Anda di halaman 1dari 3

Bab 9 (Pameran Karya Seni Rupa)

Pengertian Pameran.
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menyampaikan ide atau gagasan berupa kepada publik melalui
media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharaokan terjadi
komunikasi antara perupa yang diwakili karya seninya yang
apresiator.Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Gelar
Nasional bahwa: Pengertian pameran adalah suatu kegiatan
penyampaian karya seni seni rupa untuk dikomunikasikan
sehingga dapat diapresiasikan oleh masyarakat luas.

Tujuan,Manfaat,dan Fungsi Pameran .


Sebagai makhluk yang berakal dan berbudi, Setiap pekerjaan
yang kita lakukan seharusnya memiliki tujuan dan manfaat yang
diharapkan serta dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Sebuah secara lebih objektif. Secara fungsi kegiatan
penyelenggaraan pameran dalah sebagai alat komunikasi antara
pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni
(apresiator).dalam hakekatnya pameran berfungsi untuk
membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat.kegiatan
pameran yang diselenggarakan dalam lingkup terbatas (sekolah)
maupun lingkup yang lebih luas (Masyarakat) dapat
diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual
dan dana hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk
kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti
asuhan, koraban bencana, maupun masyarakat tidak mampu.
Ada juga kegiatan pameran yang diselenggarakan dengan
harapan karyayang dipamerkan terjual dengan keuntungan yang
tinggi bagi pemilik karya atau penyelenggara pemeran tersebut.
Secara khusus pameran di sekolah memiliki manfaat, untuk
menumbuhkan dan menambah kemampuan kalian dalam
memberi apresiasi terhadap karya orang lain serta menambah
wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya

Perencanaan Pameran.
1. Menentukan Tujuan.
2. Menentukan Tema.
3. Menyusun Kepanitian.
4. Menentukan waktu dan tempat.
5. Menentukan agenda kegiatan.

Persiapan Pameran.
1. Menyiapkan dan memilih karya
2. Menyiapkan perlengkapan pameran
a. Ruang Pameran
b. Meja
c. Buku pesan dan kesan
d. Panil
e. Poster atau brosur
f. Katalog
g. Folder
h. Lampu penerangan
i. Sound System

Pelaksanaan Pameran.
1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan
2. Penataan Ruang Pameran
a. Penataan Alur Masuk Pengunjung
b. Penataan dan Penempatan Karya
c. Penataan Pencahayaan
d. Pembukaan Pameran
e. Laporan Kegiatan Pameran

*Melaksanakan kegiatan pameran harus dilakukan perencanaan


yang matang, tersusun secara sistematis dan logis. Kerjasama
dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan mendukung
kegiatan apresiasi sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

BAB 10 (Kritik karya Seni Rupa)

A. Pengertian Kritik Seni


Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni
untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu
karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini
dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama untuk
menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Kritik karya seni tidak
hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap
sebuah karya seni, tetapi juga dipergunakan sebagai standar
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni.
Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus
ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap
kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi
penilaian ekonomis (harga jual).

B. Jenis Kritik Seni


Menurut Feldman (1967) terdapat 4 jenis kritik seni, setiap
tipe mempunyai ciri (kriteria), media (bahasa), cara (metoda),
pola berpikir, sasaran, dan materi yang tidak sama.
1. Kritik Populer,
adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi
umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis
ini biasanya bersifat umum saja, lebih kepada pengenalan atau
publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya
menggunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang
mudah dipahami oleh orang awam.
2. Kritik Jurnalis,
adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau
penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melaui
media massa khususnya surat kabar. Kritk ini hampir sama
dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam.
Kritik jurnalistik sangat cepat mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, tertama
karena sifat dari media massa dalam mengkomunikasikan hasil
tanggapannya
3. Kritik Keilmuan,
adalah jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan
pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk
menilai sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan
oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam
bidang seni, dan disampaikan dengan metodologi kritik secara
akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali
dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni
seperti museum, galeri dan balai lelang.
4. Kritik Kependidikan,
adalah kritik yang bertujuan mengangkat atau
meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni.
Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga
pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni
yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik ini yang digunakan guru
di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran
pendidikan seni.

C. Fungsi Kritik
Fungsi kritik seni yang utama ialah menjembatani persepsi
dan apresiasi karya seni rupa, antara seniman, karya, dan
penikmat seni. Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan
yang berupaya mengupas, menganalisis, diharapkan
memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi
melalui karya seni.

Anda mungkin juga menyukai