Anda di halaman 1dari 2

33

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Travel medicine didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu kedokteran yang

secara khusus mempelajari penyakit dan kondisi kesehatan akibat

perjalanan wisata dan upaya penanganannya dengan tujuan meminimalisir

risiko kesehatan yang dapat mengancam para traveller yang berhubungan

dengan kebutuhan kesehatan serta jenis pariwisata yang dilakukan.

2. Jenis pelayanan pada travel medicine antara lain; konsultasi medis

sebelum wisata, penilaian risiko kesehatan terkait wisata, perlengkapan

kesehatan, wisatawan dengan keadaan medis sebelumnya dan kebutuhan

khusus, asuransi untuk wisatawan, peran professional industri wisata, dan

pemeriksaan medis setelah wisata.

3. Kabupaten Konawe Selatan merupakan salah satu wilayah administrasi

Suawesi Tenggara dengan ibu kotanya adalah Andoolo. Luas wilayahnya

adalah 451,420 Ha. Konawe Selatan memiliki dua musim, yaitu musim

kemarau dan penghujan. Jumlah penduduk berdasarkan proyeksi BPS

Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016 adalah 295.326 Jiwa.

4. Potensi wisata konawe selatan antara lain sebagai berikut; Air Terjun

Moramo, Pulau Hari, Pulau Lara, Pulau Senja, Pantai Torobulu, Teluk

Kolono, Pantai Pasir Putih, dan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.

5. Masalah kesehatan kabupaten Konawe Selatan berdasarkan angka

morbiditasnya dan pencapaian target nasional antara lain; TB paru, Diare,

Malaria, Kusta dan Filariasis.


34

B. Saran

1. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) adalah Unit Pelaksana Teknis

Departemen Kesehatan RI yang mempunyai salah satu tugasnya adalah

melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan

penyakit menular potensial wabah sehingga kegiatan promotif dan

preventif di harus optimalkan (upaya kesehatan perjalanan).

2. Perlu penambahan jumlah tenaga kesehatan di wilayah kerja PPS guna

pengoptimalisasian upaya pelayanan kesehatan pekerja dan masyarakat

wilker PPS, pembinaan dan pengawasan APD, dan pengawasan sanitasi

dan P3K kapal.

Anda mungkin juga menyukai