S M K -PLU S BNM IZIN DIKNAS NO. 13/KEP/WAKO/2006 Akreditasi B, SK BAP-S/M No: 1145/BAP-SM/LL/XII/2013 NSS: 322086602008 NPSN: 10307438 Alamat : Jl. Pahlawan No. 52A Kp. Jawa Telp. (0751)92975 email: esemkaplusbnm@yahoo.com
SOAL PRA UJIAN NASIONAL 2016/2017
MATA PELAJARAN : Ilmu Resep
PAKET SOAL : A
Petunjuk: Jawablah soal-soal di bawah ini dengan member tanda silang
pada salah satu Jawaban yang saudara anggap paling benar! 1. Sediaan larutan obat minum mengandung bahan obat dan bahan tambahan berupa pemanis, pewarna, dan pewangi yang menggunakan pelarut campuran air- etanol disebut: A. Suspensi B. Saturasi C. Eliksir D. Emulsi E. Syrup 2. Sediaan tetes mata yang beredar di apotek pada umumnya dianjurkan memakai zat pengawet. A. Asam borax B. Albucid C. Benzalkonium klorida D. Aqua destilata E. Natriumklorid 3. Sistem pembentukan suspensi yang partikelnya merupakan agregat bebas, mengendap perlahan, dan agregrasi terjadi cake serta sukar terdispersi kembali dinamakan. A. Flokulasi B. Aflokulasi C. Deflokulasi D. Structured vehicle E. Presipitasi 4. Cara pembuatan suspensi dengan metode presipitasi dilakukan sebagai berikut A. Bahan yang akan disuspensikan digerus dengan zat pensuspensi sampai homogen, kemudian ditambah air sebanyak 7 kalinya dan digerus sampai homogen. B. Bahan yang akan disupensikan di disperse dengan pelarut organik, encerkan dengan larutan zat pensuspensi. C. Zat pensuspensi ditabur di atas air panas secukupnya, lalu digerus sampai homogen, kemudian digerus dengan bahan yang akan disuspensikan. D. Zat pensuspensi digerus dengan bahan yang akan disuspensikan sampai homogen, kemudian ditambahkan wetting agent (zat pembasah). E. Zat pensuspensi digerus dengan air sebanyak 20 kalinya, kemudiaan dicampurkan dengan bahan yang akan disuspensikan. 5. Emulgator akan diserap pada batas air dan minyak sehingga terbentuk lapisan tipis film yang membungkus partikel fase disperse sehingga usaha partikel sejenis bergabung terhalang adalah teori. A. Electric double layer B. Surface tension C. Oriented wedge D. Interfacial film E. Immicible liquid 6. Dicampur 1,2 gr Na Lauryl Sulfas (HLB = 40) dengan 2,8 gr span 80 (HLB = 5) maka HLB campuran adalah. A. 12,65 B. 15,50 C. 15,85 D. 16,80 E. 17,60 7. Cara pembuatan tablet dengan cara slugging disebut cara A. Granulasi basah. B. Granulasi kering. C. Kempa langsung. D. Kempa cetak. E. Granulasi sebagian. 8. Bahan tambahan yang berfungsi untuk memberikan daya adhesi pada masa serbuk tablet sewaktu granulasi serta menambah daya kohesi pada bahan pengisi, adalah A. Metilselulosa B. Laktosa C. Asam alginat D. PEG E. Garam lauril sulfat 9. Kerusakan tablet yang disebabkan oleh massa melekat pada dinding ruang cetak disebut. A. Sticking B. Capping C. Crumbling D. Binding E. wishkering 10. jumlah volume larutan glucosa yang isotonis dapat dibuat jika tersedia 50 gr glukosa (PTB glucosa = 0.1), adalah. A. 99,601 ml B. 555,6 ml C. 868,1 ml D. 892,9 ml E. 961,5 ml 11. Uji kebocoran obat suntik dengan pemanasan dalam wadah ampul adalah : A. Setelah disterilkan, masih dalam keadaan panas, masukan kedalam larutan Metilenbiru 0,1 % yang dingin. B. Disterilkannya dalam posisi terbalik dengan ujung yang dilebur disebelah bawah. C. Disterilkannya dalam posisi tegak dengan ujung yang dilebur disebelah atas. D. Setelah disterilkan, masih dalam keadaan panas, masukan kedalam larutan Fenolptalin 0,1 % yang dingin. E. Diperiksa dengan memasukan kedalam eksikator dan divakumkan. 12. Data penyimpanan bahan obat sebagai berikut : 1.Bahan obat A disimpan pada suhu 4 2. Bahanobat B disimpan pada suhu 5 3. Bahanobat C disimpan pada suhu 15 4. Bahanobat D disimpan pada suhu 30 5. Bahanobat E disimpan pada suhu 9 Bahan obat yang disimpan pada suhu sejuk adalah A. 1,2 B. 2,3 C. 3,5 D. 4,5 E. 1,5 13. Di apotek tersedia obat-obat sebagai berikut : 1. Insto 2. Solutio rivanol 3. Larutan gentian violet 4. Betadin kumur 5. Scoot emultion Yang merupakan guttae opthalmicae adalah : A. 2 B. 5 C. 4 D. 1 E. 3 14. Injeksi yang digunakan untuk diagnosis adalah A. Subcutan B. Intrakutan C. Hipoderma D. Intra muscular E. Intra arterium 15. Proses sterilisasi dengan mencegah masuknya mikroba hidup kedalam komponen steril adalah sterilisasi dengan cara A. Sterilisasi uap B. Sterilisasi panas kering C. Sterilisasi radiasi ion D. Sterilisasi penyaringan E. Sterilisasi aseptik 16. Bila 1 gr paracetamol larut dalam 180 ml air, berarti paracetamol merupakan obat yang A. Sangat mudah larut. B. Mudah larut. C. Larut. D. Agak sukar larut. E. Sukar larut 17. Dalam tes keregasan tablet antalgin yang menggunakan alat yang disebut Friability tester, didapat data sebagai berikut : Berat awal tablet 0,500 gr, setelah dilakukan tes keregasan tablet, berat menjadi 0,496 gr. Berapa harga keregasan tablet tersebut A. 0,777% B. 0,95% C. 0,870% D. 0,800% E. 0,750%
selamatbekerja
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PLUS
BINA NUSANTARA MANDIRI PARIAMAN S M K -PLU S BNM IZIN DIKNAS NO. 13/KEP/WAKO/2006 Akreditasi B, SK BAP-S/M No: 1145/BAP-SM/LL/XII/2013 NSS: 322086602008 NPSN: 10307438 Alamat : Jl. Pahlawan No. 52A Kp. Jawa Telp. (0751)92975 email: esemkaplusbnm@yahoo.com
SOAL PRA UJIAN NASIONAL 2016/2017
MATA PELAJARAN : Ilmu Resep
PAKET SOAL : B
Petunjuk: Jawablah soal-soal di bawah ini dengan member tanda silang
pada salah satu Jawaban yang saudara anggap paling benar! 1. Emulgator akan diserap pada batas air dan minyak sehingga terbentuk lapisan tipis film yang membungkus partikel fase dispersi sehingga usaha partikel sejenis bergabung terhalang adalah teori. A. Electric double layer B. Surface tension C. Oriented wedge D. Interfacial film E. Immicible liquid 2. Cara pembuatan tablet dengan cara slugging disebut cara A. Granulasi basah. B. Granulasi kering. C. Kempa langsung. D. Kempa cetak. E. Granulasi sebagian. 3. Dalam tes keregasan tablet dumin yang menggunakan alat yang disebut Friability tester, didapat data sebagai berikut : Berat awal tablet 0.500 gr, setelah dilakukan tes keregasan tablet, berat menjadi 0.497 gr. Berapa harga keregasan tablet tersebut A. 0,777% B. 0,95% C. 0,600% D. 0,800% E. 0,750% 4. Sediaan larutan obat minum mengandung bahan padat yang tidak larut terdispersi dalam fase cair disebut: A. Suspensi B. Saturasi C. Eliksir D. Emulsi E. Syrup 5. Sistem pembentukan suspensi yang partikelnya terikat lemah, cepat mengendap, dan agregrasi tidak terjadi cake serta mudah terdispersi kembali dengan pengocokan ringan dinamakan. A. Flokulasi B. Aflokulasi C. Deflokulasi D. Structured vehicle E. Presipitasi 6. Cara pembuatan suspensi dengan metode dispersi dilakukan sebagai berikut A. Bahan yang akan disuspensikan digerus dengan zat pensuspensi sampai homogen, kemudian ditambah air sebanyak 7 kalinya dan digerus sampai homogen. B. Bahan yang akan disupensikan di dispersikan dengan pelarut organik, encerkan dengan larutan zat pensuspensi dalam air. C. Zat pensuspensi ditabur di atas air panas secukupnya, lalu digerus sampai homogen, kemudian digerus dengan bahan yang akan disuspensikan. D. Zat pensuspensi digerus dengan bahan yang akan disuspensikan sampai homogen, kemudian ditambahkan wetting agent (zat pembasah). E. Zat pensuspensi digerus dengan air sebanyak 20 kalinya, kemudiaan dicampurkan dengan bahan yang akan disuspensikan. 7. Alat untuk menguji waktu hancur tablet salut gula adalah. A. Buret B. Friability tester C. Disolution tester D. Friksibility tester E. Disintegration tester 8. Campuran 200 mg Tween 40 (HLB = 15,6) dan 100 mg span 60 (HLB = 4,7) memiliki harga HLB campur sebesar. A. 4,800 B. 5,620 C. 9,060 D. 11,240 E. 11,970 9. Komponen tablet terdiri dari 1 Laktosa 2 Selulosa mikrokristal 3 Gelatin 4 Asam stearat 5 Silika pirogenik koloidal Komponen tablet yang berfungsi sebagai glidan adalah. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 10. Kerusakan tablet yang disebabkan retak dan rapuh karena kurang tekanan pada saat pencetakan/ zat pengikat kurang disebut. A. Sticking B. Capping C. Crumbling D. Binding E. wishkering 11. Jika diketahui bahwa penurunan titik beku air yang disebabkan oleh 1% vitamin C adalah 0.104, untuk membuat 500 ml larutan vitamin C isitonis diperlukan vitamin C sebanyak. A. 5 gram B. 10 gram C. 15 gram D. 20 gram E. 25 gram 12. Uji kebocoran obat suntik dengan pemanasan dalam wadah vial adalah : A. Setelah disterilkan, masih dalam keadaan panas, masukan kedalam larutan Metilenbiru 0,1 % yang dingin. B. Disterilkannya dalam posisi terbalik dengan ujung yang dilebur disebelah bawah. C. Disterilkannya dalam posisi tegak dengan ujung yang dilebur disebelah atas. D. Setelah disterilkan, masih dalam keadaan panas, masukan kedalam larutan Fenolptalin 0,1 % yang dingin. E. Diperiksa dengan memasukan kedalam eksikator dan divakumkan. 13. Data penyimpanan bahan obat sebagai berikut : 1.Bahan obat A disimpan pada suhu 8 2. Bahanobat B disimpan pada suhu 5 3. Bahanobat C disimpan pada suhu 17 4. Bahanobat D disimpan pada suhu 30 5. Bahanobat E disimpan pada suhu 15 Bahan obat yang disimpan pada suhu sejuk adalah A. 1,2 B. 2,3 C. 3,5 D. 4,5 E. 1,5 14. Di apotek tersedia obat-obat sebagai berikut : 1. Insto 2. Solutio rivanol 3. Larutan gentian violet 4. Betadin kumur 5. Scoot emultion Yang merupakan gargarisma adalah : A. 2 B. 5 C. 4 D. 1 E. 3 15. Injeksi yang digunakan untuk diagnosis adalah A. Subcutan B. Intrakutan C. Hipoderma D. Intra muscular E. Intra arterium 16. Proses sterilisasi dengan mencegah masuknya mikroba hidup kedalam komponen steril adalah sterilisasi dengan cara A. Sterilisasi uap B. Sterilisasi panas kering C. Sterilisasi radiasi ion D. Sterilisasi penyaringan E. Sterilisasi aseptik 17. Bila 50 mg ctm larut dalam 30 ml air, berarti paracetamol merupakan obat yang A. Sangat mudah larut. B. Mudah larut. C. Larut. D. Agak sukar larut. E. Sukar larut