Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN

BERGIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 1-3 TAHUN DI DESA LENCOH
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SELO BOYOLALI
ANGGRAINI, SEPTANTI DYAH (2008) HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG
MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 1-3 TAHUN DI DESA LENCOH WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SELO BOYOLALI. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Abstract

Status gizi merupakan salah satu indikator yang enggambarkan kesejahteraan masyarakat. Penilaian status
gizi pada balita penting dilakukan untuk mengetahui apakah status gizi balita termasuk kategori baik, kurang
atau buruk. Masa kritis pertumbuhan dan perkembangan balita terjadi pada usia 6-17 bulan san 6-23 bulan
karena pada kelompok ini kegagalan tumbuh mulai terlihat. Salah satu hal yamg melatarbelakangi status gizi
balita yaitu pengetahuan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan status gizi balita usia 1-3 tahun di desa Lencoh wilayah
kerja Puskesmas Selo Boyolali. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan
penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah balita usia 1-3 tahun di desa Lencoh, Selo, Boyolali
sebanyak 60 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportional random sampling yaitu
teknik pengambilan sampel tanpa memperhatikan strata yang ada. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar lengan atas. Uni hipotesis yang
digunakan adalah Rank Spearman. Analisis uji rank spearman menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05)
dan nilai rhoxy sebesar 0,331, maka HO ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan status gizi balita di desa Lencoh wilayah kerja Puskesmas
Selo Boyolali. Hal ini berarti tingkat pengetahuan ibu mempengaruhi status gizi balita yaitu kearah positif,
semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu semakin baik status gizinya. Hasil koefisien rho xy sebesar 0,331
termasuk dalam kategori rendah. Dengan demikian tingkat penetahuan ibu tentang makanan bergizi
berhubungan rendah dengan status gizi balita usia 1-3 tahun di desa Lencoh wilayah kerja Puskesmas Selo
Boyolali.
HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM MEMENUHI
KEBUTUHAN GIZI DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI
DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA CIBEUSI
KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG
Indra Bakti Prakoso

Abstrak

ABSTRAK

Gizi merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan otak. Perilaku ibu dalam
memenuhi kebutuhan gizi dan tingkat konsumsi energi adalah salah satu faktor masalah gizi pada balita.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara perilaku dan tingkat konsumsi energi dengan
status gizi balita. Penelitian menggunakan metode cross sectional. Besaran sampel berjumlah 81 orang
dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Pengukuran status gizi dengan menggunakan
indeks BB/U WHO 2005, untuk perilaku dan konsumsi energi menggunakan kuesioner dan penilaian asupan
makanan. Analisa bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan status gizi balita sebagian
besar dalam kategori normal (76,5%), kemudian untuk perilaku ibu dalam memenuhi gizi balita kategori
baik (58%) dan kurang baik (42%), tingkat konsumsi kategori lengkap (34,5%) dan kurang lengkap
(65,5%). Hasil uji statistik terdapat hubungan bermakna antara perilaku terhadap status gizi (p = 0,02),
serta terdapat hubungan bermakna antara tingkat konsumsi terhadap status gizi balita (p = 0,012).
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS), SERTA PERILAKU GIZI SEIMBANG
IBU KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI DAN
KESEHATAN BALITA DI KABUPATEN
BOJONEGORO

Clean and Healthy Lifestyle Behavior, and Balanced Nutrition


Behavior of Mothers and its Relation to Nutritional Status and
Health Status of Children Under Five Years in Bojonegoro.

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan gizi, perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS), dan perilaku gizi seimbang ibu, serta hubungannya dengan status gizi dan kesehatan
balita di Kabupaten Bojonegoro. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk 1) mengidentifikasi
karakteristik balita dan keluarga balita, 2) mempelajari pengetahuan gizi, PHBS, serta perilaku gizi
seimbang ibu balita, 3) mempelajari tingkat kecukupan energi dan zat gizi, status gizi, serta status
kesehatan balita, 4) menganalisis hubungan pengetahuan gizi dengan PHBS dan perilaku gizi
seimbang ibu, 5) menganalisis hubungan perilaku gizi seimbang ibu dengan tingkat kecukupan
energi dan zat gizi balita, serta hubungan tingkat kecukupan energi dan zat gizi dengan status gizi
balita, 6) menganalisis hubungan PHBS keluarga dengan status gizi dan kesehatan balita, serta 7)
mengalisis hubungan perilaku gizi seimbang ibu dengan status gizi dan kesehatan balita. Penelitian
ini menggunakan desain population survey dengan teknik wawancara yang dilaksanakan pada bulan
Maret-April 2011 di Desa Campurejo, Kecamatan Kota Bojonegoro. Pemilihan lokasi penelitian
tersebut berdasarkan pertimbangan terdapat 1.8% balita dengan status gizi buruk dan 10.9% balita
dengan status gizi kurang, serta cakupan penerapan PHBS ibu masih tergolong rendah (39.36%).
Contoh dalam penelitian ini adalah balita yang tercatat di posyandu desa terpilih, sedangkan
responden dalam penelitian ini adalah ibu dari balita yang terpilih sebagai contoh. Adapun populasi
pada penelitian ini adalah seluruh balita yang tinggal di Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro,
yaitu sebanyak 242 balita. Perkiraan ukuran minimal contoh ditentukan menggunakan rumus
Lemeshow et al. (1997), yaitu 49 contoh yang dipilih dari tiga posyandu di desa terpilih. Kriteria
pemilihan contoh adalah balita berusia 13-60 bulan yang tinggal bersama ibunya, tercatat di
posyandu di desa terpilih, dan responden bersedia untuk diwawancara. Calon contoh diambil dari
populasi yang memenuhi kriteria yaitu sebanyak 190 balita, kemudian selanjutnya dipilih
menggunakan metode acak stratifikasi dengan alokasi proporsional, sehingga pada akhirnya
diperoleh 55 calon contoh.

Anda mungkin juga menyukai