Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.5. Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi bakterial yang disebakan


oleh mikroorganisme Mycobacterium tuberkulosis yang mengenai paru-
paru manusia tetapi dapat juga mengenai organ maupun jaringan lain
seperti kulit, mata, kelenjar limfe, tulang, selaput otak dan organ lainnya
(insidensi sebesar 20%).

Penyakit tuberkulosis paru (TBC) adalah suatu infeksi yang disebabkan


oleh bakteri mycrobacterium tuberculosis. Bakteri ini dikenal sebagai
bakteri Batang Tahan Asam (BTA). Transmisi penyakit TBC terjadi di
udara yaitu melalui droplet yang dihasilkan oleh penderita TBC paru yang
infeksius.

Pada bulan Maret 1993 WHO mendeklarasikan TB sebagai obat global


sebagai Global health emergency. TB dianggap sebagai masalah
kesehatan dunia yang penting karena kurang lebih 1/3 penduduk dunia
terinfeksi mikrobakterium TB. Pada tahun 1998 ada 3.617.047 kasus TB
tercatat diseluruh dunia. Sebagaian besar dari kasus TB ini (95%) dan
kematiannya (98%) terjadi di negara-negara yang sedang berkembang.
Diantara mereka 75% berada pada usia produktif yaitu 20-49 tahun.
Karena penduduk yang padat dan tingginya pravelensi maka lebih dari
65% dari kasus TB yang baru muncul di Asia.

Universitas Sumatera Utara


Di negara maju seperti Eropa Barat dan Amerika Utara, angka kesakitan
maupun angka kematian TB paru pernah menurun secara tajam. Di Amerika
Utara angka kematian berkisar 15-30%.(public health jurnal)

Tuberkulosis dapat dibagi menjadi tuberkulosis paru, ekstraparu, atau


keduanya. 80% kasus baru TB umumnya adalah tuberkulosis paru (TBC),
tetapi jika disertai dengan infeksi HIV, tuberkulosis dapat bermanifestasi
sebagai TB paru dan ekstraparu secara bersamaan, sekitar 2/3 pasien HIV
dengan tuberkulosis memiliki baik TBC paru maupun TB ekstraparu ataupun
TB ekstraparu sendiri (Raviglione, 2008).

Di Indonesia, TBC adalah penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung.


Selain itu Indonesia adalah Negara ketiga di dunia yang mempunyai penderita
TBC terbanyak setelah Cina dan India. Pada tahun 1998 diperkirakan TB di
China, India dan Indonesia adalah 1.828.000, 1.414.000, dan 591.000 kasus.
Bedasarkan survey kesehatan rumah tangga 1985 dan survey kesehatan
nasional 2001, TB menempati ranking 3 sebagai penyebab tertinggi kematian
di Indonesia. Pravelensi nasional terakhir TB diperkirakan 0,24%. (Asril
Bahar, 2006)

Sekitar 1/3 populasi dunia sudah terinfeksi oleh basil TB, 5-10% orang yang
terinfeksi basil TB (tanpa infeksi HIV) akan menjadi infeksius dan
menimbulkan gejala. Menurut WHO, jumlah terbesar penderita baru TB
terdapat di Asia Tenggara, dengan jumlah 35% dari keseluruhan kasus secara
global. Indonesia merupakan negara ketiga terbesar dalam jumlah kasus TB di
dunia. Setiap tahunnya, jumlah kasus baru TB di Indonesia bertambah 25%
dan sekitar 140.000 kematian di Indonesia setiap tahunnya disebabkan oleh
TB (WHO, 2008).

Universitas Sumatera Utara


Oleh karena itu penelitian ini berawal dari keingin tahuan penulis terhadap
penyakit tuberkulosis yang semakin banyak dan tiap tahunnya meningkat.
Sementara itu program permerintah yang berjalan untuk menuntaskan
penyakit ini kian kerap dijalankan. Tetapi peningkatan jumlah kasus dan
kematian selalu bertambah.

Penularan antar keluarga kerap terjadi pada penderita TBC ini dan komplikasi
juga terjadi yang diakibatkan oleh tidak tuntasnya proses penyembuhan yang
dilakukan oleh penderita. Di penelitian ini penulis ingin mengetahui
karakteristik dan faktor-faktor resiko yang membuat seseorang rentan untuk
terkena penyakit TBC.

1.6. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat


dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu bagaimanakah profil penderita
TB paru pada tahun 2011 di RSU Siti Hajar?

1.7. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui profil penderita TB paru pada tahun 2011 di


RSU Siti Hajar.

Universitas Sumatera Utara


1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui karakteristik dari segi umur, jenis kelamin,


pendidikan dan pekerjaan pasien RSU Siti Hajar Medan
2. Mengetahui faktor risiko merokok dan pola hidup (lifestyle)
pasien RSU Siti Hajar Medan.
3. Membandingkan profil penderita penyakit TB paru antara RSU
swasta dengan RSU pemerintah.

1.8. Manfaat Penelitian

1. Pada masyarakat, penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat yang


menderita TB mengetahui bahwa mereka memiliki penyakit yang
dapat menular.
2. Dalam bidang kesehatan penelitian ini bermanfaat supaya tenaga
kesehatan dapat menyadari pentingnya pemeriksaan tuberkulosis paru
untuk mencegah penularan tuberkulosis.
3. Penelitian ini juga dapat memberi manfaat kepada mahasiswa
kedokteran dalam membantu proses pembelajaran mahasiswa tentang
penyakit tuberkulosis.
4. Menambah wawasan penulis mengenai tata cara melakukan penelititan
secara baik dan benar.
5. Menjadi dasar yang dapat digunakan sebaagai informasi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai