. C masa kehamilan sampai dengan masa nifas di
2017.
1. Asuhan kehamilan pada Ny. C, dengan Kurang Energi Kronik (KEK) yang
2. Asuhan persalinan pada Ny. C, dipantau dari Kala I, Kala II, Kala III sampai
3. Asuhan kebidanan masa nifas pada Ny. C, dipantau 6-8 jam postpartum
4. Asuhan kebidanan bayi baru lahir, pada bayi Ny. C dilakukan 6-8 jam
setelah lahir (asuhan segera bayi baru lahir) sampai 24 jam/saat akan pulang
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
pelayanan kebidanan pada ibu hamil trimester III, ibu bersalin, nifas, bayi baru
lahir (0-28 hari) dan pelayanan kontrasepsi pasca persalinan dengan menggunakan
dokumentasi SOAP.
2. Memberikan asuhan kebidanan selama persalinan pada Ny. C dengan
dalam masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan pelayanan
persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan pelayanan kontrasepsi pasca persalinan.
9
2. Bagi Institusi
Dapat mengevaluasi sejauh mana mahasiswa menguasai asuhan
nifas, bayi baru lahir, dan pelayanan kontrasepsi pasca persalinan. Serta
kebutuhan ibu, serta mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Responden
gizi ibu, menambah pengetahuan ibu tentang persiapan persalinan yang aman,
tentang keadaan gizi ibu hamil sehingga instansi pelayanan kesehatan dapat
yang dikonsumsi agar tidak terjadi KEK pada ibu hamil dan asuhan yang
diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan pelayanan