Pada praktikum yang telah kami lakukan, membahas mengenai perbedaan ayam broiler dan ayam petelur. Bila dilihat dari anatominya terlihat banyak perbedaan mulai dari ukuran tubuh, jengger, warna bulu,dan lain lain. Ukuran tubuh ayam broiler lebih besar dan padat dibandingkan dengan ayam petelur. Hal ini tentu sesuai dengan fungsi ayam broiler yaitu sebagai ternak penghasil daging. Sementara ayam petelur lebih ramping dibanding ayam broiler karena merupakan ayam penghasil telur ini sesuai dengan pendapat (Tanudimadja, 1974). Warna bulu pada ayam broiler yaitu putih seperti pendapat Suprijatna et al., 2005 yaitu karakteristik ayam tipe pedaging bulu merapat ke tubuh, kulit putih, dan agak jarang dibagian bawah sayap itu menandakan ayam tersebut fokus pada daging, berbeda dengan ayam petelur yaitu coklat dan lebih menutupi hampir seluruh tubuhnya. Menurut Getty (1975) menyatakan bahwa bulu pada ayam terbagi menjadi lima berdasarkan letaknya, yaitu remiges (pada sayap), rectrices (pada ekor), tectrices (seluruh tubuh), parapterium (pada bahu), dan alaspuria (pada kaki). Bulu remiges terbagi lagi menjadi tiga yaitu primer, sekunder, dan axial (bulu yang membatasi antara bulu primer dan sekunder). Namun pada ayam broiler dan petelur tidak terdapat bulu alaspuria. Ayam yang memiliki bulu alaspuria adalah ayam-ayam sub tropis.Lalu bila berdasarkan strukturnya,buku pada ayam terbagi menjadi tiga yaitu contour, plumulae dan filoplumulae. Kemudian mengenai warna kulit, warna kulit pada ayam broiler dan petelur adalah putih, sedangkan menurut North (1978) yang menyatakan warna kulit pada ayam broiler dan petelur berwarna kuning hal ini biasanya disebabkan adanya xanthophylls dalam ransum. Selanjutnya terdapat perbedaan pada kepala kedua ayam tersebut. Pada kepala ayam broiler terdapat jengger dan pial yang berwarna merah pucat. Tipe jengger pada ayam broiler yaitu single, namun memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding ayam petelur. Tipe jengger single ini merupakan tipe jengger yang terbaik,karena tipe ini memudahkn dalam hal perkawinan sehingga dapat diperoleh fertilisasi yang tinggi. Pada kepala ayam petelur terdapat pula jengger dan pial yang berwarna merah lebih segar dibanding ayam broiler. Ukuran jengger dan pial pun lebih besar dibanding ayam broiler dengan tipe jengger yaitu single sesuai dengan pendapat (Nesheim dkk, 1972). Pada bagian kaki juga ayam broiler dan ayam petelur berbeda. Kaki ayam broiler berukuran lebih pendek dan besar dibanding ayam petelur, hal itu disebabkan untuk menopang berat badan ayam tersebut. Sedangkan kaki ayam petelur lebih panjang dan ramping. Warna kaki ayam broiler adalah kuning pucat, sementara ayam petelur berwarna kuning lebih pucat. Hal ini karena pigmen lipochrom (warna kuning) pada kaki disalurkan untuk pemberi warna pada yolk (Tanudimadja, 1974). Warna kaki dapat dijadikan patokan untuk mengetahui produktivitas ayam petelur. Jika kaki berwarna kuning pucat berarti produktivitasnya baik, sedangkan jika berwarna kuning cerah berarti produktivitasnya kurang baik. Selain warna kaki, untuk mengetahui produktivitas ayam petelur bisa mengukur jarak antara tulang pubis dan sternum. Ayam yang produktivitas telurnya baik, jarak tulang sternum yaitu 4 jari orang dewasa dan jarak tulang pubis 3 jari orang dewasa. Jengger pun dapat dijadikan patokan untuk menilai produktivitas ayam petelur, jika jenggernya mengkilat dan berwarna merah segar maka produktivitasnya baik, begitu pula sebaliknya (Sarwono, 1991).