Anda di halaman 1dari 3

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma

Posted: 2009-04-02 16:58:09 UTC+07:00


Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma

Asma disebut juga sebagai reactive airway disease (RAD) adalah suatu penyakit
obstruksi pada jalan nafas secara reversibel yang ditandai dengan bronchospasme,
inflamasi dan peningkatan reaksi jalan nafas terhadap berbagai stimulan.
Asma terbagi atas :
Asma alergi ; disebabkan oleh allergen misalnya serbuk sari, binatang, amarah,
makanan, dan jamur.
Asma idiopatik atau non alergik ; misalnya common cold, infeksi traktus
respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan yang dapat menimbulkan
serangan, agen farmakologis : aspirin dan agens anti inflamasi nonsteroid lain,
pewarna rambut, antagonis beta-adrenergik, dan agens sulfit.
Asma gabungan ; merupakan bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai
karakterisstik dari bentuk alergik maupun bentuk idiopatik atau nonalergik.
Tingkatan pada penderita asma:
Tingkat I Secara klinis normal, tanpa kelainan pemeriksaan fisik maupun fungsi paru.
Pafa penderita ini timbul gejala bila ada faktor pencetus
Tingkat II Penderita tanpa keluhan dan kelainan pada pemeriksaan fisisk tetapi fungsi
paru menunjukan obstruksi jalan nafas dan sering ditemukan setelah sembuh dari
asma.
Tingkat III Pada penderita tanpa keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik dan fungsi
paru menunjukan kelainan yaitu obstruksi jalan nafas, biasanya pasien yang telah
sembuh dari asma tetapi tidak berobat secara teratur
Tingkat IV Penderita sesak nafas, butuh, nafas berbunyi pada pemeriksaan fisik dan
obstruksi jalan nafas
Tingkat V Penderita pada stadium status asmatikus dimana keadaan asma berat dan
perlu pertolongan medis darurat.
Tanda Dan Gejala Asma
Wheezing
Dyspnea dengan lama ekspirasi; penggunaan otot-otot asesoris tambahan pernafasan
cuping hidung, retraksi dada, dan stridor.
Batuk kering (tidak produktif) karena sekresi kental dan lumen jalan nafas.
Tachipnoe, ortopnea
Gelisah
Diaphorosis
Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernafasan
Fatigue
Tidak toleran terhadap aktivitas, makan, bermain, berjalan bahkan bicara.
Kecemasan , labil, dan perubahan tingkat kesadaran
Meningkatnnya ukuran diameter anteroposterior (barrel chest)
Serangan yang tiba-tiba atau berangsur-angsur
Penyebab Asma:
a. Faktor intrinsic
Infeksi : para influenza virus, pneumonia, micoplasmal.
Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur, iritan kimia, polusi udara ( CO, asap
rokok dan parfum)
Emosional : takut, cemas, dan tegang
Aktivitas berlebihan
b. Factor ekstrinsik
Reaksi antigen dan antibody, karena inhalasi allergen (debu, serbuk-serbuk, bulu
binatang).

Pemeriksaan Penunjang Asma


Foto rontgen; selama episode akut rontgen dada dapat menunjukkan hiperinflasi dan
pendataran diafragma.
Pemeriksaan fungsi paru, dapat ditemukan menurunnya tidal volume, kapasitas vital,
eosinofil biasanya meningkat dalam darah atau sputum
Pemeriksaan alergi; test kulit + yang menyebabkan reaksi melepuh dan hebat yang
dapaat mengidentifikasikan allergen spesifik.
Pulse oximetry ; ditemukan saturasi O2 perifer menurun ( cyanosis )
Analisa gas darah; menunjukkan hipoksia selama serangan akut, awalnya terdapat
hipokapnea dan respirasi alkalosis, PCO2 yang rendah.
Penatalaksanaan Asma
serangan akut dengan oksigen nasa atau masker.
Terapi cairan parenteral
Terapi penngobatan sesuai program : Agonis reseptor beta adrenergik, pengobatan
yang terbaik untuk penanganan asma dan mencegah serangan asma yang mungkin
dipicu oleh olah raga. Bronkodilatator; merangsang pelebaran saluran udara oleh
reseptor beta-adrenergik.(Terbutalin, Salbutamol, Fenetotol, Teofilin).
Kortikosteroid; menghalangi respon perasdangan dan sangat efektif dalam
mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap akan
menyebabkan berkurangnya kecendrungan terjadinya serangan asma dengan
mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan. Obat
antikolinergik bekerja menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang
berlebihan didalam bronkkus asetilkolin.
Terapi nebulizer pada serangan akut asma berat, oba-obat yang bisa diberikan adalah
Agens adrenegik berupa epinefrin, albuterol, metaproterenol, isopoterenol dan
terbutalin.
Diagnosa Keperawatan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma
(NANDA )
Kebersihan jalan nafas tidak efektif b/d spasme jalan nafas, sekresi tertahan,
banyaknya mucus. (NANDA)
Pola nafas tidak efektif b/d spasme jalan nafas, kelelahan otot pernafasan
( NANDA )
Gangguan pertukaran gas b/d bronchospasme, kerusakan alveoli (NANDA)
Intoleran aktivitas Activity Intolerance b/d ketidakseimbangan suply O2 dengan
kebutuhan (NANDA)
Kurang pengetahuan: tentang penyakit asma b/d kurangnya sumber-sumber
informasi. (NANDA)
Cemas/Anxiety b/d krisis situasi: perubahan status kesehatan (NANDA)
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan
BMR, sesak nafas, intoleran terhadap aktifitas (NANDA)

Anda mungkin juga menyukai