Anda di halaman 1dari 7

TUGAS FISIKA EKSPERIMEN

MASSA JENIS

DISUSUN OLEH:
NAMA : SUSI SUSANTI
NIM :E1Q016063
KELAS :C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018
MASSA JENIS

A. TUJUAN PRAKTIKUM
- Menentukan massa jenis zat padat dalam fluida dengan menggunakan prinsip
archimedes
B. LANDASAN TEORI
Massa jenis atau kerapatan merupakan karakteristik mendasar yang imiliki zat.
Rapatan digunakan untyk membandingkan dua zat yang dimiliki volume yang sama
(menempati besaran ruang yang sama, tetapi memiliki massa yang berbeda). Sebuah objek
dengan massa per volume yang lebih besar rapat dari pada objek dengan massa per volume
yang lebih kecil. Zat yang kurang rapat mengapung di atas zat yang lebih rapat (Mariana,Z.T.
2012:49).
Untuk fluida yang memiliki folume kecil massa jenis didefinisikan sebagai:
𝑚
𝑃 = 𝑣

Dengan

P = massa jenis (kg/m3)

M = massa zat (kg)

V = volume (m3)

Prinsip archimedes menyatakan bahwa jika suatu benda yang membentuk balok yang
dicelupkan ke dalam zat cair. Benda mendapat tekanan hidrostatis dari berbagai sisi
perkalian tekanan dengan luar menghasilankan gaya. Jadi gaya yang bekerja pada setiap sisi
benda. Jumlah semua gaya menghasilkan gaya nitton ke atas. Menurut prinsip archimedes,
jika benda tercelup seluruhnya maka gaya angkat pada benda dapat ditulis (Abdullah,
2016:743-744):

𝐹𝑎 = 𝑝. 𝑔. 𝑣𝑜
Dimana:

P = massa jenis zat cair (kg/m3)

G = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Vb = volume bagian benda yang tercelup (m3)

Fa = gaya angkat besi (N)

Massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran dan bentu benda diubah
massa jenis benda tidak berubah. Massanya ukuran diperbesar sehingga bak massa benda
maupun volume benda semakin besar. Walaupun kedua besaran yang menunjukkan ukuran
benda tersebut makin besar tapi massa jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan
volume benda diikuti secara linear kenaikan volume benda dapat dilakukan dengan
menimbang benda tersebut dengan timbangan yang sesui, salah satunya adalah neraca
pegas(kanginan, 2002:144)

Tekanan udara diukur dengan menggunakan alat yang diberi nama barometer.
Benda padat ataupun cair jika ada pada caira (fluida) apabila kecepatan massa berbeda
ataupun sama, maka posisi benda akan terapung, melayang, tenggelam, perbedaan
kerapatan massa antara fluida dengan benda padat dalam bidang keteknikan pertanian
sering dipergunakan benda yang berisi dm kosong, massanya untuk pemisah benih padi,
pemisahan benih yang rusak dan baik, demikian pula apabila fluida memiliki kerapatan
massa benda, mala keduanya akan mudah dipisahkan(Rubber.2002:11).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Gelas ukur
b. Neraca pegas
c. Statif
2. Bahan
a. Benang kecil secukupnya
b. Benda yang akan ditentukan massa jenisnya (batu, besi dan kuningan)
c. Zat cair (cair)]

D. LANGKAH KERJA
1. Diikat benda yang akan ditentukan massa jenisnya dengan benang
2. Ditimbang dengan neraca di udara, misalkan massanya atau beratnya = mu (gram atau
N).
3. Diletakkan gelas kimia yang telah terisi cairan yang di bawah benda tersebut sehingga
benda itu seluruhnya tercelup dalam cairan.
4. Ditimbang skring, misalnya massa atau berat benda di dalam caira = ma (gram atau N).
5. Dihitung berapa besarnya gaya apung (Fa) dalam cairan yaitu; fa = mo-ma 9gram atau
N).
6. Dihitung volume benda yang dihitung massa jenis zat tersebut.
7. Diulangi prosedur (1) sampai (6) dengan jenis benda dan catat hasilnya pada tabe 1.
8. Ulangi prosedur (a) sampai (9) untuk menentukan massa jenis zat cair, gunakan benda
yang diketahui massa jenisnya dan catat hasilnya dalam tabel 2.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel

Variabel yang diukur 1 2 3 4 5


Besi wudara (N) 4,5 4,3 4,4 4,4 4,4
wair (N) 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9
pair (kg/m3) 1000 1000 1000 1000 1000

wudara (N) 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5


Kuningan wair (N) 1 1 1 1 1
pair (kg/m3) 1000 1000 1000 1000 1000

wudara (N) 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5


Batu wair (N) 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95
pair (kg/m3) 1000 1000 1000 1000 1000

2. Grafik
Hubungan antara ketiga Percobaan

Chart Title
1200

1000

800

600

400

200

0
0 200 400 600 800 1000 1200
F. ANALISI DATA
Dengan menggunakan data pada percobaan dan pengulangan pertama., didapatkan
variabel berdasarkan perhitungan
1. Mencari gaya apung
FA = wudara - wair
= 1,5 – 0,59
= 0,55 gr

2. Mencari volume berdasarkan hitungan


𝐹𝐴
𝑉𝑛𝑖𝑡 =
𝑃𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑔
0,55 𝑁
𝑉𝑛𝑖𝑡 =
𝑘𝑔
1000 𝑚 . 9,8 𝑚/𝑠
𝑉𝑛𝑖𝑡 = 5,612 𝑚3

3. Mencari massa benda diudara


𝑤𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 𝑚𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑥 𝑔
𝑤𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝑉𝑛𝑖𝑡 =
𝑔
1,5 𝑁
𝑉𝑛𝑖𝑡 =
9,8 𝑚/𝑠 2
𝑉𝑛𝑖𝑡 = 0,153 𝑘𝑔

4. Mencari massa jenis benda


𝑚𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝑙 =
𝑣
0,153 𝑘𝑔
𝑉𝑛𝑖𝑡 =
5,612 𝑥 10−5 𝑚3
𝑉𝑛𝑖𝑡 = 0,027 𝑥 105 /𝑚3

Berdasarkan rumus diatas diperoleh massa jenis untuk semua pengulangan


Pengulangan ke- Pbesi (kg/m3) Pkuningan (kg/m3) Batu basal (kg/m3)
1 7998 2998,822 0,027 x 105
2 10750 2.998,82 0,027 x 105
3 8800 2.998,82 0,027 x 105
4 8800 2.998,82 0,027 x 105
5 8800 2.998,82 0,027 x 105
∑ 44649 14.994,1 0,135 x 105
̅
𝐷 8929,6 2.998,82 0,027 x 105

5. Mencari nilai massa jenis benda rata-rata


𝜌1+ 𝜌2+ 𝜌3+ 𝜌4+ 𝜌4 + 𝜌5
𝜌̅ =
𝑛
0,021 𝑥 105 + 0,027 𝑥 105 + 0,027 𝑥 105 + 0,027 𝑥 105 + 0,027 𝑥 105
𝜌̅ =
5
0,135 𝑥 105
𝜌̅ =
5
𝜌̅ = 0,027 𝑥 105 𝑘𝑔/𝑚3
Untuk mencari standar deviasi hasil pengamatan, perhatiakan tabel berikut

Pengulangan ke- (𝜌𝑖 − 𝜌̅𝑏𝑒𝑠𝑖 )2 (𝜌𝑖 − 𝜌̅𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 )2 (𝜌𝑖 − 𝜌̅𝑏𝑎𝑡𝑢 𝑏𝑎𝑠𝑎𝑙 )2


1 320,115 0 0
2 407,054 0 0
3 28,979 0 0
4 28,979 0 0
5 28,979 0 0
∑ 814,106 0 0

Sehingga didapatkan standar deviasinya adalah

a. Standar Deviasi dan nilai massa jenis benda

∑(𝜌𝑖 − 𝜌̅𝑏𝑒𝑠𝑖 )2
𝑆𝐷 = √
𝑛 (𝑛 − 1)

(7498 − 8929,6)2
𝑆𝐷 = √
5 (5 − 1)

(7498 − 8929,6)2
𝑆𝐷 = √
20
𝑆𝐷 = 320,115 𝑘𝑔/𝑚3

b. Standar Deviasi dari nilai massa jenis kuningan

∑(𝜌𝑖 − 𝜌̅𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 )2
𝑆𝐷 = √
𝑛 (𝑛 − 1)

0
𝑆𝐷 = √
5 (5 − 1)

0
𝑆𝐷 = √
20
𝑆𝐷 = 0 𝑘𝑔/𝑚3

d. Standar Deviasi dari nilai massa jenis besi basal


∑(𝜌𝑖 − 𝜌̅𝑏𝑎𝑡𝑢 𝑏𝑎𝑠𝑎𝑙 )2
𝑆𝐷 = √
𝑛 (𝑛 − 1)

0
𝑆𝐷 = √
5 (5 − 1)

0
𝑆𝐷 = √
20
𝑆𝐷 = 0 𝑘𝑔/𝑚3
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan. 2002. Fisika jilid 1. Yogyakarta: Gramedia.

Mariana. 2002. Fisika Dasar 2. Jakarta: Erlangga.

Rubber. 2002. Fluida Statis. Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai