Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF


COLESISTECTOMI LAPARASCOPI PADA PASIEN Tn. A DENGAN

CHOLELITHIASIS DI RUANG IBS RSUD TUGUREJO SEMARANG

Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Klinik Keperawatan

Perioperatif Prodi DIII Keperawatan Semarang

NAMA : ITA FITRIANA


NIM : 1337420114062
KELAS : 3A2
SEMESTER : VI

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2017

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF


COLESISTECTOMI LAPARASCOPI PADA PASIEN Tn. A DENGAN
CHOLELITHIASIS DI RUANG IBS RSUD TUGUREJO SEMARANG

Nama perawat : Ita Fitriana


Tanggal pengkajian : 22 Februari 2017
Ruang : IBS RSUD Tugurejo Semarang

I. Asuhan Keperawatan Pre Operatif


A. Pengkajian Umum
1. Nama : Tn. A
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Umur : 40 Tahun
4. Alamat :Rorojongrang Timur XIII RT07/VI, Manyaran, Kota
Semarang
5. Nomor Rekam Medis : 463407
6. Ruang : Kenanga
7. Jenis operasi : Sedang
8. Ahli Anastesi : Dr. M
9. Perawat Anastesi : Ty, AMK
10. Scrub Nurse : Ar, AMK
11. Dokter Bedah : Dr. J
12. Diagnosa pre op : Cholelithiasis
13. Tindakan Operasi : Cholesistectomy (Laparascopi)
14. Jenis Anestesi : General anestesi
15. Kamar Operasi : Ruang OK I
16. Waktu : 22 Februari 2017 jam 10.20 WIB

B. PRE OPERASI
Pengkajian
1. Data Subjektif
Tn. A mengeluh nyeri pada abdomen kuadran kanan atas yang menjalar ke
punggung atau bahu kanan; rasa nyeri ini biasanya disertai mual dan muntah dan
bertambah hebat dalam makan makanan dalam porsi besar. Dari hasil
pengkajian nyeri dengan PQRST didapatkan hasil P (adanya cholelithiasis), Q
(nyeri seperti ditusuk-tusuk, rasa terbakar), R (nyeri pada bagian perut kanan
atas menjalar ke punggung atau bahu kanan), S (skala nyeri 4), T (nyeri hilang
timbul, kadang menetap). Tn. A mengatakan merasa khawatir dan takut karena
akan menjalani operasi dan klien tidak mengerti tentang prosedur operasi karena
baru pertama kali operasi, klien menanyakan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
2. Data Objektif
Tn. A terlihat tegang dan bingung. Klien tampak mempertahankan posisi tubuh
untuk menghindari nyeri.
Tekanan darah : 120/ 73 mmHg
Nadi : 60 x/menit
RR : 20 kali/menit
BB : 57 kg
Suhu : 36oC
Pre Medikasi : SA 0,25 mg iv dan Ondansetron 4 mg iv
Produk Darah :-
Riwayat Alergi : Pasien tidak memiliki alergi pada obat dan makanan
RO/Diagnositik : Cholelithiasis
HB : 14,40g/dL
HT : 42,9 %
Gol. Darah :B
EKG :-
CT :-
BT :-
IV Line : Terpasang infus RL pada tangan sebelah kiri
Protesa :-
NGT : Pasien terpasang NGT terbuka
Kateter : Pasien tidak terpasang kateter

3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu, Tn. A mengeluh nyeri pada abdomen
kuadran kanan atas yang menjalar ke punggung atau bahu kanan; rasa nyeri
ini biasanya disertai mual dan muntah dan bertambah hebat dalam makan
makanan dalam porsi besar. Kemudian pada 27 Januari 2017 kemarin klien
memeriksakannya ke poli spesialis penyakit dalam 2 RSUD Tugurejo
Semarang. Berdasarkan hasil USG dikatakan bahwa klien menderita
Choleithiasis, kemudian di programkan operasi. Tn. A datang ke IGD RSUD
Tugurejo Semarang pada tanggal 21 Februari 2017 pukul 07.41 WIB. Ia
mengatakan datang ke Rumah Sakit karena untuk persiapan operasi batu
empedu. Klien kemudian dirawat di ruang Kenanga, kelas 1. Klien masuk
IBS RSUD Tugurejo Semarang pada tanggal 22 Februari 2017 jam 10.20
WIB untuk dilakukan tindakan Laparascopi Cholesistectomy.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien tidak memiliki riwayat penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, maupun
hipertensi, juga belum pernah menjalani operasi sebelumnya.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pada keluarga Tn. A ada yang mengalami hipertensi, Tidak ada yang
memiliki penyakit diabetes mellitus, penyakit ginjal, maupun saluran kemih
lainnya. Keluarga klien juga tidak ada yang menderita sakit seperti klien
sebelumnya.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Composmentis (baik)
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 120/ 73 mmHg
2) Nadi : 60 x/menit
3) RR : 20 kali/menit
4) Suhu : 36oC
c. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
Bentuk kepala mesochepal, tidak ada benjolan di kepala, tidak ada
laserasi di kepala, rambut hitam; lurus; tipis.
2) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
3) Mata
Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, sclera putih, tidak ada
kemerahan.
4) Hidung
Rongga hidung bersih, tidak terdapat nafas cuping hidung, tidak ada
cairan yang keluar dari hidung, tidak ada polip.
5) Telinga
Daun telinga simetris antara kanan dan kiri, telinga bersih tidak ada
serumen, tidak terdapat gangguan pendengaran.
6) Mulut
Mukosa mulut lembab, tidak terdapat peradangan pada kedua tonsilnya,
tidak ada stomatitis, tidak tampak tanda-tanda sianosis.
7) Dada
Paru
Inspeksi : nafas teratur, ekspandi dada kanan dan kiri steratur, RR
20 x/mnt, irama nafas reguler, tidak terdapat penggunaan otot bantu
nafas.
Palpasi : tactil fremitus kanan-kiri teraba sama kuat, ekspandi dada
simetris.
Perkusi : terdengar suara sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : tidak terdengar suara tambahan ronchi maupun wheezing
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak pada intercosta
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS 4-5, 2 jari medial dari garis
midklavikula kiri.
Perkusi : letak jantung dalam batas normal, suara redup
Auskultasi : terdengan suara jantung S1 dan S2, tidak terdapat bunyi
jantung tambahan.
8) Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, tidak ada distensi
Auskultasi : suara gerakan peristaltic 12x/menit,
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas
Perkusi : suara timpani pada bagian abdomen
9) Genetalia dan Perineal
Klien tidak mengalami gangguan pada alat kelaminnya. Pada anus klien
tidak terdapat tanda hemoroid yang keluar.
10) Ekstermitas
Atas : tangan kanan dan kiri dapat digerakan dengan baik, tidak ada
edema, tidak ada laserasi, tidak sianosis, capillary refill kembali < 2detik,
terpasang infuse RL 20 tpm pada tangan kiri.
Bawah : kaki kanan dan kiri dapat digerakan dengan baik, tidak ada
edema, tidak ada laserasi, tidak sianosis, capillary refill kembali < 2detik
11) Kulit
Tidak tampak pucat, tidak ada sianosis, warna kulit sawo matang.
d. Data Penunjang
Hasil laboratorium tanggal 27 Januari 2017 jam 12.56 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi
Lekosit H 11,95 10^3/ul 3.8-10.6
Eritrosit 5.19 10^6/ ul 4.4-5.9
Hemoglobin 14,40 g/ dL 13.2-17.3
Hematokrit 42,90 % 40-52
MCV 62,70 fL 80- 100
MCH 27,70 pg 26- 34
MCHC 33,60 g/ dL 32- 35
Trombosit 261 10^3/ul 150 440
RDW 12,70 % 11. 5- 14.5

PLCR 25,0 %
Diff Count
Eosinofil Absolute 0,22 10^3/ul 0.045- 0.44
Basofil Absolute 0.04 10^3/ul 0- 0.2
Netrofil Absolute H 8.71 10^3/ul 1.8 8
Limfosit Absolute 2.20 10^3/ul 0.9 5.2
Monosit Absolute 0.76 10^3/ul 0.16- 1
Eosinofil L 1.80 % 2-4
Basofil 0.30 % 0- 1
Neutrofil H 73.0 % 50- 70
Limfosit L 18.40 % 25 40
Monosit 6.50 % 2 -8

Hasil
Pemeriksaan USG abdomen pada tanggal 29 Januari 2017 jam 13.23 WIB
Vesika vellea : ukuran normal, dinding tak melebar, batu (+), ukuran 0,76 cm.
Ginjal kiri : ukuran normal, parenkim normal. PCS tak melebar, batu (+),
ukuran 0,87 cm
Kesan :
Cholelithiasis
Nephrolithiasis kiri

Daftar Masalah
No Tgl / jam Data Fokus Dx. Kep Tgl TTD
Teratasi
1. 22 DS: Klien mengatakan merasa Nyeri akut 22
Februari nyeri di perut bagian kanan atas. b.d adanya Februari
P (adanya cholelithiasis)
2017 masa (batu 2017
Q (nyeri seperti ditusuk-tusuk,
10.25 WIB
empedu)
rasa terbakar)
R (nyeri pada bagian perut kanan
atas menjalar ke punggung atau
bahu kanan)
S (skala nyeri 4)
T (nyeri hilang timbul, kadang
menetap
DO :
1) Tekanan darah: 120/ 73 mmHg
2) Nadi: 60 x/menit
3) RR: 20 kali/menit
4) Suhu: 36oC
-Klien tampak meringis
-Kesan USG: Cholelithiasis

2. 22 DS : Klien menanyakan Ansietas b.d 22


Februari kemungkinan kegagalan operasi. rencana Februari
DO : Klien tampak tegang dan
2017 pembedahan 2017
10.25 WIB bingung.
(cholesistect
omy
Laparascopi),

Rencana Keperawatan
No Tgl / Dx. Kep Tujuan Intervensi TTD
jam
1. 22 Nyeri Setelah dilakukan 1) Lakukan pengkajian nyeri
2) Observasi
Februari akut b.d tindakan dan
ketidaknyamanan non
2017 adanya asuhan
10.30 verbal
masa keperawatan
3) Anjurkan klien untuk
WIB
(batu dalam waktu 1 x
menggunakan teknik
empedu) 30 menit
relaksai saat nyeri.
diharapkan nyeri
dapat berkurang.
Kriteria Hasil :
1) Nyeri
berkurang
2) Ekspresi nyeri
lisan atau pada
wajah
3) Mempertahan
kan tingkat
nyeri sampai
skala 0.
4) Menunjukkan
teknik
relaksasi yang
efektif untuk
mencapai
kenyamanan.
2. 22 Ansietas Setelah dilakukan 1. Identifikasi tingkat
Februari b.d tindakan dan kecemasan
2. Jelaskan pada klien tentang
2017 prognosis asuhan
10.30 prosedur pembedahan yang
penyakit keperawatan
WIB rencana dalam waktu 1 x akan dilakukan
3. Ajarkan klien
pembeda 30 menit
menggunakan teknik
han diharapkan klien
relaksasi atau distraksi
dapat mengontrol
kecemasannya.
Kriteria Hasil :
1. Klien mampu
mengidentifika
si rasa cemas
2. Mengidentifika
si,mengungkap
kan dan
menunjukkan
teknik untuk
mengontrol
cemas
3. Ekspresi wajah
dan bahasa
tubuh
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan

Tindakan Keperawatan
No Dx. Tgl / Tindakan Keperawatan Respon Klien TTD
Kep jam
1 22 1. Melakukan pengkajian Klien mengatakan merasa
Februari nyeri nyeri di perut kanan atas.
2017 P (adanya cholelithiasis),
10.31
Q (nyeri seperti ditusuk-
WIB
tusuk, rasa terbakar), R
(nyeri pada bagian perut
kanan atas menjalar ke
punggung atau bahu
kanan), S (skala nyeri 4),
2. Mengobservasi T (nyeri hilang timbul,
10.33
ketidaknyamanan non kadang menetap
WIB
verbal
Klien tampak tegang dan
3. Menganjurkan klien untuk
10.37
gelisah
menggunakan teknik
WIB
relaksasi saat nyeri. Klien melakukan nafas
dalam untuk mengurangi
rasa nyeri
2 22 1. Mengidentifikasi tingkat Klien tampak tegang dan
Februari kecemasan gelisah
2017
10.40
WIB 2. Menjelaskan pada klien Klien mengatakan paham
10.42
tentang prosedur tentang informasi yang
WIB
pembedahan diberikan

3. Mengajarkan klien Klien tampak berdoa


10.43
menggunakan teknik untuk membantu
WIB
distraksi mengurangi kecemasan

Catatan Perkembangan
Tgl / Dx. Kep Catatan Perkembangan TTD
jam
22 Nyeri akut S : klien mengatakan merasa nyeri di perut kanan atas.
Februari b.d adanya O : Pengkajian nyeri :
2017 masa (batu P (adanya cholelithiasis), Q (nyeri seperti ditusuk-
10.45
empedu) tusuk, rasa terbakar), R (nyeri pada bagian perut
WIB
kanan atas menjalar ke punggung atau bahu kanan), S
(skala nyeri 4), T (nyeri hilang timbul, kadang
menetap.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi no 1 dan 2
1) Lakukan pengkajian nyeri
2) Observasi ketidaknyamanan non verbal
22 Ansietas b.d S : klien mengatakan sudah dapat mengendalikan rasa
Februari prognosis cemasnya dan yakin
O : klien tampak berdoa
2017 penyakit
A : masalah belum teratasi
10.45
rencana P : lanjutkan intervensi no 1
WIB -Identifikasi tingkat kecemasan
pembedahan

C. INTRA OPERASI
1. Tanggal operasi : 22 Februari 2017
2. Waktu : Anestesi jam 10.50 s.d jam 10.55 WIB
Pembedahan jam 11.00 s.d 12.00 WIB
3. Posisi saat operasi : Supinasi
4. Jumlah instrumen :
a. Sebelum operasi: 25
ALAT ALAT HABIS LINEN OPERASI
PAKAI
1. Gauze (kassa) daremdok : 1. Alcohol 70 % 1. Baju operasi : 4
2. Hipavix 2. Duk steril :5
30 buah
3. Betadine 10% 3. Duk besar
2. Pean : 5 buah
4. Sarung tangan
3. Kocher :3 lubang: 1
4. Pinset anatomi : 1 buah steril : 4 pasang 4. Slup meja: 1
5. Pinset chirugi : 2 buah 5. NaCL 5. Perlak : 1
6. Gunting : 2 buah 6. Formalin
7. Towel klem : 6 buah Anestesi :
8. Scapel mess : 1 buah 1. Selang O2
9. Alis klem :- 2. Spuit 3 cc, 5cc,
10. Ordinary needle :1
10cc
11. Gunting jaringan : 1 buah
12. Gunting benang : 1 buah

b. Setelah operasi:25
ALAT LINEN OPERASI
1. Gauze (kassa) daremdok : 1. Baju operasi : 4
2. Duk steril :5
30 buah
3. Duk besar
2. Pean : 5 buah
3. Kocher :3 lubang: 1
4. Pinset anatomi : 1 buah 4. Slup meja: 1
5. Pinset chirugi : 2 buah Perlak : 1
6. Gunting : 2 buah
7. Towel klem : 6 buah
8. Scapel mess : 1 buah
9. Alis klem :-
10. Ordinary needle :1
11. Gunting jaringan : 1 buah
12. Gunting benang : 1 buah
5. Jenis anastesi : Umum inhalasi (RK dengan ET )
6. Intra vena terapi : RL 1000 ml
7. Inhalasi : Sevoflurance
8. Induksi : Fresopol 150 mg IV
9. Balance cairan
a. Intake : Infus 1000 cc, obat 14 cc
b. Output : Perdarahan kurang lebih 50 cc
10. Penyulit operasi : Tidak ada

Daftar masalah
No Tgl / Data Fokus Dx. Kep Tgl TTD
jam Teratasi
1. 22 DS:- Resiko 22
DO:
Februari perubahan Februari
-Klien dalam pengaruh anestesi
2017 -Suhu ruangan 180C suhu tubuh : 2017
10.59 -Suhu tubuh pasien: 369C
hipotermi b.d
WIB
penggunaan
obat anestesi
dan
pemajanan
lingkungan
operasi

Rencana Keperawatan
No Tgl / Dx. Kep Tujuan Intervensi TTD
jam
1. 22 Resiko Setelah dilakukan 1. Monitor suhu tubuh
2. Monitor TD, nadi, RR
Februari perubahan tindakan dan asuhan
3. Selimuti klien untuk
2017 suhu tubuh : keperawatan selama 1
mencegah hilangnya
11.00
hipotermi b.d x 60 menit
kehangatan tubuh
WIB
penggunaan diharapkan klien 4. Monitor warna, dan
obat anestesi terhindar dari resiko kelembaban kulit
dan hipotermi
Kriteria hasil :
pemajanan
a) Suhu tubuh dalam
lingkungan
rentang normal
operasi b) TD, nadi dan RR
dalam rentang
normal

Tindakan Keperawatan
No Dx. Tgl / Tindakan Kep Respon Klien TTD
Kep jam
1. 22 1. Memonitor suhu tubuh Suhu : 360C
2. Memonitor TD, nadi, RR
Februari
Tekanan darah : 125 / 89
2017
11.05 mmHg
WIB Nadi : 69 x/menit
3. Memberikan klien
RR : 20 x/menit
selimut Suhu : 360C
4. Memonitor warna, dan Klien terpasang selimut,
kelembaban kulit drapping.

Tidak ada tanda tanda


sianosis

Catatan Perkembangan
Ttd
Tgl / jam Dx. Kep Catatan Perkembangan
Perawat
22 Februari Resiko tinggi S:-
2017 hipotermi b.d O : Tekanan darah : 112 / 80 mmHg, nadi : 77
11.10 WIB
pemajanan x/menit, RR : 20 x/menit, suhu : 360C
lingkungan Tidak ada tanda tanda sianosis
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
a. Monitor suhu tubuh
b. Monitor TD, nadi, RR
c. Monitor warna, dan kelembaban kulit

D. POST OPERASI
1. Data Subjektif :-
2. Data Objektif : Klien tampak bingung, dengan GCS : E4V4M6, Tekanan darah
125/89 mmHg, nadi 69 x/menit, suhu 360C, RR 20 x/menit, SpO2 98%,
Terdapat luka insisi di perut bagian tengah.
CRT : < 2 detik
Perdarahan : tidak terdapat perdarahan
Luka post operasi : luka tertutup dan dijahit rapi
Data lain : Turgor kulit baik
Standart Score
Penilaian Aldrete Score
No Kriteria Score Score
1. Warna Kulit 2
Kemerahan/normal 2
Pucat 1
Sianosis 0
2. Aktivitas Motorik 2
Gerak 4 anggota tubuh 2
Gerak 2 anggota tubuh 1
Tidak ada gerakan 0
3. Pernafasan 2
Nafas dalam, batuk dan tangkis kuat 2
Nafas dangkal dan adekuat 1
Apneu atau nafas tidak adekuat 0
4. Tekanan Darah 1
20 mmHg dari pre operasi 2
20 50 mmHg dari pre operasi 1
+ 50 mmHg dari pre operasi 0
5. Kesadaran 1
Sadar penuh dan mudah dipanggil 2
Bangun jika dipanggil 1
Tidak ada respon 0
Total Score 8
Ket : Pasien dapat dipindahkan ke bangsal jika score 8
Catatan Lain :
Perawatan di Ruangan :
Pengawasan TD/nadi/RR/suhu tiap jam
Program cairan Infus RL 20 tpm
Program analgetik Ketorolac 3x30 mg iv mulai jam 17.00 WIB
O2 3 liter per menit

Daftar masalah
No Tanggal Data Diagnosa Tanggal TTD
Fokus
Jam Keperawatan teratasi
1. 22 DS : - Resti cedera jatuh
DO
Februari b.d penurunan
-GCS : E4V4M6
2017 -Nilai Aldrete Score 8 kesadaran, proses
12.00 -Klien dalam masa post anestesi,
pemindahan
WIB masih terdapat efek anestesi
pasien.
-Tekanan darah 125/89 mmHg,
nadi 69 x/menit, suhu 360C, RR
20 x/menit
2. 22 DS : - Resiko infeksi b.d
DO :
Februari tidak adekuatnya
Terdapat luka post op
2017 pertahanan tubuh
cholesistectomy pada abdomen
12.00
S : 36OC primer
WIB

Rencana Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
Jam Keperawatan
1. 22 Resti cedera : Setelah dilakukan 1. Perhatikan posisi
Februari jatuh tindakan keperawatan pasien
2. Dekatkan bed di
2017 berhubungan selama 10 menit
12.00 samping pasien
dengan diharapkan resiko cidera
3. Angkat pasien
WIB
penurunan tidak terjadi dengan
secara bersamaan
kesadaran, proses kriteria hasil: 4. Berikan
1. Tidak terjadi abserasi
pemindahan penyangga di
kulit karena
pasien. tempat tidur
pemindahan pasien
pasien
2. Pasien dapat
dipindahkan dengan
aman dan nyaman.
2 22 Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Lakukan
Februari b.d tidak tindakan dan asuhan perawatan luka
2017 adekuatnya keperawatan pada hari ketiga
12.00 2. Mencuci tangan
pertahanan tubuh diharapkan:
WIB 1. Pasien bebas dari sebelum dan
primer
tanda dan gejala sesudah
infeksi melakukan
2. Menunjukan
tindakan
kemampuan untuk
keperawatan
mencegah timbulnya 3. Memonitor tanda
infeksi dan gejala infeksi
3. Jumlah leukosit
sistemik dan
dalam batas normal
lokal
4. Menunjukan
4. Mengukur tanda
perilaku hidup sehat
vital sign
5. Tanda-tanda vital
dalam batas normal

Tindakan Keperawatan
Diagnosa Tanggal Implementasi Respon Klien TTD
Keperawatan jam
Resti cedera 22/02/17 1. Memperhatikan posisi DS : -
12.00 DO : Posisi pasien tetap
jatuh pasien
WIB supinasi
berhubungan
dengan 2. Mendekatkan bed di DS : -
12.01
DO : Bed berada di
penurunan samping pasien
WIB
samping pasien
kesadaran,
3. Mengangkat pasien DS : -
12.03
proses DO : mengangkat pasien
WIB secara bersamaan
pemindahan dengan bantuan 3-4 orang
pasien.
12.04 DS : -
WIB 4. Memberikan
DO : Penyangga untuk
penyangga di tempat
mencegah agar pasien tidak
12.04 tidur pasien
jatuh
WIB
5. Memasang side rail DS : -
tempat tidur DO : side rail terpasang

Catatan Perkembangan
Tgl / jam Dx. Kep Catatan Perkembangan TTD
22 Februari Resti cedera : jatuh b.d S : -
O : GCS : E4V4M6
2017 imobilitas fisik, proses
Side rail tempat tidur terpasang
12.10 WIB
pemindahan klien Klien langsung dipindahkan ke bed
rawat inap dengan aman oleh petugas
A : masalah teratasi
P : klien sudah dilakukan tindakan
pembedahan Cholesistectomi. Lanjutkan
intervensi di ruangan :
Observasi tanda tanda vital
Monitor perdarahan
Monitor balutan luka post operasi
Rawat luka post operasi
Observasi adanya perdarahan dan
infeksi

3. Serah terima klien pindah ruang


a. Situation :
Nama: Tn. A umur 40 tahun, tanggal masuk kamar operasi 22 Februari 2017
dengan tindakan operasi Colesistectomy Laparascopi
b. Masalah Keperawatan :
Resiko tinggi cedera jatuh
c. Background:
Klien tampak lemas dan lemah, terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kiri
klien.
d. Assessment:
Klien tampak lemas dan lemah, Tekanan darah 125/89 mmHg, nadi 69 x/menit,
suhu 360C, RR 20 x/menit
Hasil laboratorium, Hasil USG, asuhan keperawatan kamar bedah. Informed
consent lengkap.
e. Recommendation :
Monitor perdarahan pada bagian insisi
Monitor adanya tanda-tanda infeksi pada luka insisi
Monitor tanda-tanda vital klien
Monitor perdarahan
Monitor balutan luka post operasi
Rawat luka post operasi
Observasi adanya perdarahan dan infeksi
Pengawasan TD/nadi/RR/suhu tiap jam
Program cairan Infus RL 20 tpm
Program analgetik Ketorolac 3x30 mg iv mulai jam 17.00 WIB
O2 3 liter per menit

Anda mungkin juga menyukai