Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian keperawatan merupakan urutan


langkah dalam melakukan penelitian keperawatan. Hal-hal
yang termasuk dalam metode penelitian adalah desain
penelitian yang digunakan, kerangka kerja penelitian,
tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel yang
akan diteliti, tehnik sampling yang digunakan, cara
mengidentifikasi variabel dengan definisi
operasionalnya, cara pengumpulan data, metode analis
data yang digunakan, keterbatasan penelitian dan nilai
etika penelitian (Alimul H, 2007:25)

A. Desain Penelitian
Desain penelitian pada hakikatnya merupakan
suatu strategi untuk mencapai suatu tujuan
penelitian yang telah ditetapkan dan berperan
sebagai pedoman atau penuntun bagi peneliti pada
seluruh proses penelitian (Nursalam, 2008).
Jenis desain penelitian yang digunakan adalah
quasi experimental, Jenis rancangan eksperimen yang
digunakan adalah pretest and posttest with onegroup
design. Ciri tipe penelitian ini adalah
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan satu kelompok Lanjut usia. Kelompok
lanjut usia diobservasi sebelum dilakukan
intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah
intervensi (Nursalam,2008).

35
36

Sample Pretest
Kelompok Eksperimen X P X

Gambar3.1 Rancangan Penelitian


Keterangan:
X1 : Lansia dengan pengukuran keseimbangan statis
dan dinamis
X2 : Lansia dengan pengukuran keseimbangan statis
dan dinamis
P : Perlakuan dengan Latihan Keseimbangan

B. Kerangka Kerja Penelitian

Populasi
Lanjut usia di Panti Sosial Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru berjumlah 105 orang

Sampel
Lanjut usia yang mengalami risiko jatuh berjumlah
105 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang
dengan tehnik purposive sampling

Proses pengumpulan data dengan observasi

Tabulasi dan analisa data dengan SPSS


(uji T-test berpasangan)

Penyajian hasil
Melalui Narasidantabel distribusi frekuensi

Pembahasan dan penarikan kesimpulan

Gambar 3.2 kerangka kerja


37

C. Tempat Dan Waktu Penelitian


1. Tempat penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanankan di
Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini secara keseluruhan
dimulai dari pengajuan judul sampai dengan
penyerahan laporan Karya Tulis Ilmiah yaitu dari
bulan November 2016 sampai dengan Juni 2017.

D. Populasi, Sampel Dan Sampling Penelitian


1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang merupakan
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian untuk ditarik kesimpulannya. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari, akan tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
objek/subjek itu (Setiadi, 2013).
Populasi dalam penelitian ini adalah
semua lanjut usia yang ada dalam Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Sejahtera banjarbaru tahun
2017 yang berjumlah 105 orang.
38

2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari
keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013).
Sampel pada penelitian ini adalah pasien
yang mengalami risiko jatuh. Banyaknya sampel
yang diambil didasarkan pada pengambilan sampel
yang dikemukakan oleh Roscoe (1975) dalam
Nuriana (2015) bahwa untuk penelitian eksperimen
yang sederhana, dengan pengendalian yang ketat,
ukuran sampel bisa 10 sampai 20 elemen. Atas
dasar itulah peneliti mengambil sampel sebesar
15 orang sesuai dengan criteria inklusi yang
telah ditetapkan.
Kriteria sampel dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu inklusi dan eksklusi. Kriteria
inklusi adalah karakteristik umum subjek
penelitian dari suatu populasi target yang
terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008).
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah:
a. Lanjut usia yang tinggal di Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Sejahtera banjarbaru.
b. Lanjut usia yang mengalami risiko jatuh.
c. Lanjut usia yang bersedia menjadi responden.
Sedangkan kriteria eksklusi menghilangkan atau
mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria
inklusi dari studi karena berbagai sebab
(Nursalam, 2011). Kriteria eksklusi dari
penelitian ini adalah:
39

a. Responden yang bersangkutan tidak ada


ditempat/ berhalangan karena kesibukan.
b. Keterbatasan fisik yang tidak memungkinkan
untuk melakukan tindakan latihan
keseimbangan.
3. Tehnik sampling
Sampling penelitian adalah proses
menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Tehnik sampling merupakan
cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel
agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai
keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2011).
Dalam penelitian ini penulis mengambil tehnik
purposive sampling, yaitu suatu tehnik penetapan
sampel dengan cara memilih sampel diantara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga
sampel tersebut dapat mewakili karakteristik
populasi yang telah dikenal sebelumnya.

E. Kerangka Konsep

Risiko jatuh pada Penurunan risiko jatuh


lansia Pada lansia

Latihan keseimbangan

Gambar 3.3Kerangka Konsep Penelitian


40

F. Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh latihan keseimbangan terhadap
penurunan risiko jatuh pada lansia di Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru tahun 2017.

G. Variabel Penelitian
Variabel suatu penelitian digunakan sebagai ciri
atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh
satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian
tertentu (Noto atmodjo, S. 2005). Ada 2 variabel
dalam penelitian ini, yaitu variabel independen dan
dependen:
1. Variabel independen (Variabel Bebas) adalah
variabel yang nilainya menentukan variabel lain,
dalam penelitian ini adalah latihan keseimbangan.
2. Variabel dependen (Variabel Terikat) adalah
variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel
lain, dalam penelitian ini adalah risiko jatuh
pada lansia.

H. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi
berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu
yang didefinisikan tersebut (Noto atmodjo, 2005).
Variabel dan definisi operasional penelitian
ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
41

Tabel3.1
Matrik Variabel Penelitian dan Definisi operasional
Definisi
Variabel Parameter Alatukur skala Skor
operasional
1. Latihan Melakukan latihan 1. berdiri tegak, kedua kaki - - -
keseimbangan kemampuan untuk rapat, kedua tangan di
mempertahankan pinggang
2. Badan tegak, kedua kaki
sikap tubuh baik
rapat, kedua tangan di
pada kondisi diam pinggang
maupun bergerak 3. Berdiri tegak, kedua kaki
pada lansia rapat, kedua tangan di
pinggang
4. Berdiri tegak, kedua kaki
direnggangkan selebar bahu,
kedua tangan di pinggang
5. Berdiri tegak, kedua kaki
renggang, kedua tangan di
pinggang
6. Berdiri tegak, kedua kaki
rapat, kedua tangan di
samping badan
7. Berdiri tegak, kedua kaki
rapat, kedua tangan di
samping badan
8. Berdiri tegak, kedua kaki
rapat, kedua tangan di
samping badan
9. Berdiri tegak, kedua kaki
rapat, kedua lengan di
samping badan dengan siku
ditekuk 90, kedua tangan
menggenggam
10. berdiri tegak, kedua kaki
rapat, kedua lengan di
samping badan dengan siku
di tekuk 90, kedua
tangan menggenggam
11. Berdiri tegak, kedua kaki
rapat, kedua lengan di
samping badan
12. Berdiri tegak, kedua kaki
rapat, kedua lengan di
samping badan
13. Berdiri tegak, kedua kaki
rapat, kedua tangan di
pinggang
14. Berdiri tegak, kedua kaki
rapat, kedua tangan
dijalin ke depan dada
15. Berdiritegak,kedua kaki
42

rapat, kedua tangan


dijalin di depan dada
2. Risiko jatuh Risiko terjadinya 1. Riwayat jatuh yang baru/ Lembar ordin Tidak
kejadian secara dalam 3 bulan terakhir observasi al berisiko
tiba-tiba dan tidak2. Diagnosis medis sekunder >1 (MorseFal = 0-24
Scale/MFS) Risiko
disengaja yang 3. Alat bantu jalan
rendah
mengakibatkan 4. Memakaiterapi heparin = 25-50
lansia terbaring lock/IV Risiko
atau terduduk 5. Cara berjalan/ berpindah tinggi
dilantai 6. Status mental = 51
berdasarkan
penilaian MFS

I. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses
pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan
karakteristik subjek yang diperlukan dalam
penelitian. Jenis data yang dikumpulkan adalah data
primer dan data sekunder.
1. Jenis Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data yang diperoleh sendiri oleh
peneliti dari hasil observasi dan wawancara
pada lanjut usia tentang latihan keseimbangan
terhadap penurunan risiko jatuh pada lansia.
Observasi yang dilakukan sebelum intervensi
adalah mengukur tingkat risiko jatuh.
Kemudian persiapan responden sebelum
dilakukan latihan keseimbangan. Responden
diminta berdiri di ruangan yang telah di
sediakan, setelah itu lakukan intervensi
dengan cara :
1) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua
tangan di pinggang.
43

2) Badan tegak, kedua kaki rapat, kedua


tangan di pinggang.
3) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua
tangan di pinggang.
4) Berdiri tegak, kedua kaki direnggangkan
selebar bahu, kedua tangan di pinggang.
5) Berdiri tegak, kedua kaki renggang, kedua
tangan di pinggang.
6) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua
tangan di samping badan.
7) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua
tangan di samping badan.
8) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua
tangan di samping badan.
9) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua
lengan di samping badan dengan siku
ditekuk 90, kedua tangan menggenggam.
10) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua
lengan di samping badan dengan siku di
tekuk 90, kedua tangan menggengga.
11) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua
lengan di samping badan.
12) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua
lengan di samping badan.
13) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua
tangan di pinggang.
14) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua
tangan dijalin ke depan dada.
15) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua
tangan dijalin di depan dada.
44

melakukan latihan keseimbangan selama 20-30


menit, dilakukan berturut-turut sebanyak 3
kali selama 3 minggu dari tanggal 07 April sd
08 Mei 2017.
Dalam pengumpulan data primer peneliti
melakukan pendekatan dengan lanjut usia yang
mengalami risiko jatuh dengan mendatangi ke
Panti Sosial Tresna Werda Budi Sejahtera,
kemudian peneliti melakukan pendekatan dengan
wawancara, serta menjelaskan tujuan dari
penelitian ini, yaitu untuk mengetahui apakah
ada pengaruh latihan keseimbangan.
b. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah
data yang dikumpulkan data pelengkap dalam
penelitian ini yaitu jumlah lanjut usia di
Panti Sosial Tresna Werda Budi Sejahtera
Banjarbaru.

2. Tehnik Pengumpulan Data


Tehnik pengumpulan data dengan Observasi.
Observasi adalah tehnik pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan langsung pada objek kajian.
Observasi adalah pemilihan, pengubahan,
pencatatan dan pengodean serangkaian perilaku
dan suasana yang berkenaan dengan organisasi,
sesuai dengan tujuan-tujuan empiris (Hasan,
2002). Observasi yang peneliti lakukan
menggunakan lembar observasi Skala Jatuh MORSE
(Morse Fall Scale/MFS).
45

J. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang
digunakan untuk pengumpulan data (Noto admojo,
2005). Instrumnen yang digunakan dalampenenlitian
ini adalah lembar observasi. Tingkat risiko jatuh
diamati perubahannya kemudian dinilai perubahannya
pada lembar observasi Skala Jatuh MORSE (Morse Fall
Scale/MFS).
Klasifikasi Skala Pengukuran Risiko Jatuh
Ini dapat dilihat pada tabel 3.2berikut.

Tabel 3.2
Skala Jatuh MORSE (Morse Fall Scale/MFS)
No Risiko Skala Nilai/Skor
Riwayat jatuh yang baru/ dalam 3 Tidak 0
1.
bulan terakhir Ya 25
Tidak 0
2. Diagnosis medis sekunder >1
Ya 25
Alat bantu jalan:
Bedrest dibantu perawat 0
3. 15
Penopang, tongkat/walker
30
furniture
Tidak 0
4. Memakai terapi heparin lock/IV
Ya25
Cara berjalan/ berpindah
normal/bedrest/immobilasi 0
5. 15
lemah
30
terganggu
Status mental
6. orientasi sesuai kemampuan diri 0
lupa keterbatasan diri 15
JUMLAH

Catatan :
Tingkat risiko ditentukan dengan cara :
Skor 0-24 tidak berisiko
25-50 risiko rendah
51 risiko tinggi
46

K. Pengolahan Data Dan Analisa Data


1. Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-
langkah yang harus ditempuh dengan bantuan
program komputer SPSS dengan uji paired T-test
untuk mempermudah tabulasi dan penyajian data.
Uji Paired T-test dilakukan saat hasil penelitian
menunjukan bahwa nilai P < =0,05. Jadi, tidak di
lanjutkan lagi untuk melakukan Uji wilxocon.
Langkah-langkah tersebut sebagai berikut :
a. Editing
Editing atau mengedit data, dimaksudkan untuk
mengevaluasi kelengkapan, konsistensi dan
kesesuaian data yang diperlukan untuk menguji
hipotesis atau menjawab tujuan penelitian.
Pada tahap editing ini peneliti melakukan
pengecekan data yang ada, antara lain kode
pasien, umur dan tingkat jatuh.
b. Coding
Coding atau mengkode data, merupakan
suatu metode untuk mengkonversikan data yang
dikumpulkan selama penelitian kedalam simbol
yang cocok untuk keperluan analisis terhadap
hasil observasi yang dilakukan, antara lain:
1) 0-24 = tidak berisiko
2) 25-50 = risiko rendah
3) 51 = risiko tinggi
S1= skala risiko jatuh sebelum dilakukan
latihan keseimbangan
S2= skala risiko jatuh sesudah dilakukan
latihan keseimbangan
47

c. Enteri data
Entry data merupakan proses memasukkan
data ke komputer dengan melakukan aplikasi
program SPSS. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan program SPSS.
d. Tabulating
Tabulating (tabulasi data), merupakan proses
mengklasifikasikan data menurut kriteria
tertentu sehingga diperoleh frekuensi dari
masing-masing item yang diobservasi. Tabulasi
data ini bertujuan untuk mempermudah dalam
proses uji hipotesis.

2. Analisa Data
Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisa
dengan menggunakan uji statistik SPSS (uji paired
T-test untuk tingkat risiko jatuh). Analisa ini
digunakan untuk menguji hipotesis dengan
menentukan hubungan variabel independen dan
dependen dengan memberikan perlakuan intervensi
kepada subjek. Setelah data diperoleh dan di uji
statistik bila sig < 0,05 maka H0 diterima.
Data sajikan dengan tabel distribusi frekuensi
sedarhana dan diuraikan dalam bentuk persentasi
secara narasi.
a. Analisis Univariat
Data yang diperoleh oleh hasil
penelitian akan dianalisis secara univariat
dan bivariate dengan menggunakan perangkat
lunak (software) statistik. Analisis univariat
dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi
48

frekuensi masing-masing variable yang di


teliti.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga atau berkorelasi (Noto
atmodjo, 2010). Dalam penelitian ini analisis
bivariat dilakukan untuk mengetahui antara
variable dependen dan independen.

L. Etika Penelitian
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan
masalah yang sangat penting dalam penelitian,
mengingat keperawatan penelitian berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian
harus diperhatikan. Masalah etika yang harus
diperhatikan antara lain sebagai berikut :
1. Infrom Consent
Inform consent merupakan pemberian informasi
kepada responden tentang maksud dan tujuan
penelitian, serta manfaat penelitian yang akan
dilakukan. Jika subjek berseedia untuk menjadi
esponden, jika tidak bersedia maka peneliti
menghormati hak responden.

2. Anonimity (Tanpa Nama)


Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang
memberikan jaminan dalam penggunaan subjek
penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
49

3. Confidentiality ( Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian,
baik informasi maupun masalah-masalah lain nya.
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu akan dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai