Bab Iii
Bab Iii
penelitian adalah objek penelitian adalah karakteristik yang melekat pada subjek
penelitian. Karakteristik ini jika diberikan nilai maka nilainya akan bervariasi (berbeda)
antar individu satu dengan lainnya. Dalam suatu penelitian, objek penelitian dinamakan
variabel penelitian
berikut:
“Objek Penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliabble tentang suatu hal
(variabel tertentu).”
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Audit Internal dan
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu.
39
40
berikut:
positivisme, digunakan dalam meneliti terhadap sample dan populasi penelitian, teknik
penelitian yang dipakai, analisis data yang digunakan bersifat kuantitatif/bisa diukur
penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah
analisis regresi linear sederhana dan untuk mengukur hipotesis menggunakan Uji – t.
41
analisis adalah tingkat satuan data yang akan dikumpulkan selama penelitian
Unit analisis pada penelitian ini adalah unit-unit organisasi Bank BTN Kantor
Tabel 3.1
Unit Analisis
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di unit organisasi Bank
Tabel 3.2
Populasi Penelitian
“Sampel adalah bagian dari populasi, sampel berisi beberapa anggota yang
dipilih dari populasi. Dengan kata lain, yang membentuk sampel hanyalah
beberapa elemen dan populasi saja, bukan seluruh elemen,”
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari
sampel itu kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di unit
Slovin, yaitu:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑑 2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
91
𝑛 = 1+91 (0,05)2
91
𝑛 = 1,22 = 74,05 = 74 responden.
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang akan diteliti
menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
jenis teknik yang akan digunakan adalah Purposive Sampling. Menurut Sugiyono
tujuan tertentu, penentuan sampel ditujuan kepada pegawai tetap, bagian administrasi,
dan bagian yang berhubungan langsung dengan audit internal. Peneliti menganggap
seseorang atau sesuatu tersebut memiliki karakteristik yang sesuai dengan keperluan
penelitian.
45
Tabel 3.3
Sampling Penelitian
No. Unit Analisis Populasi Sampling
1. Consumer Lending 19 19
𝑛= × 74 = 15
91
2. Commercial & SME Sales 10 10
𝑛 = × 74 = 8
91
3. Consumer Funding 8 8
𝑛 = × 74 = 7
91
4. Priority Banking 3 3
𝑛 = × 74 = 2
91
5. Operation Unit 21 21
𝑛 = × 74 = 17
91
6. Accounting Control Unit 8 8
𝑛 = × 74 = 7
91
7. Collcetion Coordinator 9 9
𝑛= × 74 = 7
91
8. Credit Admin 8 8
𝑛= × 74 = 7
91
9. Internal Audit 5 5
𝑛= × 74 = 4
91
Jumlah 91 74
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah
mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
adalah:
dengan yang di teliti (responden) yang dibagikan oleh peneliti untuk diisi
46
oleh responden.
terjadi pada subjek atau objek yang erat hubungannya dengan masalah yang
aktivitas objek yang sedang diteliti dan meninjau langsung terhadap catatan
dan dokumen.
buku referensi, jurnal nasional ataupun journal international dan catatan selama
mendapatkan referensi yang terpercaya, seperti buku digital ataupun pada situs-
situs terkait guna memperoleh tambahan literatur atau data relevan terpercaya
1. Data primer
“Data yang diperoleh langsung dari sumber data ,yaitu subjek atau benda, maka
data tersebut dinamakan data primer”
47
2. Data sekunder
“Data Sekunder adalah data yang sudah tersedia sebelumnya, diperoleh dari
pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel, dan tulisan-tulisan
ilmiah.”
Jenis data yang digunakan dalam penelitiamn ini adalah data primer yang
Dalam operasional variabel ini semua diukur oleh intrumen pengukur dalam
Nuryaman dan Veronica (2015:93) skala likert dirancang agar responden dapat
menyatakan sikapnya seberapa kuat ia setuju atau tidak setuju atas suatu pernyataan
tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, maka skala yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala interval dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada
jawaban.
Skala likert dirancang untuk memeriksa seberapa kuat subjek tersebut setuju
atau tidak setuju dengan pertanyaan pada skala 1-5. Skala likert berisi lima tingkatan
Tabel 3.4
setiap kategori (pilihan jawaban) dan jumlahkan. Setelah setiap indikator mempunyai
Nilai tertinggi =5
Nilai terendah =1
Gambar 3.1
Garis kontinum
merupakan suatu upaya mengurangi tingkat abstraksi konstruk sehingga dapat diukur,
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Operasional variabel atau disebut
ini yang menjadi variabel independen adalah Audit Internal yang terdiri 3
variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Pada penelitian ini yang
Berdasarkan pengertian diatas, maka variabel (X) dan variabel (Y) dapat
Tabel 3.5
Operasional Variabel
independen dan 2. Objektivitas Auditor 15. Keputusan yang diambil oleh audit
objektif, yang Internal internal bersifat netral atau tidak bias
dirancang untuk (tidak memihak hanya satu pihak
memberikan nilai tertentu)
tambah dan
meningkatkan 2. Kecakapan 1. Memiliki pengetahuan 16. Auditor ditempat saya bekerja
kegiatan operasi (Proficiency) untuk dapat memiliki tingkat pendidikan yang
organisasi. mengevaluasi risiko dan mumpuni sesuai dengan
(Standar cara mengelola risiko kompetensinya
Internasional tersebut 17. Auditor internal ditempat saya
Praktik Profesional bekerja sudah berpengalaman
Audit Internal, dibidangnya
2017) 16-19 Interval
18. Auditor internal ditempat saya
bekerja, selalu rutin mengikuti
pelatihan atau seminar untuk
peningkatan skill dan kompetensinya
19. Auditor internal didalam perusahaan
saya telah diseleksi berdasarkan
kualifikasi yang dibutuhkan
3. Kecermatan 1. Ruang Lingkup 20. Auditor internal ditempat saya
Profesional (Due Penugasan bekerja selalu membuat perencanaan
Professional Care) yang berisi penetuan rung lingkup
audit
2. Kompleksitas dan 21. Audtitor internal ditempat saya
materialitas yang bekerja selalu membuat perencanaan
dicakup dalam yang berisi analisis proses bisnis dan
penugasan materialistasnya
20-24 Interval
3. Kecukupan dan 22. Auditor internal ditempat saya
efektifitas proses tata bekerja selalu membuat perencanaan
kelola, pengolahan risiko yang berisi analisis tata kelola,
dan pengendalian manajemen risiko dan pengendalian
4. Biaya dan manfaat 23. Audit internal ditempat saya bekerja
penggunaan sumber selalu membuat perencanaan yang
daya dalam penugasan berisi analisis penggunaan biaya dan
sumber daya dalam penugasan
54
pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Data penelitian tidak akan
berguna dengan baik jika instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tidaka
memiliki tingkat keabsahan (Validity) dan tingkat keandalan (Reliability) yang tinggi.
data dalam penelitian dapat digunakan atau tidak. Menurut Sugiyono (2012:121)
menyatakan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Validitas menunjukkan seberapa baik suatu instrumen
yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. Alat pengukur yang absah
akan mempunyai validitas yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Untuk mencari nilai
validitas di sebuah item mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut.
Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan diteliti lebih
lanjut. Syarat tersebut menurut Sugiyono (2012:133) yang harus dipenuhi yaitu harus
Keterangan:
N = Banyaknya Sampel
Setelah nilai korelasi (r) didapat, kemudian dihitung nilai thitung untuk menguji
tingkat validitas. Alat ukur penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
thitung tersebut dengan nilai rtabel pada taraf signifikansi sebesar r = 0,05 dan derajat
• Jika rhitung > rtabel , maka alat ukur atau instrumen penelitian yang
• Jika rhitung < rtabel , maka alat ukur atau instrumen penelitian yang
Namun pada penelitian ini validitas item diukur dengan membandingkan nilai r hitung
dan r tabel, yaitu r hitung didapat dari hasil output cronbach alpha pada kolom corelated
item-total correlation. Apabila nilai r hitung > r tabel, maka butir atau pertanyaan atau
kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Menurut
metode Alpha Cronbach(𝛼) jika nilai alpha > 0,60 berarti reliabel. Menurut Sugiyono
Keterangan:
konsistensi jawaban responden. Besarnya koefisien ini berkisar dari nol hingga satu.
Makin besar nilai koefisien, makin tinggi keandalan alat ukur dan tingkat konsistensi
jawaban.
• Jika r < 0,20 maka tingkat keandalan sangat lemah atau tingkat keandalan tidak
berarti.
• Jika r diantara 0,20 – 0,40 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang rendah
tetapi pasti.
• Jika r diantara 0,40 – 0,70 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang cukup
berarti.
• Jika r diantara 0,70 – 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang tinggi.
• Jika r > 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang sangat tinggi.
Uji reliabilitas dilakukan terhadap alat ukur berupa kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini pada variabel independen dan variabel dependen. Uji reliabilitas
Menurut Utama (2011:99) dalam Bagiana (2016) uji asumsi klasik digunakan
untuk menguji apakah model yang dibuat sudah valid serta menunjukan hubungan yang
berikut:
“Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”.
Dengan kata lain, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sifat distribusi
data penelitian yang berfungsi untuk mengetahui apakah sampel yang diambil normal
atau tidak dengan menguji sebaran data yang dianalisis. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk melihat normalitas data dalam penelitian ini, yaitu dengan
1. Uji Kolmogrov Smirnov, dalam uji ini pedoman yang digunakan dalam
a) Jika Probabilitas > 0.05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
normal
• Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
• Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu dan
terjadinya heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
Hasil pengujian dengan menggunakan Software SPSS for Windows Versi 20.0
61
variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel
independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
(karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya
multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10.
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan
Analisi data dengan cara mengolah data yang terkumpul kemudian dapat
Analisis regresi pada dasarnya untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel atau lebih, selain itu juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen
merupakan suatu analisis yang digunakan untuk melihat adanya suatu hubungan dan
pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dalam
pengolahan data peneliti menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak statistik
(statistic software) yang dikenal dengan SPSS. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi linear sederhana. Adapun persamaan regresi tersebut adalah
sebagai berikut :
Y = α + β1X + 𝑒
Keterangan:
X = Audit Internal
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
𝑒 = error term
hubungan linear antara variabel independen dan variabel dependen serta mempunyai
tujuan untuk meyakinkan bahwa pada kenyataannya terdapat hubungan antara variabel
Keterangan:
r = koefisien korelasi
a) Apabila r = +1, maka korelasi antara dua variabel dikatakan sangat kuat dan
searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1 atau
64
sebaliknya.
b) Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak ada
c) Apabila r = -1, maka korelasi antar kedua variabel sangat kuat dan berlawanan
arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun sebesar 1 atau
sebaliknya.
Tabel 3.6
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan
65
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel -variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibu tuhkan untuk memprediksi variasi variabel
(Ghozali 2011:98). Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
tidaknya pengaruh antara variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen
(variabel terikat). Dimana hipotesis nol (Hο) yaitu hipotesis tentang tidak adanya
adanya pengaruh. Adapun hipotesis statistik secara parsial yang akan diuji dalam
Governance
Governance
a. H0 ditolak jika probabilitas value < 0,05 atau thitung > ttabel
b. H0 diterima jika probabilitas value > 0,05 atau thitung < ttabel nilai ttabel
keterangan :
66
n : jumlah observasi
k : variabel independen
adalah sebesar 5% atau 0,05 karena dinilai cukup untuk menguji hubungan antara
variabel-variabel yang diuji atau menunjukan bahwa korelasi antara kedua variabel
cukup nyata. Tingkat signifikansi 0,05 artinya adalah kemungkinan besar dari hasil
5%.