Anda di halaman 1dari 15

Asuhan Keperawatan Miokard Infark Pada Klien Tn. S.

,
di Ruang Cardiologi RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Nama Mahasiswa : Subhan


Tempat Praktek : Cardiologi
Tanggal : 12 14 April 2001

I. Identitas Klien

Nama : Tn. T Tanggal MRS : 09 04 2001

Sumber Informasi : Pasien dan istrinya Umur : 60 Tahun


Jenis Kelamin : Laki Laki Keluarga Terdekat : Ibu
Alamat : Sumolawang II/76 C Pendidikan : SD
Status Perkawinan: Kawin Pekerjaan : Pensiunan AL

II. Status Kesehatan Saat ini :

1. Alasan kunjungan/keluhan utama : Sesak napas , nyeri dada seperti tertikam pada
daerah dada dan badan terasa lemah . Saat dikaji Klien : masih mengeluh nyeri dada,
sesak napas dan badan terasa lemah. Keringan dingin, Rasa seperti demam, Kalau
bergerak rasa nyeri,
2. Faktor pencetus : Waktu tidur malam dan bila terlalu lelah
3. Lama keluhan : 1 bulan sebelum MRS
4. Timbulnya keluhan : bertahap
5. Faktor yang memperberat : Sesak napas bertambah bila tidur / berbaring dan bila
melakukan aktivitas.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : Bangun dan duduk sebentar, karena terasa
semakin nyeri maka : Pergi ke IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
6. Diagnosa medik : Old Myocard Infark

III.Riwayat kesehatan yang lalu


1. Penyakit yang pernah dialami
kanak-kanak , panas, batuk, pilek
Pernah dirawat di RSUD Dr Soetom tahun 1992
Operasi : Tidak pernah
2. Alergi : --
3. Imunisasi : --
4. Kebiasaan : Merokok kretek dan sudah berhenti sejak tahun 1992
5. Obat-obatan :
6. Pola nutrisi :
Frekwensi makan : 3 kali sehari
Berat badan : 53 kg
Tinggi badan : 170 cm
Jenis makanan : nasi, sayur, lauk, buah
Makanan yang disukai : semua makanan suka
Makanan yang tidak diskai : tidak ada
Makanan pantang : Tidak Ada
Nafsu makan : Normal
Perubahan berat badan 6 bulan terakhir : Tidak pernah menimbang berta badan
7. Pola eliminasi :
Buang air besar
Frekuensi : 1-3 x per hari Penggunaan pencahar : tidak ada
Waktu : pagi hari dan siang hari
Warna : kuning
Konsistensi : lembek
Buang air kecil
Frekuensi : 4-5 x per hari
Warna : kuning
Bau : amoniak
8. Pola tidur dan istirahat
Waktu tidur (jam) : 21.00 sampai 05.00 Wib
Lama tidur/hari : 8 jam
Kebiasaan pengantar tidur : tidak ada
kebiasaan tidur : memakai bantal lebih dari tiga
kesulitan dalam hal tidur :Sering terbangun saat tidur karena sesak napas dan
nyeri dada
9. Pola aktifitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan : Naik dan turun tangga
Olah raga
Jenis : Jalan kaki
Freakuensi : tidak tentu
Kegiatan di waktu luang : Membaca
Kesulitan dalam hal :(X) mudah merasa lelah
10. Pola bekerja
Jenis pekerjaan : Berat lama 23 tahun
Jumlah jam kerja : 07.00 17.00.00 lama : 10 jam
Jadwal kerja : teratur
Lain-lain (sebutkan) : tidak ada

IV. Riwayat Keluaga


Genogram
.

V. Riwayat lingkungan
Kebersihan : kurang
Bahaya : tidak ada
Polusi : jalan besar dan tempat sampah
VI. Aspek Psikososial
1. Pola pikir dan persepsi
Alat bantu yang digunakan : kaca mata
Kesulitan yang dialami : sering pusing
2. Persepsi diri
Hal yang amat dipikirkan saat ini : apakah penyakitnya dapat
sembuh/tidak ?
Harapan setelah menjalani perawatan : ingin merubah semua kebiasaan
yang dapat mengganggu kesehatannya.
Perubahan yang dirasa setelah sakit : semua kebiasaan dibatasi
3. Suasana hati : cemas, pasrah dengan penyakitnya
Rentang perhatian : sangat rentang
4. Hubungan/komunikasi
Bicara : jelas, Bahasa utama : Indonesia Bahasa daerah : Jawa
Tempat tinggal : Dengan istri dan 4 orang anak
Kehidupan keluarga :
adat yang dianut : Jawa
pembuatan keputusan : Sendiri, kadang dibantu istri.
pola komunikasi : baik
keuangan : memadai
kesulitan dalam keluarga : tidak ada
Yang dilakukan jika stres : (X) memecahkan masalah (X) lain-lain : marah
1. Kebiasaan seksual
Gangguan kebiasaan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
( X) fertilitas (X) Libido (X) ereksi
Pemahaman terhadap fungsi seksual : kurang terbuka.

2. Pertahanan koping
Pengambilan keputusan : (X) sendiri (X) dibantu oleh istri
Yang disukai tentang diri sendiri : Tidak banyak mengeluh
Yang ingin dirubah dari kehidupan : Pola kebiasaan yang kurang
menguntungkan.
Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman : membantu dalam
pelayanan perawatan
3. Sistem nilai dan kepercayaan
Siapa atau apa sumber kekuatan : Tuhan dan keluarga
Apakah agama, kepercayaan, Tuhan penting buat anda ? (X) Ya
Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi)sebutkan : Pengajian 1 kali seminggu.
Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit,
sebutkan : sholat lima waktu.

4. Tingkat perkembangan
Usia : 60 thn Karakteristik :
VII. PENGKAJIAN FISIK
Kepala, mata, kuping, hidung, dan tenggorokan

Kepala :
Bentuk bulat lonjong
Keluhan yang berhubungan : pusing
Mata :
Ukuran pupil : isokor : - Reaksi terhadap cahaya : baik, akomodasi : baik,
bentuk: simetris, Konjungtiva : tidak anemis, Fungsi penglihatan : terganggu , Tanda-
tanda radang : tidak ada, Pemeriksaan mata terakhir : Lupa , operasi : tidak, Klien
memakai kaca mata ,
lensa kotak : tidak.
Hidung :
Reaksi alergi : tidak ada , pernah mengalami flu : pernah, bagaimana frekuensinya
dalam setahun : 3 X setahun, sinus : - , perdarahan : tidak ada
Mulut dan tenggorokan:
Gigi geligi : Kesulitan/gangguan pembicaraan : tidak, kesulitan menelan : tidak,
pemeriksaan gigi terakhir : tidak pernah.
Pernafasan :
Suara paru : whezing (-), Ronchi basah (+), pola napas : teratur, Batuk (+), sputum :(-),
nyeri : (-), kemampuan melakukan aktifitas : terbatas, Batuk darah : (-), Ro terakhir :
MRS, Hasil : ada di dokter.
Sirkulasi:
Nadi perifer : Cukup, Capilary refilling : Kurang dari 3 detik, Distensi vena
jugularis :tidak ada , Suara jantung : aritmia (-), Suara jantung tambahan : (-), Irama
jantung (monitor) : (-), Nyeri :(-), Edema : (+), Palpitasi : (-), Baal : (+), Perubahan
warna kulit : tidak tampak, Clubbing : (-), Keadaan ektremitas : edem perifer tidak
ada , Syncope :kadang , Rasa pusing : (+), Monitoring hemodinamika : CVP: tidak
dipasang. Reflek Hepatojugularis (+)
Nutrisi:
Jenis diet : Tingi kalori, tinggi protein , nafsu Kurang , rasa mual : kadang-kadang,
muntah , intake cairan : Peroral 1500 - 2000 cc/24 jam
Eliminasi:
Pola rutin : b.a.b. penggunaan laksantia : (-), Colostomy : (-), Ileostomy :(-),
Konstipasi: (-)
Diare : Kurang Lebih Satu Bulan
Pola rutin : b.a.k. Inkontinensia : (-), Infeksi : ginjal, Hematuria :(-), Cateter :(-), Urine
out put : 500 cc/24 jam

Reproduksi
Kehamilan :(-), Perdarahan :(-), Pemeriksaan Pap smear terakhir :(-), Hasil:(-),
Keputihan : (-), Pemeriksaan sendiri: (-), Prostat : normal, Penggunaan kateter : (-)
Neurologis
Tingkat kesadaran : compas mentis, Orientasi : baik, Koordinasi : kurang, Pola tingkah
laku : masih dalam batas normal, Riwayat epilepsi/kejang/parkinson : (-), Refleks: baik,
kekuatan menggenggam: menurun, Pergerakan ekstremitas : terbatas
Muskuloskeletal
Nyeri : sendi (-), Pola latihan gerak : berkurang, Kekakuan : tidak ada
Kulit
Warna : Sawo matang , Turgor : Normal , integritas : dalam batas normal.
Data Laboratorium
GD acak erm kreatinin (0,4Meq/dl ), BUN (10), SGOT (32), SGPT (12), Protein total,
BTA Positif, Hb, 10,6 mg/dl
Pengobatan
NaCl 500 cc/24 jam, Lisinopril 1 X 5 mg, Asa 1 X 100 mg, ISDN 3 X 5 mg, Furosemid
1-0-0
Persepsi klien trhadap penyakitnya
Penyakit yang diderita dapat sembuh.
Kesan perawat terhadap klien
Klien kooperatif disebabkan karena rasa ingin tahu tentang penyakitnya dan keinginan
untuk sembuh sangat besar.
Klien nampak gelisah karena proses penyakitnya
ANALISA DATA

KARATERSTIK DATA KEMUNGKINAN MASALAH


PENYEBAB
Data Subyektif : Ketidak seimbangan Nyeri.
Klien mengeluh nyeri Dada, merasa tidak nyaman, antara suplai dan
kalau melakukan aktivitas terasa nyeri dada kebutuhan akan
Data Obyektif : oksigen.
Nadi cepat, ireguler, 100 x/menit, berkeringat,
ekspresi meringis, RR 26 kali/menit.
Data subyektif : Menurunnya Kontraksi Penurunan Cardiac
Klien mengeluh lemah, cepat lelah, sesak napas, Jantung out put
sulit melakukan aktivitas karena lelah, terasa
berdebar debar. Sering terbangun pada malam hari
karena sesak dan nyeri dada
Data Obyektif :
Tensi 100/60, Nadi 100 X/menit, ireguler, kulit
dingin, Cappilary refill kurang dari 3 detik, CTR 60
%
Data Subyektif Ketidak seimbangan Tidak toleransi
Klien mengeluh sesak bila bangun dari posisi tidur. antara suplai dan terhadap aktivitas
kebutuhan akan oksigen
Data Obyektif
Berkeringat dingin bila merubah posisi dari tidur
langsung duduk.
Tanda vital setelah bangun dari tempat tidur : tensi :
110/80 mmHg
Nadi : 124 x/mnt
Resp. :28 x/mnt.
Data Subyektif : Kurangnya informasi Cemas
Pasien mengatakan bahwa ia cemas dengan tentang penyakitnya
penyakinya karena kata orang
penyakitnya(jantrung) berbahaya , Pasien bertanya
tentang perkembangan penyakitnya
Data obyektif :
Klien sering merenung dan susah tidur, banyak
bertanya , Ekpresi wajah cemas, Nadi 100 X/menit
KARATERSTIK DATA KEMUNGKINAN MASALAH
PENYEBAB
Data Subyektif

Data Obyektif
Data Subyektif

Data Obyektif
Data Subyektif

Data Obyektif
Data Subyektif

Data Obyektif

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

1. Nyeri sehubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan akan
oksigen.
2. Penurunan Caediac Out Put sehubungan dengan penurunan Kontraksi myocard.
3. Tidak toleransi terhadap aktivitas sehubungan dengan ketidak seimbangan antara
kebutuhan dan suplai oksigen.
4. Cemas sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan
perkembangannya.
ASUHAN KEPERAWATAN

NO DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL IMPLEMEMTASI EVALUASI


. PERAWATAN
Penurunan Pasien akan 1. Kaji dan lapor tanda penurunan Rasional : Kejadian mortality dan Melakukan pengkajian terhadap
Cardiac out put mendemostrasikan keadaan CO. morbidity sehubungan dengan MI yang tanda tanda penurunan Cardiac
sehubungan jantung yang stabil. lebih dari 24 jam pertama. out put
menurunnya Kriteria : 2. Monitor dan catat ECG secara Rasional : Ventrikal vibrilasi sebab utama Melakukan rekaman EKG
kontrasi jantung 1. Tekanan Darah Dalam continue untuk mengkaji rate, kematian akibat MI akut terjadi dalm 4
Data Subyektif : batas normal. (120/80 ritme dan setiap perubahan per 12 jam I dari terjadinya serangan. ECG 12
Klien mengeluh mmHg 2 atau 4 jam atau jika perlu. lead mengidentufikasi lokasi MI.
lemah, keringat 2. Nadi 80 X /menit Buat ECG 12 lead. Rasional : Mendeteksi terjadinya disfungsi
dingin 3. Tidak terjadi aritmia 3. Kaji dan monitor tanda vital dan myocard karena komplikasi. . Memonitor tensi dan nadi tiap 1
4. Denyut jantung dan parameter hemodinamik per 1 jam
irama jantung teratur 2 jam atau indikasi karena
5. Cappilary refill kurang keadan klinik. Rasional : Untuk mengurangi tuntutan
dari 3 detik 4. Mempertahankan bed rest kebutuhan 02 myocard. Memberikan pasien posisi tidur
dengan kepala tempat tidur dengan elevasi kepala tempat
elevasi 300 selama 24 48 jam tidur 300
pertama Rasional : Siap membantu pengaturan
5. Mulai pasang IV line. pemberian obat obat IV. Memonitor tetesan dan cairan
infues
Rasional : Mengurangi luasnya infrak
6. Memberi obat obatan dengan perfusi kembali otot otot jantung Memberikan Pengobatan sesuai
arythemia, nitrat. Beta blocker. yang iskhemia. dengan pesanan dokter
Rasional : Monitor tanda tanda
7. Melanjutkan pengkajian dan komplikasi awal, Contoh : MI yang meluas, Melakukan asukultasi paru
moitor tanda penurunan CO. cardioganic yang meluas, cardioganic
Auskultasi suara paru paru shock. Heart failure. Miocardial ruptur,
dan jantung tiap 4 8 jam. yang mungkinterjadi dalam 10 hari dari
terjadinya serangan
Rasional : Monitor yang hati hati
8. Tingkatkan level aktifitas sesuai diperlukan untuk mendeteksi hipotensi dan Memberikan penjelasan pada
dengan status klinik. distitmia dan melangkah ke level aktifitas klien serta cara melakukan
berikutnya yang sesuai. mobilisasi secara bertahap.

1. Kaji tanda tanda dan ekspresi Rasional : Level kecemasan berkembang ke Mengkaji tanda tanda dan
verbal dari kecemasan. panik yang merangsang respon simpatik ekspresi verbal dari kecemasan
dengan melepaskan katekolamin. Yang
mengkontribusikan peningkatan kebutuhan
O2 myocard.
2. Mulai melakukan tindakan Rasional : Mengurangi rangsangan Menyiapkan lingkungan yang
untuk mengurangi kecemasan. eksternal yang tidak perlu. nyaman dan memberikan obat
Beri lingkungan yang tenang sesuai pesanan dokter
dan suasana penuh istirahat.
Memberi obat obatan yang
sedatif sesuai pesanan.
3. Temani pasien selama periode Rasional : Pengertian yang empati Berdiskusi dengan pasien dan
kecemasan tinggi beri merupakan pengobatan dan mungkin istrinya
kekuatan, gunakan suara meningkatkan kemampuan copyng pasien.
tenang. Rasional : Memberi informasi sebelum
prosedur dan pengobatan meningkatkan Memberikan penjelasan kepada
4. Berikan penjelasan yang singkat komtrol diri dan ketidak pastian. klien dan istrinya tentang semua
dan jelas untuk semua prosedur Rasional : Penggunaan support system prosedur yang akan dilakukan
dan pengobatan. pasien dapat meningkatkan kenyamanan serta obat yang diberikan
5. Ijinkan anggota keluarga dan mengurangi kelengangan.
membantu pasien, bila Rasional : Menerima ekspresi perasaan
mungkin rujuk ke penasihat membantu kemampuan pasien untuk Mendoromg pasien untuk
spiritual mengatasi ketidak tentuan pasien dan mengungkapkan perasaannya
6. Mendorong pasien ketergantungannya.
mengekspresikan perasaan Rasional : Untuk mengalihkan pasien dari
perasaan, mengijinkan pasien peristiwa peristiwa yang baru saja terjadi. Memberikan contoh dan
menangis. menganjurkan klien untuk
7. Mulai teknik relaksasi contoh : melakukan tekhnik relaksasi
nafas dalam, visual imergery, napas dalam.
musik musik yang lembut.

Gangguan rasa Mengatasi rasa nyeri : Kaji tingkat rasa nyeri klien secara Untuk mendapatkan kontrol rasa nyeri yang Mengkaji tingkat nyeri klien
nyaman : Nyeri Kriteria : keseluruhan meliputi lokasi, intensitas timbulnya, dengan menggunakan skala
sehubungan setelah perubahan posisi persepsi klien, terhadap nyeri nyeri 1 10
dengan ketidak tanda vital dalam bats
seimbangan normal Anjurkan klien untuk melapor pada Nyeri adalah individual sehingga Menganjukan klien untuk
antara suplai dan tensi 110/70 mmHg saat merasa nyeri apa yang dirasakan klien merupakan melaporkan pada perawat kalau
kebutuan akan Nadi 60-80x/mnt informasi yang penting. timbul nyeri.
oksigen. resp. 16-24x/mnt Support klien untuk Adanya orang dekat klien yang mau Mendorong klien untuk
Do. Klien tidak mengungkapkan peasaan mendengarkan keluhannya , akan mengungkapkan perasaannya
mau merubah membantu menurunkan kecemasan dan rasa
posisi tidur takut
Tanda vital Anjurkan klien untuk melakukan Dengan latihan nafas dalam maka suplai O
setelah latihan nafas dalam 2 kejaringan yang nyeri meningkat sehingga Menganjurkan
perubahan mengurangi rasa nyeri
posisi: Kolaborasi Therapi
tensi : 110/70
mmHg.
nadi : 130 x/mnt
resp. 28 x/mnt.

Ds. Klien
mengeluh nyeri
sehingga enggan
merubah posisi
tidur

Intoleransi Kaji hal hal lain yang menyebabkan Untuk mengetahui respon klien terhadap
aktifitas klien lemah,seperti nyeri dan obat aktifitas. Untuk mengetahui tingkat aktifitas
sehubungan Monitor tingkat intoleransi aktifitas yang dapat ditolerir oleh klien.
dengan Kelemahan dapat disebabkan oleh hal lain
ketidakseimbang seperti nyeri dan obat obatan
an antara
pemasukan dan Tingkatkan aktifitas klien sesuai Untuk menghindari adanya aktifitas yang
kebutuhan O 2 kemampuan berlebihan, sehingga berakibat fatal.
Do. : berkeringat Dapat meningkatkan kompensasi jantung
dingin bila terhadap aktifitas
merubah posisi
dari tidur Bantu klien untuk merawat diri Dilakukan dengan maksud untuk memenuhi
langsung duduk. sendiri dan pemenuhan kebutuhan kebutuhan dasar klien
Tanda vital dasar
setelah bangun
dari tempat
tidur : tensi :
110/80 mmHg
Nadi : 124 x/mnt
Resp. :28 x/mnt.

Ds. :Klien
mengeluh sesak
bila bangun dari
posisi tidur.

Potensial mengurangi resiko untuk Diskusikan dengan klien mengenai Diharapkan dapat memprmudah
kambuh kambuh fungsi normal jantung menerangkan penyakitnya
sehubungan Kriteria :
dengan ketidak setelah dijelaskan klien Jelaskan mengenai manfaat diet Rendah garam untuk mengurangi retensi
tahuan mengenai dapat menjelaskan kembali. rendah garam,rendah lemak dan cairan,rendah lemak untuk
perawatan gagal Saat kunjungan rumah/chek memepertahankan berat yang ideal ( mengurangikolesterol, dan berat badan ideal
jantung di rumah sakit tidak terdapat 50 kg ) untu mengurangi beban kerjajantung
tanda gagal jantung seperti Diskusi dengan klien mengenai jenis Diharapkan agar klien dapat mengurangi
Do.Klien peningkatan berat badan, makanan rendah garam dan konsumsi makanan tersebut untuk
bertanya odem ekstremitas rendahlemak mengurangi resiko kambuh
mengenai cara
untuk mencegah Jelaskan kepada klien dan keluarga Agar klien dapat menghindari faktor faktor
agar penyakitnya mengenai faktor faktor yang dapat yang meningkatkan resiko kambuhdan
tidak kambuh meningkatkan resiko kambuh seperti keluarga dapat memberikan lingkungan
rokok, konsumsi garam yang yang mendudkung penyembuhan
Ds. Klien berlebihan,stress
mengatakan Jelaskan kepada klien bila bebart
tidak tahu badan meningkat, odem ekstremitas Berat badan meningka, odem ekstremitas
mengenai agar segera memeriksakan diri merupakan indikasi penyakit kambuh.s
makanan yang
tidak boleh Menyarankan kepada keluarga agar
dikonsumsi memanfaatkan sarana kesehatan di Untuk memudahkan klien dalam memonitor
masyarakat. status kesehatannya
Subyektif : Klien mengatakan Setelah menghabiskan makan tadi pagi mencret 3 kali sehingga
takut untuk makan banyak lagi. Masih merasa lemah, kalau berjaan ke kmar mandi
terasa mau jatuh.
Obyektif : Klien tampak lemah, Nadi 60 X/ menit, Tensi 90/60
Analisa : Klien masih mengalami gangguan nutrisi
Perencanaan : Pertahankan dan Laksanakan rencana yang telah disusun
Intervensi : Berikan pengertian dan pemahanan Klien yang masih keliru tentang nutrisi dan
keadaan sakitnya. Motivasi keluarga untuk selalu menemani pasien.
Evaluasi : Pemahaman Klien tentang Nurisi dan keadaan sakitnya masih kurang
Diagnosa Keperawatan : Resiko Penyebaran Infeksi sehubungan dengan Adanya agent
infeksi yang aktif didalam tubuh.
Subyektif : Pasien dan keluarga mengatakan mengerti terhadap informasi yang diberikan tentang
cara cara mencegah penularan infeksi. Klien mengatakan akan selalu menjaga
kebersihan dirinya.
Obyektif : Klien Dapat mendemostrasikan cara batuk dan cara pembuangan sputum yang baik.
Analisa : Pasien dan Keluarga telah memahami Informasi yang diberikan
Perencanaan : Tindakkan yang bersifat HE tentang penularan dan penyebaran infeksi diakhiri
I : Tetap Pertahankan Tekhnik dan Prinsip Universal Pre caution dalam perawatan
Pasien.
: Pasien dan Keluarga Telah memhami Tentang cara mencegah dan mengatasi resiko
penularan dan penyebaban infeksi.
Diangosa : Gangguan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh Sehubungan dengan
Intake yang inadekuat
Subyektif : Klien mengatakan tetap berusaha untuk makan banyak walaupun terus mencret,
Merasa agak kuat, Tidak terlalu pusing kalau ke kamar mandi.
Obyektif : Klien berjalan kekamar mandi tanpa dibimbing, Nadi 72 X/ menit, Tensi 90/60,
ekspresi wajah saat bertemu perawat agak ceriah.
Analisa : Klien masih mengalami gangguan nutrisi
Perencanaan : Pertahankan dan Laksanakan rencana yang telah disusun
Intervensi : Anjurkan keluarga untuk terus memotivasi klien agar banya makan
Evaluasi Akhir :
Evaluasi Conjungtiva masih anemik, Nadi 76 kal / menit, ensi 90 / 60 mmHg, Tidak mengeluh
lemah.

Anda mungkin juga menyukai