Anda di halaman 1dari 5

KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER

SENI BUDAYA

1. Tujuan pameran
2. Langkah-langkah penyelenggaraan pameran
3. Tujuan kepanitiaan pameran
4. Tugas-tugas kepanitiaan pameran
5. Tugas-tugas kepanitiaan (seksi-seksi) pameran
6. Tugas kepanitiaan pameran
7. Fungsi pameran karya seni rupa di sekolah
8. Pihak-pihak yang membantu sebuah pameran seni rupa
9. Fungsi-fungsi proposal pameran
10. Tahapan pembukaan pameran
11. Penataan ruang pameran
12. Komposisi penataan karya seni rupa
13. Fungsi laporan pameran
14. Kritik seni menurut Jim Supangkat
15. Ciri-ciri jenis kritik seni
16. Tahapan menulis kritik seni yang baik
17. Penyajian menulis kritik seni
18. Pengertian tahapan-tahapan menulis kritik seni
19. Seseorang yang ahli dalam kritik seni
20. Ciri-ciri jenis-jenis kritik seni
21. Fungsi kritik seni
22. Tokoh kritikus Seni Indonesia
23. Kritikus yang mengemukakan tahapan menulis kritik seni
24. Pengertian jenis-jenis kritik seni
25. Pengertian tahapan-tahapan menulis kritik seni

JAWABAN
1. Tujuan Sosial : Tujuan sosial memiliki arti yaitu kegiatan pameran seni
rupa baik dalam skala besar maupun dalam skala yang terbatas di sekolah
tersebut.Karya seni yang dipamerkan dapat digunakan untuk kepentingan
sosial.
Tujuan Kemanusiaan : Kegiatan ini memiliki tujuan untuk kepentingan
pembinaan nilai-nilai, pelestarian, dan pengembangan sebuah hasil dari
karya seni yang dimiliki oleh masyarakat.
Tujuan Komersial : Tujuan komersial pameran ini berkaitan dengan adanya
kegiatan yang dapat menghasilkan profit atau keuntungan terutama bagi
seniman dan juga penyelenggara-penyelenggara pameran.

2. Menentukan Tujuan > Menentukan Tema Pameran > Menyusun Kepanitiaan >
Menentukan Waktu dan Tempat > Menyusun Agenda Kegiatan

3. Agar kegiatan pameran dapat terlaksana dengan lancer dan maksimal sesuai dengan yang
direncanakan.

4. Kepanitiaan sesuai dengan tugas masing2 yaa kayak ketua, wakil, bendahara, sekretaris.
Mungkin ada beberapa catatan untuk:
a. Seksi dekorasi : Mengatur tata ruang pameran, menghias ruang
pameran.
b. Seksi publikasi dan dokumentasi : Mempublikasikan atau mengumumkan ke public
tentang adanya pameran.
c. Seksi stand : Menjaga pameran, mengarahkan pengunjung, dan
juga melayani pengunjung.
d. Seksi sponsor : Bertugas mencari sponsor untuk kegiatan
pameran.

5. Sama nomer 4
6. Sama nomer 4

7. Fungsi pameran seni rupa di sekolah:


a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat karya seni
b. Sebagai sarana apresiasi
c. Melatih siswa untuk bermasyarakat
d. Memotivasi siswa dalam membuat karya seni

8. Panitia, Pihak Sponsor, dan Pihak Ketiga (Publikasi Media Massa)

9. Tujuan dibuatnya proposal pameran adalah untuk mempermudah mendapatkan proses


izin dari berbagai pihak dan lembaga terkait, serta mengarahkan para panitia dalam
melaksanakan kegiatan tersebut sesuai denga napa yang direncanakan.

10. Tahapan pembukaan pameran seni rupa yaitu sambutan dari panitia, memberikan
informasi mengenai susunan acara, profil seniman, jenis karya. Acara pembukaan
menandakan kegiatan memiliki legalitas, resmi dan terdaftar dalam agenda berkesenian.
11. Penataan ruang pameran berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan
yang serasi. Yang harus diperhatikan:
a. Karya dengan komposisi warna yang kuat hendaknya tidak didekatkan dengan karya
yang memiliki komposisi warna lemah,
b. Karya dengan komposisi warna yang kurang hendaknya tidak diletakkan pada ruang
sedikit sinar karena akan memperlemah warna yang ada,
c. Pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata atau mengganggu
pandangan pengunjung,
d. Pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah
e. Pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya harus di buat condong
ke bawah sehingga mudah di nikmati,
f. Letakkan beberapa pot bunga dan tanaman untuk memperindah dan menyegarkan
ruangan,
g. Letakkan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut
pandang,
h. Pengelompokkan karya juga harus mempertimbangkan ukurannya.

12. Komposisi pameran seni rupa:


a. Karya dengan komposisi warna yang kuat hendaknya tidak didekatkan dengan karya
yang memiliki komposisi warna lemah,
b. Karya dengan komposisi warna yang kurang hendaknya tidak diletakkan pada ruang
sedikit sinar karena akan memperlemah warna yang ada.

13. Fungsi laporan pameran:


a. Mengetahui apakah kegiatan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan yang
direncanakan.
b. Mengetahui jumlah peserta atau pengunjung yang hadir.
c. Mengetahui jumlah dana yang dikeluarkan
d. Mengetahui jumlah karya yang terjual

14. Menurut Jim Supangkat, kritik seni rupa yaitu tulisan yang membahas karya seni rupa
dalam bentuk ulasan karya.

15. Jenis kritik seni:


a. Kritik Jurnalistik : Ditulis untuk pembaca surat kabar, waktu penulisan
terbatas, hanya bersifat pemberitaan saja.
b. Kritik Populer : Dapat ditulis oleh umum, bahasanya mudah dicerna,
melihat realitas yang tengah berkembang.
c. Kritik Pendidikan : Bersifat responsive, terdapat acuan standar nilai,
dilakukan di lingkungan Lembaga Pendidikan, adanya keleluasaan diskusi.
d. Kritik Ilmiah : Menerapkan kaidah-kaidah tertentu dalam mengkritik,
hasilnya tidak bersifat mutlak, bersifat ilmiah, dikembangkan oleh peneliti secara
netral.

16. Tahapan membuat kritik seni:


a. Tahapan deskripsi’
b. Analisis formal
c. Interpretasi
d. Evaluasi

17. Penyajian kritik seni rupa sebaiknya melalui 4 tahapan dalam membuat kritik seni
diantaranya, Tahapan deskripsi, Analisis Formal, Interpretasi, Evaluasi

18. Tahapan membuat kritik:


a. Tahapan deksripsi : Mencatat temuan-temuan yang nampak secara visual pada
suatu karya.
b. Analisis Formal : Menguraikan dan mengkaji kualitas unsur pembentukan
karya, Memahami jenis dan makna dari unsur tersebut, Menguraikan prinsip2
seninya.
c. Interpretasi : Pemberian kesan, pendapat/pandangan teoritis yang
disertakan dengan alasannya.
d. Evaluasi : Menganalisa kelebihan dan kekurangan dengan
membandingkan karya yang sejenis.

19. Seseorang yang ahli dalam kritik seni disebut Kritikus

20. Jenis kritik seni:


e. Kritik Jurnalistik : Ditulis untuk pembaca surat kabar, waktu penulisan
terbatas, hanya bersifat pemberitaan saja.
f. Kritik Populer : Dapat ditulis oleh umum, bahasanya mudah dicerna,
melihat realitas yang tengah berkembang.
g. Kritik Pendidikan : Bersifat responsive, terdapat acuan standar nilai,
dilakukan di lingkungan Lembaga Pendidikan, adanya keleluasaan diskusi.
h. Kritik Ilmiah : Menerapkan kaidah-kaidah tertentu dalam mengkritik,
hasilnya tidak bersifat mutlak, bersifat ilmiah, dikembangkan oleh peneliti secara
netral.
21. Kritik seni berfungsi sebagai jembatan persepsi dan apresiasi antara pencipta karya seni
dengan penikmat karya seni, serta antara karya seni itu sendiri dengan penikmatnya.

22. Tokoh kritikus Indonesia:


a. Sudjojono
b. Trisno Sumarjo
c. Sudarmadji
d. Popo Iskandar
e. Jim Supangkat
f. Agus Dermawan T
g. Bambang Bujono

23. Edmund Burke Feldman (US)

24. Jenis kritik seni dan pengeertiannya:


a. Kritik Jurnalistik : Kritik seni yang mana hasil penilaiannya disampaikan
secara terbuka kepada public.
b. Kritik Populer : Hampir sama dengan kritik jurnalistik, namun kritik
popular ini bersifat umum sehingga lebih focus pada pengenalan dan publikasi
c. Kritik Pendidikan : Kritik yang bertujuan untuk meningkatkan kepekaan
artistic dan estetika sebagai proses belajar seni.
d. Kritik Ilmiah : Kritik yang bersifat akademis sehingga membutuhkan
wawasa, pengetahuan, kemampuan, dan kepekaan tinggi dalam menilai sebuah seni.

25. Tahapan membuat kritik:


e. Tahapan deksripsi : Mencatat temuan-temuan yang nampak secara visual pada
suatu karya.
f. Analisis Formal : Menguraikan dan mengkaji kualitas unsur pembentukan
karya, Memahami jenis dan makna dari unsur tersebut, Menguraikan prinsip2
seninya.
g. Interpretasi : Pemberian kesan, pendapat/pandangan teoritis yang
disertakan dengan alasannya.
h. Evaluasi : Menganalisa kelebihan dan kekurangan dengan
membandingkan karya yang sejenis.

Anda mungkin juga menyukai