Disusun Oleh :
Kelas : I B
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
melimpahkan karunianya, sehingga kita dapat bertatap muka, beradu pandang dari hati ke hati
sehingga terciptalah Ukhuwah yang kokoh serta dapat menyelesaikan makalah proses
berbangsa dan bernegara ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan tak lupa
kita ucapkan Salawat serta Salam kepada junjungan kita Baginda Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari Zaman jahiliyah menuju Zaman sekarang dari Zaman
kegelapan menuju Zaman yang terang benderang. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak
Drs.H.Noor Asmiansyah, M.SI selaku Dosen mata kuliah pancasila yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai proses berbangsa dan bernegara. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari
apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
Kata Pengantar 2
Daftar Isi. 3
Bab I Pendahuluan
1. Latar belakang. 4
2. Rumusan masalah 4
3. Tujuan. 4
Bab II Pembahasan
Proses berbangsa dan bernegara ..................................... 5
Bab III Penutup
A. Kesimpulan. 7
B. Saran... 7
Daftar Pustaka. 7
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara
resmi di sahkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 dan tercantum
dalam pembukuan UUD 1945, di undangkan dalam berita Republik
Indonesia tahun II No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945.
Dalam perjalanan sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi
politik sesuai denan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya
kekuasaan yang berlindung dibalik legitimasi ideologi Negara pancasila.
Berdasarkan kenyataan tersebut diatas gerakan reformasi berupaya
untuk mengembalikan kedudukan dan fungsi pancasila yaitu sebagai dasar
negara republik Indonesia, yang hal ini direalisasikan melalui Ketetapan
sidang istimewa MPR tahun 1998 No.XVIII/MPR/1998 disertai dengan
pencabutan P-4 dan sekaligus juga pencabutan pancasila sebagai satu-satunya
asas bagi orsospol di Indonesia.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka saya merumuskan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejauh mana peranan secara aktif dan fugsi atau manfaat dari
mempelajari dan mengamati proses berbangsa dan bernegara dalam kehidupan kita
sehari-hari baik dalam bernegara, bermasyarakat, dan berkelompok.
2. Bagaimana proses berbangsa dan bernegara di Indonesia?
3. Apakah yang menjadi kerangka dasar proses berbangsa dan bernegara?
3. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagaimana proses berbangsa
dan bernegara di dalam kehidupan untuk mencapai sebuah negara yang maju dan
berkembang dengan hasil yang positif tanpa ada campur tangan dari yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan penciptaan identitas
bersama. Identitas sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat dilihat pada:
Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
Slogan/semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
Sarana komunikasi/bahasa negara yaitu Bahasa Indonesia
Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Pahlawan-pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Patimura, Hasanudin,
Pangeran Antasari dan lain-lain.
Kerangka Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Pancasila
pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia terkadang di dalamnya konsepsi
dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan yang terkandung dasar pikiran terdalam dan
gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pancasila tidak hanya sebagai
pandangan hidup bangsa, tetapi juga sebagai dasar negara RI. Pancasila dalam kehidupan ini
sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar Falsafah Negara (philosofiche Gronslag). Dalam
pengertian ini pancasila suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara atau
dengan kata lain pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur
pemerintahan negara.
Pancasila dinilai memenuhi syarat sebagai pilar bagi negara-bangsa Indonesia yang
pluralistik dan cukup luas dan besar ini. Pancasila mampu mengakomodasi keanekaragaman
yang terdapat dalam kehidupan negara-bangsa Indonesia. Sila pertama pancasila, Ketuhanan
Yang Maha Esa, mengandung konsep dasar yang terdapat pada segala agama dan keyakinan
yang dipeluk atau dianut oleh rakyat Indonesia, merupakan common denominator dari berbagai
agama, sehingga dapat diterima semua agama dan keyakinan. Demikian juga dengan sila kedua,
kemanusiaan yang adil dan beradab, merupakan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
UUD 1945
Undang-undang Dasar 1945 adalah hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum, maka
UUD 1945 bersifat mengikat bagi pemerintah lembaga negara, lembaga masyarakat, setiap
warga negara Indonesia di mana saja dan setiap penduduk yang ada di wilayah negara
Indonesia. Sebagai hukum, UUD 1945 berisi norma-norma aturan-aturan atau ketentuan-
ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati siapapun. Dengan kata lain, perumusan
pancasila yang sah adalah seperti yang tercantum di dalam pembukaan UUD 1945.
Pembentukan jati diri bangsa yang harus diawali dari kesadaran rakyat indonesia untuk mulai
memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan untuk kepentingan bangsa, dan bangga
terhadap indonesia. Pembentukan jati diri bangsa juga tidak bisa dipisahkan dari unsur-unsur
negara, jika rakyat Indonesia mulai memperhatikan dan mengamalkan pancasila, UUD 45,
Bhineka Tunggal Ika dan juga mencintai NKRI
Kata nasional dalam identitas nasional merupakan identitas yang melekat pada
kelompok-kelompok yang lebih besar dilihat oleh kesamaan budaya, agama, keinginan, cita-
cita dan tujuan. Itulah identitas nasional melahirkan tindakan kelompok yang diberi atribut
nasional seperti terciptanya nasionalisme.
2. Aspek Nasionalisme
Secara analitis, nasionalisme mempunyai tiga aspek, yaitu:
a. Aspek kognitif, menunjukkan adanya pengetahuan akan situasi/fenomena kolonial pada
segala porsinya.
b. Aspek nilai, menunjukkan keadaan yang dianggap berharga untuk memperoleh hidup
yang bebas dari kolonialisme.
c. Aspek effective, tindakan kelompok yang menunjukkan situasi dapat menyenangkan atau
menyusahkan bagi pelakunya.
Integrasi Nasional
Integrasi sering dinamakan dengan pembauran padahal kedua istilah tersebut memiliki
perbedaan. Integrasi ialah integrasi kebudayaan, integrasi sosial yang berwujud
pluralisme, sedangkan pembauran ialah asimilasi dan amalgamasi. Integrasi kebudayaan
berarti penyesuaian antara dua atau lebih kebudayaan. Integrasi sosial ialah
penanggulangan masalah konflik melalui modifikasi dan koordinasi dari unsur-unsur
kebudayaan baru dan lama yang merupakan penyatupaduan kelompok masyarakat yang
asalnya berbeda, menjadi suatu kelompok besar dengan cara melenyapkan perbedaan dan
jati diri masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai seorang yang berpendidikan dan mempunyai ilmu yang luas terutama dibidang
Akademik, hendaknya kita bisa memahami dan mengerti arti proses berbangsa dan bernegara
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan semua tidak terlepas dari dasar sila-sila
pancasila yang harus dipahami dengan segenap jiwa dan niat. Dan hendaknya selalu
menanamkan nilai-nilai pancasila di dalam hati dan jiwa untuk menggapai suatu tujuan
mufakat, yaitu: warga negara yang bermartabat, beriteka, cerdas, berwawasan, cekatan, ulet,
smart of lifestyle to minage time for be the best of the best dengan harapan tetap mempunyai
rasa diri tidak sombong dengan kelebihan yang ada pada dirinya dan memciptakan kerukunan
dan persatuan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan antar umat beragama. Membantu sesama
dalam bernegara.
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, kiranya kita dapat menyadari bahwa proses berbangsa dan
bernegara adalah suatu acuan dan panutan kita agar bisa memahami dengan sepenuh jiwa. Dan
Pancasila merupakan falsafah negara kita Republik Indonesia, maka kita harus menjunjung
tinggi dan mengamalkan serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi
Inspirasi bagi seluruh jiwa di muka bumi ini dan cintailah hal-hal baru karna dia akan
mengubah hidupmu menjadi berharga serta ulurkanlah tanganmu untuk membantu sesama.
DAFTAR PUSTAKA
http//jherote29.blogspot.com/2013/10/membangun kembali-moral-dan-jati-diri.html
http//bahasaku.xtgem.com/identitas%20nasional