Anda di halaman 1dari 11

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42729/PP/M.I/15/2013

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan

si
Tahun Pajak : 2007

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi positif Terbanding atas Obyek

ne
Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2007 sebesar Rp 188.344.846.595,00;

ng
Tabel nilai sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding:
No Jenis Sengketa Objek Pajak Penghasilan Badan Nilai Sengketa
(Rp)

do
1
2
iaya laba penyusutan
gu
Harga Pokok Penjualan
Biaya Usaha Lainnya
Nilai Sengketa terbukti sampai dengan Surat Banding
94.172.423.297,00
94.172.423.297,00
188.344.846.595,00

In
1. Koreksi Harga Pokok Penjualan sebesar Rp 94.172.423.297,00;
A
Menurut Terbanding : bahwa Terbanding melakukan Koreksi terhadap Pembayaran Technical Assistance
Fee and Royalty (TARO) sebesar Rp 94.172.423.297 kepada Friesland Brands BV
ah

yang bertempat kedudukan di negara Belanda, yang memiliki hubungan istimewa

lik
dengan Pemohon Banding;

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi Terbanding karena perlakuan
royalty untuk know how seperti halnya untuk Trademark dan lisensi sebagai biaya
am

ub
yang tidak dapat dibiayakan adalah bertentangan dengan Pasal 6 ayat (1) Undang-
undang Pajak Penghasilan, dimana disebutkan royalty termasuk biaya untuk
mendapatlan, menagih dan memelihara penghasilan;
ep
Menurut Majelis : bahwa berdasarkan LPP Terbanding diketahui bahwa Terbanding melakukan
k

Koreksi terhadap pembebanan biaya Technical Assistance Fee and Royalty (TARO)
sebesar Rp 94.172.423.297 kepada Friesland Brands BV yang bertempat kedudukan
ah

di negara Belanda, karena tidak dapat diyakini bahwa royalty on know how tersebut
R
dikeluarkan dalam rangka mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan,

si
serta dilakukan dalam batas-batas yang wajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (1) huruf a Undang-undang Pajak Penghasilan ;

ne
ng

bahwa Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun
2006 menyatakan : Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam
negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi :

do
biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk biaya
gu

pembelian bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji,
honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang,
bunga, sewa, royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi,
biaya administrasi, dan pajak kecuali Pajak Penghasilan;
In
A

bahwa Terbanding berpendapat bahwa pembayaran Technical Assistance Fee and


Royalty (TARO) sebesar Rp 94.172.423.297 tersebut ditujukan kepada perusahaan
yang memiliki hubungan istimewa dengan Pemohon Banding;
ah

lik

bahwa Terbanding berpendapat hubungan istimewa antara Pemohon Banding


dengan Friesland BV adalah hubungan istimewa yang terjadi karena penguasaan
melalui manajemen atau penggunaan teknologi, hal ini sesuai dengan Pasal 18 ayat
m

ub

(4) huruf b Undang-undang Pajak Penghasilan, yang berbunyi : Hubungan istimewa


sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dan (3a), Pasal 8 ayat (4), Pasal 9 ayat (1)
huruf f, dan Pasal 10 ayat (1) dianggap ada apabila : Wajib Pajak menguasai Wajib
ka

Pajak lainnya atau dua atau lebih Wajib Pajak berada di bawah penguasaan yang
sama baik langsung maupun tidak langsung;
ep

bahwa Pemohon Banding tidak mengungkap adanya transaksi hubungan istimewa


dalam SPT Tahunan Badan 2007, hal ini tercemin dari tidak disinya Lampiran
ah

Khusus 3A tentang Transaksi yang berkenaan dengan Hubungan Istimewa, namun


R

berdasarkan Laporan Keuangan Tahun 2007 dan Laporan Pemeriksaan Pajak


Nomor : LAP-057/WPJ.19/KP.0205/2009 diperoleh keterangan bahwa Daftar
es

Pemegang Saham dari PT XXX adalah:


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Jumlah Saham yang Dimiliki
No putusan.mahkamahagung.go.id
Nama Alamat
hk
Lembar Nominal %
1 Frisian Flag Singapore (Hld) Pte Ltd Singapura 17,108 Rp 5,235,048,000 70

a
2 Frisian Flag Singapore (Srcv) Pte Ltd Si nga pura 6,110 Rp 1,869,660,000 25
3 PT. Bahtera Wiraniaga I nternusa Jakarta 1,222 Rp 373,932,000 5

si
Jumlah 24,440 Rp 7,478,640,000 100

bahwa berdasarkan penelitian diketahui bahwa Frisian Flag Singapore (Holding) Pte.

ne
Ltd. dan Frisian Flag Singapore (Services) Pte. Ltd. dimiliki oleh Friesland

ng
International B.V. The Netherlands di Belanda, sedangkan Friesland International
B.V., Friesland Food B.V. dan Friesland Brands B.V. dimiliki oleh Royal Friesland
Food N.V yang merupakan perusahaan induk (Top Parent Company) yang
bertempat kedudukan di Belanda, dan karena pembayaran ditujukan kepada

do
gu perusahaan yang memiliki hubungan istimewa yaitu Friesland Brands BV yang
tertempat kedudukan di negara Belanda, maka Terbanding menggunakan aturan
sesuai dengan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dengan
Belanda atas transaksi ini, dan juga merujuk pada OECD Transfer Pricing

In
Guidelines;
A
bahwa Pasal 12 OECD Model Tax Convention Tahun 2005 memberikan definisi atas
konsep know-how sebagai berikut: know-how is all the undivulged technical
ah

information, whether capable of being patented or not, that is necessary for the

lik
industrial reproduction of a product or process, directly and under the same
conditions; in as much as it is derived from experience, know-how represents what a
manufacturer cannot know from mere examination of the product and mere
knowledge of the progress of technique;
am

ub
bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan pendapat Terbanding, karena
pembayaran royalty dilakukan kepada Friesland Brands BV yang berkedudukan di
Belanda, maka menurut Pemohon Banding perlakuan pajak seharusnya mengacu
ep
kepada Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dengan
k

Belanda;
ah

bahwa Pasal 12 ayat (1) Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda antara


Indonesia dengan Belanda menyebutkan : Hak pajak atas royalty dibagi antara dua
R

si
Negara, yaitu Indonesia (source state) dan Belanda (resident state);

bahwa Pemohon Banding berpendapat apabila royalty dikecualikan dari biaya yang

ne
ng

menjadi pengurang pendapatan oleh Terbanding, maka terjadi pengenaan pajak


berganda yang tidak sesuai dengan bahwa Pasal 12 ayat (1) Persetujuan
Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dengan Belanda;

do
bahwa untuk menguji penerapan prinsip kewajaran transaksi afiliasi atas royalty dan
gu

technical assistance fee, pada saat proses pemeriksaan Pemeriksa melakukan


pengujian atas kewajaran transaksi yang dilakukan oleh Pemohon Banding yang
memiliki hubungan istimewa ini (Arm's Length Principle) dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
In
A

Eksistensi dan Manfaat;

Bahwa dalam pembebanan suatu jasa antar grup, maka dibuktikan apakah suatu
ah

lik

jasa adanya Eksistensi dan Manfaat atas pembayaran know how tersebut. Data
yang diterima Terbanding hanya berupa Perjanjian Penggunaan Know How dan
Bukti Pembayaran sehingga belum bisa menunjukkan apakah hal-hal yang diatur
dalam perjanjian tersebut terbukti dilaksanakan/terjadi;
m

ub

Duplikasi;
ka

Bahwa dalam pembebanan suatu jasa antar grup, maka perlu dipastikan kembali
tidak adanya duplikasi atas penyerahan jasa yang diterima oleh satu perusahaan
ep

dalam grup yang mana telah sebenarnya telah melakukan kegiatan (jasa) tersebut;

Karena luasnya pengertian know how dalam perjanjian yang disepakati oleh
ah

Pemohon Banding, sehingga sangat memungkinkan sekali terjadi duplikasi


R

pembebanan know how yang diberikan. Contoh : Pemohon Banding juga membayar
es

pembebanan jasa lainnya seperti pembayaran license information Technology ke


Friesland Food dan pembayaran jasa lainnya kepada group;
M

ng

Penilaian;
on

Bahwa dalam penilaian suatu jasa yang diserahkan, maka perlu diketahui
bagaimana prinsip kewajaran dan metode penilaian atas jasa yang dibayarkan
gu

kepada perusahaan afiliasinya;


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa dalam proses pemeriksaan Pemeriksa telah melakukan permintaan data
melalui:

a
S-11106/WPJ.19/KP.0205/2008 tanggal 29 Juli 2008 tentang permintaan
dokumen/data;

si
S-12258/WPJ.19/KP.0205/2008 tanggal 18 Agustus 2008 tentang Peringatan I;
S-17581/WPJ.19/KP.0205/2008 tanggal 18 November 2008 tentang Peringatan
II;

ne
ng
S-2069/WPJ.19/KP.0205/2009 tanggal 02 Maret 2009 tentang Permintaan Data
Hubungan Istimewa;

bahwa Terbanding menyatakan bahwa Pemohon Banding tidak dapat menyediakan

do
data dan dokumen terkait yang diperlukan oleh Pemeriksa untuk menguji apakah
gu pembebanan royalty on know-how kepada perusahaan afiliasi tersebut telah sesuai
dengan prinsip kewajaran (Arm's Lenght Principle);

bahwa berdasarkan Berita Acara Pembahasan Berkas Keberatan Dengan

In
A
Pemeriksa Nomor : BA-133/PJ.071/2010 tanggal 11 Maret 2010, Pemeriksa
menyatakan bahwa dokumen yang diberikan oleh Pemohon Banding hanya berupa
Perjanjian terkait know-how dengan Friesland Brands B.V dan bukti pembayarannya;
ah

lik
bahwa dalam Berita Acara Pembahasan Berkas Keberatan Dengan Pemohon
Banding Nomor : BA-188/PJ.071/2010 tanggal 31 Maret 2010, diperoleh keterangan
bahwa Pemohon Banding memang tidak memberikan data sebagaimana diminta
oleh Pemeriksa, karena belum adanya aturan yang jelas tentang dokumentasi
am

ub
transfer pricing yang harus disediakan oleh Pemohon Banding pada tahun 2007;

bahwa karena dalam proses pemeriksaan tidak ada data dan informasi yang belum
diperoleh Pemohon Banding dari pihak ketiga, dengan demikian sesuai Pasal 26
ayat (4) Undang-undang Ketentuan Umum Tatacara Perpajakan dan Pasal 36 ayat
ep
(2) huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007, maka tidak ada data
k

tambahan dari Pemohon Banding yang dipertimbangkan dalam proses keberatan;


ah

bahwa Pasal 26A ayat (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
R
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

si
dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 mengatur : Pemohon Banding yang
mengungkapkan pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dalam
proses keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan, selain data dan

ne
ng

informasi yang pada saat pemeriksaan belum diperoleh Pemohon Banding dari pihak
ketiga, pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dimaksud tidak
dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatannya;

do
gu

bahwa terkait pengujian atas kewajaran transaksi yang dilakukan Terbanding diatas,
Pemohon Banding dalam Surat Keberatan menyatakan :

Eksistensi dan Manfaat;


In
A

bahwa berdasarkan Perjanjian Know How antara Friesland BV dengan Pemohon


Banding pada tanggal 3 Juli 2003, dimana Beneficial Owner atas know how adalah
Friesland Brands BV, selanjutnya Friesland Brands BV telah mengembangkan dan
melanjutkan untuk mengembangkan know how, IT, pengalaman, data, metode,
ah

lik

proses, kemampuan dan keahlian dan tekhnik sehubungan dengan aktivitas;

bahwa pemanfaatan atas know how tersebut dibutuhkan oleh Pemohon Banding
untuk mendukung proses pembuatan produk susu tersebut termasuk pemasaran,
m

ub

Supply Chain Management, SDM, Keuangan, IT dan sebagainya;

Duplikasi;
ka

ep

Tidak ada duplikasi atas jasa yang sudah dilakukan. Pembayaran kepada Corporate
ICT, bagian dari Friesland Foods di Belanda adalah atas lisensi perangkat lunak
(Microsoft Office, McAffe, Oracle Database dan SAP). Corporate ICT membuat
ah

kontrak dengan pemasok perangkat lunak ini dan membiayakan penggunaannya ke


negara yang bersangkutan. Biaya license ini tidak termasuk dalam perjanjian know
R

how (lihat schedule 1: G ICT);


es

Dokumentansi dan Penilaian;


M

ng

bahwa berdasarkan Know how License Agreement antara Friesland BV dan


on

Pemohon Banding tanggal 3 Juli 2003, Friesland BV setuju untuk memberikan hak
ekslusif atas know how kepada Pemohon Banding yang berhubungan dengan :
Proses manufaktur, pengemasan, pemasaran, distribusi, dan penjualan produk di
gu

daerah Indonesia, dan


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Proses bisnis di semua tingkatan industri makanan dan minuman berbahan dasar

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
susu yang tidak terbatas hanya pada pemasaran, manajemen rantai distribusi,
sumber daya manusia, kemanan makanan, treasury, operasional dan lingkungan,

a
inovasi dan riset serta informasi dan teknologi komunikasi;

si
bahwa berdasarkan Pasal 12.2 perjanjian tersebut diatas menyatakan bahwa atas
penggunaan know how sesuai dengan perjanjian itu, maka pengguna lisensi
(Pemohon Banding) akan membayar kepada pemilik lisensi dengan nilai total

ne
sebesar 2% (dua persen) dari total penjualan bersih atas semua produk untuk setiap

ng
tahun;

bahwa untuk menguji nilai pasar wajar atas persentase nilai royalty antara Friesland
Food Brands BV dengan Pemohon Banding sehubungan dengan perjanjian know

do
gu how, E&Y Netherlands telah mengadakan penelitian data base untuk
membandingkan perjanjian lisensi antara perusahaan yang independent;

bahwa sehubungan dengan perjanjian know how, maka dipilih enam buah perjanjian

In
lisensi, Dari enam perjanjian ini dikategorikan bilai pasar wajar (interquartile) dalam
A
jarak antara 1,25% sampai 5,00% dengan median 3,25%. Menurut penelitian ini,
angka 2% untuk lisensi know how dibebankan oleh Friesland Foods Brands BV
adalah konsisten dengan nilai transaksi wajar;
ah

lik
bahwa untuk menguji nilai pasar wajar atas persentase nilai royalti antara Friesland
Brands BV dengan Pemohon Banding sehubungan dengan perjanjian Know-how,
E&Y, Netherlands telah memperluas persyaratan perbandingan yang diterapkan
dalam studi yang pertama. Dari empat belas perjanjian ini dikategorikan nilai pasar
am

ub
wajar (interquartile) dalam jarak antara 2,50% sampai 5,03% dengan median 5,00%;

bahwa Price Waterhouse Coopers, Netherlands telah mengadakan penelitian


database untuk membandingkan perjanjian lisensi antara perusahaan yang
ep
independen. Sehubungan dengan perjanjian Know-how, maka dipilih enam buah
k

perjanjian lisensi. Dari enam perjanjian ini dikategorikan nilai pasar wajar
(interquartile) dalam jarak antara 1,85% sampai 3,35% dengan median 3,12%.
ah

Menurut penelitian ini, angka 2% untuk lisensi Know-how dibebankan oleh Friesland
R
Brands BV adalah konsisten dengan nilai transaksi wajar;

si
bahwa pada tanggal 03 Juli 2003 Pemohon Banding bersama Friesland Brands B.V.
membuat Know-How Lisence Agreement yang mengatur hal-hal sbb :

ne
ng

Pasal 1 (b) :
"Know-how means all know-how, technical information, experience, data, methods,
processes, expertise, practical skills, and techniques relating to :

do
a. the manufacture, processing, packaging, marketing, distribution, and sale of
gu

products in the territory within Republic of Indonesia (Product Related Activities);


b. and business processes in all phases of the dairy and drinks industry such as,
but not limited to marketing, supply chain management, human resources, food
safety, dairy affairs, treasury, operational and environmental affairs, innovation
In
A

and research and the information and communication technology (Business


Process);
c. as embodied in, inter alia, formulae, recipes, models, plans, papers, software,
drawings, manuals, policies, instructions, guidelines, training programmes,
ah

lik

benchmarking, best practices, workshops, databases, charts and other materials


and guidelines (written or oral) that are in the possession or under the control of
the Proprietor and that the Proprietor is able without breach of its obligations and
commitments to others, to make available to the Licensee and as more
m

ub

particularly indentified in schedule 1;

Pasal 3.1. :
Subject to the terms and conditions of this Agreement, the Proprietor hereby grants
ka

to the Lisence and the Lisencee hereby accept the grant from the Proprietor the
ep

exclusive right to use the Know-how solely in connection with:


a. The manufacture, distribution, marketing, and sale of the products within the
ah

teritory of Indonesia;
b. and The sale and delivery of the products to the members of the group
R

indentified in schedule 3 to this agreement, which are located outside the territory
es

of Indonesia;
M

Pasal 12.1 :
ng

For the purpose of this Agreement "Net Sales Price" shall mean the actual invoice
price of the products sold or otherwise disposed of by the Licensee in arm's length
on

commercial transactions, less:


a. Sales discounts, including sales allowance;
gu

b. Sales returns, and


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
c. Sales (turnover) tax and/or value added tax, as applicable Unless such items

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
have already been included in the invoice;

a
Pasal 12.2 :
In consideration of the use of Know-how as meant in sub-clause 1 (b) of this

si
Agreement, the Licensee shall anually pay to the Proprietor a sum of two (2) per cent
of the Net Sales Price of all Products sold by the Licensee (The Royalty);

ne
bahwa Terbanding menyatakan bahwa tidak ada penjelasan atau data yang dapat

ng
membuktikan adanya implementasi pengembangan know-how, teknologi informasi,
pengalaman, data, metode, proses, kemampuan, keahlian dan tehnik sehubungan
dengan aktifitas pembuatan susu dan pemasarannya, sebagaimana tercantum
dalam kontrak perjanjian know-how antara Pemohon Banding dengan Friesland

do
gu Brands BV, sehingga tidak dapat diyakini bahwa biaya tersebut dikeluarkan dalam
rangka mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan serta dilakukan dalam
batas-batas yang wajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a
Undang-undang Pajak Penghasilan;

In
A
bahwa Majelis berpendapat dalam bisnis adalah hal yang lazim apabila perusahaan
melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempuyai hubungan istimewa
sepanjang jumlah yang dibayarkan kepada pihak yang mempunyai hubungan
ah

lik
istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan tidak
melebihi kewajaran yang dibayarkan, sesuai dengan Pasal 9 ayat (1) huruf f Undang-
undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000;
am

ub
bahwa salah satu substansi dalam Pasal 9 ayat (1) huruf f Undang-undang Pajak
Penghasilan adalah jumlah yang dibayarkan tidak melebihi kewajaran;

bahwa Terbanding, baik dalam Laporan Pemeriksaan Pajak Nomor : LAP-


ep
057/WPJ.19/KP.0205/2009 tanggal 16 April 2009 maupun dalam Keputusan
k

Keberatan Nomor : KEP-391/WPJ.19/BD.05/2010 tanggal 10 Agustus 2010 tidak


menentukan berapa jumlah pembayaran yang wajar walaupun Terbanding untuk
ah

melakukan pemeriksaan perpajakan yang mengandung unsur hubungan istimewa,


R
mempunyai ketenuan pelaksanaan yang diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal

si
Pajak Nomor : KEP-01/PJ.3/1993 tanggal 9 Maret 1993 tentang Pedoman
Pemeriksaan Pajak Terhadap Wajib Pajak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa;

ne
ng

bahwa berdasarkan bukti, keterangan dan penjelasan terkait, Majelis sampai pada
pendapat bahwa :

dalam perkara banding ini Terbanding tidak menentukan jumlah wajar sebagaimana

do
dimaksud Pasal 9 ayat (1) huruf f Undang-undang Pajak Penghasilan;
gu

bahwa berdasarkan proses pemeriksaan Lebih Bayar terhadap PT XXX untuk Tahun
Pajak 2008 di Kantor Pelayanan Pajak LTO, diketahui bahwa Pemeriksa telah
menyetujuikewajaran pembebanan Biaya Royalti Know How Pemohon Banding ;
In
A

Pemohon Banding dan Friesland Brands B.V mempunyai Know-How Lisence


Agreement yang antara lain berisi persetujuan Pemohon Banding untuk membayar
royalty sebesar 2% (dua persen) dari total penjualan bersih atas semua produk untuk
setiap tahun kepada Friesland Brand BV selaku pemilik lisensi atas hak ekslusif atas
ah

lik

know how yang diberikan Friesland Brand BV kepada Pemohon Banding yang
berhubungan dengan :
Proses manufaktur, pengemasan, pemasaran, distribusi, dan penjualan produk di
daerah Indonesia, dan
m

ub

Proses bisnis di semua tingkatan industri makanan dan minuman berbahan dasar
susu yang tidak terbatas hanya pada pemasaran, manajemen rantai distribusi,
sumber daya manusia, kemanan makanan, treasury, operasional dan lingkungan,
ka

inovasi dan riset serta informasi dan teknologi komunikasi;


ep

Know-How seperti yang dijelaskan dalam Know-How Licence Agreement tersebut


sama dengan definisi Know-How dalam P3B antara Indonesia Belanda;
ah

bahwa Pasal 12 ayat (3) P3B Indonesia-Belanda, istilah "royalti" sebagaimana


R

digunakan dalam Pasal ini berarti semua bentuk pembayaran yang diterima sebagai
es

imbalan atas penggunaan, atau hak untuk menggunakan hak cipta kesusasteraan,
kesenian, atau karya ilmiah - termasuk film sinematografi dan film atau pita untuk
M

siaran radio atau televisi - paten, merek dagang, desain atau model, rencana, rumus
ng

atau proses yang dirahasiakan, atau untuk penggunaan, atau hak menggunakan,
perlengkapan industri, perdagangan, atau ilmu pengetahuan, atau untuk informasi
on

mengenai pengalaman dibidang industri, perdagangan, atau ilmu pengetahuan;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Berdasarkan hasil penelitian Price Waterhouse Coopers, Netherlands diketahui

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa angka 2% untuk lisensi Know-how yang dibebankan oleh Friesland Brands
BV adalah konsisten dengan nilai transaksi wajar;

a
bahwa berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan

si
perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan serta keyakinan Majelis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002
tentang Pengadilan Pajak, Majelis dapat meyakini bahwa pembayaran Technical

ne
Assistance Fee and Royalty (TARO) sebesar Rp 94.172.423.297 tersebut

ng
dikeluarkan dalam rangka mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan,
serta dilakukan dalam batas-batas yang wajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (1) huruf a Undang-undang Pajak Penghasilan ;

do
gu bahwa berdasarkan uraian diatas, Majelis berkesimpulan Koreksi Terbanding atas
Harga Pokok Penjualan berupa Pembayaran Technical Assistance Fee and Royalty
(TARO) sebesar Rp94.172.423.297,00 tidak dapat dipertahankan;

In
2. Koreksi Biaya Usaha Lainnya sebesar Rp94.172.423.297,00;
A
Menurut Terbanding : bahwa Terbanding melakukan Koreksi terhadap Pembayaran Royalty on Trademark
Lisences sebesar Rp 94.172.423.297 kepada Friesland Brands BV yang bertempat
ah

lik
kedudukan di negara Belanda, yang memiliki hubungan istimewa dengan Pemohon
Banding;

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi Terbanding karena perlakuan
royalty untuk know how seperti halnya untuk Trademark dan lisensi sebagai biaya
am

ub
yang tidak dapat dibiayakan adalah bertentangan dengan Pasal 6 ayat (1) Undang-
undang Pajak Penghasilan, dimana disebutkan royalty termasuk biaya untuk
mendapatlan, menagih dan memelihara penghasilan;
ep
Menurut Majelis : bahwa berdasarkan LPP Terbanding diketahui bahwa Terbanding melakukan
k

Koreksi terhadap pembebanan biaya Royalty on Trademark Lisences sebesar


Rp94.172.423.297 kepada Friesland Brands BV yang bertempat kedudukan di
ah

negara Belanda, karena tidak dapat diyakini bahwa royalty on trademark tersebut
R
dikeluarkan dalam rangka mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan,

si
serta dilakukan dalam batas-batas yang wajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (1) huruf a Undang-undang Pajak Penghasilan ;

ne
ng

bahwa Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun
2006 menyatakan : Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam
negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi :

do
biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk biaya
gu

pembelian bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji,
honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang,
bunga, sewa, royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi,
biaya administrasi, dan pajak kecuali Pajak Penghasilan;
In
A

bahwa Terbanding berpendapat bahwa pembayaran Royalty on Trademark Lisences


sebesar Rp 94.172.423.297 tersebut ditujukan kepada perusahaan yang memiliki
hubungan istimewa dengan Pemohon Banding;
ah

lik

bahwa Terbanding berpendapat hubungan istimewa antara Pemohon Banding


dengan Friesland BV adalah hubungan istimewa yang terjadi karena penguasaan
melalui manajemen atau penggunaan teknologi, hal ini sesuai dengan Pasal 18 ayat
m

ub

(4) huruf b Undang-undang Pajak Penghasilan, yang berbunyi : Hubungan istimewa


sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dan (3a), Pasal 8 ayat (4), Pasal 9 ayat (1)
huruf f, dan Pasal 10 ayat (1) dianggap ada apabila : Wajib Pajak menguasai Wajib
ka

Pajak lainnya atau dua atau lebih Wajib Pajak berada di bawah penguasaan yang
sama baik langsung maupun tidak langsung;
ep

bahwa Pemohon Banding tidak mengungkap adanya transaksi hubungan istimewa


ah

dalam SPT Tahunan Badan 2007, hal ini tercermin dari tidak disinya Lampiran
Khusus 3A tentang Transaksi yang berkenaan dengan Hubungan Istimewa, namun
R

berdasarkan Laporan Keuangan Tahun 2007 dan Laporan Pemeriksaan Pajak


es

Nomor : LAP-057/WPJ.19/KP.0205/2009 diperoleh keterangan bahwa Daftar


Pemegang Saham dari PT XXX adalah:
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Jumlah Saham yang Dimiliki
No putusan.mahkamahagung.go.id
Nama Alamat
hk
Lembar Nominal %
1 Frisian Flag Singapore (Hld) Pte Ltd Singapura 17,108 Rp 5,235,048,000 70

a
2 Frisian Flag Singapore (Srcv) Pte Ltd Si nga pura 6,110 Rp 1,869,660,000 25
3 PT. Bahtera Wiraniaga Internusa Jakarta 1,222 Rp 373,932,000 5

si
Jumlah 24,440 Rp 7,478,640,000 100

bahwa berdasarkan penelitian diketahui bahwa Frisian Flag Singapore (Holding) Pte.

ne
Ltd. dan Frisian Flag Singapore (Services) Pte. Ltd. dimiliki oleh Friesland

ng
International B.V. The Netherlands di Belanda, sedangkan Friesland International
B.V., Friesland Food B.V. dan Friesland Brands B.V. dimiliki oleh Royal Friesland
Food N.V yang merupakan perusahaan induk (Top Parent Company) yang
bertempat kedudukan di Belanda, dan karena pembayaran ditujukan kepada

do
gu perusahaan yang memiliki hubungan istimewa yaitu Friesland Brands BV yang
tertempat kedudukan di negara Belanda, maka Terbanding menggunakan aturan
sesuai dengan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dengan
Belanda atas transaksi ini, dan juga merujuk pada OECD Transfer Pricing

In
Guidelines;
A
bahwa Pasal 12 OECD Model Tax Convention Tahun 2005 memberikan definisi atas
konsep know-how sebagai berikut: know-how is all the undivulged technical
ah

information, whether capable of being patented or not, that is necessary for the

lik
industrial reproduction of a product or process, directly and under the same
conditions; in as much as it is derived from experience, know-how represents what a
manufacturer cannot know from mere examination of the product and mere
knowledge of the progress of technique;
am

ub
bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan pendapat Terbanding, karena
pembayaran royalty dilakukan kepada Friesland Brands BV yang berkedudukan di
Belanda, maka menurut Pemohon Banding perlakuan pajak seharusnya mengacu
ep
kepada Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dengan
k

Belanda;
ah

bahwa Pasal 12 ayat (1) Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda antara


Indonesia dengan Belanda menyebutkan : Hak pajak atas royalty dibagi antara dua
R

si
Negara, yaitu Indonesia (source state) dan Belanda (resident state);

bahwa Pemohon Banding berpendapat apabila royalty dikecualikan dari biaya yang

ne
ng

menjadi pengurang pendapatan oleh Terbanding, maka terjadi pengenaan pajak


berganda yang tidak sesuai dengan bahwa Pasal 12 ayat (1) Persetujuan
Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dengan Belanda;

do
bahwa pada saat proses pemeriksaan, Pemeriksa melakukan pengujian atas
gu

kewajaran transaksi yang dilakukan oleh Pemohon Banding yang memiliki hubungan
istimewa ini (Arm's Length Principle) dengan memperhatikan unsur kepemilikan,
siklus produk, dan kewajaran terhadap pembayaran royalti atas trademark;
In
A

bahwa terkait pengujian atas kewajaran transaksi yang dilakukan Terbanding diatas,
Pemohon Banding dalam Surat Keberatan menyatakan :

Eksistensi dan Manfaat;


ah

lik

bahwa berdasarkan Trademark Lisence Agreement antara Friesland BV dengan


Pemohon Banding pada tanggal 3 Juli 2003, dimana Beneficial Owner atas royalty
sehubungan dengan produk bubuk (powderlike products), susu kental manis
m

ub

(sweetened condensed milk) dan segala jenis susu cair dan produk susu adalah
Friesland Brands BV, selanjutnya merek atas produk tersebut terdapat di Lampiran I
Perjanjian tersebut ;
ka

Duplikasi;
ep

Tidak ada duplikasi atas jasa yang sudah dilakukan;


ah

Dokumentansi dan Penilaian;


R

es

bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Trademark Lisence Agreement antara Friesland
BV dan Pemohon Banding tanggal 3 Juli 2003, disebutkan bahwa pemilik lisensi
M

merek (Friesland Brands BV) memberikan ijin penggunaan merek dan pengguna
ng

lisensi merek (Pemohon Banding) setuju untuk menerima hak khusus penggunaan
merek selama jangka waktu perjanjian tersebut dalam wilayah Indonesia;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat (1) perjanjian yang sama disebutkan bahwa

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pengguna lisensi merek harus membayar royalty kepada pemilik lisensi merek
sebesar 2% (dua persen) dari total penjualan bersih;

a
bahwa untuk menguji nilai pasar wajar atas persentase nilai royalty antara Friesland

si
Food Brands BV dengan Pemohon Banding sehubungan dengan Perjanjian
Trademark License, E&Y Netherlands telah mengadakan penelitian data base untuk
membandingkan perjanjian lisensi antara perusahaan yang independent;

ne
ng
bahwa sehubungan dengan Perjanjian Trademark License, maka dipilih sembilan
buah perjanjian lisensi, dari sembilan perjanjian ini dikategorikan sebagai nilai pasar
wajar (interquartile) dalam jarak antara 2,00% sampai 6,00% dengan median 3,50%.
Menurut penelitian ini, angka 2% untuk lisensi trademark license dibebankan oleh

do
gu Friesland Foods Brands BV adalah konsisten dengan nilai transaksi wajar;

bahwa pada tanggal 03 Juli 2003 Pemohon Banding bersama Friesland Brands B.V.
membuat Trademark Lisence Agreement yang mengatur hal-hal sbb :

In
A
Pasal 2.1 :
Pursuant to the terms and conditions of this Agreement, the Proprietor hereby grants
the Licensee and the Licensee agrees to accept grant of the exclusive tight to use
ah

the Trade Marks during the term of this Agreement in the Republic of Indonesia in

lik
connection with the marketing, distribution, and sale of the producs in the teritoty;

Pasal 4.1 :
The Trade Marks shall remain the property of the Proprietor under all circumstances.
am

ub
The Lisencee shall at the times recognize the validity of the Trade Marks and shall
not in any way challenge the Proprietor's ownership of, or its right to the Trade
Marks;
ep
Pasal 10.1 :
k

In consideration of the Trade Marks lisenced by the Proprietor pursuant to this


Agreement, the Licensee shall pay to the Proprietor a royalty of two (2) per cent of
ah

the Net Sales Price of the Products sold or otherwise disposed of by the Licensee in
normal bonafide commercial transactions;
R

si
Pasal 10.2 :
For the purpose of the previous sub-clause, the Net Sales Price shall be calculated

ne
ng

by substracting:
Sales discounts, including sales allowance;
Sales returns, and;
Sales (turnover) tax and/or value added tax, as applicable;

do
From the sales price of all products sold by the Licensee as invoiced by the Licensee
gu

to its buyers;

bahwa Terbanding menyatakan bahwa tidak ada penjelasan atau data yang dapat
membuktikan adanya kepemilikan trademark baik secara legal maupun ekonomi
In
A

sehubungan dengan usaha Pemohon Banding terkait aktifitas pembuatan susu dan
pemasarannya, sebagaimana tercantum dalam kontrak perjanjian trademark antara
Pemohon Banding dengan Friesland Brands BV, maka royalty on trademark kepada
Friesland Brands BV tidak dapat diyakini dikeluarkan dalam rangka mendapatkan,
ah

lik

menagih, dan memelihara penghasilan serta dilakukan dalam batas-batas yang


wajar, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-undang Pajak
Penghasilan;
m

ub

bahwa Majelis berpendapat dalam bisnis adalah hal yang lazim apabila perusahaan
melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempuyai hubungan istimewa
sepanjang jumlah yang dibayarkan kepada pihak yang mempunyai hubungan
ka

istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan tidak


melebihi kewajaran yang dibayarkan, sesuai dengan Pasal 9 ayat (1) huruf f Undang-
ep

undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000;
ah

bahwa Majelis berpendapat, didalam menilai hubungan istimewa Pemohon Banding


R

dengan Friesland Brands BV, peranan PT Bahtera Wiraniaga Internusa sebagai


es

pemegang saham Pemohon Banding sebanyak 5% tidak dapat diabaikan begitu


saja, walaupun kepemilikan hanya 5% namun PT Bahtera Wiraniaga Internusa tidak
M

akan begitu saja menyetujui biaya royalty ini;


ng

bahwa salah satu substansi dalam Pasal 9 ayat (1) huruf f Undang-undang Pajak
on

Penghasilan adalah jumlah yang dibayarkan tidak melebihi kewajaran;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
bahwa Terbanding, baik dalam Laporan Pemeriksaan Pajak Nomor : LAP-

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
057/WPJ.19/KP.0205/2009 tanggal 16 April 2009 maupun dalam Keputusan
Keberatan Nomor : KEP-391/WPJ.19/BD.05/2010 tanggal 10 Agustus 2010 tidak

a
menentukan berapa jumlah pembayaran yang wajar walaupun Terbanding untuk
melakukan pemeriksaan perpajakan yang mengandung unsur hubungan istimewa,

si
mempunyai ketenuan pelaksanaan yang diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor : KEP-01/PJ.3/1993 tanggal 9 Maret 1993 tentang Pedoman
Pemeriksaan Pajak Terhadap Wajib Pajak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa;

ne
ng
bahwa berdasarkan bukti, keterangan dan penjelasan terkait, Majelis sampai pada
pendapat bahwa :

dalam perkara banding ini Terbanding tidak menentukan jumlah wajar sebagaimana

do
gu dimaksud Pasal 9 ayat (1) huruf f Undang-undang Pajak Penghasilan;

bahwa berdasarkan proses pemeriksaan Lebih Bayar terhadap PT XXX untuk Tahun
Pajak 2008 di Kantor Pelayanan Pajak LTO, diketahui bahwa Pemeriksa telah

In
menyetujui kewajaran pembebanan Biaya Royalti on Trademark Pemohon Banding ;
A
Pemohon Banding dan Friesland Brands B.V mempunyai Trademark Lisence
Agreement yang antara lain berisi persetujuan Pemohon Banding untuk membayar
royalty sebesar 2% (dua persen) dari penjualan bersih kepada Friesland Brand BV
ah

lik
selaku pemilik lisensi atas penggunaan merek selama jangka waktu perjanjian;

Berdasarkan Surat Penjelasan atas Surat Permohonan Pembahasan oleh Tim


Pembahas Tingkat Kanwil dengan Surat Nomor:271/TAX/FFI/IV/09 tanggal 13 April
2009, Pemohon Banding telah melampirkan dokumen berupa Trademark
am

ub
Registrations yang membuktikan existensi secara legal bahwa Beneficial Owner atas
royalty sehubungan dengan produk bubuk (powderlike products), susu kental manis
(sweetened condensed milk) dan segala jenis susu cair dan produk susu adalah
Friesland Brands BV;
ep
k

Berdasarkan hasil penelitian E & Y, Netherlands diketahui bahwa angka 2% untuk


Trade Mark License yang dibebankan oleh Friesland Brands BV adalah konsisten
ah

dengan nilai transaksi wajar;


R

si
bahwa berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan serta keyakinan Majelis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002

ne
ng

tentang Pengadilan Pajak, Majelis dapat meyakini bahwa pembayaran Royalty on


Trademark License sebesar Rp 94.172.423.297 tersebut dikeluarkan dalam rangka
mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan, serta dilakukan dalam batas-
batas yang wajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-

do
undang Pajak Penghasilan ;
gu

bahwa berdasarkan uraian diatas, Majelis berkesimpulan Koreksi Terbanding atas


Biaya Usaha Lainnya berupa Pembayaran Royalty on Trademark sebesar
Rp94.1,72.423.297,00 tidak dapat dipertahankan;
In
A

Menimbang : bahwa oleh karena itu kesimpulan hasil pemeriksaan Majelis atas jenis-jenis
sengketa terbukti mengenai objek Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2007
menjadi sebagai berikut:
ah

lik

tabel pemilahan nilai sengketa objek pajak kedalam dipertahankan dan dibatalkan/ditambah (dalam rupiah)
Dipertahankan oleh Majelis Dibatalkan/ditambah oleh Majelis
Total nilai sengketa
No Jenis sengketa atas Objek Pajak terbukti sebagai Objek PPh Badan sebagai bagian Objek PPh Badan
terbukti
Tahun 2007 Tahun 2007
m

ub

1 2 3 4 5 (3+4)
Penghasilan Neto
0
1 - Harga Pokok Penjualan 94.172.423.297 94.172.423.297
0
ka

- Biaya Usaha Lainnya 94.172.423.297 94.172.423.297


Total Nilai Sengketa terbukti 188.344.846.595 0 188.344.846.595
ep

Menimbang : bahwa oleh karena itu nilai Objek Pajak versi Majelis setelah memperhitungkan
ah

koreksi oleh Majelis terhadap nilai Objek Pajak PPh Badan Tahun Pajak 2007 versi
keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini
R

menjadi sebagai berikut :


es
M

Tabel penyesuaian atas nilai objek pajak yang mendasari keputusan Terbanding (dalam rupiah)
ng

Macam/Jenis Objek Nilai Penghasilan Neto Dibatalkan/ditambah Nilai objek


No menurut istilah yang digunakan oleh versi keputusan oleh Majelis sebagai Pajak versi
on

Terbanding Terbanding Penghasilan Neto 2007 Majelis


1 2 3 4 5 (3-4)
gu

1. Penghasilan Neto disengketakan 188.344.847.264 0 188.344.846.59


5
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
2. Lainnya (tidak disengketakan) 426.655.843.000 0 426.655.843.00
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Jumlah 615.000.690.264 0 0
615.000.690.26
4

a
Menimbang : bahwa oleh karena itu koreksi oleh Majelis terhadap jumlah Pajak Penghasilan
Badan Tahun Pajak 2007 versi Keputusan Terbanding akibat dari sengketa objek

si
pajak menjadi sebagai berikut:

Tabel nilai koreksi pajak akibat sengketa objek pajak dalam rupiah) :

ne
ng
No Macam/jenis objek Nilai Objek PPh Badan Tarif PPh Badan Koreksi jumlah
menurut istilah yang Versi Versi PPh Versi Versi pajak akibat
digunakan oleh Terbanding Majelis Pasal 17 Terbanding Majelis sengketa objek
Terbanding

do
1 2 3 4 5 6 (3x5)
7 (4x5) 8 (6-7)
gu
1 Penghasilan Neto
Jumlah
615.000.690.264
615.000.690.264
615.000.690.264
615.000.690.264
Umum 184.482.707.079 184.482.707.079
184.482.707.079 184.482.707.079
0
0

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak;

In
A
Menimbang : bahwa oleh karena itu koreksi jumlah pajak karena sengketa tarif oleh Majelis
terhadap jumlah Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2007 menurut keputusan
Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini menjadi sebagai
ah

lik
berikut :

Tabel nilai koreksi pajak akibat sengketa tarif (dalam Rupiah):


am

ub
No Objek PPh Badan Tarif PPh Pajak Penghasilan Badan
Koreksi jumlah
(versi Terbanding) Badan
pajak karena
Macam/Jenis Nilai Versi Versi Versi Versi
sengketa tarif
Terbanding Majelis Terbanding Majelis
1 2 3 4 5 6 (3x4) 7 (3x5) 8 (6-7)
1. Penghasilan Kena Pajak 615.000.690.264 umum
ep
umum 184.482.707.079 184.482.707.079 0
k

Jumlah 615.000.690.264 184.482.707.079 184.482.707.079 0


ah

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kredit pajak;
R

si
Menimbang : bahwa oleh karena itu koreksi oleh Majelis terhadap kredit pajak atas jumlah Pajak
Penghasilan Badan Tahun Pajak 2007 versi keputusan Terbanding atas keberatan
Pemohon Banding sebelum banding ini menjadi sebagai berikut:

ne
ng

Tabel nilai koreksi pajak akibat sengketa kredit pajak (dalam Rupiah) :

No Macam/Jenis/unsur Kredit Pajak menurut Kredit Pajak Versi Kredit Pajak Versi Koreksi Jumlah Pajak
istilah yang digunakan oleh Terbanding Terbanding Majelis karena sengketa

do
gu

(Rp) (Rp) kredit pajak (Rp)


1 2 3 4 5 (3-4)
1 Disengketakan 0.00 0.00 0,00
2 Lainnya ( di luar ruang lingkup sengketa) (143.154.094.957) (143.154.094.957) (0,00)
In
Jumlah (143.154.094.957) (143.154.094.957) (0,00)
A

Menimbang : bahwa oleh karena itu koreksi Majelis terhadap jumlah Pajak Penghasilan Badan
Tahun Pajak 2007 yang kurang/(lebih) dibayar versi Terbanding menjadi sebagai
ah

berikut :
lik

Tabel total nilai koreksi pajak (dalam Rupiah) :

No Macam/Jenis Objek sesuai istilah yang Penghasilan Kena Pajak TarifPPh Badan PPh Badan Koreksi
m

ub

digunakan oleh Terbanding Versi Versi Versi Versi Jumlah


Terbanding Majelis Versi Versi Terbanding Majelis Pajak oleh
Tbdg Majelis Majelis
1 2 3 4 5 6 7 (3x5) 8 (4x6) 9 (7-8)
ka

umum umum
1. Penghasilan Kena Pajak 615.000.690.264 615.000.690.264 184.482.707.079 184.482.707.079 0
ep

Jumlah 615.000.690.264 615.000.690.264 184.482.707.079 184.482.707.079 0


Kredit Pajak (143.154.094.957) (143.154.094.957) 0
ah

Pajak Yang Kurang Dibayar 41.154.094.957 41.154.094.957 0


R

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi
es

administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada


M

penyelesaian sengketa lainnya;


ng

Menimbang : bahwa oleh karena itu koreksi oleh Majelis terhadap jumlah Pajak Penghasilan
on

Badan Tahun Pajak 2007 yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi
versi keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini
gu

menjadi sebagai berikut :


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tabel total nilai koreksi pajak termasuk sanksi administrasi (dalam Rupiah) :

a
Pajak dan Sanksi Administrasi Versi Versi Koreksi oleh
Terbanding Majelis Majelis

R
1 2 3 4 (2-3)

si
Pajak terutang 184.482.707.079 184.482.707.079 0
Kredit Pajak (143.154.094.957) (143.154.094.957) 0
Jumlah pajak yang kurang dibayar 41.154.094.957 41.154.094.957 0

ne
ng
Sanksi Administrasi : Bunga Pasal 13 (2) KUP 13.169.310.386 13.169.310.386 0
Jumlah yang masih harus/(lebih) dibayar 54.323.405.343 54.323.405.343 0

Menimbang : bahwa oleh karena itu jumlah Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2007

do
gu termasuk sanksi administrasi yang disengketakan oleh Pemohon Banding dan
dikabulkan Majelis menjadi sebagai berikut :

tabel nilai sengketa pajak versi murni Pemohon Banding termasuk sanksi administrasi (dalam Rupiah):

In
A
Versi murni Jmlh yg disengketakan Jumlah yang Jumlah yang
Pajak dan Sanksi Administrasi Versi Pemohon Banding Versi murni Pemohon tidak dikabulkan dikabulkan oleh
Terbanding Banding oleh Majelis Majelis
1 2 3 4 (2-3) 5 (4-6) 6(Kolom 4 tabel
ah

lik
diatas)
Penghasilan Kena Pajak 615.000.690.264 426.655.843.000 188.344.847.264 188.344.847.264 0
Pajak terutang 184.482.707.079 127.979.252.900 56.503.454.179 56.503.454.179 0
Kredit Pajak (143.154.094.957) (143.328.612.122) (0) (0) 0
am

ub
Jumlah pajak yang kurang/(lebih) dibayar 41.154.094.957 (15.349.359.222) 56.503.454.179 56.503.454.179 0
Sanksi Administrasi: Bunga Ps. 13 (2) KUP 13.169.310.386 0 13.169.310.386 13.169.310.386 0
Jumlah yang masih harus /(lebih) dibayar 54.323.405.343 (15.349.359.222) 69.672.764.565 69.672.764.565 0

Menimbang : bahwa oleh karena tidak terdapat selisih antara jumlah yang masih harus dibayar
ep
k

versi murni Pemohon Banding dan jumlah yang dikabulkan Majelis, maka Majelis
berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-undang
ah

Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, untuk menolak banding Pemohon
Banding;
R

si
Mengingat : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan
perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang

ne
berkaitan dengan perkara ini;
ng

Memutuskan : Menolak Banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor : KEP-265/WPJ.19/BD.05/2010 tanggal 04 Juni 2010 sebagaimana telah
dibetulkan dengan Keputusan Nomor : KEP-391/WPJ.19/BD.05/2010 tanggal 10

do
gu

Agustus 2010 mengenai keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak
Penghasilan Badan Nomor: 00002/206/07/092/09 tanggal 16 April 2009 Tahun Pajak
2007, atas nama: XXX, NPWP : YYY;
In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Anda mungkin juga menyukai