METODE PENELITIAN
Penelitian ini juga disebut non eksperimen karena tidak melakukan kontrol
dan manipulasi variabel penelitian. Penelitian deskriptif yang menilai gambaran
penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang rawat jalan di RSUD Deli
Serdang Lubuk Pakam tahun 2015-2016.
3.2.1. Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan rawat jalan di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
Adapun alasan peneliti memilih lokasi tersebut dengan mempertimbangkan
ketersediaan data karena rawat jalan di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam merupakan
rumah sakit pendidikan di daerah Sumatera Utara sehingga memudahkan untuk
dilakukan penelitian.
3.2.2. Waktu
Populasi yang diamati pada penelitian ini berupa pengambilan data sekunder
(rekam medik) penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik yang berobat di
Departemen Paru rawat jalan di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam 2015-2016
Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah data rekam medik pasien yang
didiagnosa menderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) rawat jalan di RSUD
Deli Serdang Lubuk Pakam 2015-2016. Variabel penelitian yaitu usia penderita, jenis
kelamin, pekerjaan, status perokok, lamanya merokok, keluhan utama, pemeriksaan
penunjang, dan penatalaksanaan.
N
n= 1+ N ( e 2 )
150
n= 1+150( 0,12)
n = 60
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 90% dan tingkat ketepatan
instrumen adalah sebesar 10%, maka jumlah sampel yang diperoleh dengan memakai
rumus tersebut sebanyak 60 orang.
3.4. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang akan diambil dari bagian
rekam medis di rawat jalan di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam 2015-2016.
a Penyakit Paru Obstruktif Kronik adalah suatu istilah yang sering digunakan
untuk sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh
peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi
utamanya (Price dan Wilson, 2012).
b Usia adalah usia yang menderita penyakit paru obstruktif kronik yang tercatat
pada status rekam medik Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Medan Kesdam
I/Bukit Barisan Tahun 2015, pasien digolongkan usia produktif (15-64 tahun)
dan usia lanjut (diatas 65 tahun) yang menderita penyakit paru obstruktif
kronik.
c Jenis kelamin adalah jenis kelamin yang menderita penyakit paru obstruktif
kronik yang tercatat pada status rekam medik Rumah Sakit Tingkat II Putri
Hijau Medan Kesdam I/Bukit Barisan Tahun 2015, jenis kelamin digolongkan
laki-laki dan perempuan.
d Pekerjaan adalah kegiatan menetap yang dilakukan penderita penyakit paru
obstruktif kronik yang tercatat pada status rekam medik Rumah Sakit Tingkat
II Putri Hijau Medan Kesdam I/Bukit Barisan Tahun 2015, pasien yang
digolongkan adalah penderita yang TNI, PNS, karyawan swasta, wiraswasta,
tidak bekerja.
e Status perokok adalah status perokok penderita penyakit paru obstruktif
kronik yang tercatat pada status rekam medik Rumah Sakit Tingkat II Putri
Hijau Medan Kesdam I/Bukit Barisan Tahun 2015, pasien yang digolongkan
adalah penderita yang perokok aktif dan perokok pasif.
f Lamanya merokok adalah sudah berapa lamanya penderita penyakit paru
obstruktif kronik merokok yang tercatat pada status rekam medik Rumah
Sakit Tingkat II Putri Hijau Medan Kesdam I/Bukit Barisan Tahun 2015,
pasien yang digolongkan adalah > 5 tahun dan < 5 tahun.
g Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan sehingga membawanya
untuk berobat pada penderita penyakit paru obstruktif kronik yang tercatat
pada status rekam medik Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Medan Kesdam
I/Bukit Barisan Tahun 2015, pasien yang digolongkan adalah yang mengeluh
sesak napas, dan batuk dahak disertai sesak napas.
h Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
mendiagnosa pasti penderita penyakit paru obstruktif kronik yang tercatat
pada status rekam medik Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Medan Kesdam
I/Bukit Barisan Tahun 2015, yang digolongkan menjadi pemeriksaan
radiologi, spirometri.
i Penatalaksanaan adalah penatalaksanaan yang dilakukan pada penderita
penyakit paru obstruktif kronik yang tercatat pada status rekam medik rawat
jalan di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2015-2016 yang
digolongkan menjadi bronkodilator, bronkodilator dan kortikosteroid.
Data yang diperoleh akan dianalisis secara manual dan kemudian disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi gambaran penderita penyakit paru obstruktif
kronik berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, status perokok, lamanya merokok,
keluhan utama, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan.