Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi
masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami
proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan
masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar
air dalam tubuh ikan, salah satu caranya adalah dengan pembuatan ikan asin
(Suhartini dan Hidayat, 2005).
keamanan pangan pada produk perikanan perlu di perhatikan karna ikan
merupakan salah satu sumber protein hewaniyang paling banyak di konsumsi, hal ini
di karenakan ikan mudah di dapat dan harga nya relatif murah, selain itu ikan banyak
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan produk perikanan. namun ikan mudah
mengalami proses pembusukan karna di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
kandungan air yang tinggi, komponen gizi seperti lemak,protein, karbohidrat yang
sanagt di sukai oleh mikroba. akibatnya ikan mudah mengalami kerusakan sehingga
umur simpan produk perikanan tidak dapat bertahan lama.
Formalin sebenarnya bukan merupakan bahan tambahan makanan, bahkan
merupakan zat yang tidak boleh ditambahkan pada makanan. Memang orang yang
mengkonsumsi bahan pangan (makanan) seperti tahu, mie, bakso, ayam, ikan dan
bahkan permen, yang berformalin dalam beberapa kali saja belum merasakan
akibatnya. Tapi efek dari bahan pangan (makanan) berformalin baru bisa terasa
beberapa tahun kemudian. Formalin dapat bereaksi cepat dengan lapisan lendir
saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Di dalam tubuh cepat teroksidasi
membentuk asam format terutama di hati dan sel darah merah. Pemakaian pada
makanan dapat mengakibatkan keracunan pada tubuh manusia, yaitu rasa sakit perut
yang akut disertai muntah-muntah, timbulnya depresi susunan syaraf atau kegagalan
peredaran darah (Effendi, 2009).
Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam makanan terutama
makanan olahan merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi di Indonesia Yang di
maksud dengan Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan
kedalam makanan untuk mempengaruhi sifat atau punbentuk makanan, bisa
memiliki nilai gizi tetapi bisa pula tidak. Ada pun jenis-jenis BTP yaitu pengawet,
pewarna, penyedap, pemanis, pemutih, pengental, dan lain-lain.
Akan tetapi, dalam praktek penggunaannya BTP sering tidak sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan. produsen menggunakan BTP yang diizinkan
pengunaannya tetapi penggunaannya melebihi dosis yang telah ditetapkan, produsen
menggunakan BTP yang dilarang penggunaannya untuk digunakan dalam makanan.
Untuk itu penulis ingin mengidentifikasi kandungan bahan tambahan pangan
berupa pengawet yang di gunakan dalam industri kecil menengah pada olahan ikan
asin di sui kakap guna meningkat kan kepercayaan masyarakat terhadap produk
olahan ikan asin yang di produksi sehingga meningkatkan pendapatan pengelola atau
pengusaha bahwa produk yang di hasil kan terhindar dari pengawet yang
membahayakan kesehatan.
1.2 Rumusan masalah
Di kaliamantan barat khususnya di kota pontianak banyak terdapat produk
perikanan yang sangat diminati oleh konsumen seperti ikan asin, namun masyarakat
belum mengetahui produk yang di konsumsi aman atau tidak. produk tersebut
berpeluang ditambahkan dengan bahan bahan pengawet seperti formalin.
pembuktian adanya penambahan formalin dalam produk perikanan, perlu di lakukan
pengujian formalin pada produk perikanan dengan metode yang tepat di lakukan.
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya pengujian kadar formalin di pasar teradisional


di Kalimantan barat ini untuk mengetahui:

a. Untuk mengetahui kandungan formalin pada makanan secara


sederhana

b. Untuk mengetahui bahaya formalin bagi kesehatan

c. Untuk mengetahui berapa tingkat keparahan tersebarnya formalin


pada makanan
1.4 Manfaat

Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa di dapat pada pengujian


kandungan formalin sebagai berikut:

a. Masyarakat bisa mendekteksi sendiri bagaimana makanan yang


mengandung formalin atau tidak

b. Dapat mengurangi tingginya pengkonsumsi formalin

c. Menjadi pertimbangan bagi pedagang untuk menggunakan formalin

Anda mungkin juga menyukai