Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan
anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU No 10 Tahun 1992)
Keluarga merupakan awal dari kehidupan manusia didalam keluarga manusia tumbuh
dan berkembang baik fisik maupun psikososial,terbentuknya karakter manusia juga
terjadi didalam keluarga.
Dalam perawatan kesehatan, keluarga juga memiliki fungsi yang strategis.
Menurut Tinkham dan Voorhies (1984) yang dikutip oleh Friedman (2010) keluarga
menyediakan sumber-sumber yang penting untuk memberikan pelayanan kesehatan
bagi anggotanya. Sedangkan menurut Friedman (2010) yang dikutip oleh Herawati
(2000) tugas kesehatan keluarga meliputi mengenal masalah kesehatan, membuat
keputusan tindakan kesehatan yang tepat, memberi perawatan pada anggota keluarga
yang sakit, mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat, dan
mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, keperawatan sebagai suatu bentuk
pelayanan profesional memiliki tanggung jawab dalam mendukung keluarga untuk
memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan anggotanya. Freeman menempatkan
keluarga sebagai unit pelayanan keperawatan. Hal ini karena keluarga merupakan
suatu kelompok terkecil dan unit utama dari masyarakat yang dapat menimbulkan,
mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya. Masalah-masalah dalam keluarga saling berkaitan, satu sama lain.
Apabila salah satu anggota keluarga mengalami masalah, seluruh anggota keluarga
akan terpengaruh. Setiap penyelesaian masalah yang menimpa anggota, keluarga tetap
berperan sebagai pengambilan keputusan. Disamping itu, keluarga juga merupakan
perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat.

1
B. Tujuan Umum dan Khusus
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan keperawatan dengan pelepasan dewasa muda
2. Tujuan Khusus
a. Penulis dapat memahami konsep asuhan keperawatan pada keluarga dengan
usia pelepasan.
b. Penulis dapat mengidentifikasi tugas perekembangan pada keluarga dengan
usia pelepasan.
c. Penulis dapat memberikan asuhan keperawatan yang melitputi pengkajian,
analisa data, rencana tindakan, implementasi dan evaluasi.

BAB II

2
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keluarga
a. Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan sebuah kelompok yang mengidentifikasi diri dan terdiri
atas dua atau lebih yang memiliki hubungan khusus, yang dapat terkait dengan
hubungan darah atau hukum atau dapat juga tidak, namun berfungsi sedemikian rupa
sehingga mereka menganggap dirinya sebagai keluarga (Whall cit Friedman, 2010).
Keluarga adalah sekumpulanorang dengan ikatan perkawainan, kelahiran dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga (Duval dan Logan cit Ferry & Makhfudli, 2009).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling bergantung (DEPKES RI cit Ali, 2009).

B. Tahap Perkembangan Keluarga dengan Melepas Anak Dewasa Muda


1. Pengertian
Permulaan fase kehidupan keluarga ini ditandai dengan perginya anak pertama
dari rumah orang tua dan berakhir dengan kosongnya rumah, ketika anak terakhir
juga telah meninggalkan rumah. Tahap ini dapat cukup singkat atau cukup lama,
bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum menikah
tetap tinggal di rumah setelah mereka menyelesaikan SMU atau kuliahnya. Walaupun
lama waktu yang biasa terjadi pada tahap ini adalah enam atau tujuh tahun, beberapa
tahun belakangan ini tahap VI dalam keluarga menjadi lebih lam karena lebih banyak
anak yang telah dewasa tinggal di rumah setelah mereka menyelesaikan sekolahnya
dan mulai bekerja (Friedman, 2010).

2. Tugas perkembangan
Menurut Friedman (2010) tugas perkembangan keluarga melepas anak dewasa muda,
antara lain:
a. Memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa muda, temasuk
memasukkan anggota keluarga baru yang berasal dari pernikahan anak-anaknya.

3
b. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
pernikahan.
c. Membantu orang tua suami dan istri yang sudah menua dan sakit.

3. Masalah yang dapat muncul pada tahap perkembangan


Menurut Friedman (2010) dan Ali (2009) ada beberapa masalah yang muncul pada
tahap perkembangan keluarga melepas anak dewasa muda, yaitu:
a. Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu ditingkatkan.
b. Masalah dalam hal transisi peran bagi suami-istri
c. Masalah perawatan orang tua lanjut usia.
d. Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan fisik
(kolesterol tinggi, obesitas/kegemukan, tekanan darah tinggi).
e. Masalah gaya hidup perlu mendapatperhatian antara lain: kebiasaan minum
alkohol, meroko, makan dan lain-lain.
f. Perencanaan keluarga bagi anggota keluarga yang berusia remaja dan dewasa
muda tetap muda tetap penting.
g. Kekhawatiran monopause pada wanita sudah biasa terjadi.
h. Efek-efek yang dihubungkan dengan/diakibatkan oleh kebiasaan meminum
alkohol, merokok, dan praktik diet yang berlangsung dalam jangka panjang saat
ini menjadi lebih ditekankan untuk anggota dewasa yang merupakan anggota
yang akan dilepas oleh keluarga

C. Tugas dan Fungsi Keluarga


Tugas dan fungsi keluarga murut Friednan (2010) adalah:
1. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang
merupakan basis kekuatan keluarga. fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga
saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan
melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian keluarga yang
berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat
mengembangkan konsep diri yang positif.

4
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi
afektif adalah:
a. Saling mengasuh. Cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung
antar anggota keluarga. Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dan
dukungan dari anggota yang lain maka kemampuannya untuk memberikan kasih
sayang akan meningkat, yang pada akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan
saling mendukung. Hubungan intim di dalam keluarga merupakan modal dasar
dalam memberikan hubungan dengan orang lain diluar keluarga / masyarakat.
b. Saling menghargai. Bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui
keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim
yang positif maka fungsi afektif akan tercapai.
c. Ikatan dan identifikasi. Ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat memulai
hidup baru. Ikatan antar anggota keluarga dikembangkan melalui proses
identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga.
Orangtua harus mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anak-
anak dapat meniru perilaku yang positif tersebut.
d. Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan kebahagiaan
keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga timbul
karena fungsi afektif yang tidak terpenuhi.

2. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu,
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.
Sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai
melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam
sosialisasi. Anggota keluarga belajar berdisiplin, belajar tentang norma-norma,
budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dalam keluarga.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga berencana maka
5
fungsi ini sedikit terkontrol.
4. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarga, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat
berlindung (rumah).
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan keperawatan,
yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan / atau merawat anggota
keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan
dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat
melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga.
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut:
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan
masyarakat.

D. Asuhan Keperawatan Keluarga (Pengkajian-Evaluasi)


Pengkajian
1. Data Umum Keluarga
a. Identitas Kepala Kepala
Nama, umur, agama, suku, pekerjaan, pendidikan, alamat, no. Telp.
b. Komposisi Keluarga
Nama anggota keluarga, jenis kelamin, umur, hubungan dengan kepela keluarga,
pekerjaan, pendidikan.
c. Genogram
d. Tipe Keluarga
Mengkaji tentang tipe keluarga dan masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
e. Suku Bangsa

6
Asal suku bangsa, bahasa yang digunakan dirumah, aktivitas keagamaan,
sosial,kebudayaan dan pendidikan (aktivitas ini berada dalam kelompok
kebudayaaan keluarga)
f. Agama dan Kepercayaan
Mengidentifikasi religious : agama yang di anut keluarga, sejauh mana keluarga
aktif terlibat dalam mesjid, gereja, kuil, atau organisasi keagamaan lainnya,
keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam kehidupan keluarga.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Mengidentifikasi kelas sosial keluarga berdasarkan tiga indicator : pekerjaan,
pendidikan, dan pendapatan, status ekonomi, anggota keluarga yang mencari
nafkah, apakah keluarga menerima bantuan atau dana penggganti? (jika
demikian apa saja dan dari mana), tanggapan keluarga terhadap pendapatan
dalam keluarga mereka, cara keluarga meliahat diri mereka sendiri dalam
mengelola keuangan.
h. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Mengkaji aktifitas rekreasi dalam keluarga.
2. Riwayat tahap perkembangan keluarga
Mengkaji tahap perkembangan keluarga saat ini, sejauh mana keluarga
memenuhi tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangan saat ini,
riwayat keluarga dari lahir hingga saat ini termasuk riwayat perkembangan dan
kejadian serta pegalaman kesehatan (perceraian, kematian, kehilangan, dll)
3. Pengkajian Lingkungan
Data lingkungan keluarga meliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari
pertimbangan area yang terkecil seperti aspek dalam rumah hingga komunitas yang
lebih besar tempat keluarga tinggal.
a. Karakteristik rumah
Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa rumah, dll) keluarga
memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah. uraikan kondisi rumah (interior
maupun eksterior rumah), di dapur amati suplai air minum, sanitasi, adekulasi
lemari es. Kaji kamar mandi amati sanitasi, air, fasilitas toilet ada tidaknya sabun
dan handuk. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Amati keadaan umum
kebersihan dan sanitasi rumah. Kaji perasaan puas atau tidak puas dari anggota
keluarga secara keseluruhan dengan pengaturan/penataan rumah.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas

7
Kaji karakter fisik dari lingkungan sekitar dan komunitas yang lebih besar, tipe
lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota,antarkota), kondisi jalan di
lingkungan (terplihara, rusak, tidak terpelihara, sedang dalam perbaikan), kaji
masalah yang berkaitan dengan kemacetan lalu lintas, kaji adanya masalah polusi
udara, suara, atau air. Kaji karakteristik demografi dari lingkungan dengan
komunitas, pelayanaan kesehatan dan pelayanaan dasar apa saja yang ada di
komunitas, kaji kemudahan akses sekolah di lingkungan dan komunitas. kaji
tersedianya transportasi umum. kaji adanya insiden kejahatan di lingkungan dan
komunitas merupakan masalah keamanan yang serius atau tidak.
c. Mobilitas geografis keluarga
Kaji berapa lama keluarga tingga di wilayah tersebut, adakah riwayat mobilitas
geografis dari keluarga, dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi.
d. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas
Kaji adakah anggota keluarga yang menggunakan pelayanaan komunitas atau
lembaga pelayanan yang di kenal di komunitas, seberapa sering dan sejauh mana
mereka menggunakan pelayanan tersebut. Kaji perasaan keluarga tentang
kelompok atau organisasi yang memberikan bantuan kepada keluarga atau yang
berkaitan dengan keluarga dan kaji pandangan keluarga memandang
komunitasnya.
4. Struktur keluarga
a. Pola/cara komunikasi keluarga
Kaji seberapa sering komunikasi fungsional dan disfungsional di gunakan, kaji
pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan di dalam keluarga dan subsistem
keluarga. kaji frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam
jaringan komunikasi dan dalam beberapa rangkaian hubungan. Kaji proses
disfugsional yang terlihat dalam pola komunikasi.
b. Struktur kekuasaan
Mengkaji hasil akhir kekuasaan: dalam keluarga siapa yang membuat keputusan
atau siapa yang memegang kata terakhir. Mengkaji proses pengambilan
keputusan : adakah teknik-teknik khusus yang digunakan untuk membuat
keputusan di dalam keluarga dan sejauh mana teknik-teknik itu digunakan.
c. Struktur peran
1) Struktur peran formal
Menguraikan peran-peran formal yang dilakukan setiap anggota keluarga,
apakah peran ini dapat diterima oleh anggota keluarga dan konsiste dengan
8
harapan keluarga. adakah terdapat fleksibelitas dalam peran jika di
butuhkan.
2) Struktur peran informal
Menguraikan adakah peran peran informal atau peran samar yang terdapat di
keluarga, siapa yang menjalani peran tersebut dan apa tujuan kehadiran dari
peran-peran yang di identifikasi sebagai peran samar/informal, adakah peran
informal yang disfungsional pada keluarga atau anggota keluarga dalam
jangka waktu yang lama dan adakah pengaruh pada orang yang menjalankan
peran tersebut.
d. Nilai dan norma keluarga
Menguraikan seberapa penting nilai-nilai yang diidentifikasi di dalam keluarga,
nilai yang dianut secara disadari atau tidak disadari, menguraikan adakah konflik
nilai dalam keluarga dan menguraikan tentang nilai-nilai keluarga yang
mempengaruhi status kesehatan keluarga.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Menjelaskan tentang saling asuh, keakraban dan identifikasi sejauh mana
anggota keluarga saling asuh dan mendukung, adakah terdapat perasaan
keakraban dan kiintiman di antara lingkungan hubungan keluarga dan adakah
mereka menunjukan kasih sayang satu sama lain dan mengidentifikasi satu sama
lain ikatan atau kedekatan.
b. Fungsi sosialisasi
Menjelaskan tentang praktik keluarga dalam memebesarkan anak dalam isu
pengendalian prilaku, otonomi dan ketergantungan, member dan menerima cinta,
seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk sebuah bentuk
keluarga dan situasi tertentu, siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran
membesarkan anak atau sosialisasi apakah fungsi tersebut di pikul bersama?
c. Fungsi perawatan kesehatan
Menjalaskan tentang keyakinan, nilai dan prilaku kesehatan, definisi keluarga
mengenai sehat-sakit, status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit
yang dirasa, Kebiasaan tidur dan beristirahat keluarga, praktik penggunaan obat
terapeutik dan penenang alcohol serta tembakau di keluarga, peran keluarga
dalam praktik perawatan diri adakah terapi komplementer dan alternative yang

9
digunakan keluarga, layanan perawatan kesehatan yang diterima, perasaan dan
persepsi mengeni pelayanan kesehatan.
d. Stress dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek
Menjelaskan tentang stressor aik stressor janka panjang maupun stressor
jangka pendekyang pernah dialami keluarga, kekuatan yang mengimbangi
stressor itu, dan bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut.
2) Strategi Koping
Menjelaskan reaksi keluarga terhadap stressor yangsedang dialami, sejauh
mana keluarga menggunakan strategi koping internal maupun eksternal.
3) Strategi adaptasi disfungsional
Menjelaskan tentang strategi koping disfungsional yang pernah digunakan
keluarga, adakah terdapat tanda-tanda disfungsional dalam keluarga.

10

Anda mungkin juga menyukai