Anda di halaman 1dari 3

Assalamu’allaikum Warahmatulahi Wabbarakatuh

Selamat Pagi, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,


Shallom, Om Swastiastu, Namo Budhaya,
Salam Kebajikan.
Yang terhormat Dra. Asri Susetyo Rukmi selaku dosen pembimbing mata kuliah pengembangan
keterampilan berbahasa Indonesia
Serta teman teman semua yang berbahagia
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan YME, karena telah
memberikan rohmat, taufik, hidayah, dan inayahnya, sehingga kita dapat berjumpa secara virtual
dalam video pidato ini tanpa ada halangan suatu apapun. Aamin… aamin yra
Sholawat serta salam, semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita nabi agung
Muhammad SAW pemimpin umat manusia, dan kepada para sahabat dan kerabatnya yang
merupakan sumber ilmu dan hikmah. Dan hanya syafaatnyalah yang kita nanti-nantikan besok di
yaumul kiaman, aamiin… aamiin… yra
Teman -teman semua yang berbahagia
Proses pedidikan merupakan sebuah proses untuk memperoleh pengetahuan, kebiasaan,
dan keterampilan baik yang dapat menjadi bekal dalam kehidupan manusia. Proses Pendidikan
merupakan salah satu standart yang bisa menentukan kulitas SDM. Lalu bagaimana
hubungannya dengan sebuah bangsa? Kualitas sdm yang baik akan menciptakan sebuah
pembangunan yag signifikan. Sehingga dapat menjadikan masyarakat Indonesia yang hidup
Makmur.
Karena itulah, pidato saya kali ini berjudul Pentingnya peningkatan Mutu Pendidikan demi
menyongsong Indonesia emas 2045.
Teman teman semua yang berbahagia.
Kata orang, tahun 2045 merupakan tahun keemas an bagi Indonesia. Tahun dimana
Indonesia berusia 100 tahun, tahun dimana Indonesia berada pada titik kejayaannya. Namun, jika
kita lihat kondisi Pendidikan Indonesia sekarang, apakah hal ini akan benar benar terjadi?
Entahlah, yang terpenting kita harus mengusahakannya.
Dunia semakin maju, dunia semakin menuntut kita untuk menjadi manusia yang kreatif
dan bisa berkarya. Pendidikan merupakan hal penting yang menjadi titik utamanya. SDM
Indonesia perlu dibangun dengan Pendidikan yang berkulitas. Menengok sedikit pada
Pendidikan yang berjalan di eropa dan jepang yang dalam Pendidikannya di budayakan sikap
yang gemar berliterasi terhadap lingkungan dimanapun berada, mengajarkan siswa untuk
pantang menyerah, kerja keras, dan selalu berpikiran terbuka sehingga menimbulkan rasa
kaingin tahuan yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan negara tersebut menjadi negara yang
berkembang sangat pesat. Hal ini bisa coba di aktualisasikan dalam Indonesia dengan harapan
hal yang sama terjadi.
Selain itu, Pendidikan di Indonesia harus merata di seluruh wilayah tanpa adanya
perbedaan dan deskriminasi. Kita lihat sekarang, bagaimana kualitas Pendidikan yang baik
terbangun di perkotaan. Sekolah negeri gratis, fasilitas memadai, guru yang kompeten. Lalu
bagaimana di daerah pelosok? Tidak ada fasilitas yang memadai untuk Pendidikan, tidak ada
media, minim guru, minim akses. Pastinya kita sering melihat siwa sekolah dasar yang bertaruh
nyawa menyebrangi sungai yang deras untuk mendapatkan Pendidikan yang jarak sekolahnya
sangat jauh rumah. Jika hal ini terus berlanjut, bagaimana cara agar seluruh asyarakat Indonesia
mendapatkan Pendidikan yang baik, menjadi manusia Indonesia saling berkompetisi seimbang,
saling menunjukkan mutunya. Hal ini lah yang harus di evaluasi pemerintah dan dicarikan jalan
keluarnya.
Dari segi fasilitas, jelas perlu adanya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah
Indonesi, meningkatan media yang ada. Sedangkan dari segi guru, pemerintah perlu
meningkatkan kesejahteraan guru guruunya. Terutama guru honorer yang ada di pedesaan dan
kabupaten – kabupaten kecil. Coba anda bayangkan, seorang guru yang mengajar sejak pagi
hingga siang, bahkan hingga sore tanpa bisa melakukan pekerjaan sampingan hanya di gaji 300
ribu rupiah selama sebulan yang pastinya hanya bisa untuk membeli garambnya saja. Apakah hal
ini pantas, disampaing tugas guru yang harus mendidik siswa, memberikan pengetahuan,
mengerahkan kesabaran demi generasi penerus bangsa. Guru dituntut untuk berpendidik an
tinggi dan berkompeten dalam mendidik geresai penerus bangsa namun mereka masih sengsara
dan masih harus memikirkan kelangsungan hidupnya. apakah mereka akan terus menerus bekerja
secara ikhlas, atau justru semakin malas? Entahlahlah, guru merupakan pekerjaan yang mulia,
sehingga setiap guru dimanapun berada harus mengabdikan diri untuk mendidik generasi
penerus bangsa sehingga menjadi generasi yang inovastif, kreatif, dan produktif. Karena itulah,
harus adanya peran dari pemerintah dalam meningkatkan kulitas dan juga kemakmuran
kehidupan seorang guru.
Baiklah, kesimpulan dari pidato yang saya sampaikan adala Semua civitas pendidikaan di
Indonesia harus saling bersinergi agar proses Pendidikan Indonesia berjalan sesuai dengan tujuan
Pendidikan yang ada . Jika tujuan Pendidikan Indonesia terlaksana dengan baik, dapat di
pastikan masa – masa keemas an Indonesia yang digadang – gadang terjadi di tahun 1945 akan
kita rasakan Bersama.
Baiklah
Padi habis tinggal jerami,

Bakar dulu hingga bersih.

Rupanya pidatoku sampai di sini,

Sekian dan terima kasih.


Mohon maaf apabila ada kesalahan, akhiru kalam wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai