Anda di halaman 1dari 11

PROMOSI KESEHATAN TENTANG

NARKOBA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

I. IDENTIFIKASI MASALAH

II. PENGANTAR
Bidang studi : Promosi kesehatan
Topik : Penyakit DIARE
Sub Topik : Penyakit DIARE
Sasaran : Mahasiswa
Hari/ Tanggal : Kamis, 19 Oktober 2016
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat : Kampus

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan seluruh Anggota pokjakes
Dusun Sege-Segeri mengerti tentang penyakit Diare dan
perawatannya.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan seluruh Anggota pokjakes
Dusun Sege-Segeri akan mampu :
1. Menyebutkan pengertian penyakit Diare.
2. Menyebutkan penyebab penyakit Diare.
3. Menyebutkan Tanda - tanda Diare.
4. Menyebutkan akibat penyakit Diare.
5. Menyebutkan Upaya mengatasi Penyakit Diare secara sederhana.
6. Menyebutkan upaya pencegahan Penyakit Diare.
V. MATERI
Terlampir

VI. METODE
Ceramah
Diskusi (Tanya Jawab)
VII. MEDIA
Materi SAP
Slide

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN PENYULUHAN

No. KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN


PENYULUHA PENYULUH PESERTA
N
1. Membuka Memberi salam Menyimak
penyuluhan Memberi gambaran (mendengarkan
(5 menit) umum tentang penyakit dan
diare memperhatikan)

Menggali pengetahuan
peserta tentang penyakit
diare
2. Penyajian materi Menjelaskan tentang Menyimak
(15 menit) pengertian diare dengan seksama
Menjelaskan tentang (mendengarkan
penyebab diare dan
Menjelaskan tentang memperhatikan)

penatalaksanaan diare di
rumah
Menjelaskan cara
pencegahan diare
3 Menutup Menyimpulkan materi Menyimak
penyuluhan yang telah disampaikan penjelasan
(10 menit) Memberi kesempatan penyuluh
kepada sasaran untuk Bertanya
menanyakan hal-hal yang
belum jelas

IX. HALAMAN PENGESAHAN


Mengetahui : Kolaka, Oktober 2016
Dosen Pembimbing Penyuluh

Bangu,AMK,S.Pd.M.A.Hed Muh. Asriadi

X. EVALUASI
Menanyakan secara langsung kepada sasaran mengenai materi
yang telah disampaikan

XI. LAMPIRAN MATERI


DIARE
A. Pengertian Diare
Penyakit Diare ( mencret ) adalah penyakit yang ditandai dengan
perubahan bentuk tinja yang melembek sampai mencair dan
frekwensi lebih dari biasanya ( lebih dari 3 x sehari semalam ).
Sering juga anak yang mencret mengalami muntah -muntah, perut
kembung dan kejang serta kotoran berbau lebih busuk dari
biasanya.
B. Penyebab / Etiologi Diare
1. Faktor infeksi ( Masuknya kuman penyakit kedalam perut )
Infeksi bakteri ( Vibrio, E. Coli, Salmonella, dll), virus
(Enterovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), parasit (cacing,
protozoa, jamur)
2. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat, lemak, protein
3. Faktor makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
4. Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang , tetapi dapat terjadi pada anak
yang lebih besar)
C. Tanda - tanda Diare
1. Tanda - tanda anak yang baru mulai mencret :
a. Anak mulai mencret 1 - 2 x sehari semalam.
b. Anak masih suka bermain.
c. Anak masih mau makan.
2. Tanda - tanda anak Diare dan lemas :
a. Tinja encer, frekwensi 3 x sehari atau lebih
b. Anak tidak mau makan
c. Lesu dan lemas
d. Kadang - kadang muntah 1 - 2 x sehari
e. Badan kadang - kadang panas
3. Tanda - tanda penderita muntah berak ( muntaber )
a. Berak encer, cair terus menerus
b. Muntah muntah
c. Setengah hari tidak kencing
d. Pada bayi ubun - ubun cekung
e. Mata cekung, bibir kering dan biru
f. Panas tinggi sampai kejang
D. Patofisiologi
1. Gangguan osmotik
Makanan atau zat yang tidak dapat diserap menyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, hal ini
menyebabkan isi rongga usus berlebihan sehingga merangsang
usus mengeluarkannya (diare).
2. Gangguan sekresi
Toxin pada dinding usus meningkatkan sekresi air dan
lektrolit kedalam usus, peningkatan isi rongga usus merangsang
usus untuk mengeluarkannya.
3. Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik menyebabkan berkurangnya kesempatan
usus untuk menyerap makanan. Atau peristaltik yang menurun
menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan menyebabkan peradangan
pada rongga usus sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat hal
ini menyebabkan absorsi rongga usus menurun sehingga terjadilah
diare.

E. Klasifikasi diare
Tahapan dehidrasi menurut Ashwill dan Droske (1977) :
1. Dehidrasi ringan : dimana berat badan menurun 3 5 %
dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 ml/kgBB.
2. Dehidrasi sedang : dimana berat badan menurun 6 9 %
dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 90
ml/kgBB.
3. Dehidrasi berat : dimana berat badan menurun lebih dari 10 %
dengan volume cairan yang hilang sama dengan atau lebih dari
100 ml/kgBB.

F. Bahaya Akibat Diare


Diare / mencret yang terus menerus menyebabkan anak
kekurangan cairan dan akhirnya akan meninggal karena
kekurangan cairan.
G. Gejala Klinik
Gejal klinik yang timbul tergantung dari intensitas dan tipe diare,
namun secara umum tanda dan gejala yang sering terjadi adalah :
a. Sering buang air besar lebih dari 3 kali dan dengan jumlah 200
250 gr.
b. Anorexia.
c. Vomiting.
d. Feces encer dan terjadi perubahan warna dalam beberapa hari.
e. Terjadi perubahan tingkah laku seperti rewel, iritabel, lemah,
pucat, konvulsi, flasiddity dan merasa nyeri pada saat buang air
besar.
f. Respirasi cepat dan dalam.
g. Kehilangan cairan/dehidrasi dimana jumlah urine menurun,
turgor kulit jelek, kulit kering, terdapat fontanel dan mata yang
cekung serta terjadi penurunan tekanan darah.

H. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada anak yang menderita diare
adalah :
1. Dehidrasi
2. Hipokalemi.
3. Hipokalsemi
4. Cardiac disrythmias
5. Hiponatremi.
6. Syok hipovolemik
7. Asidosis.
I. Penatalaksanaan
Dasar-dasar penatalaksanaan diare pada anak adalah : (5 D)
1. Dehidrasi.
2. Diagnosis.
3. Diet.
4. Defisiensi disakarida
5. Drugs
Pada dehidrasi ringan diberikan :
a. Oralit + cairan
b. ASI/susu yang sesuai
c. Antibiotika (hanya kalau perlu saja)
Pada dehidrasi sedang, penderita tidak perlu dirawat dan diberikan:
a. Seperti pengobatan dehidrasi ringan
b. Bila tidak minum ASI :
1.) Kurang dari 1 tahun LLM dengan takaran 1/3, 2/3 penuh
ditambah oralit.
2.) Untuk umur 1 tahun lebih , BB 7 kg lebih : teh, biskuit,
bubur dan seterusnya selain oralit. Formula susu dihentikan
dan baru dimulai lagi secara realimentasi setelah makan
nasi.
Pada dehidrasi berat, penderita harus dirawat di RS.
Pengobatan diare lebih mengutamakan pemberian cairan,
kalori dan elektrolit yang bisa berupa larutan oralit (garam diare)
guna mencegah terjadinya dehidrasi berat, sedangkan antibiotika
atau obat lain hanya diberikan bila ada indikasi yang jelas.
Spasmolitika dan obstipansia pada diare tidak diberikan karena
tidak bermanfaat bahkan dapat memberatkan penyakit.
Upaya Mengatasi Diare Secara Sederhana
Pada anak yang baru mencret ibu dianjurkan memberi
minum lebih banyak dari biasanya. Munuman yang diberikan apa
saja yang tersedia dirumah seperti kuah sayur, air teh, air kelapa,
larutan gula garam, air tajin dan lain - lain. ASI dan makanan
diberikan seperti biasanya.
Kalau bayi / anak masih mencret terus menerus, berikan
oralit 200 cc untuk 4 jam pertama 2 - 4 gelas, untuk selanjutnya
berikan minum - 1 gelas oralit atau larutan gula garam. Kalau
mencret tambah sering, segera bawa anak ke Puskesmas.
Upaya pencegahan Diare
1. Makanan :
a. Dicuci bersih
b. Dimasak dengan benar
c. Disimpan dengan benar
d. Peningkatan pemberian makanan pengganti ASI
2. Minuman :
a. Minum dengan air yang dimasak
b. Berikan ASI pada bayi
c. Jangan memberikan susu botol pada anak dibawah 4 bulan.
3. Kebersihan Perorangan :
a. Kuku yang panjang dipotong dan selalu bersih
b. Setiap selesai buang air harus mencuci tangan dengan sabun
c. Cuci tangan sampai bersih sebelum makan dan minum
d. Gunakan sabun untuk cuci tangan dan mandi
4. Lingkungan :
a. Buang air besar dijamban / kakus yang sehat ( memakai
tutup )
b. Halaman pekarangan bersih dari sampah
c. Air kotor / limbah mengalir lancar
d. Tempat sampah ditutp
5. Cara mambuat larutan Gula Garam :
a. Cuci tangan dengan sabun
b. Sediakan air matang 1 gelas ( air putih/ air teh )
c. Masukkan 1 sendok teh gula
d. Masukkan garam dapur sedikit ( sendok teh )
e. Aduk sampai larut
f. Minumkan pada anak sampai habis.
6. Cara membuat Oralit :
a. Cuci tangan dengan sabun
b. Sediakan air putih 1 gelas ( jangan air panas )
c. Tuangkan bubuk oralit sedikit demi sedikit sampai habis.
Bila muntah minumkan lagi. Oralit bisa didapatkan ditoko
obat, puskesmas dan posyandu.
Kesimpulan :
a. Bila anak mulai Diare berikan minum lebih banyak dari
biasanya. Teruskan menyusui dan memberi makan seperti
biasanya.
b. Kalau anak mencret, lemas dan tidak mau makan, berikan oralit
atau LGG, minumkan terus menerus.
c. bila mencret semakin parah, segera bawa anak ke Puskesmas
atau RS terdekat.

XII. DAFTAR PUSTAKA


Corwin, Elizabeth. J : Buku Saku Patofisiologi, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 2000
Ngastiyah : Perawatan Anak Sakit, Penerbit Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta, 1997.
Soegijanto, Soegeng : Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa dan
Penatalaksanaan, Edisi I, Sa.

Anda mungkin juga menyukai