Anda di halaman 1dari 10

A.

Manajemen Posisi Bedah


Pemberian posisi (positioning) pasien adalah bagian integral dari
keperawatan perioperatif. Selain asepsis, pemberian posisi pasien berada pada
ranking yang tinggi dalam daftar prioritas asuhan keperawatan pasien. Standards
and Recommended Practices menetapkan pemberian posisi pasien sebagai
aktivitas keperawatan intraoperatif dalam praktik keperawatan perioperatif.
Tujuan dari pemberian posisi pada saat oprasi adalah :
1. Manajemen pemberian posisi bedah bertujuan untuk.
2. Menghasilkan area pembedahan yang optimal
3. Meningkatkan keamanan
4. Menurunkan risiko cedera
5. Memudahkan akses dalam pemberian cairan intravena, obat, dan bahan
anestesi.
Ada lima posisi dasar dalam pembedahan :
1. Supinasi
2. Pronasi
3. Litotomi
4. Fowler
5. Sim

B. Jenis-Jenis Posisi
1. Posisi Fowler

1
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian
kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk
mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Indikasi posisi ini untuk jenis pembedahan :
a. Pembedahan fraktur tibia atau pibula
b. Pembedahan fraktur tulang tarsal
c. Pembedahan fraktur femur
d. Pembedahan-pembedahan di daerah pedis
Tujuan pemberian posisi ini adalah
a. Meningkatkan rasa nyaman
b. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya
ekspansi dada dan ventilasi paru
c. Agar pasaien dapat melihat proses pembedahan jika pasien
menginginkan

2. Posisi Sims
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi ini
dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus
(supositoria). Berat badan terletak pada tulang illium, humerus dan klavikula.
Indikasi pemberien posisi ini adalah :
a. Pembedahan di daerah scapula
b. Pembedahan tumor gluteal
Tujuan diberikaya posisi ini :
a. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
b. Memudahkan untuk pembedahan posisi tubuh bagian

2
3. Posisi Trendelenberg
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih
rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran
darah ke otak.
Indikasi pemberian pisisi ini adalah :
a. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut.
b. Pembedahan daerah pedis
c. Pasien shock
d. Pasien hipotensi
Tujuan
Untuk melancarkan peredaran darah keotak

3
4. Posisi Dorsal Recumben
Ada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik
atau direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan
memeriksa serta pada proses persalinan.
Indikasi pemberian posisi ini adalah :
a. Pasien dengan pemeriksaan pada bagian pelvic, vagina dan anus
b. Pengangkatan polip rektal
Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan
punggung belakang

4
5. Posisi Lithotomi
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki
dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa
genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.
Indikasi pemberian posisi ini adalah untuk :
a. Pengangkatan polip rektal
b. Pengangkatan tumor rektal
c. Pengangkatan cancer cervik
d. Pemasangan IUD
Tujuan
1. Memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul, misal vagina,
taucher, pemeriksaan rectum, dan sistocopy

5
2. Memudahkan pelaksanaan proses persalinan, operasi ambein,
pemasangan alat intra uteri devices (IUD), dan lain - lain

6. Posisi Genu pectrocal


Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada
menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa
daerah rektum dan sigmoid.
Indikasi pemberian posisi ini adalah untuk :
a. Pengobatan wasir
b. Pengobatan daerah rektum
Tujuan
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid dan vagina

6
7. Supinasi
Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar
tubuh sama dengan kesejajaran berdiri yang baik.
Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien dan mamfasilitasi penyembuhan terutama
pada pasien pembedahanatau dalam proses anastesis tertentu
Indikasi
1. Pasien dengan tindakan post anastersis atau pembedahan tertentu
2. Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma

7
8. Posisi orthopeneic
Pengertian
Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang
sejajar dada, seperti pada meja
Tujuan
Memudahkan ekspansi paru untuk pasien untuk pasien dengan kesulitan
bernafas yang ekstrim yang tidak bisa tidur terlentang atau posisi kepala hanya
bisa pada elevansi sedang
Indikasi
Pasien dengan sesak berat dan tidak bisa tidur terlentang

9. Posisi pronasi
Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah menghadap ke
bantal.
Tujuan
1. Memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan pinggang
2. Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut
Indikasi pemberian posisi ini adalah :
a. Pembedahan pada fraktur pertebra
b. Pembedahan pada tumor gluteal
c. Pembedahan daerah scapula

8
10. Posisi lateral
Pengertian
Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan besar berat tubuh
berbeda pada pinggul dan paha
Tujuan
1. Mempertahankan body aligement
2. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
3. Meningkatkan rasa nyaman
4. Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat
posisi yang menetap
Indikasi
1. Pasien yang ingin beristirahat
2. Pasien yang ingin tidur
3. Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumber dalam posisi lama
4. Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi

9
10

Anda mungkin juga menyukai