Anda di halaman 1dari 4

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PENGURUS BESAR
Jalan Tanah Abang III No. 24 Jakarta 10160 Indonesia,
Telp. (021) 384 1121, 384 985 Fax. (021) 344 6504
Email: pbpgri@pgri.or.id dan pb.pgri@yahoo.com Website: www.pgri.or.id

SAMBUTAN/LAPORAN PLT KETUA UMUM PB PGRI


DALAM KONVERENSI KERJA NASIONAL 1V MASA BAKTI XXI
MEDAN PARAPAT, 27 30 JANUARI 2017

Bismillahirohmanirrohim,
Assalammualaikum wr. wb,
Selamat pagi, salam sejahtera, Shalom, Om Swastiastu, Namo Budhayo,

Yang sangat kami hormati dan banggakan Bapak (1) Menteri Mentri Pendidikan
dan Kebudayaan, Yang sangat kami hormati (2) Gubernur Sumatera Utara, (3)
Sekjen Kemdikbud,
Yang kami hormati: (4) Anggota DPD RI dari Provinsi Sumatera Utara, (5) Kapolda
Sumut (6) Pangdam Bukit Barisan, (7) Walikota Medan (8) PORKOMPIMDA Prov.
Sumatera Utara, (9) Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kota Medan,
(10) Pengurus Besar PGRI, (11) Ketua PGRI Provinsi seluruh Indonesia, khususnya
tuan rumah Ketua PGRI Provinsi Sumatera Utara dan seluruh pengurus, dan
panitia, (12) Perwakilan PGRI kabupaten/Kota, (13) Rektor Universitas Negeri
Medan, (14) mitra PGRI seperti, Telkom, Microsoft, Garuda Indonesia, Sriwijaya,
dan Bulog serta (15) Segenap Pengurus, dan Anggota PGRI yang hadir, (16)
teman2 pers dan undangan yang berbahagia.

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa,
atas rahmat dan karnuniaNya, sehingga pada hari yang sangat baik ini, kita dapat
bersama-sama melaksanakan Pembukaan Konferensi Kerja Nasional PGRI ke IV
Masa Bakti ke XXI diMedan yang akan berlangsung dari tanggal 27 sd 30 Januari
2017.
Bapak Mendikbud dan hadirin yang berbahagia,
Dengan hormat kami laporkan bahwa Konferensi Kerja Nasional ini merupakan
Forum Organisasi kedua setelah Kongres. Dilaksanakan setiap tahun dalam
suatu masa bakti kepengurusan, dimaksudkan untuk melaporkan program kerja
yang telah dilaksanakan satu tahun sebelumnya, dan menyampaikan rencana
program tahun berjalan. Peserta berjumlah 1000 orang terdiri dari pengurus PGRI
Provinsi, Kabupaten/Kota, IGTKI PGRI, Yayasan PT/Paud-Dasmen, Rektor PT PGRI,
Dewan Pakar, Dewan Kehormatan Guru Indonesia, Asosiasi Profesi Keahlian
Sejenis (Asosiasi Mata Pelajaran) PGRI, dan LKBH PGRI. Khusus Kongkernas Tahun
ini agak istimewa karena akan dilaksanakan penentuan Jabatan Ketua Umum
antar waktu hingga tahun 2019 karena berpulangnya Ketua Umum PB PGRI
Almarhum Bapak Dr. Sulistiyo, M.Pd, pada tanggal 14 Maret 2016 yang lalu.
Bapak Mendikbud, Bapak Gubernur, dan hadirin yang berbahagia,
PGRI lahir dari kesadaran para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan terhadap
masa depan bangsa dan mengemban amanah konstitusi untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Darah kami adalah darah pejuang, melintas batas dari sekedar
memperjuangkan profesi, nasib, harkat dan martabat kami. Itu sebabnya
sepanjang perjalanan sejarah, PGRI senantiasa bersama dan sebagai mitra
strategis pemerintah dalam membangun pendidikan yang bermutu. Pendidikan
bermutu penentu masa depan bangsa, karena itu kami ingin tegaskan sekali lagi
bahwa setia kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Pemerintah Republik
Indonesia.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan berbangsa saat ini sebagai cerminan demokrasi
kita, PGRI mempunyai ruang sendiri. Ruang yang kami tempati diyakini menjadi
lentera bagi 54 juta anak bangsa yang tersebar hingga di sudut-sudut republik
Ini. PGRI berkhidmat sebagai kekuatan moral intelektual bangsa dengan
bertumpu pada profesionalisme anggotanya yakni guru, pendidik dan tenaga
kependidikan. Kekuatan ini akan kami kawal dengan membangunkan kesadaran
kolektif anggota dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kemajuan pendidikan
sejatinya bermula dari tiap individu guru, dan berkembang di ruang2 kelas dan
sekolah. Disini peran guru tak tergantikan sebagai sebagai sosok pencerah,
pembuka pikir dan jiwa, pengawal peradaban, pemupuk nilai-nilai kebangsaan,
penjaga moral, dan kebinekaan, penyatu dalam keberagaman. Itulah mengapa
pendidikan karakter menjadi kuncinya.
Bapak Mendikbud, Bapak Gubernur dan Hadirin yang berbahagia
Dalam setiap perjalanan saya, saya menemukan kegairahan pengurus dan
anggota untuk meningkatkan diri, belajar memperbaiki cara mengajar dan
memperdalam ilmu pengetahuan mereka. PGRI menetapkan value bagi
anggotanya untuk terus memperkuat pengabdian, tidak mudah menyerah, dan
terus memperbarui PGRI secara kelembagaan agar kehadirannya semakin
bermakna, dirindukan anggota, dan dihormati oleh mitranya. Mewakili jutaan
anggota yang tersebar hingga pelosok negeri, PGRI menghaturkan terima kasih
kepada pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Bapak
Jusuf Kalla serta pemerintah daerah atas komitmennya terhadap kemajuan
pendidikan dan kesejahteraan guru. Bagi guru, kualitas dan kesejahteraan itu
ibarat dua sisi dalam mata uang. Keduanya penting, kualitas adalah kewajiban
yang disadari, sedangkan kesejahteraan adalah kehormatan terhadap profesi
guru dan sekaligus komitmen pemerintah dan pemerintah daerah terhadap
peningkatan kualitas hidup guru dan keluarganya.
Kami mengerti, memahami, dan menyadari begitu banyak persoalan bangsa yang
memerlukan perhatian sungguh sungguh dari pemerintah dan pemerintah
daerah. PGRI di semua tingkatan mulai dari Pusat hingga Cabang dan Ranting
wajib bermitra dengan pemerintah ditingkatannya masing-masing. PGRI harus
berperan konstruktif bagi pembangunan bangsa, harus dapat mendialogkan
berbagai persoalan yang ditemui dengan pemerintah pada tingkatannya. PGRI
Ranting dengan dengan Lurah/Kepala Desa, dan tokoh masyarakat; PGRI
Cabang dengan Camat dan UPTD setempat, demikian seterusnya hingga tingkat
pusat sehingga terjadi sinergi yang kuat antara pemerintah dengan PGRI. PGRI
harus dapat memainkan peran strateginya bagi peningkatan kualitas pendiidkan
dan menjadi perekat kebangsaan.
Bapak Mendkibud, Bapak gubernur, dan hadirin yang kami hormati,
Terima kasih Bapak Mendikbud yang belum genap satu tahun memimpin
Kementrian yang strategiis ini, niat baik dan komitmennya telah dapat kami
rasakan bersama. Mendikbud senantiasa terbuka untuk berdialog dan mendengar
suara hati PGRI. Hanya beberapa hari pasca diangkat menajdi Mentri, Mendikbud
telah berkenan menerima kami dan mencatat dengan seksama berbagai
permasalahan yang sangat memberatkan GTK. Beberapa catatan penting yang
direspon segera oleh pak Mentri adalah Ditiadakannya UKG tiap tahun, kelulusan
sertifikasi guru yang semula berhak lulus dengan nilai 8 menjadi nilai yang
sangat wajar, dapat dipertanggungjawabkan secara akademik yaitu menjadi 6.5,
serta tengah menata secara hati2 dan benar tentang pemenuhan jam mengajar
24 jam tatap muka yang menyulitkan guru. Bukan bermaksud ingin dipermudah,
tetapi karena sejatinya tugas-tugas guru bukan hanya mengajar tatap muka ,
lebih dari itu guru mendidik dan mengembangkan karakter siswa. Tugas ini jauh
lebih esensial daripada hitung menghitung angka 24 ja secara matematik.
PGRI menyampaikan apreiasi mendalam atas pernyatan Bapak Presiden dalam
beberapa kali kesempatan bahwa guru jangan terjebak pada tugas-tugas
administratif. Pernyataan tersebut sambung rasa dengan apa yang dialami guru
sehari-hari, Tugas-tugas administrasi yang sangat membelenggu kemerdekaan
atau otoritas akademik seorang guru. Kami berharap tata kelola guru
disederhanakan, dibuat sistem tata kelola yang mengedepankan semangat
membangun profesionalisme dan penghargaan kepada guru buka peraturan
yaang selalu berujung pada sangsi, sistem pembayaran tunjangan profesi yang
sama dengan dosen, kenaikan pangkat yang berbelit-belit, pengembangan dan
peningkatan profesi (continoues professional development) dengan pelatihan
dan workshop yang dibutuhkan guru, penyelesaian kekurangan guru utamanya
guru SD dengan memberikan kesempatan kepada honorer yang memenuhi
syarat secara bertahap, penataan rasio 1:20 secara mearata tanpa melihat
keadaan geografis, penataan dan pengembangan kepala sekolah dan pengawas,
dan pengakuan PGRI sebagai organisasi profesi. Kami telah lama melakukan
pembenahan dengan menyiapkan asosiasi guru mata pelajaran dan guru kelas
hingga di daerah, memiliki kode etik, dewan kehormatan guru, anggota yang dan
pengurus yang terstruktur. Perhatian terhadap alih kelola SMA/SMK dari
Bupati/Walikota ke Gubernur. PGRI sebagai organisasi profesi nyata, riil, dan
mengakar hendaknya dipandan sebagai salah satu pilar pembangunan bangsa
dan bukan hanya terjebak pada alasan per definisi yang sengaja dikembangkan
tetapi mengabaikan kajian akademik dan historik.
Menutup laporan ini, kami juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Gubernur Sumatera Utara, atas kesediannya menjadi tuan rumah,dan juga atas
jamuan makan malam yang hangat . Terima kasih kepada Kapolda Sumut,
Pangdam Bukit Barisan, dan juga kepada Wali Kota Medan, Rektor Unviersitas
Negei Medan, teman-teman peserta PGRI dari Provinsi, Kabupaten Kota, YPLP
Dasemen dan PT, mitra kerja kami dalam memajukan anggota yaitu Telkom,
Microsoft, Garuda, dan pada hari ini kami akan menanda tangani MOU dengan
Sriwijaya Air untuk diskon kepada guru, juga dengan Bulog dimana kami
berkomitmen untuk membantu pemerintah menjaga stabilitas harga pangan
nasional.
Semoga Tuhan YME senantiasa merahmati dan meridoi kita dalam usaha-usaha
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu serta persatuan dan kesatuan
bangsa.
Mohon maaf jika ada salah dan khilaf. Sebelum ditutup mari kita akhiri dengan
salam perjuangan.
Sebelum menutup sambutan ini Pak Mentri, Izin meyampaikan salam perjuangan
PGRI.

Hidup Guru, Hidup PGRI, Solidaritas.

Wabillahi taufik walhidayah,


Wassalmualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 28 Januari 2017


Plt Ketua Umum PB PGRI

Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd


NPA.09030700004

Anda mungkin juga menyukai