Anda di halaman 1dari 7

Page | 1

PUTU ADITYA D.K (08700077)


MARINI AYU P (08700038)
1. Apa definisi orthopedik dan traumatologi?
Ortopedi:
Ortopedi adalah cabang ilmu kesehatan spesialis yang termasuk didalamnya interfensi,
pemeliharaan, dan pengembangan dari bentuk dan fungsi ekstrimitas, tulang belakang dan
struktur yang terpisah oleh teknik medis, operasi dan metode fisik.
(American Boards of Orthopedic Surgery 1960)
Traumatologi:
Traumatologi adalah cabang ilmu Kedokteran yang mempelajari tentang luka dan cedera
serta hubungannya denganberbagai kekerasan (rudapaksa).
Sumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,PH
2. Ruang Lingkup Bedah Orthopedi :
- Congenital abnormality
- Infection
- Arthritis
- Tumor
- Metabolic disorder
- Sensory disturbance
- Injury and disarrangement
Sumber ( Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah Universitas Indonesia )
3. Sebutkan definisi fraktur!
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan/tulang rawan
yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Fraktur disebut sebagai fraktur terbuka bila
terdapat hubungan antara fragment tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan di
kulit. Sumber (Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3 2000)
4. Sebutkan tanda-tanda fraktur!
a. Tanda Umum : pada pemeriksaan awal perlu diperiksa apakah pasien mengalami
syok atau pendarahan, kerusakan organ visera atau otak serta spina, dan penyebab
predisposisi misalnya Paget dissease.

b. Tanda lokal :
Look (inspeksi) : pembengkakan, memar dan deformitas biasanya terlihat
jelas, akan tetapi yang paling penting adalah melihata apakah ada luka
terbuka atau tidak untuk menentukan jenis fraktur serta terapinya.
Page | 2

Feel (Palpasi) : palapsi dilakukan dengan sangat berhati-hati. Hal yang


perludiperhatikan adalah: temperatur sekitar yang meningkat, nyeri tekan
untuk membedakan dengan nyeri superfisial, krepitasi, pemeriksaan nadi
vaskular pada distal dari fraktur untuk mengetahui kerusakan pembuluh
darah.
Movement (Pergerakan) : pergerakan dengan mengajak penderita untuk
menggerakan secara pasif atau aktif sendi proksimal atau distal dari daerah
yang terkena trauma. Perlakuan ini dilakukan secara hati-hati karena selain
nyeri hebat yang ditimbulkan dapat juga mneyebabkan kerusakan
jaringan, pembuluh darah dan saraf
Sumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,Ph.D)
5. Sebutkan tanda pasti fraktur!
Tanda pasti fraktur?
- Deformitas
- Krepitasi
- False movement (tanda paling pasti)
- Foto roentgen
Sumber: (fkunmul.webly.com)

6. Definisi open fraktur!


Fraktur terbuka merupakan suatu fraktur dimana terjadi hubungan dengan lingkungan luar
melalui kulit sehingga terjadi timbul komplikasi berupa infeksi
Sumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,Ph.D)

7. Tanda-tanda open fraktur apa saja?


- Adanya fat bubble (butir lemak)
- Adanya angulasi tulang yang tidak normal akibat pergeseran fragmen tulang atau rotasi
tulang yang tampak dari luar,
- Adanya luka pada jaringan kulit dan otot yang berpenetrasi kea rah tulang sehingga
tulang terekspose dengan dunia luar
- Perdarahan ( external gross blood loss ). Darah yang keluar umumnya akan mengalir
tanpa berhenti, ini disebabkan karena darah yang mengalir merupakan darah dari susm-
sum tulang yang patah yang masih belum semurna dan tidak mengandung factor
koagulasi.
Sumber ( AAOS Journal dan ANCC 2010 )
8. Tanda pasti open fraktur!
Deformitas, Krepitasi, False Movement, Foto Rontgen, tulang yang terlihat
Sumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,Ph.D)
9. Tipe Open Fraktur?
Page | 3

a. Tipe 1 : luka kecil kurang dari 1 cm panjangnya, biasanya karena luka tusukan
dari fragmen tulang yang menembus tulang kulit. Terdapat sedikit kerusakan
jaringan dan tidak terdapat tanda-tanda trauma yang hebat pada jaringan lunak.
Fraktur yang terjadi biasanya bersifat simpel, transversal, oblik pendek atau
sedikit komunitif.
b. Tipe 2 : laserasi melebihi 1cm tetapi tidak ada kerusakan jaringan hebat atau
avulsi kulit. Terdapat kerusakan yang sedang dari jaringan dengan sedikit
kontaminasi dari fraktur.
c. Tipe 3 : Terdapat kerusakan yang hebat dari jaringan lunak dan otot, kulit dan
struktur neurovaskular dengan kontaminasi yang hebat. Tipe ini biasanya
disebabkan oleh karena trauma dengan kecepatan tinggi. Dibagi menjadi tiga tipe:
Tipe 3A : Jaringan lunak cukup untuk menutup tulang walaupun terdapat
laserasi yang hebat dataupun adanya flap. Fraktur bersifat segmental atau
komunitif yang hebat.
Tipe 3B : Fraktur disertai dengan trauma hebat dengan kerusakan atau
kehilangan jaringan, terdapat pendorongan (stripping) periost, tulang
terbuka, kontaminasi yang hebat serta frakturkomunitif yang hebat.
Tipe 3C : fraktur terbuka yang disertai dengan kerusakan arteri yang
memerlukan perbaikan tanpa memperhatikan tingkat kerusakan jaringan
kaki.

Sumber: (Buku ajar ortopedi dan fraktur system apley)


10. Terapi antibiotik pada open fraktur?
Benzopenisilin dan fluksosasiklin tiap 6 jam selama 48 jam. Jika luka tersebut parah maka
perli dipertimbangkan antibiotik untuk bakteri gram negatif seperti metronidazol dan
gentamicin. Terapi dilanjutkan selama 4 atau 5 hari.

11. Definisi dislokasi?


Dislokasi adalah keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya. Dislokasi
merupakan suatu kedaruratan dan memerlukan pertolongan segera. Sumber (Kapita Selekta
Kedokteran 2000) Lokasi yang paling sering : Dislokasi anterior pada bahu, dislokasi
posterior bahu, dislokasi Pinggang, dislokasi pada persendian lutut. Sumber ( Buku Ajar
Apley edisi 7)
12. Sebutkan sendi yang sering mengalami dislokasi!
Dewasa : Sendi siku, Sendi bahu dan seni panggul.
Sumber ( Buku Ajar Apley edisi 7)
13. Definisi dari kompartemen syndrome?
Syndrome kompartemen adalah sebuah penyulit yang terjadi karena perdarahan yang
menimbulkan hematom didalam otot. Hematom ini akan menimbulkan tekanan melingkar
Page | 4

disepanjang jalur arteri dalam bungkus fasia otot yang utuh. Ekstrimitas akan tampak tegang
dan membengkak, disertai iskemia daerah distal. Sumber: (wim de jong ed. 2 hal 462)
14. Sebutkan tanda-tanda kopartement syndrome!
a. Pain (nyeri) : Nyeri yang hebat saat pereganagn pasif pada otot yang terkena.
b. Pallor (pucat) : diakibatkan oleh menurunnya perfusi
c. Pulselessness atau hilangnya nadi
d. Parestesia rasa kesemutan
e. Paralysis : Merupakan tanda lambat akibat menurunnya sensasi saraf yang
berlanjut dengan hilangnya fungsi bagian yang terkena kompertmen sindrom
15. Penegakan Diagnosa Kompartmen Syndrome?
Sindroma kompartemen dapat didiagnosis berdasarkan pengetahuan tentang
faktor resiko, keluhan subjektif dan adanya suatu tanda-tanda fisik dan gejala klinis.
Adapun faktor resiko pada sindroma kompartemen meliputi fraktur yang berat dan
trauma pada jaringan lunak, penggunaan bebat.
Selain melalui gejala dan tanda yang ditimbulkannya, penegakan diagnosa
kompartemen syndrome dilakukan dengan pengukuran tekanan kompartemen.
Pengukuran intra kompartemen ini diperlukan pada pasien-pasien yang tidak sadar,
pasien yang tidak kooperatif, seperti anak-anak, pasien yang sulit berkomunikasi dan
pasien-pasien dengan multiple trauma seperti trauma kepala, medulla spinalis atau trauma
saraf perifer.
Tekanan kompartemen normalnya adalah 0. Perfusi yang tidak adekuat dan
iskemia relative ketika tekanan meningkat antara 10-30 mmHg dari tekanan diastolic.
Tidak ada perfusi yang efektif ketika tekanannya sama dengan tekanan diastoli

16. Sebutkan definisi bone healing!


Penyembuhan tulang adalh proses terus-menerus yang terdiri dari penyatuan dan
konsolidasi.
a. Penyatuan (union) : pada daerah fraktur tertutup kalus belum terjadi osifikasi
sehingga belum kuat.
b. Konsolidasi : kalus yang menutupi sudah terjadi osifikasi dan mengeras
17. Fase-fase pada bone healing?
1. Fase Hematoma
Apabila terjadi fraktur pada tulang panjang, maka pembuluh darah kecil yang melewati
kanalikuli dalam system haversian mengalami robekan pada daerah fraktur dan akan membentuk
hematoma diantara kedua sisi fraktur. Hematoma yang besar diliputi oleh periosteum.
Periosteum akan terdorong dan mengalami robekan akibat tekanan hematoma yang teradi
sehingga dapat terjadi ekstravasasi darah kedalam jaringan lunak. Osteosit dengan lakunanya
yang terletak beberapa millimeter dari daerah fraktur akan kehilangan darah dan mati, yang akan
Page | 5

menimbulkan suatu daerah cincin avaskuler tulang yang mati pada sisi-sisi fraktur segera setelah
trauma.
2. Fase proliferasi seluler subperiostal dan endosteal
Pada fase ini terjadi reaksi jaringan lunak sekitar fraktur sebagai suatu reaksi
penyembuhan. Penyembuhan fraktur terjadi karena adanya sel-sel osteogenik yang berproliferasi
dari kalus interna sebagai aktifitas seluler dalam kanalis medularis. Apabila terjadi robekan yang
hebat pada periosteum, maka penyembuhan sel berasal dari diferensiasi sl-sel mesenkimal yang
tidak berdiferensiasi kedalam jaringan lunak. Pada tahap awal dari pertumbuhan yang cepat pada
jaringan osteogenik yang sidatnya lebih cepat dari tumor ganas. Jaringan seluler tidak terbentuk
daro organisasi pembentukan hematoma suatu daerah frakur. Setelah beberapa minggu, kalus
dari fraktur akan membentuk suatu massa yang meliputi jaringan osteogenik. Pada pemeriksaan
radiologis kalus belum mengandung tulang sehingga merupakan suatu daerah radiolusen.
3. Fase pembentukan kalus
Setelah pembentukan jaringan seluler yang bertumbuh dari setiap fragmen dasar yang
berasal dari osteoblas dan kemudian pada kondroblas membentuk tulang rawan. Tempat
osteoblas diduduki oleh matriks interseluler kolagen dan perlekatan polisakarida oleh garam-
garam kalsium membentuk suatu tulang yang imatur. Bentuk tulang ini disebut sebagai woven
bone. Pada pemeriksaan radiologis kalus atau woven bone sudah terlihat dan merupakan indikasi
radiologic pertama terjadinya penyembuhan fraktur.

4. Fase konsolidasi
Woven bone akan membentuk kalus primer dan secara perlahan-lahan diubah menjadi
tulang yang lebih matang oleh aktivitas osteoblas yang menjadi struktus lamellar dan kelebihan
kalus akan diresorbsi secara bertahap.
5. Fase remodeling
Bilamana union telah lengkap, maka tulang yang baru membentuk bagian yang
menyerupai bulbus yang meliputi tulang tetapi tanpa kanalis medularis. Pada fase remodeling ini
perlahan-lahan terjadi resorbsi secara osteoklastik dan tetap terjadi proses osteoblastik pada
tulang dan kalus eksterna secara perlahan-lahan menghilang. Kalus intermediate berubah
menjadi tulang yang kompak dan berisi system haverisan dan kalus bagian dalam akan
mengalami peronggaan untuk membentuk ruanng sumsum.
Page | 6

Sumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,PH.D)


18. Apa saja fungsi Tulang? Sebutkan!
Tulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan memiliki lima fungsi utama, yaitu:
1. Membentuk rangka badam.
2. Sebagai pengumpil dan tempat melekat otot.
3. Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat-alat dalam, seperti
otak, sumsung tulang, jatung dan paru-paru.
4. Sebagai tempat deposit kalsium, fosfor, magnesium dan garam.
5. Sebagai organ yang berfungsi sebagai jaringan hemopoetik untuk memproduksi sel-sel darah
merah, sel-sel darah putih dan trombosit.
Sumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,PH.D)
19. Dari histology, tulang dibagi menjadi berapa bagian?
1. tulang imatur (non-lamellar bone, woven bone, fiber bone)
Tulang ini pertama-tama terbentuk dari osifikasi endokondral pada perkembangan
embrional dan kemudian secara perlahan-lahan menjadi tulang yang matur dan pada
umur satu tahun tulang imatur tidak terlihat lagi. Tulang imatur ini mengandung
jaringan kolagen dengan substansi semen dan mineral yang lebih sedikit disbanding
dengan tulang matur.
2. tulang matur (mature bone, lamellar bone)
Tulang kortikal (cortical bone,dense bone, compacta bone)
Tulang trabekuler ( cancellous bone, trabecular bone, spongiosa)
Secara histologik perbedaan tulang imatur dan tulang matur terutama dalam jumlah sel,
jaringann kolagen, dan mukopolisakarida. Tulang matur ditandai dengan system
Harversian atau osteon yang memberikan kemudahan sirkulasi darah melalui korteks
yang tebal. Tulang matur kurang mengandung sel dan lebih banyak substansi semen dan
mineral dibanding dengan tulang imatur.
(Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,Ph.D)

20. Sebutkan definisi epifisiolisis!


Epifisiolisis adalah fraktur pada anak-anak yang melibatkan lempeng pertumbuhan.
Fraktur biasanya berjalan melintang melalui lapisan hipertrofik atau lapisan kapur pada
lempeng pertumbuhan. Bila fraktur melintasi lapisan reproduksi maka dapat berakibat
penulangan prematur pada bagian yang mengalami cedera dan menyebabkan gangguan
pertumbuhan tulang. Sumber: (html.scribd.com/doc/47241671/EPIFISIOLISIS)

21. Ada berapa pembagian epifisiolisis?

Klasifikasi menurut Salter-Harris:


Page | 7

1. Type I
Terdapat pemisahan total epiphysis sepanjang tulang tanpa patah tulang, sel
piringan epiphyseal yang tumbuh masih melekat pada epiphysis. Jenis luka ini
akibat gaya gunting, lebih umum terjadi pada bayi yang baru lahir ( dari luka
kelahiran ) dan pada anak-anak yang masih muda dimana piringan epiphyseal
masih relative tebal.
2. Type II
Garis pemisah patah tulang memanjang sepanjang piringan epiphyseal hingga
jarak tertentu dan kemudian keluar melalui bagian metaphysis sehingga
mengakibatkan fragmentasi metaphyseal berbentuk triangular. Sel tumbuh pada
piringan tersebut masih melekat pada epiphysis. Jenis fraktur ini, akibat dari gaya
gunting dan tekuk, basanya terjadi pada anak-anak yang lebih besar dimana
piringan epiphyseal relatif tipis. Periosteum tersobek pada sisi cembung angulasi
tersebut tetapi melekat pada sisi cekung sehingga engsel periosteal utuh dan selalu
berada pada sisi potongan mataphyseal.
3. Type III
Patah tulang tersebut adalah intra-articular, mamanjang dari permukaan
sambungan hingga bagian dalam piringan epiphyseal dan kemudian sepanjang
piringan tersebut hingga sekelilingnya. Jenis fraktur yang tidak umum ini
disebabkan oleh gaya gunting intra artikular dan biasanya terbatas pada epiphysis
tibia distal.
4. Type IV
Patah tulang yang intra-articular, mamanjang dari permukaan sambungan malalui
epiphysis memotong ketebalan piringan epiphyseal dan melalui bagian
metaphysic. Contoh yang paling umum dari fraktur tipe IV ini adalah patah tulang
condyle lateral tulang lengan bagian atas.
5. Type V
Fraktur yang relatif kurang umum ini diakibatkan oleh gaya tekan yang keras
yang terjadi pada epiphysis menuju ke piringan epiphyseal. Tidak ada fraktur
yang kelihatan tetapi lempeng pertumbuhan remuk dan ini mungkin
mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Seperti juga yang terjadi pada daerah
lutut dan pergelangan kaki.

Sumber: (html.scribd.com/doc/47241671/EPIFISIOLISIS)

Anda mungkin juga menyukai