Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN

1. Pengolahan Pesanan (sistem informasi) adalah pengaturan orang, data,


proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang
diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Andrian, 2014).

2. Definisi Sistem Informasi Logistik


Sistem informasi logisitik adalah yang tatakelola informasi dapat
memudahkan perusahaan khususnya bagian admin yang menangani
logistik untuk keperluan proyek yang ditangani oleh perusahaan.
Contohnya: dalam hal proses pencatatan, pengendalian serta
pengontrolan terhadap stok sparepart dan material yang disertai laporan
dari basecamp (Andrian, 2014).

3. Bentuk Sistem Informasi Logistik


Teknologi dan informasi dapat memberi peluang kepada pengguna jasa
untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik yang dampak lanjutnya
akan meningkatkan kelancaran usaha. Dalam merumuskan indeks dari
informasi sistem logistik digunakan teknik survey dengan menyebarkan
kuisioner mengenai keandalan dan kualitas informasi (Pamudji, 2012).

4. Perencanaan jaringan distribusi dalam segitiga strategi logistik


Perusahaan mengantarkan produknya ke pelanggan menggunakan
jaringan distribusi logistik. Sebuah jaringan distribusi terdiri dari aliran
produk dari produsen ke konsumen melalui titik-titik pemindahan, pusat
distribusi (gudang), dan pengecer. Peranan jaringan distribusi dan
manajemennya merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan
untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan. Dinamika lingkungan di
mana rantai pasokan berkembang dan tuntutan untuk memperpendek
masa siklus distribusi produk mewajibkan perusahaan merancang ulang
jaringan distribusi logistik. Beberapa masalah yang harus diperhatikan
perusahaan adalah waktu produksi, lokasi persediaan, dan penempatan
gudang untuk pelanggan. Keputusan yang diambil harus memperhatikan
semua faktor dan dikoordinasikan dengan semua rantai pasokan demi
terciptanya efisiensi. Koordinasi ini terutama diperlukan dalam
lingkungan yang dinamis di mana pengaturan jaringan distribusi logistik
kadang berubah secara signifikan dari perencanaan awal (Chandra, 2012).

5. Kedudukan sourcing points, intermediate points, sink points dalam


jaringan distribusi:
Penyusunan sistem logistik ditujukan untuk meningkatkan keamanan,
efisiensi, dan efektfitas pergerakan barang, informasi, dan uang mulai
dari titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of
destination) sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu dan tempat yang
dikehendaki konsumen.

6. Konsep analisa lokasi: manufacturing (cost driven based), retailers


(revenue driven based), service facilities (service factor driven based)
Distribusi logistik diibaratkan terdiri dari satu set fasilitas, yang masing-
masing terdiri dari satu pabrik produksi dengan sebuah gudang yang
terhubung, dan satu set pelanggan. Masing-masing pabrik dengan
kapasitas yang sudah diketahui dan terbatas. Dan setiap pelanggan
ditempatkan atau dihubungkan ke fasilitas dengan perencanaan tertentu
karena permintaan pelanggan biasanya membentuk pola musiman.
Karena setiap gudang dihubungkan dengan pabrik tertentu, diasumsikan
bahwa biaya transportasi antara pabrik dan gudang termasuk dalam biaya
produksi, dan tidak ada transportasi antara sesama gudang. Keputusan
yang dibuat harus memperhatikan i)Penempatan pelanggan untuk fasilitas
dan ii)lokasi dan ukuran persediaan. Kedua hal tersebut harus dapat
diatur dalam sebuah kebijakan di mana menempatkan pelanggan dengan
fasilitas dengan memperhatikan lokasi dan jumlah persediaan harus dapat
dioptimalkan sebagai fungsi penempatan pelanggan.
7. Prinsip 3C dalam evaluasi saluran distribusi
a. Coverage the market
Yaitu pihak prinsipal mempertimbangkan seberapa luas produknya
dapat terdistribusi di outlet outlet dan seberapa cepat konsumen
tersebut mendapatkan produk.
b. Chanel Control
Yaitu seberapa jauh prinsipal ingin memiliki pengaruh terhadap
distributor dalam kegiatan pemasaran (terutama dalam kegiatan
promosi dan distribusi).
c. Cost
Yaitu mempertimbangkan biaya yang harus dikeluarkan dikeluarkan
pada penentuan jalur distribusi yang dipilih.

8. Model single facility location

9. Model multiple facility location

10. Contoh kasus pemilihan lokasi fasilitas logistik


Contohnya rekomendasi perbaikan sistem logistik di Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya, yaitu (Prasetyo, 2014):
> Aspek Layanan Informasi di Pelabuhan termasuk Penyediaan sistem
informasi yang mudah diakses dan dipahami oleh pengguna jasa
baik secara langsung di pelabuhan maupun secara online melalui
internet.
> Aspek Layanan Dokumen Kapal dan Barang :
1) Pelayanan pengurusan dokumen secara online melalui internet.
2) Adanya regulasi/pedoman yang jelas dan ditaati oleh semua
stakeholder.
SUMBER

Andrian, dkk. 2014. Sistem Informasi Manajemen Logistik pada PT Sinar Timur
Sejahtera Palembang. STMIK Global Informatika: Palembang.
Chandra, Afridel. 2013. Analisis Kinerja Distribusi Logistik Pada Pasokan
Barang Dari Pusat Distribusi Ke Gerai Indomaret Di Kota Semarang
(Skripsi). Semarang.: Universitas Diponegoro.
Pamudji, Agsari Aulia dan Tri Achmadi. 2012. Pengembangan Indikator Logistik
untuk Wilayah Kepulauan. ITS : Surabaya.
Prasetyo, Sugeng Adi. 2014. Evaluasi Sistem Logistik di Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya. Universitas Brawijaya: Malang.

Anda mungkin juga menyukai