Anda di halaman 1dari 44

CARA PELUNASAN PAJAK DALAM TAHUN BERJALAN

Bayar Sendiri

Contoh :
Seorang Pengusaha - Toko Kelontong
Memperoleh Omzet (Juli'20) sebesar Rp 10juta
PPh Terutang (misal ) Rp 50.000

Kewajiban Pajak terutang atas penghasilan


dari usaha , disetor sendiri ke Bank Persepsi
menggunakan SSP/BPE.

RUANG LINGKUP POT-PUT PPH :


Bayar Sendiri Pemotongan
1 PPh Pasal 4(2) X XX
2 PPh Pasal 15 X XX
3 PPh Pasal 21 XXX
4 PPh Pasal 22 X
5 PPh Pasal 23 XXX
6 PPh Pasal 26 X XX
Jatuh Tempo Byr Tgl. 15 Tgl. 10
PEMUNGUTAN PPh PASAL 22
Pengertian :
Dikenakan atas penghasilan sehubungan dengan PEMBELIAN dan PENJUALAN
yang melibatkan PIHAK-PIHAK yang DITUNJUK
Pihak-pihak ditunjuk dalam pemungutan PPh Pasal 22 :
1) PEMBELI yang DITUNJUK
2) DJBC dan BANK DEVISA terkait ekspor (Minerba) dan IMPOR BARANG
3) PENJUAL yang DITUNJUK

Penjual : Pembeli
Jual
Magenta A. Pemprop
JABAR

Bayar
Harga Jual Rp 80,000,000
+/+ PPN (10%) Rp 8,000,000
Nilai Kontrak Rp 88,000,000

Atas Penjualan Barang yang dilakukan oleh PT Magenta A.


kepada Pemprop Jabar selaku Pembeli, maka BENDAHARA Pemprop
berkewajiban melakukan pemungutan PPh Pasal 22, sbb :
PPh Terutang = DPP X
Harga Jual (DPP) 80,000,000
dikali Tarif 1.5%
PPh Pasal 22 Terutang 1,200,000

Bendahara berkewajiban memberikan bukti pemungutan PPh Pasal 22,


berupa Surat Setoran Pajak (SSP/BPE) atas nama PENJUAL

SSP / BPE
an. PT Magenta Abadi
Rp 1.200.000

TINJAUAN PADA PIHAK YANG DIPUNGUT - PT MAGENTA ABADI :


A. Kas/ Bank Yang Diterima Oleh Perusahaan (dari transaksi tersebut)
Nilai Kontrak 88,000,000
Dikurangi :
PPN dipungut Bendahara …………………. (8,000,000)
PPh Ps.22 dipungut Bendahara …………. (1,200,000)
Kas/Bank diterima Penjual 78,800,000

B. Pencatatan/Pembukuan atas transaksi tersebut :


Kas/Bank (Dr) 78,800,000
PPN dipungut Bend. (Dr) 8,000,000
PPh Dibayar Dimuka (Dr) 1,200,000
Penjualan (Cr)
Utang PPN (Cr)

C. Pelaporan dalam SPT Tahunan :


(…) misal :
Laba neto 50,000,000
PPh Terutang (Misal) 12,500,000
Dikurangi : Kredit Pajak (1,200,000)
PPh yang harus dibayar sendiri 11,300,000
dst..
Pemotongan dan
Pemungutan
Oleh Pihak Ketiga

Contoh :
Seorang Pegawai bekerja pada sebuah
Perusahaan memperoleh Gaji Rp 10 juta
Misal: Uang Diterima /dibawa pulang
adalah sebesar Rp 9.920.000,-
(berkurang - 80.000)
Pegawai tersebut diberikan
Bukti Potong PPh - atas gaji yang diterimanya

Pemungutan :
Dibeli Komputer seharga Rp 10 juta (harga
belum termasuk PPN)
Pembeli akan mengeluarkan uang total
Rp 11 juta
PPN dipungut oleh pihak penjual komputer

Pemungutan

XX

Tgl. 10
MBELIAN dan PENJUALAN BARANG

ba) dan IMPOR BARANG

Pemprop
JABAR

AHARA Pemprop
Tarif

gutan PPh Pasal 22,

ENTA ABADI :
saksi tersebut)

80,000,000
8,000,000
PEMUNGUTAN PPh PASAL 22 YANG DILAKUKAN OLEH DJBC - BANK DEVISA :

LAMP 3

1,5% x Nilai Ekspor


EKSPOR
(MINERBA)

LAMP 1 IMPOR
Barang
10% x Nilai Impor

Importir
Punya API ?
tdk

Yang Diimpor
Kedelai, Gandum, Tp
tdk

PPh Pasal 22 Impor Terutang : PPh Pasal 22 Impor Terutang :


7.5% X NILAI IMPOR 2.5% X NILAI IMPOR

PERHITUNGAN PPh PASAL 22 IMPOR :


A. NILAI IMPOR (DPP)
1 Harga Pokok Barang (Cost/FoB) $ 170,000
2 Biaya Angkut (Freight)
6% X 170,000 $ 10,200
3 Biaya Asuransi (Insurance)
1% X 170,000 $ 1,700
4 Jumlah CIF (dalam USD) $ 181,900
Jumlah CIF (dalam Rupiah)
181,900 X 8,200 Rp 1,491,580,000
5 Ditambah Bea Masuk :
20% X 1,491,580,000 Rp 298,316,000
6 Ditambah: Pungutan Pabean Lainnya Rp -
7 Nilai Impor ( 4+5+6) Rp 1,789,896,000

B. PPh Pasal 22 Impor Terutang :


2.5% X 1,789,896,000 Rp 44,747,400

PIB
SSP/SSP CP
LAMP 2
7,5% x Nilai Impor

NILAI IMPOR:
COST
INSURANCE
Ya FREIGHT
BEA MASUK
Yang Diimpor : PUNGUTAN PAB.LAINNYA
edelai, Gandum, Tp. Terigu ?
ya

por Terutang : PPh Pasal 22 Impor Terutang :


NILAI IMPOR 0.5% X NILAI IMPOR

170,000

10,200

1,700
181,900

1,491,580,000

298,316,000
-
1,789,896,000

44,747,400

SP/SSP CP
Penghasilan :

A . Gaji-Peg: B . Praktek
1.000 4.000

D. Warisan : C . Bunga Tab/Dep


2.500 500

Perhitungan Penghasilan Kena Pajak ?

PENGHASILAN Penghasilan
A, B,C,D Obyek PPh ?
Ya

tdk

D. Warisan : C . Bunga Tab/Dep


2.500 500
Penghasilan A . Gaji-Peg: B . Praktek
Dikenai PPh 1.000 4.000
FINAL? tdk

ya
Dikenai Tarif Umum - Pasal 17 UU PPh

C . Bunga Tab/Dep
500
l 17 UU PPh
PT ABADI 0.5%

X Y Z

Pendiri Perusahaan

HADIAH DAN PENGHARGAAN

PPh Pasal 23 ATPM:


pt. Maju Motor
Bonus :
200 juta

Dealer/Showroom
pt.OPQ

Bonus : Hadiah Langsun


20 juta
Ponsel :
PPh Pasal 21
5 juta

DIKECUALIKAN
Tn. Amir Kep-395/2001 dan
PELUNASAN PPh TERUTANG ATAS PERSEWAAN TANAH da

Yang
Menyewakan

A
Bayar

PPh Final Sewa Tanah dan/atau


Bangunan

Tdk
Penyewa :
ORANG PRIBADI ?
PPh Final Persewaan Tanah-Bangunan
DIPOTONG
oleh Penyewa ( Yang Membayarkan)
(B)

LABA RUGI
Peredaran Usaha 1,000,000 A
Harga Pokok 600,000
Laba Kotor 400,000
Biaya Usaha 250,000
Laba Neto Usaha 150,000
Penghasilan dari Luar Usaha 75,000
Biaya Dari Luar Usaha 25,000 PENG
Ph Neto Dari Luar Usaha 50,000
Laba Neto Sebelum Pajak 200,000 B

Jual Barang

> 4,8 M Pembeli

PT MAJU BENDAHARA INST.

Bayar

Terutang PPh Pasal 22 :


1.5%

PT M
PT M

20-Okt-2020 :

Seandainya total pe
sebesar Rp 6.000.00
Maka CV Kuning Ce
PPh Pasal 4(2) Final
Dijual : 100.000 Lbr saham @Rp 200.000,-
Total Dana yang terhimpun Rp 20.000.000.000,-

Bursa :

Jual saham di bursa 0.1%

ARGAAN

ATPM:
pt. Maju Motor

PPh Pasal 4(2)

25%

Hadiah Langsung Hadiah Undian

Paket Wisata :
25 juta

DIKECUALIKAN
Kep-395/2001 dan perubahannya
SEWAAN TANAH dan BANGUNAN

Penyewa

nah dan/atau
an

Ya
ANG PRIBADI ?
PPh Final Persewaan Tanah-Bangunan
DIBAYAR SENDIRI
oleh Yang Menyewakan (Penerima Penghasilan)
(A)

OBYEK PPH
OBYEK PPH

PENGHASILAN

DIKECUALIKAN (BUKAN
OBYEK)

Jual Barang

<= 4,8 M
Tagihan
(Invoice)
BENDAHARA INST. CV SEJAHTERA

Bayar

Tdk ya
Tagihan disertai/dilampiri dengan Terutang PPh Pasal 4(2) Final :
SURAT KETERANGAN ? 0.5%

JUAL BARANG
UMKM
PEMBELI BARANG : <= 4,8 M
Tagihan
(Invoice)
PT MAGENTA ABADI CV. KUNING CERIA
Tagihan
(Invoice)
PT MAGENTA ABADI CV. KUNING CERIA

PENJUAL

Bayar : Rp 6.000.000,-

MISAL :
20-Okt-2020 : Dijual Barang senilai 6,000,000

Seandainya total penjualan selama bulan Oktober 2020 adalah


sebesar Rp 6.000.000,-
Maka CV Kuning Ceria (UMKM) berkewajiban MEMBAYAR SENDIRI
PPh Pasal 4(2) Final (PP-23/2018) - 0,5%

Paling Lambat disetorkan tgl. 15 Nopember 2020 30,000


Penyedia Pengguna
Jasa Konstr. Ja.Kons

A B
Bayar

PPh Final Ph Jasa Konstruksi


Yang Diterima Pengusaha
JaKons

Tdk
Pengguna Ja Kons :
ORANG PRIBADI ?
PPh Final Jasa Konstruksi
DIPOTONG
oleh Pengguna Jakons ( Yang Membayarkan)
(B)

Dikenai Tarif Umum (Ps. 17


UU PPh)

Tarif X Ph. NETO


Dikenai Tarif Tersendiri
(Berdasarkan PP)

Tarif X Ph. BRUTO


(FINAL)

g PPh Pasal 4(2) Final :

G CERIA PT MAGEN
G CERIA PT MAGEN

20-Okt-2020 :

Apabila dalam tagihan te


:
A. Tidak Menyertakan SU

B. Menyertakan (Ada) SU
Pengguna
Ja.Kons

Ya

PPh Final Ph Jasa Konstruksi


DIBAYAR SENDIRI
oleh YangMenyediakan JaKons (Penerima Penghasilan)
(A)
JUAL JASA
UMKM
PEMBELI JASA : <= 4,8 M
Tagihan
(Invoice)
PT MAGENTA ABADI CV. KUNING CERIA
Tagihan
(Invoice)
PT MAGENTA ABADI CV. KUNING CERIA

PENJUAL

Bayar Rp 5,880,000 + Bukpot PPh Ps.23


Rp 5,970,000 + Bukpot PPh Ps 4(2) Final
MISAL :
20-Okt-2020 : Dijual JASA senilai 6,000,000

Apabila dalam tagihan tersebut Penjual Jasa (UMKM) - CV Kuning Ceria


:
A. Tidak Menyertakan SURAT KETERANGAN (PP-23/2018)
maka PT MAGENTA ABADI - pembeli jasa memotong PPh Pasal 23 (2%)
B. Menyertakan (Ada) SURAT KETERANGAN (PP-23/2018)
maka PT MAGENTA ABADI - pembeli jasa memotong PPh Pasal 4(2) - 0,5%
G CERIA
G CERIA

4(2) Final

120,000

30,000
Dividen
Semula (Pasal 4(1) huruf g - UU PPh :
dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun,termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada
pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;

Menjadi (UU Nomor 11/2020 - Cipta Kerja)


dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada
pemegang polis;

Yang dikecualikan dari objek pajak adalah:

dividen atau penghasilan lain dengan ketentuan sebagai berikut :


1. dividen yang berasal dari dalam negeri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak:
a) orang pribadi dalam negeri sepanjang dividen tersebut diinvestasikan di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dalam jangka waktu tertentu; dan/atau
b) badan dalam negeri;

2. dividen yang berasal dari luar negeri dan penghasilan setelah pajak dari suatu bentuk usaha tetap di
luar negeri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak badan dalam negeri atau Wajib Pajak orang
pribadi dalam negeri, sepanjang diinvestasikan atau digunakan untuk mendukung kegiatan usaha
lainnya di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam jangka waktu tertentu, dan memenuhi
persyaratan berikut:
a) dividen dan penghasilan setelah pajak yang diinvestasikan tersebut paling sedikit sebesar 30% (tiga
puluh persen) dari laba setelah pajak; ...dst

atau
uransi kepada

kepada

Pajak:
yah Negara Kesatuan

tu bentuk usaha tetap di


atau Wajib Pajak orang
ng kegiatan usaha
tertentu, dan memenuhi

dikit sebesar 30% (tiga


CONTOH :
PPh PASAL 23 TERUTANG ATAS DIVIDEN
(Sebelum UU Cipta Kerja Berlaku)

PT. SEJAHTERA

<25% Dividen

PT. ABC PT. OPQ KOPERASI


(24%) (26%) MAJU (20%)

Terutang PPh Dikecualikan Dikecualikan Terutang PPh


Pasal 23 - - Pasal 4(3) - Pasal 4(3) Pasal 23 - 15%
15% UU PPh UU PPh

=>25%

CONTOH :
PPh PASAL 23 TERUTANG ATAS BUNGA SEHUBUNGAN PENGEMBALIAN UTANG

100 juta

Pemberi
Pinjaman Peminjam
(Kreditur) (Debitur)
Bayar
BADAN BADAN
ORANG PRIBADI 100 jt + 20 jt
bunga
Berkewajiban memotong PPh
Pasal 23 yang terutang (15%)
Berkewajiban memotong PPh
Pasal 23 yang terutang (15%)

CONTOH :
PPh PASAL 23 TERUTANG ATAS ROYALTI

Pemilik Pembeli/ Pengguna


Merk Merk
Bayar
Badan Badan
Orang Pribadi 50 juta

Berkewajiban
memotong PPh
Pasal 23 yang
terutang (15%)

CONTOH :
PPh PASAL 23 TERUTANG ATAS Hadiah dan Penghargaan
(Selain yang telah dipotong PPh Pasal 21)

PPh Pasal 21 :
Dikenakan atas penghasilan sehubungan dengan :
1 Pekerjaan/Jabatannya
2 Jasa
3 Kegiatan
Yang Diterima oleh Orang Pribadi Subjek Pajak dalam negeri
PERHITUNGAN PPh PASAL 23 atas JASA TEKNIK, KONSULTAN, MANAJEMEN
JASA KONSTRUKSI *) dan JASA LAINNYA :

JASA
KATERING yes
?

PPh Pasal 23 dikenakan atas Jumlah keseluruhan


Unsur Jasa + Unsur Material
no

TAGIHAN
DIPERINCI no
?

PPh Pasal 23 Dikenakan atas Unsur Jasanya


yes

Contoh :
Jasa Perbaikan
A. Olie, Spare Parts
B. Jasa
C. Total Tagihan

Bayar
Pihak II
Pihak I ("Pembeli Jasa") ("Penjual Jasa") Pihak Ketiga
PT. SABUN COLEK PT. ADVERTISING PT. MEDIA

Tagihan 1) Honor 2 Orang Pemberi Suara :


2) Jasa Konsultan
3) Jasa Keagenan
4) Biaya Iklan

IMPLIKASI PERPAJAKAN DENGAN ADANYA PENERAPAN PP-23/2018 :

Penjual: Pembeli :
jual Jual
PT ABADI PT SEJAHTERA

>4,8 M

Bayar Bayar

TAGIHAN yes
Dilampiri S-KET

Berkewajiban
Memotong PPh Pasal 23 no

Yang Terutang (2%)


Contoh :

Penjual:
Penyerahan (Jual)
PKP BKP / JKP
Dividen

TN.
YAY. ABADI AMIR
(27%) (3%)

Terutang PPh Terutang PPh


Pasal 23 - 15% Pasal 4(2) -
10% FINAL

GEMBALIAN UTANG

Peminjam
(Debitur)

motong PPh
tang (15%)
motong PPh
tang (15%)

mbeli/ Pengguna
Merk
N, MANAJEMEN

umlah keseluruhan (tagihan)

tas Unsur Jasanya (saja) B

10,000
3,000
13,000
Pihak Ketiga
PT. MEDIA

mberi Suara : 10,000,000 Material


8,000,000 Jasa
2,000,000 Jasa
30,000,000 Material
50,000,000

Penjual :

CV MAJU

<= 4,8 M

UMKM
Terutang PPh Pasal 4(2) - 0,5% FINAL
yes
Dipotong oleh PT SEJAHTERA
OBJEK PPN

PPN TERUTANG
Tarif x DPP

PEMUNGUTAN
PPN

BUKTI PUNGUTAN

Faktur pajak

pelaporan pd spt
masa ppn
Home
Negara X
Negara X Domisili SPLN
Orang Pribadi
(Bukan Pegawai perusahaan Badan
manapun di LN-Independen) Peredaran Bruto 60,000,000,000
Penghasilan Kena Pajak 17,500,000,000
Penghasilan PPh Badan Terutang (2009) :
28% x 17,500,000,000 4,900,000,000
Indonesia Indonesia Laba Setelah PPh 12,600,000,000
Home Host/Source Terutang PPh PPh Pasal 26 Terutang :
Pasal 26
Domisili Sumber Ph Penghasilan Laba Setelah PPh (Khusus BUT) 20% x 12,600,000,000 2,520,000,000
Orang Pribadi
Badan
Penghasilan SPDN 183 hari Menjalankan Usaha
SPLN SPDN SPDN - BADAN
PPh Pasal 26 PPh Pasal 21 Bentuk Usaha Tetap (Permanent Establishment)
Contoh :
- Ditunjukkan adanya tempat
- Agen, Pemberian Jasa Oleh Pegawai
Ph Dalam Negeri Perusahaan Luar Negeri selama lebih dari 60
hari
Home
Negara X
Domisili SPLN Upaya Untuk menghilangkan Dampak Pajak Berganda:
Brown, Ltd

Metode untuk menghilangkan dampak pajak berganda :


PERJANJIAN 1. Metode Pembebasan (Exemption Method)
Un Bi PERPAJAKAN
ila lat 2. Metode Pengurangan (Credit Method)

al
te er

er
Ph Dari LN ra al - Indonesia: Metode Pengkreditan terbatas

at
l

til
ul
Indonesia (Ordinary Credit Method) - Kredit Pajak Luar Negeri

M
Host/Source Terutang PPh
Pasal 26
Sumber Ph Penghasilan
Dividen Berdasarkan persetujuan dgn negara mitra (treaty partner)

PT. MAJU P3B mengatur alokasi hak pemajakan menurut jenis penghasilannya kepada negara-negara yang
mengadakan P3B tersebut :
Alokasi hak pemajakan secara eksklusif kepada satu negara.
Ciri ketentuan dalam P3B menggunakan kata-kata ‘shall be taxable only’.
Alokasi diberikan kepada negara sumber (S) (hak pemajakan pertama) dan negara domisili (R)
(hak pemajakan tersisa – residual taxing right).
Ciri ketentuan dalam P3B menggunakan kata-kata ‘may be taxed’.
Alokasi diberikan kepada negara sumber (S) (hak pemajakan pertama – dengan pembatasan tarif
pajak) dan negara domisili (R) (atas klaim pajak yang tersisa)
Ciri ketentuan dalam P3B menggunakan kata-kata ‘may be taxed (…) but the tax so charge
Home shall not exceed’.
Negara X
Domisili SPLN
Brown, Ltd

Indonesia

Terutang PPh
Pasal 26
Penghasilan Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean
ROYALTI (jasa asistensi teknik, manajemen)
PPN terutang di bayar sendiri oleh PT. MAJU
PT. MAJU

Page 44 of 44

Anda mungkin juga menyukai