19
Meluasnya narkoba di Indonesia terutama di kalangan generasi muda karena didukung oleh
faktor budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat (baca Amerika Serikat) yang
mengembangkan pengaruhnya melalui layar TV, VCD, dan film-film. Ciri utama budaya
tersebut amat mudah ditiru dan diadopsi oleh generasi muda karena sesuai dengan kebutuhan
dan selera muda.
Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau
sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat
menjadi 2,8 persen atau sekitar 5 juta orang. Oleh karena itu dituntut adanya peran serta dari
berbagai pihak di Indonesia yang dapat memerangi narkoba. Salah satunya konselor sebagai
pendidik dilingkungan pendidikan juga dapat ikut berpartisipasi dalam upaya memerangi
obat-obatan terlarang tersebut.
Pengertian Narkoba
Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah
keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam
tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain
sebagainya.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas
dosis.
Jenis-jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.
Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah Zat yang
bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan
kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan
semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang
diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan
kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan
betametadol.
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang
memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan
lagi menjadi 4 kelompok adalah :
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum
diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh:
MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan
metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan
fleenitrazepam.
Zat adiktif lainnya adalah zat zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
Rokok
Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang
bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis
narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian,
kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan
narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang
mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan
individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau
remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi
penyalahguna narkoba.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti
keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi
penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar
kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus
demi kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama
besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor
pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup
kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan
sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas
sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan
hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga
malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap
kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan
atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga,
mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan
mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga
lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota
keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang
tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di
rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah
teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan
menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya
defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak
ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran
dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah
tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya
yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya),
mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai
sering berkumpul dengan anak-anak yang tidak beres di sekolah.
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan
mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada
susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan
tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi),
psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun
terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah
sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40
persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan,
di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang
tersebut akan dihukum mati.
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan
tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang
dibayangkan. Untuk itu katakan Say no to drugs.!!
Pengertian narkoba merupakan singkatan dari asal kata narkotika dan obat-obatan (bahan
kimia) berbahaya. Meskipun jenis jenis narkoba yang beredar terbilang sangat berbahaya bagi
kesehatan tapi keberadaannya bukan menjadi hal yang tabu lagi, karena sampai saat ini
penyebarannya sudah sangat luas di seluruh negara di dunia.
Negara kita juga tidak luput dari peredaran narkoba yang semakin meresahkan dan harus
segera di atasi. Bahaya narkoba saat ini, mengincar para generasi muda yang sangat mudah
terpengaruh dengan budaya luar dalam penggunaan narkoba ini. Biasakan pola hidup sehat
dan bebas dari narkoba akan lebih penting dan bermanfaat untuk masa depan.
1. Narkotika
Merupakan zat yang mempengaruhi keadaan tubuh tertentu ketika digunakan, yang
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, rangsangan
semangat, halusinasi dan menimbulkan ketergantungan. Dalam dunia medis penggunaan zat
ini dimanfaatkan untuk dalam pengobatan, sebagai obat bius saat pembedahan,
menghilangkan rasa sakit dan sebagainya.
Narkotika golongan II : memiliki daya aktif yang masih terbilang kuat tetapi masih
bermanfaat untuk penelitian dalam pengobata. Contoh : petidin, benzetidin, dan
betametadol.
Narkotika golongan III merupakan narkotika dengan daya adiktif ringan dan
bermanfaat pula untuk pengobatan seperti kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Jenis narkoba tipe Psikotopika merupakan zat atau obat bukan narkotika, dari bahan alamiah
maupun sintesis yang membuat seseorang menjadi psikoaktif, yang berpengaruh secara
selektif terhadap susunan saraf pusat dan berdampak pada perubahan khas pada aktivitas
normal dan perilaku.
Psikotropika golongan II : daya adiktif yang masih cukup kuat dan berguna dalam
pengobatan. Contohnya amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
Psikotropika golongan III : mengandung daya adiksi bersifat sedang dan berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
Psikotropika golongan IV : memiliki daya adiktif relatif ringan dan juga berguna
dalam pengobatan. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.
3. Zat adiktif
Zat adiktif merupakan zat diluar narkotika dan psikotropika yang menyebabkan
ketergantungan pada pemakainya, yaitu :
Rokok, bahaya rokok ini juga sangat mematikan, kandungan rokok penuh dengan zat
adiktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Zat yang di hirup akan dapat memabukkan seperti thiner dan zat lainnya, lem kayu,
penghapus cair dan aseton, cat, bensin.
Penyalahgunaan narkoba menimbulkan efek yang kurang baik terhadap pemakainya. Dampak
penyalahgunaan tersebut ditimbulkan berdasarkan jenis-jenis narkoba sebagai berikut :
Stimulan : menimbulkan efek yang bisa membuat kerja organ tubuh seperti cara kerja
jantung dan fungsi otak menjadi lebih cepat sehingga penggunanya terasa lebih bertenaga dan
cenderung lebih senang dan semangat untuk sementara waktu.
Depresan : merupakan efek dari narkoba yang memberikan tekanan pada sistem syaraf pusat
dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur
dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.
Adiktif : narkoba memberikan efek yang menyebabkan kecanduan. Sehingga membuat rasa
candu dan membutuhkannya. Zat aditif tersebut akan terus-menerus digunakan sehingga
secara tidak langsung, narkoba akan memutuskan syaraf-syaraf dalam otak. Contohnya:
ganja, heroin, da
NARKOBA
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah
lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba
sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan
akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Efek
Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian
dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat
suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain &LSD
Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti
jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan
seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang
pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin
lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat
pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam
otak,contohnya ganja , heroin , putaw
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam
tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis
dan akhirnya kematian
1. Opiat / Opium
Opiat atau opium adalah bubuk yang dihasilkan kangsung oleh tanaman yang bernama poppy
/ papaver somniferum di mana di dalam bubuk haram tersebut terkandung morfin yang sangat
baik untuk menghilangkan rasa sakit dan kodein yang berfungsi sebagai obat antitusif.
2. Morfin
Mofrin adalah alkoloida yang merupakan hasil ekstraksi serta isolasi opium dengan zat kimia
tertentu untuk penghilang rasa sakit atau hipnoanalgetik bagi pasien penyakit tertentu.
Dampak atau efek dari penggunaan morfin yang sifatnya negatif membuat penggunaan
morfin diganti dengan obat-obatan lain yang memiliki kegunaan yang sama namun ramah
bagi pemakainya.
3. Heroin
Heroin adalah keturunan dari morfin atau opioda semisintatik dengan proses kimiawi yang
dapat menimbulkan ketergantungan / kecanduan yang berlipat ganda dibandingkan dengan
morfin. Heroin dipakai oleh para pecandunya yang bodoh dengan cara menyuntik heroin ke
otot, kulit / sub kutan atau pembuluh vena.
4. Kodein
Kodein adalah sejenis obat batuk yang digunakan oleh dokter, namun dapat menyebabkan
ketergantungan / efek adiksi sehingga peredarannya dibatasi dan diawasi secara ketat.
Jenis obat yang berasal dari opiat buatan tersebut seperti metadon, petidin dan
dektropropoksiven (distalgesic) yang memiliki fungsi sebagai obat penghilang rasa sakit.
Metadon berguna untuk menyembuhkan ketagihan pada opium / opiat yang berbentuk serbuk
putih. Opiat sintesis dapat memberi efek seperti heroin, namun kurang menimbulkan
ketagihan / kecanduan. Namun karena pembuatannya sulit, opiat buatan ini jarang beredar
kalangan non medis.
Kokain adalah bubuk kristal putih yang didapat dari ekstraksi serta isolasi daun coca
(erythoroxylon coca) yang dapat menjadi perangsang pada sambungan syaraf dengan cara /
teknik diminum dengan mencampurnya dengan minuman, dihisap seperti rokok, disuntik ke
pembuluh darah, dihirup dari hidung dengan pipa kecil, dan beragam metode lainnya.
Kenikmatan menggunakan kokain hanya dirasakan sebentar saja, yaitu selama 1 sampai 4
menit seperti rasa senang riang gembira, tambah pede, terangsang, menambah tanaga dan
stamina, sukses, dan lain-lain. Setelah 20 menit semua perasaan enak itu hilang seketika
berubah menjadi rasa lelah / capek, depresi mental dan ketagihan untuk menggunakannya
lagi, lagi dan lagi sampai mati.
Efek psikologis atau mental spiritual yang dapat ditimbukan dari penggunaan kokain secara
terus menerus adalah :
- Darah tinggi
- Sulit bobo / susah tidur
- Bola mata menjadi kecil
- Hilang nafsu makan / kurus
- Detak jantung jadi cepat
- Terbius sesaat, dan sebagainya
Mariyuana adalah tanaman semak / perdu yang tumbuh secara liar di hutan yang mana daun,
bunga, dan biji kanabis berfungsi untuk relaksan dan mengatasi keracunan ringan (intoksikasi
ringan).
Zat getah ganja / THC (delta-9 tetra hidrocannabinol) yang kering bernama hasis, sedangkan
jika dicairkan menjadi minyak kanabasis. Minyak tersebut sering digunakan sebagai
campuran rokok atau lintingan tembakau yang disebut sebagai cimenk, cimeng, cimenx,
joint, spleft, dan sebagainya.
Ganja dapat menimbulkan efek yang menenangkan / relaksasi. Orang yang baru memakai
ganja atau mariyuana memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Mabuk / mabok dengan mata merah.
- Tubuh lemas dan lelah.
- Bola mata menjadi besar.
Bagi pengguna ganjo alias mariyuana semua itu tidak masalah walaupun banyak
menimbulkan efek buruk bagi fisik dan mental, yakni antara lain sebagai berikut ini :
- Kemampuan konsentrasi berkurang.
- Daya tangkap syaraf otak berkurang.
- Penglihatan kabur / berkunang-kunang.
- Pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang.
Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pamakainya menjadi lebih berani, keren, percaya
diri, kreatif, santai, dan lain sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh orang lain tersebut
dapat menjadi trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang memakai zat terlarang itu
akan disebut trendy, gaul, modis, dan sebagainya. Jelas bagi orang yang ingin disebut gaul
oleh golongan / kelompok itu, ia harus memakai zat setan tersebut.
Suatu kelompok orang yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi antar anggota
biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa anggota kelompok
yang berpengaruh pada kelompok itu menggunakan narkotik, maka biasanya anggota yang
lain baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan narkotik itu agar merasa
seperti keluarga senasib sepenanggungan.
Seseorang yang memiliki suatu penyakit atau kelainan yang dapat menimbulkan rasa sakit
yang tidak tertahankan dapat membuat orang jadi tertarik jalan pintas untuk mengobati sakit
yang dideritanya yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan zat terlarang.
Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang,
seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi nikmatnya zat terlarang
tersebut. Jika iman tidak kuat dan dikalahkan oleh nafsu bejad, maka seseorang dapat
mencoba ingin mengetahui efek dari zat terlarang. Tanpa disadari dan diinginkan orang yang
sudah terkena zat terlarang itu akan ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang
tanpa bisa berhenti.
5. Ikut-Ikutan
Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain yang
belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan yang
dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang
sebagai perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan. Orang yang melihat
orang lain asyik pakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba mengikuti gaya pemakai tersebut
termasuk menyalah gunakan tempat umum.
Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus dalam
pangkuan narkotika, narkoba atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabok, atau jadi
gembira ria.
Seseorang yang bandel, nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai sosok
yang ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Dengan zat terlarang akan membantu
membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat memberontak dari tatanan
yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh kawan-kawannya pun dapat
terjerembab pada zat terlarang.
Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagaian orang adalah sesuatu yang
tidak menyenangkan dan ingin segera hilang dari alam pikiran. Zat terlarang dapat membantu
seseorang yang sedang banyak pikiran untuk melupakan kebosanan yang melanda. Seseorang
dapat mengejar kenikmatan dengan jalan mnggunakan obat terlarang yang menyebabkan
halusinasi / khayalan yang menyenangkan.
Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki resiko tinggi dalam
menjalankan aksinya ada yang menggunakan obat terlarang agar bisa menjadi yang terhebat,
penuh tenaga dan penuh percaya diri.
Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa oleh orang lain
agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalah gunaan zat terlarang. Dengan menjadi
dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas
orangtua, bebas guru, dan lain-lain.
Untuk menjauhkan dan menghindarkan anak anda dari pengaruh narkotika, narkoba serta zat
adiktif yang merupakan obat terlarang, sebagai orang tua anda dapat melakukan hal-hal
berikut ini :
2. Memberikan contoh perilaku yang baik / terpuji dan sehat serta perilaku sebaliknya yang
jahat / tidak terpuji.
4. Melakukan pendekatan dengan anak agar si anak bisa curhat, bercerita, berbagi rasa, dll.
5. Mengarahkan serta membimbing anak untuk aktif dalam kegiatan positif dalam mengisi
waktu luang.
6. Bekerja sama dan membangun lingkungan sekitar rumah dan lingkungan bebas narkoba
bersama dengan orang tua lainnya serta para guru.
8. Membuat nilai standar tingkah laku, batasan dan harapan bagi seluruh anggota keluarga.
10. Turut aktif memberantas peredaran obat terlarang di lingkungan sekitar bersama-sama
dengan tetangga dan pihak yang berwajib.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok
senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut
pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika
yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-
obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat
pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis
narkotika adalah:
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-
Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis
bisa menyebabkan kematian
Sering bohong
sering menyendiri
sering menguap
"Setiap narkoba memiliki pengaruh yang lain-lain, tergantung dari jenis narkoba
apa yang digunakannya," ujar Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, PhD, FACP
Berikut ini beberapa dampak atau efek dari berbagai jenis narkoba, seperti
diungkapkan oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) dan Prof Samsuridjal yaitu:
1. Ganja
Ganja atau dikenal juga dengan istilah marijuana, cimeng, gelek atau hasis ini
memiliki dampak depresi dan paranoid, gangguan persepsi dan berpikir,
gangguan keseimbangan tubuh dan sulit konsentrasi.
"Ganja bisa membuat orang merasa segar, optimis, kadang jadi berlebihan rasa
gembiranya, banyak bicara dan lebih aktif. Tapi itu biasanya terjadi saat baru
mulai memakai ganja, kalau dosisnya sudah tinggi tidak seperti itu lagi efeknya,"
ujar Prof Samsuridjal.
2. Kokain
Kokain dikenal juga sebagai crack, daun koka, pasta koka. Dampaknya memicu
serangan jantung, stroke, gagal ginjal, perilaku agresif, gemetar berlebihan,
pandangan kabur dan halusinasi.
Sedangkan gejalanya mudah marah, depresi, cemas, gelisah dan kehilangan
gairah untuk melakukan sesuatu. Prof Samsuridjal menuturkan untuk kokain
belum banyak penggunanya, tapi narkoba ini juga bisa merusak sel-sel otak.
3. Shabu
Shabu juga dikenal sebagai ice, ubas dan methamphetamine. Dampak yang
ditimbulkan bisa mengalami gangguan hati, ginjal, urat saraf, perilaku abnormal,
mudah bingung, mudah cemas dan marah, senantiasa lapar dan susah tidur.
4. Morfin
Morfin dalam dunia kedokteran sering dipakai untuk obat penahan rasa sakit
atau pembiusan karena bekerja langsung pada sistem saraf pusat. Efek dari
morfin ini adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu dan
penglihatan kabur.
5. Heroin
Heroin dikenal juga sebagai white, smack, junk, serbuk putih, medicine dan ubat.
Dampaknya bisa menyebabkan detak jantung lemah, sesak napas, kerusakan
paru-paru, ginjal, hati, sulit tidur, mata dan hidung berair, tremor, diare dan
muntah.
"Orang yang sedang sakaw heroin ini bisa sakit sekali, muncul keringat dingin,
badan terasa dingin, kadang kasian sekali kalau melihatnya. Jika sudah pakai
heroin maka sakawnya hilang, tapi kalau pengaruhnya sudah habis maka sel-sel
di otak akan minta lagi dan timbul sakaw, jadi seperti lingkaran setan," ujar Prof
Samsuridjal.
6. Ekstasi
Dikenal juga sebagai inex, enak, cui iin, flash, dolar, flipper, hammer. Dampak
yang ditimbulkan berupa kerusakan ginjal, hati, otak, kehilangan ingatan dalam
jangka waktu lama, menggigil, berkeringat, tidak mampu berpikir, melihat dan
menyelaraskan fungsi tubuh.
Sedangkan gejala yang muncul adalah rasa cemas berlebihan, depresi, paranoid,
hilang sensitifitas, akal sehat dan kesadaran. Namun kematian bisa terjadi jika
ada gangguan pembuluh darah jantung dan pecahnya pembuluh darah otak.