Disusun Oleh:
TINGKAT 2C
SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat intra oprasi positioning baik pasien maupun petugas medis
sangatlah penting untuk mendukung ketepatan dan keefektifan pembedahan.
Dengan posisi yang tepat dapat memudahkan bagi petugas medis untuk
melakukan pembedahan. Bukan Cuma itu dengan posisi yang benar prinsip
asepsis dan keamanan bagi pasien dapat dijaga.
Pemberian posisi yang tepat bagi pasien saat pembedahan mengurangi
risiko bagi pasien maupun petugas medis pada saat bekerja. Hal ini merupakan
alasan kenapa pemberian posisi menjadi sangat pentig pada saat pembedahan.
Ini dikarenakan kesalahan posisi dapat berakibat fatal bukan cuma waktu
pembedahan menjadi lama karena posisi yang susah tetapi juka meningkattkan
risiko cidera lebih besar bagi pasien.
Inilah pentingnya belajar posisi pasien saat pembedahan yang
membuat penulis tertarik untuk mempelajari beberapa posisi dasar dalam
pembedahan. Sehingga bisa berguna bagi teaga kesehatan yang lain dan
sebagai referensi penulisan selanjutnya.
B. Tujuan
Untuk mempelajari lebih dalam mengenai posisi-posisi pasien dan
indikasi pemberian posisi itu pada saat pembedahan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Suatu posisi pasien yang aman dan nyaman tanpa menimbulkan resiko
pasca bedah
Menurut Association of Operating Room Nurse (AORN) → pengaturan
posisi sehingga klien bebas dari cedera adalah bagian dari hasil akhir pembedahan
yang diharapkan (Gruendemann, 2006)
Pemberian posisi merupakan suatu kebutuhan yang dapat mendukung
keamanan klien selama pembedahan
Petugas:
Peralatan:
a. Safety belt
b. Anesthetic screen
c. Wrist of arm board strap
d. Armboard
e. Lateral armboard
f. Elbow pads protector
g. Pillow
h. Shoulder bridge
i. Kidney rest
j. Body restraint strap
k. Elevating pad
l. Hemorrhoid strap
m. Body restrain braces
n. Towel
2) Posisi Cholelitiasis
Operasi liver, bladder
b. Posisi Sim’s
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi
(ditarik atau direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk
merawat dan memeriksa pada proses persalinan.
Indikasi pemberian posisi dorsal recumben yaitu:
1) Pasien dengan pemeriksaan pada bagian pelvic, vagina dan anus
2) Pengangkatan polip rektal
d. Posisi Tredelenburg
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian
kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk
mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Tujuan pemberian posisi fowler:
1) Meningkatkan rasa nyaman
2) Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi
dada dan ventilasi paru
3) Agar pasien dapat melihat proses pembedahan jika pasien menginginkan
2) Chest Position
Operasi daerah thoraks
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberian posisi (positioning) pasien adalah bagian integral dari
keperawatan perioperatif. Selain asepsis, pemberian posisi pasien berada pada
ranking yang tinggi dalam daftar prioritas asuhan keperawatan pasien
Tujuan dari pemberian posisi pada saat oprasi adalah :
1. Manajemen pemberian posisi bedah bertujuan untuk.
2. Menghasilkan area pembedahan yang optimal
3. Meningkatkan keamanan
4. Menurunkan risiko cedera
5. Memudahkan akses dalam pemberian cairan intravena, obat, dan bahan
anestesi.
Ada lima posisi dasar dalam pembedahan :
1. Supinasi
2. Pronasi
3. Litotomi
4. Fowler
5. Sim’s
B. Saran
Untuk para perawat di harapkan lebih banyak belajar lagi mengenai
posisi agar memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien dalam proses
perioperatif.
DAFTAR PUSTAKA
Baradero Marry, SPC, MN, Wilfrid Dayrit, SPC, MAN, Siswadi Yakobus, MSN.
2005. Keperawatan Perioperatif : prinsip dan praktik. Jakarta : EGC
Barbara C Long, Perawatan Medikal Bedah (Terjemahan), Yayasan IAPK
Padjajaran Bandung, September 1996, Hal. 443 – 450.
Prof.Dr.dr.Satyanegara, Sp.BS, dkk. 2014. Ilmu Bedah Saraf Satyanegara Edisi V.