Anda di halaman 1dari 7

MODUL PRAKTIKUM MANAJEMEN KESEHATAN GIGI

DAN MULUT III PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


SEMESTER 5 JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLITEKNIK
KESEHATAN BANJARMASIN T.A 2016-2017

PEMBIMBING:
ENDANG SURYANA S.KM

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT ysng telah memberikan rahmat dan
Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berhasil menyusun prosedur tetap
(Protab) penilaian mata kuliah Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut III untuk
keperawatan gigi sesuai dengan yang diharapkan.
Program Studi Diploma IV Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Banjarmasin yang mempunyai visi menghasilkan lulusan
perawat gigi yang unggul dan mandiri. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan
pendekatan yang bersifat holistik dengan memadukan kemampuan intelektual,
interpersonal dan teknikal dari masing-masing peserta didik dengan mengenal
prinsip-prinsip dasar praktik keperawatan.
Semoga buku prosedur tetap (Protab) penilaian praktikum ini diharapkan
dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan apabila selama proses pemanfaatan
prosedur tetap (Protab) penilaian praktikum ini diharapkan kritikan masukan
untuk perbaikan dan penyempurnaan prosedur tetap (Protab) penilaian praktikum
ini lebih lanjut.

Banarbaru, September 2016


Penulis
TATA TERTIB

1. Sebelum praktikum di mulai, praktikan tidak diperkenankan memasuki


ruangan praktikum, kecuali ada ijin dari pembimbing praktek yang jaga.
2. Praktikan harus hadir 15 menit sebelum praktik di mulai.
3. Praktikan sebelum mengerjakan pasien harus dilakukan determinasi/pretest
terlebih dahulu tentang materi praktek yang aan dilakukan pada hari itu.
4. Praktikan yang tidak hadir mengikuti praktikum harus mendapat ijin dari
koordinator praktek dengan menunjukkan surat bukti, misalnya sakit harus
ada ijin dari dokter.
5. Praktikan tidak diperkenankan meninggalkan tempat praktikum tanpa seijin
pembimbing, praktikan wajib memakai jas laboratorium.
6. Praktikan wajib menjaga ketenangan dan kebersihan ruang praktik.
7. Praktikan wajib mengganti sesuai harga yang berlaku saat itu, jika merusak
atau menghilangkan alat/bahan praktik.
8. Praktikan wajib harus berlaku sopan terhadap pembimbing, teman dan pasien.
9. Praktikan tidak diperkenankan bercanda saat praktikum.
10. Praktikan wajib mencek atau menghitung ulang peralatan praktek, bila ada
kurang atau hitung segera melapor pada pembimbing.
11. Praktikan bila akan pindah kebagian lain harus segera menyelesaikan semua
kegiatan di tempat yang lama terlebih dahulu dan menyerahkan alat/bahan
dan melapor ke pembimbing.

Penulis

PRAKTIKUM 1

SISTEM PENJAMINAN MUTU


I. Pengertian

Mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang


dihasilkan. Dalam sekolah, standar mutu ditetapkan untuk setiap rangkaian kerja
didalam keseluruhan proses kerja (Jerome S. Arcaro, 2006: 76). Pengertian mutu
dalam Peraturan Menteri nomor 63 tahun 2009 adalah tingkat kecerdasan
kehidupan suatu bangsa yang dapat diraih dari penerapan Sistem Pendidikan
Nasional.
Sistem Penjaminan Mutu adalah sistem penjamin mutu penyelenggaraan
pendidikan tinggi yang dilakukan melalui 3 sub sistem yaitu : (i) Pangkalan Data
Perguruan Tinggi (PDPT) Nasional yang merupakan kegiatan sistemik
pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data serta informasi tentang
penyelenggaraan pendidikan tinggi di semua perguruan tinggi oleh Ditjen Dikti
untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh Pemerintah, (ii) Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yaitu sistemik penjaminan mutu pendidikan
tinggi oleh perguruan tinggi dan (iii) Sistem Penjaminan Mutu Eksternal berupa
kegiatan sistemik penilaian kelayakan program dan/atau perguruan tinggi oleh
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau lembaga mandiri diluar
perguruan tinggi yang diakui pemerintah untuk mengawasi penyelenggaraan
pendidikan tinggi untuk dan atas nama masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas
publik.
II. Tujuan
Sistem Penjaminan Mutu Internal perguruan Tinggi bertujuan memelihara
dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan yang dijalankan
oleh suatu perguruan tinggi secara internal, untuk mewujudkan visi serta untuk
memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan
Tinggi.

III. Dasar-Dasar Teori


Definisi jaminan mutu menurut Edward Sallis (2010: 59) adalah
pemenuhan spesifikasi produk secara konsisten atau menghasilkan produk yang
selalu baik sejak awal. Adapun pendapat lain tentang penjaminan mutu yaitu,
(Quality Assurance) adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematis yang
diterapkan dalam sistem manajemen mutu untuk meyakinkan bahwa suatu produk
akan memenuhi persyaratan mutu (Husaini Usman, 2008: 487).

FORMAT PENILAIAN PRAKTIKUM MANAJEMEN KESEHATAN GIGI


DAN MULUT
SEMESTER 5 JURUSAN KEPERAWATAN GIGI BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
TEMA :
NO TAHAP PENILAIAN ANGKA BOBOT NILAI
PEROLEHAN AKHIR
1. A. Tahap Persiapan :
1) Persiapan Operator
2) Persiapan Kursi
B. Kedisiplinan : ----x 20
1-2 20
1) Sikap, tingkah laku, 4
sopan santun
2) Perhatian, komunikasi,
tanggapan
2. Tahap Pelaksanaan
1,2,3
Isi makalah : ----x 10
1,2,3 10
1) Latar Belakang 9
2) Permasalahan 1,2,3
3) Tujuan Penulisan
3. A. Cara menyajikan Power Point
B. Kejelasan penyampaian 1,2,3

makalah 1,2,3 ----x 10


60
C. Penguasaan penulisan makalah 1,2,3 12
D. Kemampuan argumentasi dan
1,2,3
logis
4. Ketepatan waktu ----x 10
1,2,3 10
9
Total Nilai 100

Banjarbaru, 2016
Pembimbing

.
NIP.

Anda mungkin juga menyukai