TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Sehat
Arti kesehatan secara harfiah adalah sesuatu yang berhubungan dengan
kondisi fisik seseorang dimana orang dikatakan sehat apabila terbebas dari serangan
penyakit atau sebaliknya dikatakan sakit apabila kondisi fisiknya tidak baik akibat
penyakit menular atau penyakit tidak menular. Kondisi ini dinamakan konsep sehat-
sakit. Sejak tahun 1948 WHO telah mendefinisikan Health is a state of physical,
mental and social well being and not merely the absence of disease or infirmity,
jadi sehat adalah keadaan fisik, mental dan sosial yang baik, tidak hanya terbebas
dari penyakit, cacat atau kelemahan. Menurut pengertian tersebut definisi sehat
mengalami sakit lalu ada bekas luka parut, menurut pengertian WHO belum
Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 1 ayat 1 yang berbunyi Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
5
6
lain dan tentu saja sangat berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang. Status
mempengaruhi secara optimal pula. Apabila salah satu faktor tidak optimal maka
dan merupakan sesuatu yang sifatnya umum pada seluruh populasi. Data
bertambahnya umur. Prevalensi penyakit ini mencapai 65.4% pada usia diatas 60
tahun.6
Interaksi antar individu, ras, suku dan factor lingkungan menyebabkan
abad ini. Pada daerah tertentu seperti Amazon, hampir tidak pernah ditemukan
peningkatan usia di daerah Asia dan India, kecuali Korea dan Jepang.6
Bila pada anamnesis riwayat keluarga ada yang didapatkan hipertensi,
pada penduduk umur 18 tahun ke atas tahun 2007 di Indonesia adalah sebesar
dengan tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 5,9% (dari 31,7% menjadi 25,8%).
Penurunan ini bisa terjadi berbagai macam faktor, seperti alat pengukur tensi
yang berbeda, masyarakat yang sudah mulai sadar akan bahaya penyakit
tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen. Jadi,ada 0,1
3. Klasifikasi
a. Berdasarkan derajatnya
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on
(JNC VII) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi
b. Berdasarkan penyebabnya
1) Hipertensi primer
Hipertensi primer disebut juga dengan istilah hipertensi esensial
cardiac output (CO) atau curah jantung (CJ) dan total peripheral resisten
6,17
gambar 3 diatas.
Volume intravaskular merupakan determinan utama untuk
NaCl meningkat, maka ginjal akan merespons agar ekskresi garam keluar
6,1
meningkat.
Pada gilirannya CO dan CJ akan meningkat. Akibatnya terjadi
Seiring dengan perjalanan waktu TPR juga akan meningkat, lalu secara
6,17
TPR vasokonstriksi tekanan darah akan meningkat.
b. Peran kendali saraf autonom
P
ersarafan autonom ada dua macam, yang pertama ialah saraf sistem
saraf simpatis, yang mana saraf ini yang akan menstimulasi saraf viseral
18,19
dopamin.
S
edang saraf parasimpatis adalah yang menghambat stimulasi
tidak dipengaruhi oleh kesadaran otak, akan tetapi terjadi secara otomatis
18,19
sesuai siklus sikardian.
dengan beta bloker 1 selektif yang baru (nebivolol) maka akan memicu
6
terjadinya vasodilatasi malalui peningkatan nitrit oksida.
Karena pengaruh-pengaruh lingkungan misalnya genetik, stres
18,19
N
eurotransmiter ini akan meningkatkan denyut jantung atau Heart
Rate lalu di ikuti kenaikan CO atau CJ, sehingga tekanan darah akan
17,18
aterosklerosis.
K
arena pada dinding pembuluh darah juga ada reseptor 1, maka bila
ginjal NE juga berefek negatif, sebab di ginjal ada reseptor 1 dan 1 yang
17,18
makin progresif.
peran aktivitas NE saraf simoatis lebih lanjut. Bila kadar NE tidak pernah
progresif menuju kerusakan organ target/ Target Organ Damage (TOD). 18,19
c. Peran rennin angiotensin aldosteron
Tekanan darah yang menurun akan memicu refleks baroreseptor.
dibawah ini.1
13
yang berlanjut terus menerus sepanjang usia. Paradigma yang baru tentang
vaskuler, dengan manifestasi khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi oleh
timbul dapat berupa nyeri kepala saat terjaga yang kadang-kadang disertai mual
akibat kerusakan retina, ayunan langkah tidak mantap karena kerusakan susunan
saraf, nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) karena peningkatan aliran
pada satu sisi atau hemiplegia atau gangguan tajam penglihatan. Gejala lain
yang sering ditemukan adalah epistaksis, mudah marah, telinga berdengung, rasa
bertujuan menentukan adanya kerusakan organ dan faktor risiko lain atau
lengkap, kimia darah (kalium, natrium, kreatinin), gula darah puasa, kolesterol
kreatinin, protein urin 24 jam, asam urat, kolesterol LDL, TSH, dan
ekokardiografi.
8. Diagnosis
Dalam menegakan diagnosis hipertensi, diperlukan beberapa tahapan
9. Penatalaksanaan
a. Non-farmakologis
17
b. Farmakologis
Dalam farmakologi hipertensi, dikenal 5 kelompok lini pertama (first
line drug) yang lazim digunakan untuk pengobatan awal hipertensi, yaitu:
Blocker (ARB), dan Antagonis kalsium. Pada JNC VII, penyekat alfa
Sedangkan pada JNC sebelumnya masuk pada lini pertama. Selain itu
dikenal juga tiga kelompok obat yang dianggap lini kedua, yaitu:
jangka waktu lama bila hipertensi tidak dikontrol pasti akan merusak organ
terkait (TOD).6
Penyakit kardiovaskuler utamanya hipertensi tetap menjadi penyebab
kematian tertinggi didunia. Risiko komplikasi ini tidak hanya bergantung kepada