Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Anastasia Aurelia

NIM : 041811333165

MATA KULIAH AKUNTANSI PERPAJAKAN

TUGAS MINGGU 10

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan Komersial (LKK) dan
Laporan Keuangan Fiskal (LKF)? Sebutkan macamnya LKK dan LKF?

Jawab:

a. Laporan Keuangan Komersial (LKK)

Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (SAK


1999), dijelaskan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan seperti
misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan
keuangan yang disusun berdasarkan SAK 1999 disebut dengan Laporan Keuangan
Komersial (LKK)

b. Laporan Keuangan Fiskal (LKF)


Laporan Keuangan Fiskal (LKF) adalah laporan keuangan yang digunakan untuk
melaporkan pajak mendasarkan pada ketentuan-ketentuan perpajakan. Macam dari
laporan keuangan fiskal yaitu Neraca fiskal , Perhitungan laba rugi dan perubahan
laba ditahan , Penjelasan laporan keuangan fiskal, Rekonsiliasi laporan keuangan
komersial dan laporan keuangan fiskal, Ikhtisar kewajiban pajak.

2. Apakah setiap WP wajib melakukan Rekonsiliasi LKK dan LKFnya ? Mengapa ?

Jawab:

Iya, agar data laporan keuangan komersial yang dimasukkan ke dalam SPT tahunan
PPh tersebut sudah disesuaikan dengan ketentuan fiskal, mengingat terdapat
perbedaan perhitungan laba menurut komersial dengan laba menurut perpajakan.
3. Apa saja yang menyebabkan terjadinya koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal
negatif? Berilah contohnya !
Jawab :
A. Koreksi Fiskal Positif

Koreksi fiskal positif akan terjadi saat perusahaan akan melakukan perbaikan pada
catatan penghasilan. Serta terdapat biaya yang memberikan efek pada kenaikan
jumlah biaya untuk wajib pajak.

Contoh
a.Terdapat sanksi administrasi, sanksi tersebut berupa denda.
b.Adanya biaya sebagai kepentingan pribadi untuk wajib pajak.
c.Pemberian pekerjaan yang menghasilkan imbalan dalam bentuk yang natural.
d.Adanya sumbangan serta dana berupa hibah.
e.Terdapat premi untuk asuransi kesehatan dwiguna.
f.Asuransi untuk beasiswa

B.Koreksi Fiskal Negatif

Koreksi Fiskal Negatif terjadi saat perusahaan akan melakukan perbaikan sehingga
hasilnya yang didapatkan bisa mengurangi jumlah untuk biaya pajak dan meringankan
beban dari biaya pajak.
Contoh
Contoh dari fiskal negatif yaitu adanya selisih penyusutan yang disebut nominal
amortisasi fiskal. Seperti penyusutan aset perusahaan yang dimiliki berupa aset
bagunan atau non bangunan. Dengan begitu akan dipilih sesuai macam dan bentuknya
pada draft pajak yang akan dilaporkan.

4. Jelaskan pengertian Permanent Different dan Temporary Different ? Berilah


contohnya !

Jawab :

a. Temporary differences
Perbedaan antara dasar pengenaan pajak (DPP) dari suatu aktiva atau dasar pengenaan
pajak (DPP) dari suatu kewajiban dengan nilai tercatat aktiva atau kewajiban tersebut,
yang akan berakibat pada kenaikan atau bertambahnya laba fiskal / laba kena pajak
periode mendatang (future taxable amount atau taxable temporary differences) atau
berkurangnya fiskal / laba kena pajak periode mendatang (future deductible amount or
deductible temporary differences), pada saat nilai tercatat aktiva dipulihkan
(recovered) atau nilai tercatat kewajiban diselesaikan atau dilunasi (settled).
Contoh : Penyusutan aktiva tetap (komputer) menurut pajak atau fiskal disusutkan
selama empat tahun, namun secara akuntansi keuangan bisa disusutkan selama enam
tahun, jadi meskipun jumlah penyusutan sama akan tetapi pembebanan sebagai biaya
dalam satu periode / tahun pajak menjadi berbeda. Sehingga apabila perusahaan
menggunakan perhitungan penyusutan berdasarkan Akuntansi Keuangan, maka pada
saat perhitungan atau pembebanan biaya penyusutan menurut Akuntansi Pajak akan
dilakukan koreksi fiskal

b. Permanent differences
Perbedaan yang timbul sebagai akibat perbedaan pengakuan penilaian elemen-elemen
laporan keuangan (aktiva, kewajiban, ekuitas, penghasilan, beban, untung, dan rugi)
yang berlaku dalam disiplin akuntansi perpajakan
Contoh: Biaya Sumbangan menurut pajak atau fiskal tidak diakui sebagai biaya untuk
mengurangi penghasilan kena pajak atau laba kena pajak, namun secara akuntansi
keuangan bisa dibiayakan untuk mengurangi laba komersial atau laba akuntansi
komersial.

SOAL PRAKTIKA
Keterangan Menurut Koreksi Menurut Keteranga
Fiskal Fiskal n
Komersial Positif Negatif
Penjualan Bruto Rp 1,857,746,000.00 Rp 1,857,746,000.00
Potongan Penjualan Rp 4,756,900.00 Rp 4,756,900
.00
Retur Penjualan Rp 3,527,900.00 Rp 3,527,900
.00
Penjualan Neto Rp 1,849,461,200.00 Rp 1,849,461,200.00
Hpp:
Persediaan Awal Rp 186,312,100. Rp 186,312,1
00 00.00
Pembelian Rp 284,637,300. Rp 284,637,3
00 00.00
Persediaan Akhir Rp 134,578,000. Rp 134,578,0
00 00.00
Rp 336,371,400. Rp 336,371,4
00 00.00
Laba Kotor Rp 1,513,089,800.00 Rp 1,513,089,800.00
Beban Operasional:
Gaji Rp 90,164,300.0 Rp 90,164,300
0 .00
Biaya Makan Karyawan Rp 1,698,800.00 Rp 1,698,800
.00
Rekreasi Karyawan Rp 32,000,000.0 Rp Rp - Pasal 9 ayat (1) huruf
0 32,000,000. e UU PPh
00
Restribusi Rp 445,800.00 Rp 445,800
Parkir .00
Kendaraan
Perusahaan
Biaya Bunga Bank Rp 7,260,500.00 Rp 7,260,500
.00
Biaya Keamanan Rp 6,500,000.00 Rp Rp - Se-27/pj.22/1986
Pabrik (tanpa 6,500,000.0
bukti) 0
Sumbangan ke FEB Rp 3,000,000.00 Rp Rp - Pasal 9 ayat (1) huruf
3,000,000.0 e UU PPh
0
Biaya Tunjangan Rp 3,452,800.00 Rp 3,452,800.
Transportasi 00
Biaya Rp 1,657,900.00 Rp 1,657,900. Pasal 2 dan 3
Pemeliharaan 00 keputusan Dirjen
Kendaraan Pajak No. KEP-
Perusahaan 220/PJ/2002
Biaya Penyusutan Rp 70,932,600.0 Rp 70,932,600.
Aktiva 0 00
Biaya listrik, air dan Rp 3,462,000.00 Rp 3,462,000.
telepon 00
Jamuan tamu Rp 10,000,000.0 Rp Rp 4,500,000.
(45% ada daftar 0 5,500,000.0 00
normatif) 0
Biaya Pengobatan Rp 15,000,000.0 Rp Rp - Pasal 9 ayat (1) huruf
Karyawan 0 15,000,000. e UU PPh
00
Asuransi jiwa dan Rp 25,000,000.0 Rp Rp - Pasal 9 ayat (1) huruf
kesehatan bapak 0 25,000,000. e UU PPh
herfan 00
Sanksi keterlambatan Rp 100,000.00 Rp Rp -
spt 1770 2019 100,000.00
Pemeliharaan 1 Unit Rp 4,500,000.00 Rp Rp 2,250,000.
sedan Dirut 2,250,000.0 00
0
PBB Tahun 2020 Rp 645,100.00 Rp 645,100.
00
Pajak reklame dan Rp 3,651,000.00 Rp 3,651,000.
pajak kendaraan 00
bermotor
Total Beban Rp 279,470,800. Rp 190,120,800.
Operasional 00 00
Penghasilan dari luar
usaha
Penghasilan asuransi Rp 68,250,000.0 Rp Rp -
0 68,250,
000.00
Penghasilan hadiah Rp 25,000,000.0 Rp 25,000,000.
undian 0 00
Penghasilan sewa Rp 5,000,000.00 Rp Rp -
kendaraan 5,000,0
00.00
Penghasilan jasa giro Rp 4,124,000.00 Rp Rp -
bank heranita 4,124,0
00.00
Total Penghasilan dari Rp 102,374,000. Rp 25,000,000.
luar usaha 00 00
Laba bersih usaha Rp 1,335,993,000 Rp1,347,969,000.00
dalam negeri .00
Penghasilan dari Rp 231,418,000.0 Rp 231,418,000
Malaysia 0 .00
Penghasilan kena pajak Rp 1,567,411,000 Rp1,579,387,000.00
.00

Anda mungkin juga menyukai