P O S I S I PA S I E N

DI
M E JA O PE RAS I

SABERINA KETAREN, S.Kep, Ners

 Tujuan Umum

Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta mampu

memahami posisi pasien di meja operasi dengan benar

Tujuan Khusus

Peserta pelatihan mampu :

1. Pengertian posisi pasien di meja operasi
2. Mengerti tujuan posisi pasien
3. Prinsip pengaturan posisi pasien di meja operasi
4. Mengatur posisi pasien sesuai tindakan operasi
 PENGERTIAN

Posisi pasien di meja operasi adalah praktek yang

rasional dan logis sehingga pasien bebas dari cidera,
dapat mendukung keamanan pasien selama
pembedahan dan area operasi dapat terekspose secara
adekuat.
 Peran Perawat Kamar Bedah

1. Memahami mekanisme kerja meja operasi.

2. Menyiapkan asesoris yang dibutuhkan dalam mengatur
posisi pasien sesuai tindakan.
3. Memahami pengaturan posisi pasien berbagai akses
operasi dengan optimal.
4. Menempatkan pasien dalam posisi yang aman dan
nyaman (tidak cidera).
5. Posisikan meja operasi secara tepat sebelum pasien
dipindahkan (posisi meja operasi terkunci).
 Prinsip pengaturan posisi pasien di meja
operasi

1. Tidak menyebabkan gangguan pada pernafasan dan

sirkulasi
2. Tidak menyebabkan penekanan pada saraf perifer
3. Tekanan minimal pada kulit
4. Kemudahan mengakses area operasi
5. Kemudahan untuk tindakan anestesi
6. Tidak menimbulkan ketidaknyamanan muskuloskeletal
7. Kebutuhan individu tetap dapat dipenuhi
Hal yang perlu diketahui sebelum mengatur posisi pasien di
meja operasi

1. Tim bedah harus mengkaji dan mengetahui lama pembedahan

2. Posisi yang dibutuhkan oleh ahli bedah
3. Kebutuhan anestesi
4. Mengkaji faktor resiko pasien (usia, bb, kondisi kulit,
keterbatasan gerak)
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan posisi
pasien di meja operasi

- Penentuan posisi di meja operasi yang tepat

- Mencegah anggota tim bersandar pada anggota
tubuh pasien selama proses pembedahan
- Penempatan pada penyanggah tangan
- Pemasangan bantalan untuk titik-titik penekanan
- Dokumentasikan secara akurat posisi yang digunakan
 Tujuan pengaturan posisi selama
proses pembedahan

1. Menciptakan posisi pasien yang fisiologis

2. Meminimalkan gangguan pada sirkulasi
3. Melindungi struktur dan fungsi rangka dan
neuromuscular
4. Memberikan eksposur yang adekuat pada area operasi
dan area anestesi
5. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien
selama prosedur operasi
6. Memberikan posisi yang stabil dan aman
 Macam-macam posisi di meja operasi

1. Supinasi (terlentang)

2. Trendelenburg
3. Reverse Tredelenburg
4. Fowler

5. Sitting (posisi duduk)

6. Lithotomy
7. Prone (tengkurap)

8. Kidney
9. Lateral
10. Sim
 A. Supinasi/Suppine

 Operasi: Otak,
Jantung, Ekstrimitas,
Abdomen

 Modifikasi:
Thyroidectomy,
Cholecystectomy
 B. Trendelenburg
Operasi : Kandung kemih, prostat, colon, sistem
reproduksi wanita (atau prosedur operasi yang
membutuhkan isi abdomen menjauh dari daerah pelvic)
untuk mendapatkan eksposur area operasi yang baik.
 C. Reverse Trendelenburg
Untuk prosedur operasi bagian leher seperti
Tyroidectomy, pembedahan bagian
abdominal: liver (kandung empedu)
 D. Fowler Position
 Memberikan anestesi kepada pasien yang full
stomach (perut penuh)
 Operasi: Craniotomy atau daerah wajah
 E. Sitting (Posisi duduk)
Beberapa prosedur operasi yang membutuhkan
posisi pasien duduk (upright) adalah bermacam
prosedur operasi pada daerah hidung, tenggorakan
dan juga bedah plastik.
 F. Lithotomy
 Operasi kebidanan , hemorohoid
 Operasi urologi (TUR, Cyctoscopy)
 G. Prone
 Operasi: Kepala belakang, punggung, lutut bagian
belakang
 Gland adrenal
 H. Kidney
 Operasi:
 Ginjal, Pyelum
 Ureter pronmal, ureter 1/3 tengah
 I. Lateral
Posisi ini diperlukan untuk prosedur pembedahan torak bagian atas
dan ginjal.
 J. Sim
Posisi Sim merupakan modifikasi dari posisi lateral. Posisi ini
dibutuhkan untuk tindakan endoscopy melalui anus. Umumnya pasien
tidak dipindahkan ke meja operasi, tetapi tetap berada di tempat tidur
transfer pasien, dan pasien masih dalam keadaan sadar sehingga
dapat membantu dalam pengaturan posisi yang dibutuhkan.