Anda di halaman 1dari 2

Pengertian PPh pasal 22

Menurut UU Pajak Penghasilan (PPh) Nomor 36 tahun 2008, Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh Pasal 22)
adalah bentuk pemotongan atau pemungutan pajak yang dilakukan satu pihak terhadap wajib pajak dan
berkaitan dengan kegiatan perdagangan barang. PPh Pasal 22 atau Pajak Penghasilan Pasal 22 dikenakan
kepada badan-badan usaha tertentu, baik milik pemerintah maupun swasta yang melakukan kegiatan
perdagangan ekspor, impor dan re-impor.

Tarif pph 22:


Atas impor:
 yang menggunakan Angka Pengenal Importir (API) = 2,5% x nilai impor;
 non-API = 7,5% x nilai impor;
 yang tidak dikuasai = 7,5% x harga jual lelang.

KASUS PPh pasal 22 impor:


Tanggal 13 Juli 2020 CV. Our Femme Impor Mesin dari PT. Adison untuk proses operasional perusahaan
dengan harga perolehan senilai $10,000, biaya angkut 5% dari biaya perolehan , asuransi 10% , bea
masuk 10%. Kurs dari Kemenkau adalah Rp 15.000 /1 USD. Hitunglah PPh Pasal 22 yang dipungut oleh
Ditjen Bea Cukai memiliki API (Angka Pengenal Importir) ?
Jawaban :

Diketahui Perhitungan Nilai


Harga (cost) $ 10.000
Biaya asuransi (insurance) (10% x $10.000) $ 100
Biaya angkut (freight) (5% x $10.000) $ 50
CIF $ 10.150
CIF (dalam rupiah) ($ 10.150 x Rp Rp. 152.250.000
15.000)
Bea masuk 10% x Rp. Rp 15.225.000
152.250.000
Nilai impor Rp 167.475.000
PPh Pasal 22 yang dipungut oleh DJBC (2,5% x Nilai Impor)= 2.5% X Rp. 167.475.000 = 4.186.875

Anda mungkin juga menyukai